Anda di halaman 1dari 3

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber daya Indonesia memiliki potensi yang besar bagi pengembangan

bisnis dan sayuran. Indonesia mempunyai peluang besar dan prospektif dalam

mengembangkan usaha bisnis dalam budidaya sayuran khususnya budidaya

sayuran baby. Hal ini ditunjukan dengan potensi wilayah Indonesia dengan

tersedianya kekayaan potensi sumber daya pertanian berupa lahan yang luas dan

negara Indonesia yang merupakan negara agraris sehingga memiliki iklim tropis.

Secara umum, prospek bisnis dan budidaya sayuran sangat menjanjikan. Hal ini

dilihan dari kebutuhan hampir seluruh penduduk Indonesia sebanyak 97,29%

mengkonsumsi sayuran. Permintaan konsumen terhadap produksi sayuran baby

menunjukan merupakan peluang usaha baru di pasar dalam negeri dan ekspor, baik

dalam bentuk produk segar ataupun olahan.

Baby kailan (Brassica oleraceae var. acephala) merupakan jenis sayuran

daun yang mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.

Baby kailan biasanya dikonsumsi dalam bentuk segar maupun dalam bentuk

masakan. Kandungan vitamin dan mineral yang terdapat dalam 100 g bahan

mengandung 7540 IU vitamin A, 115 mg vitamin C, dan 62 mg Ca, 2,2 mg Fe.

(Siemonsma dan Piluek, 1994). Kailan sangat potensial dibudidayakan karena

kebutuhan masyarakat terhadap kandungan gizi pada sayuran kailan sangat tinggi.

Mengingat kandungan gizi dan nilai ekonomis kailan yang cukup tinggi maka

prospek pengembangan dan pemasaran kailan sangat menjanjikan. Untuk

1
mendapatkan hasil budidaya tanaman baby kailan yang berkualitas baik maka perlu

dibudidayakan secara organik yaitu dengan memanfaatkan bahan organik serta

mengurangi pemberian pupuk anorganik demi terwujudnya pertanian

berkelanjutan. Budidaya baby kailan dilakukan dengan penyiapan benih dan bibit,

penyiapan lahan, penanaman, pemeliharaan tanaman ( penyiraman, penyulaman,

pemupukan), dan pemanenan.

Setelah dilakukan kegiatan budidaya, maka akan dilakukan kegiatan pasca

panen yang merupakan kegitan yang dilakukan oleh petani setelah dilakukannya

kegiatan pemanenan. Prinsip dasar dalam penanganan pasca panen produk sayuran

baby yaitu menghambat proses terjadinya pembusukan akibat pertumbuhan

mikroba (baktri dan jamur). Kegiatan penanganan pasaca panen sayuran baby dapat

berupa pemilihan (sorting), sizing, grading, packaging, dan labeling. Setelah

melakukan kegiatan penanganan pasca panen produk sayuran akan di distribusikan

ke supermarket ataupun perusahaan yang bergerak dalam penyedia bahan pangan.

CV. Tani Organik Merapi (TOM) merupakan salah satu perusahaan pertanian

yang bergerak dalam bidang agribisnis khusunya pada budidaya tanaman sayuran

organik. Selain itu perusahaan Tani Organik Merapi menggunakan sistem pertanian

organik yaitu tidak menggunakan produk kimia sintesis. Tani Organik Merapi

memproduksi sayuran di lahan sendiri dan mensupply produk ke supermarket. Baby

kailan merupakan salah satu komoditas yang di budidayakan dan di distribusikan

oleh CV. Tani Organik Merapi. Dalam pengelolaan dan pendistribusian baby ke

supermarket kailan perlu memikirkan proses penanganan pasca panen dan prosedur

distribusi baby kailan. Penanganan pasca panen diharapkan dapat meningkatkan

2
nilai tambah dari produk sayuran baby kailan. Dengan prosedur distribusi yang

telah ditetapkan oleh CV. Tani Organik Merapi yang akan dicapai dalam penerapan

Standar Operasional Prosedur (SOP) agar dapat meningkatkan permintaan baby

kailan di pasar.

Berdasarkan penerapan sistem budidaya organik, strategi pasca panen dan

pendistribusian sayuran baby kailan, penulis tertarik untuk mengikuti kegiatan

Praktik Kerja Lapangan mengenai penanganan pasca panen dan prosedur distribusi

baby kailan di CV. Tani Organik Merapi Sleman Yogyakarta. Dengan demikian

dapat digali pemahaman mengenai penanganan pasca panen dan prosedur distribusi

baby kailan di perusahaan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai