Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN


DENGAN CRONIC KIDNEY DISEASE (CKD)
DI RUANG KASWARI RSUD IDAMAN BANJARBARU

Tanggal 11 – 16 November 2019

Oleh:
AISYAH, S.Kep.
NIM. 1930913320011

PROGRAM PROFESI NERS ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2019
LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : Aisyah, S.Kep

NIM : 1930913310029

JUDUL LP : - Laporan Pendahuluan Cronic Kidney Disease (CKD)


- Asuhan Keperawatan Pasien di Ruang Kaswari RSUD
Idaman Banjarbaru

Banjarmasin, November 2019

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Hasby Pri Choiruna, S. Kep Ns, M.Kep, Akhmad Rijani, S.Kep.,Ns.


NIPK. 199111008 201808 109001 NIP. 19890117 201101 1 001
Definisi CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) Etiologi
Chronic Kidney Disease (CKD) adalah gangguan 1. Infeksi, misalnya Pielonefritis kronik.
fungsi ginjal yang progresif dan irreversible 2. Penyakit peradangan, misalnya Glomerulonefritis.
dimana ginjal gagal untuk mempertahankan 3. Penyakit vaskuler hipertensif, misalnya
metabolisme dan keseimbangan cairan dan Nefrosklerosis benigna, nefrosklerosis maligna,
elektrolit, yang menyebabkan uremia (retensi urea stenosis arteri renalis.
dan sampah nitrogen lain dalam darah). CKD 4. Gangguan jaringan penyambung, seperti lupus
ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang eritematosus sistemik (SLE), poli arteritis nodosa,
irreversible pada suatu derajat atau tingkatan yang sklerosis sistemik progresif.
memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap 5. Gangguan kongenital dan herediter, misalnya
berupa dialisis atau transplantasi ginjal Penyakit ginjal polikistik, asidosis tubuler ginjal.
6. Penyakit metabolik, seperti DM, gout,
hiperparatiroidisme, amiloidosis.
Manifestasi Klinis
1. Sistem kardiovaskuler: 7. Nefropati toksik, misalnya Penyalahgunaan
Hipertensi, Pitting edema, Edema periorbital, analgetik, nefropati timbale.
pembesaran vena leher, Friction rub 8. Nefropati obstruktif.
pericardial.
2. Sistem pulmoner: Pemeriksaan Penunjang
Krekel, nafas dangkal, kussmaul, sputum 1. Laboratorium: laju endap darah: Meninggi
kental, dan liat, diperberat anemia, ureum dan kreatinin,
3. Sistem gastrointestinal: hiponatremi, hypokalemia, phosphate alkaline,
Komplikasi hipoalbuminemia dan hipokolesterolemia,
anoreksia, mual muntah, perdarahan saluran 1. Hiperkalemia
GI, Ulserasi dan perdarahan mulut, pernafasan peninggian gula darah, hipertrigliserida, asidosis
2. Perikarditis, efusi pericardial metabolic.
bau ammonia
3. Hipertensi 2. Radiologi
4. Sistem musculoskeletal: 4. Anemia 3. Intra Vena Pielography (IVP): untuk menilai
kram otot kehilangan kekuatan otot 5. Penyakit tulang system pelvilokalisis dan ureter
5. Integument: 6. Dehidrasi 4. USG: melihat bentuk ginjal, besar, ketebalan
warna kulit abu-abu mengkilat, pruritus, kulit 7. Kulit: gatal-gatal parenkim, kepadatan parenkim, ureter proksimal
kering bersisik, ekimosis, kuku tipis dan rapuh, 8. Gastrointestinal: mual, muntah, bau 5. EKG: Untuk melihat kemungkinan hipertropi
rambut tipis dan kasar. nafas seperti menyerupai urin ventrikel kiri, tanda-tanda perikarditis, aritmia,
6. Reproduksi: amenore, atrofi testis 9. Asidosis metabolik gangguan elektrolit (hiperkalemia)
Penatalaksanaan medis
1. Cairan yang diperbolehkan adalah 500 sampai 600 ml
untuk 24 jam atau dengan menjumlahkan urine yang
keluar dalam 24 jam ditamnbah dengan IWL 500ml,
2. Pemberian vitamin
3. Hiperfosfatemia dan hipokalemia ditangani dengan
antasida mengandung alumunium atau kalsium
karbonat,
4. Hipertensi ditangani dengan berbagai medikasi
antihipertensif dan control volume intravaskuler.
5. Asidosis metabolik pada gagal ginjal kronik: suplemen
makanan karbonat dan dialysis
6. Hiperkalemia biasanya dicegah dengan penanganan
dialisis yang adekuat disertai pengambilan kalium,
control kalium, kayexelate diberikan sesuai kebutuhan
7. Anemia pada gagal ginjal kronis ditangani dengan
epogen (eritropoetin manusia rekombinan). Epogen
diberikan secara intravena atau subkutan tiga kali
seminggu.
8. Transplantasi ginjal

Penatalaksanaan Keperawatan
1. Hitung intake dan output yaitu cairan : 500 cc
ditambah urine dan hilangnya cairan dengan cara lain
(kasat mata) dalam waktu 24 jam sebelumnya.
2. Elektrolit natrium dan kalium. Natrium: 500 mg dalam
waktu 24 jam.
3. Diet uremia dengan memberikan vitamin : tiamin,
riboflavin, niasin dan asam folat
Asuhan Kperawatan Pada Pasien
dengan Chronic Kidney Disease

Pengkajian Diagnosis Keperawatan


1. Identitas klien 1. Ketidakseimbangan perfusi jaringan perifer
2. Riwayat kesehatan 2. Kelebihan volume cairan
a. Keluhan Utama 3. Penurunan curah jantung
b. Riwayat penyakit sekarang 4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
c. Riwayat kesehatan dimasa lalu 5. Intoleransi aktifitas
d. Riwayat penyakit keluarga 6. Gangguan rasa nyaman
3. Pemeriksaan fisik: Head to toe 7. Risiko Infeksi
4. Pemeriksaan penunjang 8. Gangguan citra tubuh

Ketidakseimbangan perfusi jaringan perifer Kelebihan volume cairan

NOC: NOC :
Circulation status Fluid Balance
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama3 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x8
x 8 jam tingkata sirkulasi atau aliran darah jam kesimbangan ciran antara intasel dan
kejaringan perifer membaik dengan kriteria hasil : ekstrasel pasien membaik dengan kriteria hasil :
1. Tanda – tanda vital (3 ke 5) 1. Intake cairan (3 ke 5)
2. Tekanan sistolik (3 ke 5) 2. Output cairan (3 ke 5)
3. Tekanan diastolik (3 ke 5) 3. Edema (3 ke 5)
4. Capillary refill time (3 ke 5)
4. Suara napas (3 ke 5)
NIC: 5. Tanda-tanda vital (3 ke 5)
Peripheral Sensation Management
1. Monitor adanya daerah tertentu yang hanya NIC :
peka terhadap panas, dingin, tajam, tumpul Fluid Management
1. Pertahankan catatan intake dan output yang
2. Monitor adanya paratese
akurat
3. Instruksikan keluarga untuk mengobservasi
2. Pasang urin kateter jika diperlukan
kulit jika ada lesi atau laserasi
3. Monitor hasil laboraturium yang sesuai
4. Monitor kemampuan BAB
dengan retensi cairan
5. Batasi gerakan kepala, leher, dan punggung 4. Monitor status hemodinamik termasuk CVP
6. Kolaborasikan pemberian analgetik 5. Monitor TTV
7. Monitor adanya tromboplebitis 6. Monitor indikasi retensi / kelebihan cairan
8. Diskusikan mengenai penyebab perubahan 7. Monitor masukan makanan / cairan dan
sensasi hitung intake kalori harian
8. Monitor status nutrisi
9. Berikan diuretik sesuai interuksi
10. Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih
muncul memburuk
11. Kolaborasi dokter pemberian diuretik
Penurunan curah jantung Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
NOC :
Circulation Status NOC :
Vital Sign Status Nutritional status: food and fluid
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
3x8 jam ketidakseimbangan nutrisi kurang dari 3x24 jam ketidakseimbangan antara intake
kebutuhan tubuh klien teratasi dengan kriteria nutrisi dengan kebutuhan tubuh pasien membaik
hasil : dengan kriteria hasil :
1. Tanda Vital (3 ke 5) 1. Nafsu makan (3 ke 5)
2. Toleransi aktivitas (3 ke 5) 2. Mual dan muntah (3 ke 5)
3. Kelelahan (3 ke 5) 3. Penurunan berat badan (3 ke 5)
4. Edema paru (3 ke 5)
5. Edema perifer (3 ke 5) NIC :
6. Asites (3 ke 5) Nutritional Monitoring
7. Penurunan kesadaran (3 ke 5) 1. Monitor adanya penurunan berat badan
2. Monitor lingkungan selama makan
Cardiac Care
1. Evaluasi adanya nyeri dada ( 3. Monitor mual dan muntah
intensitas,lokasi, durasi) 4. Monitor kulit kering dan perubahan
2. Catat adanya tanda dan gejala penurunan pigmentasi,
cardiac output 5. Monitor kekeringan, rambut kusam, dan
3. Monitor status kardiovaskuler mudah patah
4. Monitor status pernafasan yang menandakan 6. Monitor kadar albumin, total protein Hb, dan
gagal jantung Ht
5. Monitor balance cairan
7. Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik
6. Monitor adanya perubahan tekanan darah
papilla lidah dan cavitas oral
7. Atur periode latihan dan istirahat untuk
menghindari kelelahan
8. Monitor toleransi aktivitas pasien Nutrition Management
9. Monitor adanya dyspneu, fatigue, tekipneu 1. Kaji adanya alergi makanan
dan ortopneu 2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
10. Anjurkan untuk menurunkan stress menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang
dibuthkan pasien
Vital Sign Monitoring 3. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
1. Monitor TD, nadi, suhu, dan RR 4. Berikan makanan yang terpilih (sudah
2. Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan dikonsultasikan dengan ahli gizi)
setelah aktivitas 5. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
3. Monitor jumlah dan irama jantung
4. Monitor frekuensi dan irama pernapasan 6. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
5. Monitor pola pernapasan abnormal 7. Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan
6. Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit nutrisi yang dibutuhkan
7. Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi 8. Berikan makanan yang disukai pasien
yang melebar, bradikardi, peningkatan 9. Anjurkan pola makan sering tapi sedikit
sistolik) untuk menghindari muntah
8. Identifikasi penyebab dari perubahan vital
sign
Intoleran aktivtas Gangguan Rasa Nyaman

NOC : NOC :
Activity Tolerance Comfort Status
Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
keperawatan selama 3x8 jam tingkat 3 x 8 jam tingkat kenyamanan yang dirasakan
keseimbangan pengeluaran energy dan aktivitas pasien meingkat dengan kriteria kasil :
pasien membaik dengan kriteria hasil: 1. Kontrol gejala (3 ke 5)
1. Saturasi oksigen saat beraktivitas (3 ke 5) 2. Status kenyamanan (3 ke 5)
2. Nadi saat beraktivitas (3 ke 5)
3. Pernapasan saat beraktivitas (3 ke 5)
NIC:
4. Tekanan darah sistolik saat beraktivitas (3 ke
Pruritus Management
5) 1. Tentukan penyebab pruritus
5. Tekanan darah diastolic saat beraktivitas(3 2. Lakukan pengkajian fisik untuk
ke 5)
mengidentifikasi gangguan kulit
6. Aktvitas sehari-hari(3 ke 5) 3. Berikan krim dan losion jika perlu
4. Kelola antipruritik jika diindikasikan
NIC :
Energy Management 5. Instruksikan pasien untuk menghindari
1. Observasi adanya pembatasan klien dalam penggunaan, parfum, sabun mandi, dan
melakukan aktivitas minyak
2. Dorong anal untuk mengungkapkan
perasaan terhadap keterbatasan
3. Kaji adanya factor yang menyebabkan
kelelahan
4. Monitor nutrisi dan sumber energi yang
adekuat
5. Monitor respon kardivaskuler terhadap
aktivitas
6. Monitor pola tidur dan lamanya
tidur/istirahat pasien

Activity Therapy
1. Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi
Medik dalam merencanakan progran terapi
yang tepat.
2. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas
yang mampu dilakukan
3. Bantu untuk memilih aktivitas konsisten
yang sesuai dengan kemampuan fisik,
psikologi dan social
4. Bantu untuk mengidentifikasi dan
mendapatkan sumber yang diperlukan untuk
aktivitas yang diinginkan
5. Bantu untuk mendapatkan alat bantuan
aktivitas seperti kursi roda, krek
6. Bantu klien untuk membuat jadwal latihan
diwaktu luang
7. Bantu pasien/keluarga untuk
mengidentifikasi kekurangan dalam
beraktivitas
8. Sediakan penguatan positif bagi yang aktif
beraktivitas
9. Bantu pasien untuk mengembangkan
motivasi diri dan penguatan
Risiko Infeksi Gangguan Citra Tubuh

NOC: NOC :
Infection Severity Body Image
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
3 x 12 jam. Pasien dapat mengatasi perubahan
3x8 jam, tidak terdapat keparahan dari tanda dan fungsi tubuh dan kembali percaya diri dengan
gejala infeksi, dengan kriteria hasil : kriteria hasil :
1. Kemerahan (dipertahankan 5) 1. Gambaran internal tubuh (3 ke 5)
2. Demam (dipertahankan 5) 2. Keseimbangan antara realita, ideal dan
3. Peningkatan jumlah sel darah putih penampilan tubuh (3 ke 5)
(dipertahankan 5) 3. Kepuasan penampilan tubuh(3 ke 5)
4. Pengaturan penampilan fisik tubuh(3 ke 5)
5. Pengaturan perubahan fungsi tubuh (3 ke 5)
NIC:
Infection Control
NIC : Body Image Enhancement
1. Intruksikan pengunjung untuk mencuci
1. Menentukan dugaan citra tubuh pasien, sesuai
tangan saat berkunjung dan setelah
dengan perkembangannya
berkunjung pasien
2. Membantu pasien untuk mendiskusikan
2. Gunakan sabun antimikrobial untuk cuci
perubahan yang terjadi akibat penyakit dan
tangan
pembedahan
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
3. Membantu pasien memelihara perubahan
keperawatan
tubuh
4. Pertahankan lingkungan aseptik selama
4. Membantu pasien untuk membedakan
pemasangan alat
penampilan fisik dari perasaan yang beharga
5. Ganti letak IV perifer dan line central dan
5. Membantu pasien untuk menentukan akibat
dressing sesuai dengan petunjuk umum
dari persepsi yang sama penampilan tubuh.
6. Berikan terapi antibiotic jika perlu
6. Monitoring pandangan diri secara berkala
7. Tingkatkan intake nutrisi
7. Monitoring apakah pasien melihat perubahan
pada bagian tubuh
Infection Protection
1. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan 8. Montoring pernyataan tentang persepsi
lokal identitas diri sehubungan denagn bagian tubuh
dan berat badan
2. Monitor hitung granulosit, WBC
9. Menentukan apakah perubahan citra tubuh
3. Monitor kerentanan terhadap infeksi berkontribusi dalam isolasi social
4. Batasi pengunjung 10. Membantu pasien dalam mengidentifikasi
5. Pertahankan teknik asepsis pada pasien yang penampilan yang akan meningkat
berisiko
6. Inspeksi kulit dan membrane mukosa
terhadap kemerahan, panas, drainase
7. Dorong masukan nutrisi yang cukup
8. Instruksikan pasien untuk minum antibiotic
sesuai resep
9. Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala
infeksi
10. Laporkan kecurigaan infeksi
Pathway
Gagal Ginjal Kronik
DAFTAR PUSTAKA

Guyton, Arthur C. 2007. Buku ajar Fisiologi kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC.

Prince, Sylvia Anderson, 2006. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.


Edisi 4. Jakarta: EGC.

Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-bedah Brunner &


Suddart. Edisi 8. Jakarta: EGC.

Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (Eds.). 2018. NANDA International Nursing


Diagnoses: Definitions and Classification 2018-2020. Oxford: Wiley Blackwell.

Moore Hacker.2001. Esensial Obstetri dan Genekologi. Edisi 11. Jakarta : Buku
kedokteran EGC.

Moorhead Sue, Marion Johnson, Meridean L.M., et al. (Eds.). 2018. Nursing Outcomes
Classification (NOC), Fifth Edition. St. Louis Missouri: Mosby Inc.

Bulechek G.M., Howard K.B., Joanne M.D. (Eds.). 2018. Nursing Intervention
Classification (NIC), Fifth Edition. St. Louis Missouri: Mosby Inc.

Anda mungkin juga menyukai