Materi kali ini disampaikan oleh Ustadzah Maziyyah Mahdiah, Lc.
Diawali dengan review materi sebelumnya
yaitu bab Anwa’ ‘Alam. Kemudian melanjutkan materi selanjutnya yaitu bab Ad-Dhilalah. . Dalam pembahasan kali ini terbagi menjadi 3 pokok pembahasan inti yang disampaikan pemateri,sebagai berikut : . - Makna Ad-Dhilalah, Masdar dari dalla-yadullu yang berarti menunjukkan . Kata Dhilalah sendiri berarti petunjuk. Arti secara umun adalah “memahami sesuatu atas sesuatu (fahm amrin min amr), Sesuatu yang pertama disebut madlul yang berarti yang ditunjuk sedangkan sesuatu yang kedua disebut ad daal yang berarti yang menunjukkan. . Macam – macam Ad-Dhalalah terbagi menjadi 2 : - Berdasarkan ad- daal terbagi menjadi 2 : 1. Lafadz ; dalil yang digunakan untuk memberi petunjuk tentang sesuatu dengan suara atau kata untuk menunjukkan makna tertentu, contohnya : lafadz assama’ sedangkan; 2. Ghairu Lafadz ; dalil yang digunakan untuk memberi petunjuk tentang sesuatu dengan isyarat.contohnya : anggukan kepala tanda “ya” dan gelengan tanda ”tidak”. . - Berdasarkan sebab Ad-Dhilalah terbagi menjadi 3 : 1. Bilwadh' ( alja’l). Pengertian alja’l secara umum menjadikan sesuatu dengan meletakkan yang lain untuk memahami yang kedua dari yang pertama. Sedangkan yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah menjadikan sesuatu (lafadz, kalau dilalah lafdziyyah) dengan menempatkan ( ) ُمقبِلsesuatu yg lain (makna) yg makna ( الثانيmakna) tersebut dipahami melalui dari األول (lafadz) bagi yg mengetahui. 2. Bilthab'. Maksud athob adalah segala sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan manusia dan diketahui oleh masyarakat umum. Contohnya : wajah memerah karena malu, wajah pucat karena ketakutan 3. Bil’aql. Maksud al’aql adalah segala sesuatu yang dipahami menggunakan akal, sebenarnya semua yang dijelaskan menggunakan akal akan tetapi dalam hal ini benar – benar mneggunakan akal murni. Contohnya dalam kalimat asap menunjukkan adanya api. . Dari uraian diatas dapat diketahui bahwasannya ad Dhilalah terbagi menjadi Ad Dhilalah Lafdziyyah dan Ad dhilalah Ghairu Lafdziyyah. Dari pembagian ini masing masing mempunyai bagian yaitu : . Ad Dhilalah Lafdziyyah terbagi menjadi 3, yaitu : 1. Ad Dhilalah Lafdziyyah wad’iyyah. Contoh : penunjukkan manusia adalah makhluk yang berfikir 2. Ad Dhilalah Lafdziyyah thobi’iyah. Contoh :penunjukkan rintihan sebagai dalalah atas sakit, suara uhuk uhuk dalalah atas sakit di dada 3. Ad Dhilalah Lafdziyyah ‘aqliyyah. Contoh : penunjukan orang yang berbicara di balik tembok . Ad Dhilalah Ghairu Lafdziyyah juga terbagi menjadi 3,yaitu : 1. Ad Dhilalah Ghairu Lafdziyyah wad’iyyah Contoh : penunjukkan isyarat “iya” dengan anggukan kepala dan isyarat “tidak” dengan menggelengkan kepala. 2. Ad Dhilalah Ghairu Lafdziyyah thobi’iyah Contoh : penunjukkan muka pucat karena ketakutan dan muka memerah karena malu 3. Ad Dhilalah Ghairu Lafdziyyah ‘aqliyyah Contoh : penunjukkan asap karena adanya api. . Penting untuk diketahui bahwasannya yang akan dipelajari dalam ilmu mantik adalah Ad Dhilalah Lafdziyyah wad’iyyah karena pembahasan ini sudah pasti (mundhabithah) dan mudah dipahami. (lath)