Tugas Gagal Jantung (Makalah N Askep)
Tugas Gagal Jantung (Makalah N Askep)
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Jantung merupakan salah satu organ vital dalam tubuh manusia yang terletak
dalam mediastinum di antara kedua paru-paru. Jantung memiliki fungsi utama sebagai
pemompa darah. Jantung merupakan salah satu organ yang tidak pernah beristirahat
Dalam keadaan fisiologis, pembentukan rangsang irama denyut jantung berawal dari
nodus sinoatrial (nodus SA) dan menyebar ke serat otot lainnya sehingga menimbulkan
jantung.
yang dialami masyarakat pada umumnya. Hal ini dikarenakan, jantung mempunyai
suatu sistem pembentukan rangsang tersendiri. Pada zaman modern ini. Angka
berkembang, penyebab yang sering ditemukan adalah gaya hidup misalnya, diet yang
salah, stress, kondisi lingkungan yang buruk, kurang olahraga, kurang istirahat dan
lain-lain. Diet yang salah, seperti terlalu banyak mengkonsumsi junk food yang
notabene banyak mengandung kolesterol jahat, yang berujung pada kegagalan jantung.
Apalagi ditambah dengan lingkungan yang memiliki tingkat stressor tinggi, kurang
olahraga, dan istirahat, maka resiko untuk terkena penyakit jantung akan semakin
tinggi.
B. RUMUSAN MASALAH
6. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada penderita gagal ginjal apa saja?
C. TUJUAN
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
- Mengetahui pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada penderita gagal ginjal.
PEMBAHASAN
A.Klasifikasi
Jantung terdiri dari empat ruangan yaitu atrium kanan dan atrium kiri yang
dipisahkan oleh septum intratrial, serambi kanan dan serambi kiri yang dipisahkan oleh
septum intraventrikuler. Gagal jantung dapat terjadi pada salah satu bagian jantung
misalnya jantung bagian kiri ataupun jantung bagian kanan, dan juga bisa terjadi pada
kedua-duanya. Kondisi pada penyakit gagal jantung bukanlah berarti bahwa jantung
berhenti bekerja (cardiac arrest), melainkan jantung tidak mampu lagi memompakan
darah seperti biasanya yang terjadi pada orang normal tanpa kelainan gagal jantung.
Gagal jantung kiri atau gagal jantung ventrikel kiri terjadi karena adanya gangguan
pemompaan darah oleh ventrikel kiri sehingga curah jantung kiri menurun dengan
akibat tekanan akhir diastolic dalam ventrikel kiri dan volum akhir diastolic dalam
ventrikel kiri meningkat. Sedangkan gagal jantung kanan karena gangguan atau
hambatan pada daya pompa ventrikel kanan sehingga isi sekuncup ventrikel kanan
menurun tanpa didahului oleh adanya gagal jantung kiri. Bila gangguan jantung kiri
dan jantung kanan terjadi bersamaan. Dalam keadaan gagal jantung kongestif, curah
jantung sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan
metabolism jaringan dan atau kemampuannya ada kalau disertai peninggian volume
cardiac output tidak mencukupi kebutuhan metabolik tubuh), hal ini mungkin terjadi
sebagai akibat akhir dari gangguan jantung, pembuluh darah atau kapasitas oksigen
yang terbawa dalam darah yang mengakibatkan jantung tidak dapat mencukupi
C.Etiologi
penyakit pembuluh darah atau penyakit kongenital dan keadaan yang membatasi
ketidakpatuhan menjalani pengobatan anti gagal jantung, infark miocard akut esensial,
serangan hipertensi, aritmia akut, infeksi atau demam, emboli paru, anemia,
kongestif, yaitu: kelainan otot jantung, aterosklerosis koroner, hipertensi sistemik atau
pulmonal (peningkatan afterload) , peradangan dan penyakit miokardium degeneratif,
D.Patofisiologi
ventrikel.
menyebabkan volume dan tekanan pada akhir diastolic dalam ventrikel meninggi.
dimana jantung sudah bekerja maksimal, maka akan terjadi keadaan gagal jantung
walaupun curah jantung sudah cukup tinggi tetapi tidak mamu untuk memenuhi
5. Hambatan pada pengisian ventrikel karena gangguan aliran masuk kedalam ventrikel
atau pada aliran balik venous return akan menyebabkan pengeluaran atau output
atau volume) yang berlebihan dan atau gangguan otot jantung itu sendiri. Beban
volume atau preload disebabkan karena kelainan ventrikel memompa darah lebih
banyak semenit sedangkan beban tekanan atau afterload disebabkan oleh kealinan yang
gangguan fungsi miokard dapat disebabkan oleh menurunnya kontraktilitas dan oleh
Akan tetapi bila beban lebih yang dihadapi berkelanjutan maka mekanisme kompensasi
akan melampaui batas dan ini menimbulkan keadaan yang merugikan. Manifestasi
E.Menefestasi Klinis
Kongesti paru menonjol pada gagal ventrikel kiri karena ventrikel kiri tak
mampu memompa darah yang datang dari paru. Manifestasi klinis yang terjadi yaitu:
1. Dispnea
gas. Dapat terjadi ortopnu. Beberapa pasien dapat mengalami ortopnu pada malam hari
2.Batuk
3.Mudah lelah
Terjadi karena curah jantung yang kurang yang menghambat jaringan dari
sirkulasi normal dan oksigen serta menurunnya pembuangan sisa hasil katabolisme.
Juga terjadi karena meningkatnya energi yang digunakan untuk bernafas dan
berat badan,
3. Hepatomegali. Dan nyeri tekan pada kuadran kanan atas abdomen terjadi
4. Anorexia dan mual. Terjadi akibat pembesaran vena dan statis vena dalam rongga
abdomen.
5. Nokturia
6. Kelemahan.
F.PEMERIKSAAN PENUNJANG
fibrilasi atrial.
2. Skan jantung
4. Kateterisasi jantung
kanan dan gagal jantung kiri dan stenosis katup atau insufisiensi.
5. Rongent dada
6. Enzim hepar
Mungkin berubah karena perpindahan cairan / penurunan fungsi ginjal, terapi diuretik.
8. Oksimetri nadi
Saturasi Oksigen mungkin rendah terutama jika gagal jantung kongestif akut menjadi
kronis.
Gagal ventrikel kiri ditandai dengan alkaliosis respiratori ringan (dini) atau hipoksemia
Peningkatan BUN menunjukkan penurunan fungsi ginjal. Kenaikan baik BUN dan
gagal jantung.
G.PENATALAKSANAAN
farmakologi
3. Membuang penumpukan air tubuh yang berlebihan dengan cara memberikan terapi
Terapi Farmakologis :
1. Glikosida jantung.
tekanan vena dan volume darah dan peningkatan diuresisi dan mengurangi edema
2. Terapi diuretik.
Diberikan untuk memacu eksresi natrium dan air melalui ginjal. Penggunaan harus
3. Terapi vasodilator.
penyemburan darah oleh ventrikel. Obat ini memperbaiki pengosongan ventrikel dan
peningkatan kapasitas vena sehingga tekanan pengisian ventrikel kiri dapat diturunkan.
4. Diet
Gagal jantung dapat mengurangi aliran darah ke ginjal, yang akhirnya dapat
menyebabkan gagal ginjal jika tidak di tangani. Kerusakan ginjal dari gagal jantung
Gagal jantung menyebabkan penumpukan cairan sehingga dapat terjadi kerusakan pada
katup jantung.
3. Kerusakan hati
banyak tekanan pada hati. Cairan ini dapat menyebabkab jaringan parut yang
Karena aliran darah melalui jantung lebih lambat pada gagal jantung daripada di
jantung yang normal, maka semakin besar kemungkinan Anda akan mengembangkan
pembekuan darah, yang dapat meningkatkan risiko terkena serangan jantung atau
stroke.
2.KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Aktivitas/istrahat
Gejala
- Insomnia.
Tanda
2. Sirkulasi
Gejala
- Riwayat hipertensi, IM akut, episode GJK sebelumnya, penyakit katup jantung, bedah
jantung, endokarditis.
Tanda
- TD : rendah (gagal pemompaan), normal (GJK ringan atau kronis), atau tinggi
3. Integritas ego
Gejala
- Ansietas.
Tanda
4. Eleminasi
Gejala
- Penurunan berkemih.
- Diare.
Gejala
Tanda
6. Pernapasan
Gejala
Tanda
- Pernapasan : takipnea.
- Batuk : kering/nonproduktif atau mungkin batuk terus menerus dengan atau tanpa
sputum.
B. Diagnosa Keperawatan
umum.
3. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penigkatan produksi ADH, resistensi
4. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan meningkatnya cairan antara kapiler dan
alveolus.
5. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan volume paru, hepatomegali,
splenomigali.
jatung/penyakit/gagal.
C. Perencanaan Keperawatan
Tujuan :
- Menununjukan tanda vital dalam batas normal, dan bebas gejala gagal jantung.
Intervensi
universal.
- Pantau TD
adekuatnya curah jantung. Sianosis dapat terjadi akibat dari suplai oksigen yang
Rasional : menurunkan statis vena dan dapat menurunkan insiden thrombus atau
pembentukan emboli.
hipoksia.
volume sirkulasi.
umum.
Tujuan
sendiri.
Intervensi
- Periksa tanda vital sebelum dan segera setelah aktivitas, khususnya bila pasien
Rasional : hipotensi ortostatik dapa terjadi karena akibat dari obat vasodilator dan
diuretic.
pucat.
Tujuan
dan pengeluaran, bunyi nafas bersih/jelas, tanda vital dalam rentang yang dapat
Intervensi
Rasional : haluaran urin mungkin sedikit dan pekat karena perunan perrfusi ginjal.
Rasional : penurunan mortilitas gaster dapat berefek merugikan pada digestif dan
abdomen.
- Palpasi hepatomegali. Catat keluhan nyeri abdomen kuadran kanan atas/nyeri tekan/
Rasional : meningkatkan laju aliran urin dan dapat menghambat reabsorbsi natrium
4. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan meningkatnya cairan antara kapiler dan
alveolus.
Tujuan
Intervensi
maksimal.
splenomigali.
Tujuan
- Pola nafas efektif setelah dilakukan tindakan keperawatan selam di RS, RR Normal ,
tak ada bunyii nafas tambahan dan penggunaan otot Bantu pernafasan. Dan GDA
Normal.
Intervensi
Rasional : distress pernapasan dan perubahan pada tanda vital dapat terjadi sebagai
- Auskultasi bunyi napas dan catat adanya bunyi napas krekels, mengi.
Rasional : bunyi napas menurun/tak ada bila jan napas obstruksi sekunder terhadap
- Tinggikan kepala dan bantu untuk mencapi posisi yang senyaman mungkin.
Rasional : duduk tinggi memungkinkan ekspansi paru dan memudahka pernapasan.
Pengubahan posisi dan ambulansi meningkatkan pengisian udara segmen paru berbeda
Tujuan
Intervensi
Rasional : kulit berisiko karena gangguan sirkulasi perifer, dan gangguan status nutrisi.
darah.
Rasional : terlalu kering atau lembab merusak kulit dan mempercepat kerusakan.
PENUTUP
A.KESIMPULAN.
dijumpai dan menjadi penyebab mortalitas utama baik di negara maju maupun di
negara sedang berkembang. Kejadian gagal jantung dalam individu yang menderita
kegagalan dari ventrikel jantung untuk berkontraksi secara efektif pada saat systole.
B.SARAN.
selain itu pengobatan terbaik untuk gagal jantung adalah pencegahan atau pengobatan
Carpenito J.L. (1998.). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8 EGC. Jakarta.
3 EGC. Jakarta.