Anda di halaman 1dari 27

Lampiran : 325

PERAN KEPALA DESA DALAM PROGRAM KKBPK

(KEPENDUDUKAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA)

Disusun Oleh :
HAMID RIFA’I, S.IP
NIP. 19810110 201001 1 023

KABUPATEN MAGELANG

2019

0
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Makalah

PERAN KEPALA DESA DALAM PROGRAM KKBPK

Diajukan sebagai lampiran Pengembangan Profesi Penyuluh KKBPK

Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit Tahun 2019 Semester I

Telah diketahui dan disetujui oleh:

Kepala Bidang ADPIN Plt Ka. Balai Pelayanan KB dan KS


Perwakilan BKKBN Prov. Jawa Tengah Kecamatan Tempuran

RUSTAMADI, SH. MM SUPOMO, SH


Pembina Tk. I Penata Tk. I
NIP. 19630202 198502 1 001 NIP. 19670110 199203 1 007

1
BAB. I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Implementasi reformasi birokrasi pemerintahan dalam mempercepat


pencapaian pembangunan, teta kelola pemerintahan desa sebagai ujung tombak
pemerintahan dan pembangunan sedang mendapatkan perhatian yang serius
undang undang no 6 tahun 2014 tentang Desa. UU tersebut telah memberi
petunjuk pemberian kedaulatan yang besar tentang peran pemerintah desa dalam
melaksanakan tugas dan kewenangannya untuk menyelenggarakan pemerintahan,
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.

Terkait hal di atas, paradigma pembangunan perdesaan yang selama ini


menekankan pola top down dianggap sudah tidak relevan lagi dengan
perkembangan masyarakat saat ini. Hal ini terbukti masyarakat desa hanya
dianggap sebagai objek atau sasaran dari pembangunan, namun tidak dilibatkan
sebagai subyek melalui ruang partisipasi yang memadahi. Masyarakat desa
menjadi sangat bergantung pada kebijakan dari pemerintah supra desa dan tidak
memiliki inovasi yang tinggi dalam pelaksanaan pembangunan di desa. Konsep
membangun “desa dari atas” sampai saat ini belum terbukti mampu meningkatkan
derajat kesejahteraan masyarakat desa secara signifikan.

Oleh karena itu, pembangunan desa dan pembangunan masyarakat desa


harus dimulai dari bawah (bottom up). Partisipasi masyarakat desa menjadi faktor
diterminan dalam keberhasilan pembangunan desa. Melalui partisipasi aktif
masyrakat, berbagai gagasan inovasi dalam disemaikan secara baik dalam
berbagai mekasime perencanaan di desa. Dengan demikian konsep “negara
membangan desa” harus diubah menjadi “desa membangun negara”. Karena
keberhasilan desa secara langsung akan mempengarui keberhasilan suatu daerah,
dan keberhasilan daerah akan secara otomatis mempengaruhi keberhasilan
pembangunan secara nasional.

2
Undang undang no 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah juga
menjelaskan bahwa salah satu Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan
dengan Pelayanan Dasar adalah pengendalian penduduk dan keluarga berencana.
Dengan demikian, hal tersebut menjadi acuan dasar dalam melakukan perubahan
stretegis yakni menempatkan program KKBPK sebagai bagian integral dari
pembangunan desa.

Dalam struktur penyelenggaraan pemerintahan desa, Kepala Desa


mempunyai tugas untuk memimpin pemerintahan desa, mengkoordinasikan
pembangunan desa dan membina kehidupan masyarakat di segala bidang.
Keberadaan sosok Kepala Desa sebagai pemimpin menjadi penting manakala ia
dapat bertindak sebagai fasilitator, innovator maupun motivator untuk
mengarahkan warganya dan juga Perangkat Desa lainnya dalam rangka
pembangunan desa. Kepemimpinan merupakan aspek penting bagi seorang
pemimpin, dalam hal ini, kepala desa dan pemerintah desa memiliki peran yang
strategis dalam mencapai tujuan pembangunan masyarakat desanya.

3
BAB. II

PERAN DAN KOMITMEN PEMERINTAH DESA DALAM


PELAKSANAAN PROGRAM KKBPK

A. KEWENGAN DAN TUGAS PEMERINTAH DESA

Desa sebagaimana yang diatur dalam Pasal 1 UU Nomor 6 Tahun 2014


adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki wewenang untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat
istiadat setempat yang diakui oleh sistem pemerintahan nasional dan berada di
daerah Kabupaten. Pengertian tersebut membawa ke dalam konsep otonomi asli
yang telah dimiliki desa sejak dulu, yang membuat desa mempunyai hak otonomi
yang luas untuk mengatur dan mengurus berbagai persoalan yang terkait dengan
kepentingan masyarakat di desa. Dalam proses penyelenggaraan
pemerintahannya, Desa dipimpin oleh Kepala Desa. Kepala Desa sebagai
pemimpin tertinggi formal di sebuah desa dipandang mempunyai posisi strategis
membinsa dan mengarahkan aktivitas-aktivitas di desa. Kepala Desa juga
mempunyai kekuasaan untuk mengarahkan pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat di desa tersebut sesuai kepentingan bersama.

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa menyebutkan bahwa yang


dimaksud dengan :

1. Pemerintah desa terdiri atas kepala desa dan perangkat desa (Pasal 1 angka 3
dan Pasal 25).
2. Perangkat desa terdiri dari sekretaris desa dan perangkat desa lainnya (Pasal
48).
3. Sekretaris desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diisi dari pegawai negeri
sipil yang memenuhi persyaratan.

4
Lebih lanjut PP Nomor 43 Tahun 2014 tentang peraturan pelaksanaan UU
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Pasal 18 menyebutkan bahwa kewenangan
Desa meliputi kewenangan di bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan
pemberdayaan masyarakat Desa. Selanjutnya pengaturan tentang kewenangan
desa ini diatur secara lebih detail pada Pasal 19 PP Nomor 43 Tahun 2014 yang
meliputi sebagai berikut :
1. Kewenangan yang sudah ada berdasarkan hak asal usul (seperti tanah kas desa,
organisasi masy adat, pranata dan hukum adat, kelembagaan masyarakat).
2. Kewenangan lokal berskala desa (seperti pasar desa, saluran irigasi, jalan desa,
tambatan perahu).
3. Kewenangan yang ditugaskan pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah
kabupaten dan kota
4. Kewenangan lainnya yang ditugaskan pemerintah, pemerintah provinsi,
pemerintah kabupaten dan kota sesuai peraturan perundangan

Catatan:
• Kewenangan nomor 1 dan 2, diatur dan diurus oleh desa
• kewenangan nomor 3 dan 4, diurus oleh desa (penugasan ini disertai
pembiayaan dari instansi yang menugaskan).

Lebih lanjut di dalam Undang-Undang No 6 Tahun 2014 Pasal 67 Ayat (2)


juga disebutkan bahwa bahwa pemerintah desa berkewajiban:
1. Melindungi dan menjaga persatuan, kesatuan, serta kerukunan masyarakat desa
2. Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat desa
3. Mengembangkan kehidupan demokrasi
4. Mengembangkan pemberdayaan masyarakat
5. Memberikan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat desa
Selain itu dalam Pasal 81 angka 4, pelaksanaan program sektoral yang masuk ke
desa diinformasikan kepada Pemerintah Desa untuk diintegrasikan dengan
Pembangunan Desa.

5
Berdasarkan uraian di atas, kepala desa bersama perangkat desa memiliki
peran yang sangat besar dan sangat dibutuhkan untuk memberikan pelayanan
publik yang berkualitas, mengingat pemerintahan desa mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan pemerintahan, Pembangunan, dan Pemberdayaan
masyarakat.

Program KKBPK sebagai salah satu pembangunan menjadi salah satu


urusan yang penting diselenggarakan di desa, sebagiamana dijelaskan pada Pasal
12 ayat 2 undang-undang 23 tahun 2014 , ditetapkan bahwa Urusan Pemerintahan
Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar salah satunya adalah
pengendalian penduduk dan keluarga berencana.

Dalam struktur penyelenggaraan pemerintahan desa, Kepala Desa


mempunyai tugas untuk memimpin pemerintahan desa, mengkoordinasikan
pembangunan desa dan membina kehidupan masyarakat di segala bidang.
Keberadaan sosok Kepala Desa sebagai pemimpin menjadi penting manakala ia
dapat bertindak sebagai fasilitator, innovator maupun motivator untuk
mengarahkan warganya dan juga Perangkat Desa lainnya dalam rangka
pembangunan desa. Kepemimpinan merupakan aspek penting bagi seorang
pemimpin, dalam hal ini, Kepala Desa berperan sebagai organisator pemerintahan
di desanya untuk mencapai tujuan pembangunan masyarakat desanya.

Kepala Desa juga memiliki peran untuk mengurus secara mandiri


kepentingan masyarakat desanya sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat.
Pembangunan masyarakat desa mencakup pengelolaan pemerintahan desa secara
keseluruhan dimana masyarakat mempunyai peranan penting dalam keberhasilan
pembangunan tersebut, termasuk dalam penyelenggaraan pelayanan publik.
Peran-serta kepala desa dalam penyelenggaraan pelayanan publik didefinisikan
sebagai suatu partisipasi seluruh anggota masyarakat, baik individu, keluarga
ataupun kelompok, untuk bersama-sama mengambil tanggung jawab,
mengembangkan kemandirian, menggerakkan, dan melaksanakan upaya
penyelenggaraan pelayanan publik.

6
Banyak hasil dari program-program penyelenggaraan pelayanan publik
yang berlandaskan peran-serta masyarakat termasuk program KKBPK di desa
desa kurang berkembang bahkan ada yang sudah tidak jalan. Hal ini disebabkan
karena para petugas lapangan KKBPK sebagai penyuluh dan petugas kurang
mendapatkan dorongan/motivasi dari kepada kepala desa lebih lanjut secara terus-
menerus

Pemerintah atau swasta untuk mempengaruhi peran-serta masyarakat


belum dapat dilaksanakan secara berkesinambungan. Demikian pula faktor
demografi, seperti usia, agama, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan (tingkat
ekonomi) dan sebagainya belum dianggap sebagai faktor penting yang dapat
mempengaruhi peran-serta masyarakat dalam program KKBPK. Satu-satunya
faktor dari masyarakat yang masih mungkin dapat mendorongan/memotivasi
secara berkesinambungan adalah faktor peran serta tokoh masyarakat yang dalam
hal ini seperti Kepala Desa, anggota BPD maupun anggota lembaga
kemasyarakatan di desa.

B. PERAN-PERAN PEMERINTAH DESA


Adapun beberapa hal yang menjadi peran Kepala Desa dan perangkat
pemerintah desa, menurut Bintoro Tjokroamidjojo (2000), yaitu sebagai berikut :

1. Peran sebagai Motivator yaitu Fungsi Pemerintah Desa menjadi pendorong


dan pemberi semangat kepada para pengelola KKBPK desa (Pos KB, sub-Pos
KB, para kader, maupun kader pengelola BKB ,BKR, BKL, UPPKS, PIK-R) dan
masyarakat setempat, agar ikut melakukan penggerakan kepada untuk
menyukseskan keluarga berencana sehingga menjadi keluarga kecil bahagia
sejahtera (KKBS).

2. Peran sebagai Fasilitator; dalam hal ini Pemerintah Desa sebagai fasilitator
yaitu menjadi orang orang atau lembaga yang memberikan bantuan dan menjadi
nara sumber yang baik bagi Pos KB, sub-Pos KB, para kader, maupun kader
pengelola BKB, BKR, BKL,U PPKS , PIK-R untuk berbagai permasalahan serta

7
memfasilitasi kegiatan-kegiatan baik aspek pengetahuan kader, sarana, prasarana,
penggerakan atau pendampingan, maupun kegiatan pembangunan desa lainnya
mendapatkan kemudahan dan kelancaran dalam proses kegiatan, sehingga
program KKBPK dan pembangunan desa dapat berjalan dengan baik.

3. Peran sebagai Mobilisator yaitu orang/lembaga yang mengarahkan atau


menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang berkaitan dengan pembangunan
untuk kepentingan bersama. Jadi kepala desa maupun perangkat pemerintahan
desa sebagai mobilisator yaitu menggerakkan atau mengajak Pos KB, sub Pos
KB, para kader, maupun kader pengelola BKB, BKR, BKL, UPPKS, PIK-R
maupun masyarakat untuk bersama-sama melakukan tindakan yang nyata untuk
membangun keluarga melaksanakan, dan membudayakan kegiatan KKBPK
maupun kegiatan pembangunan lain, sehingga mempercepat pembangunan
keluarga kecil bahagia sejahtera.

4. Peran sebagai Administrator Pembangunan, sesuai dengan kewenangan


yang ada tugas kepala desa, perangkat pemerintahan desa dan kelembagaan desa,
sebagai penyelenggara pemerintahan, kemasyarakatan dan penyelenggara
pembangunan, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan
KKBPK bersama masyarakat, tokoh masyarakat dan para pengelola KKBPK
secara berkala.

5. Peran sebagai Koordinator Pembangunan, seperti yang termaktub dalam


UU Desa tentang Desa (Pasal 81), point 4. Pelaksanaan program sektoral yang
masuk ke Desa diinformasikan kepada Pemerintah Desa untuk diintegrasikan
dengan Pembangunan Desa. Sebagai salah satu program pembangunan yang
menjadi urusan wajib dan dilaksanakan di desa, peran kepala desa dan perangkat
pemerintah desa, lembaga desa dapat mengkoordinasikan baik pada para kader
lain, masyarakat, para RT, RW, dan kegiatan pembangunan lain sebagai
pembangunan desa sejak dalam perancanaan, pelaksanaan, pembiayaan maupun
monitoring dan evaluasi. Sehingga program KKBPK terumuskan juga dalam
dokumen perencanaan RKP desa.

8
6. Peran sebagai Pemimpin operasional program KKBPK.
Sesuai dengan tugas dan kewenangannya, kepala desa sebagai kepala
pemerintahan desa, BPD sebagai perencana anggaran dan pengawas pelaksanaan
pembangunan dan LPM sebagai lembaga pemberdayaan masyarakat, secara
otomatis akan menjadi pengerak, pemacu dan pengarah kegiatan program
KKBPK yang dilaksanakan para kader di desa. Oleh karenanya langsung maupun
tidak langsung pemerintahan desa dan Lembaga Desa dapat mengambil peran
dalam memimpin operasional program KKBPK di desa. Dalam pelaksanaannya
Pos KB, Sub Pos, Kelompok KB maupun kader kelompok kegiatan BKB, BKL,
BKR, PIK-R, UPPKS sebagai pelaksana kegiatan sekaligus merupakan
kelembagaan KB di desa yang hubungan kerjanya dan kegiatannya berada dalam
koordinasi LPM Desa.

Peran peran pemerintahan desa dan kelembagaan desa tersebut di atas dapat
mendorong pelaksanaan kegiatan program KKBPK di desa secara significan
dalam setiap kegiatan, baik dalam membangun komitmen masyarakat, dalam
penyusunan perencanaan program KKBPK dan pembangunan desa, dalam
penyuluhan dan penggerakan, dalam penyediaan dukungan dan anggaran kegiatan
KKBPK, sebagai uraian di bawah ini.

C. Komitmen Pemerintah Desa


Seperti yang termaktub dalam Pasal 12 ayat 2 undang-undang 23 tahun
2014, ditetapkan bahwa Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan
Pelayanan Dasar salah satunya adalah pengendalian penduduk dan keluarga
berencana. Berdasarkan uraian di atas, pemerintahan desa dan kelembagaan desa
bertanggung jawab atas pelaksanaan program KKB PK di desa. Sebagai perangkat
pemerintahan yang langsung berhadapan dengan masyarakat pemerintah desa,
BPD dan lembaga kemasyarakatan desa, harus memiliki integritas dan komitmen
yang tinggi dan mengambil peran penting dalam pelaksanaan program KKBPK di
desa. Komitmen pemerintah desa dalam penyelenggaraan program KKBPK harus

9
direfleksikan ke dalam berbagai kebijakan di desa. Misalnya, bagaimana
pemerintah desa mampu menggugah kesadaran masyarakat desa tentang
pentingnya program KKBK dalam upaya membangun kesejahteraan
masyarakat.Pada saat yang sama pemerintah desa juga harus mampu menjadikan
program KKBPK sebagai prioritas atau program unggulan di desa melalui
penempatan program-program KKBPK dalam RPJMDesa, penetapan visi dan
misi desa, penyusunan RKPDesa serta APBDesa.

Di bawah ini akan diuraikan cerminan komitmen dan beberapa indikator


komitmen yang harus ditunjukan sebagai lembaga pemerintah yang
memperhatikan tugas dan kewenangan sebagai berikut :

1. PENGERTIAN KOMITMEN
Komitmen adalah janji pada diri sendiri atau pada orang lain yang
tercermin dalam tindakan nyata. Komitmen merupakan pengakuan seutuhnya,
sebagai sikap yang sebenarnya yang berasal dari watak yang keluar dari dalam
diri seseorang. Komitmen akan mendororong rasa percaya diri, dan semangat
kerja, menjalankan tugas menuju perubahan ke arah yang lebih baik. Hal ini
ditandai dengan peningkatan kualitas phisik dan psikologi dari hasil kerja.

Komitmen mudah diucapkan. Namun lebih sukar untuk dilaksanakan.


Mengiyakan sesuatu dan akan melaksanakan dengan penuh tanggungjawab adalah
salah satu sikap komitmen. Komitmen sering dikaitkan dengan tujuan, baik yang
bertujuan positif maupun yang yang bertujuan negatif., bahkan komitmen
tercermin dalam tindakan dan tertulis. Komitmen Kepala desa sebagai pimpinan
pemerintahan dan perangkat pemerintah di desa yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan program KKBPK, seperti contoh di bawah sebagai berikut.

a. Program KKBPK adalah salah satu program pembangunan yang menjadi tugas
dan kewenangan kepala desa dan pemerintahan desa.

b. Program KKBPK menjadi urusan wajib yang harus dilaksanakan yang


berkaitan dengan pelayanan dasar

10
c. Program KKBPK sebagai program sektoral yang dilaksanakan di desa dan
harus terintegrasikan dalam pembangunan desa

d. Program KKBPK dalam pelaksanaannya, di desa harus dikoordinasikan kepada


perangkan pemerintahan desa dan pelaksana kegiatan pembangunan desa.

e. Sebagai salah satu agenda pembangunan nawa cita, program KKBPK harus
dilaksanakan pemerintahan desa dan pelaksanaannya harus sukses di desa.

f. Pelaksanaan KKBPK adalah salah satu program pembangunan yang harus


dilaksanakan di desa.

g. Program KKBPK terformulasikan sebagai janji politiknya selama memangku


jabatan kepala desa dan perangkat pemerintahan desa sehingga tertuang dalam
visi misi desa.

2. INDIKATOR KOMITMEN KINERJA


Berdasarkan uraian di atas, indikator komitmen kinerja yang harus dicapai
sekurang kurangnya dapat terukur seperti di tingkat provinsi sebagai berikut :
a. Indikator input.
1. Tersusunya tim operasional KKB Desa
2. Terumuskannya Rencana Program KKBPK tahunan maupun dalam RPJM
Desa dan RKP Desa
3. Terbentuknya kelembagaan kelompok kegiatan KKBPK
b. Indikator proses
1. Terselenggaranya rapat koordinasi tahunan program KKBPK
2. Terselenggaranya rapat pertemuan/Rakor KKBPK setiap bulan antara
pemerintahan desa, lembaga desa, IMP dan kader Poktan KKBPK
3. Tergerakannya pelaksanaan KIE dan penggerakan keluarga dalam pelaksanaan
kegiatan KKBPK di setiap wiayah RT/RW
Terlayaninya pelayanan kontrasepsi bagi akseptor baru dan akseptor aktif
4. Terlayaninya kegiatan BKB,BKR,BKL, UPPKS dan PIK-R

11
c. Indikator Out-put

Indikator out put adalah tujuan kegiatan yang ingin dicapai pada tahun yang
diinginkan seperti yang sudah ditetapkan oleh masing masing daerah. Seperti
contoh di bawah ini Tujuan capaian kegiatan salah satu provinsi diharapkan pada
th 2015.

12
BAB. III

DUKUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KKBPK

Dalam pelaksanaannya, peran peran pemerintah desa tersebut


diklasifikasikan ke dalam dua kegiatan yang sangat strategis, yaitu:
1. Peran pemerintah desa dalam pemberian dukungan terutama pembiayaan
kegiatan KKBPK,dan
2. Peran pemerintah desa dalam manajemen pengelolaan program KKBPK .

Peran Pemerintah Desa terhadap penyediaan dukungan program baik dana sarana
dan biaya kegiatan KKBPK, dapat dilakukan dengan cara :

A. Integrasi Program KKBPK dalam RPJM Desa

Rencana Kerja Pembangunan Jangka Menengah Desa/RPJM Desa


merupakan dokumen kerangka acuan tim yang berisi tahapan, pokok pokok
kegiatan beserta informasi pendukung lainnya dan batas waktu pelaksanaan
(timeline) selama 5 tahun. Rencana kerja memberikan arahan bagi Tim Penyusun
dan pemangku kepentingan lain yang terlibat dalam pengelolaan pembangunan
desa. Program KKBPK sebagai salah satu program pembangunan merupakan
program yang mendasar dalam mendukung suksesnya program program
pelayanan dasar lainnya dalam pembangunan desa.`

Sebagai urusan yang wajib dilaksanakan, program KKBPK sejajar dengan


program pembangunan lain sehingga diperlukan peran dan dukungan kepala desa,
pemerintah desa, lembaga desa untuk mendorong aspirasi dan memfasilitasi
kelembagaan desa dan masyarakat melalui musrenbang dapat memasukan dan
mengawal program KKBPK secara tegas dalam RPJM desa sehingga menjadi

13
acuan penggerakan masyarakat desa, baik jumlah penduduk, jumlah Pasangan
Usia Subur, kondisi program KKBPK saat ini, kondisi yang diinginkan, baik
peserta KKB, ataupun program Pembangunan Keluarga, kondisi dan dukungan
partisipasi masyarakat/IMP, dengan perincian biaya kegiatan Kependudukan KB
dan program Pembangunan Keluarga.

B. Integrasi Program KKBPK dalam Visi dan Misi Desa

Visi adalah suatu pernyataan tentang gambaran keadaan karakteristik yang


ingin dicapai oleh suatu lembaga pada jauh dimasa yang akan datang. Banyak
intepretasi yang dapat keluar dari pernyataan keadaan ideal yang ingin dicapai
lembaga tersebut. Visi itu sendiri tidak dapat dituliskan secara lebih jelas
menerangkan detail gambaran sistem yang ditujunya, oleh kemungkinan
kemajuan.

Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam
usahanya mewujudkan Visi. Misi perusahaan adalah tujuan dan alasan mengapa
perusahaan itu ada. Misi juga akan memberikan arah sekaligus batasan proses
pencapaian tujuan (contoh).

Dalam rangka mewujudkan harapan tersebut pemerintah desa berperan


mendorong, memfasilitasi, mendukung dan memotivasi pemerintah desa,
kelembagaan desa dan tokoh masayarakat lainnya memasukan rumusan program
KKBPK menjadi bagian dari visi dan misi pemerintahan desa. Dalam dokumen
visi dan misi ini, KKBPK harus mampu dibreakdown sampai pada stretegi,
kebijakan, program dan kegiatan-kegiatan pemerintahan, pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat di desa.

14
C. Integrasi Program KKBPK dalam RKP Desa

Rencana Kerja Pembangunan Desa yang selanjutnya disingkat (RKP-


Desa) adalah dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun dan merupakan
penjabaran dari RPJM-Desa yang memuat rancangan kerangka pembangunan
desa, dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan yang dimutahirkan,
program prioritas pembangunan desa.

Komitmen kepala desa pemerintah desa dan lembaga desa terhadap


program KKBPK seyogyanya dapat memasukan ke dalam RKP Desa. Sehingga
dalam RKP Desa akan tercermin kajian dan pembahasannya, rumusan masalah
dan prioritas masalah KKBPK dan pembangunan desa tahun yang bersangkutan
sebagai bagian yang tidak terpisahkan.

Untuk terwujudnya harapan tersebut pemerintah desa berperan


memfasilitasi, memotivasi, mengkoordinasi kepada semua pihak pemangku
kepentingan untuk mengaspirasikan dalam musrenbang sehingga terumuskan
dalam RKP Desa. Dengan demikian,RKP desa mencakup kegiatan-kegiatan
KKBPK yang akan dilaksanakan dalam tahun berjalan melalui pendanaan yang
telah dialokasikan di dalam APBDesa.

D. Merumuskan Program KKBPK dalam Peraturan Desa

Berdasarkan Peraturan menteri dalam negeri Nomor 111 Tahun 2014


Tentang pedoman pembentukan dan mekanisme penyusunan peraturan desa,
Peraturan Kepala Desa atau Perdes adalah Peraturan Perundang-undangan yang
ditetapkan oleh Kepala Desa yang bersifat mengatur dalam rangka melaksanakan
Peraturan Desa dan Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi. Rancangan
Peraturan Desa diprakarsai oleh Pemerintah Desa dan dapat berasal dari usul
inisiatif BPD.

15
Program KKBPK sebagai urusan wajib non pelayanan dasar, menjadi
salah satu program pembangunan desa yang harus sukses menjadikan keluarga
kecil bahagia sejahtera (KKBS). Sebagai kegiatan yang menyentuh semua lapisan
masyarakat dan semua keluarga bahkan saling mempengaruhi sukses dan
kesuksesannya dengan sektor pembangunan lain, hendaknya kegiatan yang
memiliki tingkat koordinat yang dekat ini, perlu mendapatkan sinergitas yang
yang diatur dengan peraturan desa. Dengan peraturan desa akan memiliki
keterikatan yang solid (berikan contoh). Dengan demikian peran pemerintah desa
berperan untuk memfasilitasi, memotivasi bersama perangkat desa dan
kelembagaan desa merumuskan program KKBPK dalam peraturan desa.

E. Integrasi Program KKBPK dalam APB Desa

Perencanaan dan penganggaran merupakan dua hal yang tidak dapat


dipisahkan dalam sistem penyelenggaraan pemerintahan desa. Dalam sistem
penyusunan anggaran berbasis kinerja, maka penyusunan anggaran pemerintahan
desa mengacu pada perencanaan yang telah disusun oleh pemerintah desa,
sebagaimana mengikuti prinsip money-follow function atau anggaran mengikuti
dokumen perencanaan yang disusun. Dengan kata lain bahwa semua program-
program pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat dapat
dijalankan dengan baik apabila didukung oleh pembiayaan yang memadai. Oleh
karena itu pengintegrasian antara perencanaan dan pembiayaan di desa tidak bisa
dihindarkan.

Terkait hal di atas, program KKBPK di desa akan berhasil dengan baik
apabila program-program telah diintegrasikan ke dalam APB Desa. Dengan
demikian setiap kegiatan yang terkait dengan penyuksesan program-program
KKBPK sudah dialokasikan dalam komponen pembiayaan pada APBDesa.
Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 113 Tahun 2014 tentang

16
Pengelolaan Keuangan Desa Pasal 13 Ayat (1) menyebutkan bahwa Klasifikasi
Belanja Desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat (1) huruf b, terdiri atas
kelompok:
1. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
2. Pelaksanaan Pembangunan Desa;
3. Pembinaan Kemasyarakatan Desa;
4. Pemberdayaan Masyarakat Desa; dan
5. Belanja Tak Terduga.

Selanjutnya pada Ayat (2) disebutkan bahwa semua kelompok belanja


tersebut dibagi dalam kegiatan-kegiatan sesuai kebutuhan desa yang telah
ditetapkan di dalam RKP Desa. Dengan demikian komitment pemerintah desa
dalam program KKBPK harus diwujudnyatakan di dalam dokumen anggaran desa
yang tertera di dalam APBDesa.

Demikian pula dalam PP 43 tahun 2014 Pasal 1 diungkapkan bahwa Dana


Desa sebagai komponen dalam pendapatan di dalam struktur APBDesa
merupakan dana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara
yang diperuntukkan bagi desa yang ditransfer melalui anggaran pendapatan dan
belanja daerah kabupatendan kota dan digunakan untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan
kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.

Dengan demikian, KKBPK yang merupakan bagian integral dari program


pembinaan masyarakat dan program pemberdayaan masyarakat di desa dapat
didanai dari APBDesa, melalui kegiatan-kegiatan yang telah dituangkan di dalam
RKPDesa. Pemerintahan desa yang memiliki komitmen terhadap pelaksanaan
program KKBPK, berperan bersama BPD, lembaga kemasyarakatan desa serta
masyarakat dalam menyusun prioritas program KKBPK dalam program-program
pemerintahan desa. Program KKBPK menjadi aspirasi dan kegiatan masyarakat
dan mendapat dukungan pembiayaan dari APBDesa yang meliputi diantaranya
sebagai berikut :

17
1. Dukungan pendataan keluarga

2. Dukungan penyelenggaraan pelatihan pelatihan kader KKBPK

3. Dukungan pengadaan sarana dan media APE

4. Dukungan penyelenggaraan rakor/pertemuan kader

5. Dukungan stimulan insentif kader

6. Dukungan seragam kader dsb.

Program KKBPK merupakan program yang menyentuh kebutuhan


masyarakat dan dikelola kelompok kegiatan masyarakat, untuk mendukung
kelancaran dan efektifitas kegiatannya pemerintahan desa dan lembaga desa yang
memiliki komitmen terhadap pelaksanaan KKBPK, akan tercermin bagaimana
pemerintah desa, BPD dan lembaga kemasyarakatan desa memperjuangkan
kegiatan kegiatan KKBPK menjadi isu dan pembahasan dalam musrenbang dan
secara aktif mengawal kegiatas tersebut secara gigih sehingga mendapatkan
dukungan pembiayaan. Selain dukungan seperti di atas, dukungan juga bisa
bersifat :

1. bantuan modal kegiatan usaha ekonomi produktif (UPPKS)

2. pelatihan program KKBPK bagi toma atau tokoh agama

3. kegiatan bagi remaja ( PIK-R)

4. rapat kegiatan program KKBPK dan pembangunan desa tahunan.

Dukungan terhadap pelaksanaan kegiatan ini merupakan cermin komitmen


yang tinggi dan merupakan implementai peran pemerintah desa terhadap
pelaksanaan program KKBPK berjalan dengan baik.

18
BAB. IV

DUKUNGAN MANAJEMEN PROGRAM KKBPK

Sebagaimana uraian pada bab III, bahwa komitmen pemerintah desa dalam
progam KKBPK, selain peran dalam memberikan dukungan pelaksanaan
kegiatan, jjuga peran untuk memotivasi, memfasilitasi, memimpin dan
mendukung dalam manajemen/pengelolaan program KKBPK, yang meliputi
kegiatan sebagai berikut ::

A. Pendataan Keluarga

Untuk mengetahui kondisi dan perkembangan kependudukan dan program


KKBPK untuk dasar pelaksanaan operasional, setiap desa/kelurahan perlu
memiliki data yang dinamis. Untuk tersedianya data setiap tahun dilakukan
pendataan tentang perkembangan penduduk, PUS dan peserta KB dan tahapan
keluarga sejahtera (contoh terlampir). Pendataan dilakukan oleh pemerintahan
desa bersama para kader dan pemutahirkan setiap tahun bersama petugas
PKB/PLKB, sehingga desa memiliki data yang benar dan dinamis.

Untuk terlaksananya kegiatan ini peran dan dukungan pemerintah desa


sangat besar sekali, memprakarsai, memfasilitasi, memotivasi,
mengkoordinasikan, memimpin pelaksanaannya, menstimulasi pembiayaan para
pelaksana menjadi sagat penting.

B. Sarasehan

Sarasehan adalah bentuk pertemuan yang dihadiri oleh sekelompok


masyarakat dan undangan tertentu untuk membicarakan suatu permasalahan
dengan cara yang tidak resmi dan suasana yang rileks baik di tingkat RT/RW.
Dalam pertemuan ini ada yang memimpin dan hadirin dipersilakan dengan bebas
dan terbuka dan secara rilek dalam suasana yang ceria menyampaikan gagasan

19
dan saran untuk pemecahan permasalahan tertentu yang menjadi topik
pembicaraan.

Kegiatan sarasehan dalam pelaksanaan program KKBPK adalah


pertemuan di tingkat RT/RW yang dihadiri sekelompok masyarakat yang
membahas permasalahan program KKBPK berdasarkan hasil pendataan keluarga
yang ada untuk mencari solusi dan pemecahan kegiatan yang harus dilakukan oleh
masyarakat berdasarkan musyawarah dan mupakat, baik berkaitan dengan
kepersertaan KB, kondisi kesejahteraan keluarga, maupun pelaksanaan kegiatan
ketahanan keluarga (Ilustrasi terlampir).

Peran dan dukungan pemerintah desa dan lembaga desa dalam


pelaksanaan kegiatan ini yaitu mulai dari memonitor dan mengevaluasi
bagaimana kegiatan ini berjalan, fasilitasi seperti apa yang dibutuhkan, dan
aspirasi apa yang dibutuhkan masyarakat untuk menjadi kegiatan desa.

C. Rakor Awal Tahun

Rapat koordinasi KKBPK awal tahun adalah pertemuan pemerintahan


desa dengan para pengelola KKBPK dan tokoh masyarakat yang membahas
secara teknis kondisi program yang meliputi: evaluasi kegiatan/masalah cakupan
program berdasarkan cakupan wilayah, upaya/rencana dan langkah yang harus
dilakukan untuk meningkatkan cakupan dan pelembagaan program tahun berjalan
secara bersama sama dengan masyarakat. Kegiatan ini dilakukan pada awal tahun
sebagai dasar pelaksanaan kegiatan tahun berjalan.

Peran dan dukungan pemeritahan desa dalam kegiatan ini sangat penting,
kepala desa sebagai kepala pemerintahan, koordinator dan penanggung jawab
pembangunan perlu mendukung sarana dan dana, memimpin kegiatan ini bersama
lembaga desa bersama masyarakat sehingga terumuskan secara dialogis rencana
tahunan program KKBPK.

20
D. Program Tahunan KKBPK

Sesuai dengan azas disentralisasi, pelaksanaan program KKBPK di desa


dilakukan dengan memperhatikan kondisi, perkembangan dan potensi program
yang ada, oleh karenanya setiap desa/kelurahan perlu menyusun secara teknis
program tahunan KKBPK Desa baik :
1. kondisi saat ini,
2. kondisi yang ingin dicapai,
3. bagaimana cara mencapainya baik penggerakan maupun pelayanan, dan
4. jadwal tentatif kegiatan dan pelaksana kegiatan.

Perencanaan program KKBPK tahunan desa merupakan dokumen rencana


kegiatan tahunan program KKBPK yang disusun oleh petugas KKBPK bersama
tim operasional KKBPK desa diketahui Kepala Desa/kelurahan. Perencanaan ini
memiliki hubungan timbal balik dan saling berkaitan dengan RKP desa/kelurahan
tahun berjalan (contoh terlampir).

Dalam pelaksanaanya peran dan dukungan kepala desa sebagai pemimpin


operasional dan penanggung jawab operasional KKBPK menjadi sangat penting
memimpin penyusunan perencanaan program, dukungan sarana dan dana dan
mendokumentasikannya Perencanaan Program KKBPK tahunan secara teknis.

E. KIE dan Penggerakan

Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dan menggerakan


masyarakat terhadap pelaksanaan KKBPK, kepala desa/pemerintah desa bersama
tim operasional KB desa PLKB dan Kader melakukan KIE dan penggerakan
untuk mendapatkan pelayanan kontrasepsi baik di posyandu, pos kes desa,
puskesmas atau pada tempat kegiatan BKB, BKR, BKL, UPPKS sesuai dengan
jadwal jadwal pelayanan yang ditentukan. Untuk terlaksanya kegiatan KIE dan
penggerakan baik oleh para kader maupun para tokoh, peran dan dukungan

21
pemerintah desa untuk memobilisasi, mengintegrasikan dengan kegiatan lain,
memberikan dukungan dana dan sarana, menugaskan dan memotivasi sangat
diperlukan.

F. Pelayanan KKBPK

Pelayanan KKBPK adalah bentuk kegiatan fasilitasi atau proses melayani


keluarga/masyarakat yang dilakukan para IMP maupun Poktan yang meliputi :

Pelayanan IMP :
1. Mendistribusikan Pil/kondom
2. Kunjungan pembinaan ulang
3. Kunjungan pembinaan ganti cara
4. Pelayanan rujukan akseptor
5. Melakukan pendataan keluarga
6. Membantu pembinaan kegiatan peningkatan tahapan keluarga sejahtera
7. Motivasi peserta KB baru
8. Melakukan pencatatan dan pelaporan peserta KB

Pelayanan Poktan BKB,BKR,BKL,UPPKS, PIK R/M:


1. Memberikan penyuluhan BKB, BKR, BKL, PIK R, UPPKS
2. Melakukan rujukan BKB, BKR, BKL PIK R, UPPKS
3. Memberikan pemantauan KKA
4. Menyelenggarakan pembinaan kewirausahaan keluarga
5. Memfasilitasi permodalan UPPKS
6. Memberikan penyuluhan kesehatan reproduksi remaja dsb.

Untuk terlaksananya kegiatan ini peran dan dukungan pemerintah desa sangat
penting sekali baik sikap, tindakan, fasilitasi, maupun dukungan dana dan sarana.

22
G. Pembinaan IMP dan Poktan

Institusi masyarakat pedesaan (IMP) yang terdiri dari Pos KB, Sub Pos
KB, Kelompok KB, dan kelompok kegiatan (Poktan) BKB, BKR, BKL, PIK-R
dan kelompok UPPKS adalah pengelola KB yang berasal dari unsur masyarakat
yang secara sukarela melaksanakan kegiatan KKBPK. Aktifitas IMP/Poktan, dan
keberadaan IMP/Poktan dalam menggerakan keluarga, melayani keluarga,
membina keluarga sangat strategis dan keberadaannya perlu dipertahankan.

Peran dan dukungan pemerintahan desa dalam pembinaan IMP/Poktan dapat


dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan pembinaan pertemuan secara berkala,
2. Menyelenggarakan pertemuan secara berkesinambungan setiap bulan
3. Melakukan kunjungan ke tempat kegiatan
4. Memfasilitasi kesulitan para kader dalam melaksanakan kegiatan
5. Memberikan dukungan insentif bagi kader yang melaksanakan kegiatan
6. Menyediakan kebutuhan sarana kegiatan
7. Memberikan rangsangan/melakukan studi banding/wisata karya dsb.

H.Pengembangan Inovasi

Dipimpin secara aktif oleh kepala desa, pemerintahan desa, lembaga desa
yang memiliki peran dan dukungan yang tinggi tentu saja akan melahirkan
partisipasi masyarakat dalam pengembangan program KKBPK akan meningkat,
demikian pula dukungan dan gerakan semua pihak ini akan melahirkan aspirasi
dan inovasi inovasi baru.

Dukungan sarana dan dana Pengembangan inovasi kegiatan KKBPK


sangat dibutuhkan untuk lebih menggairahkan masyarakat maupun IMP dan
pengelola Poktan BKB, BKR, BKL, PIK-R dan UPPKS. Dukungan Kegiatan
pengembangan inovasi program KKBPK meliputi :

23
1. Membuat kegiatan dan pembiayaan IMP, BKB, BKR, BKL, PIK R, UPPKS
percontohan

2. Membuat model keterpaduan kegiatan

3. Membuat model pembiayaan bersama masyarakat

4. Membuat model forum penyuluhan masyarakat

5. Mengadakan study banding dsb.

I. Monitoring dan Evaluasi KKBPK Desa

Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran


kemajuan atas objektif program. Memantau perubahan, yang fokus pada proses
dan keluaran. Monitoring menyediakan data dasar untuk menjawab permasalahan,
sedangkan evaluasi adalah memposisikan data-data tersebut agar dapat digunakan
dan diharapkan memberikan nilai tambah. Evaluasi adalah mempelajari kejadian,
memberikan solusi untuk suatu masalah, rekomendasi yang harus dibuat,
menyarankan perbaikan. Namun tanpa monitoring, evaluasi tidak dapat dilakukan
karena tidak memiliki data dasar untuk dilakukan analisis, dan dikhawatirkan
akan mengakibatkan spekulasi, oleh karena itu monitoring dan evaluasi harus
berjalan seiring.

Monitoring dan evaluasi program KKBPK meliputi :

1. Bagaimanakah jumlah kelahiran bayi, pertumbuhan penduduk dalam 1 tahun


terahir

2. Bagaimanakah jumlah PUS dan perkembangan angka perkawinan

24
3.Bagaimanakah jumlah perkembangan peserta KB aktif dan baru dibanding PPM
tingkat desa, maupun wilayah RW

4.Bagaimanakah pelaksanaan perkembangan kelompok dan kegiatan penyuluhan


pembangunan keluarga

5. Bagaimanakah jalannya pelaksanaan kegiatan IMP dan Poktan

6. Bagaimanakah realisasi komitmen dan dukungan pembiayaan berdasarkan RKP


Desa.

7. Bagaimana berjalannya keterpaduan program KKBPK dalam pembangunan


desa.

Peran dan dukungan baik sarana dan dana untuk pelaksanaan pemerintah
desa memonitor dan mengevaluasi kegiatan kegiatan tersebut akan mendorong
aktifitas para pengelola KKBPK di desa yang berkesinambungan.Untuk
terlaksanannya kegiatan tersebut, dukungan dan peran pemerintah desa dan
lembaga desa sangat penting strategis.

25
V

PENUTUP

Demikianlah peran kepala desa dalam pelaksanaan program KKBPK di


desa/kelurahan. Makalah ini tentu saja sebagai pembelajaran yang dicuplik dari
berbagai sumber bacaan, peraturan perundangan, kebijakan, tulisan dan
pengalaman yang dilakukan beberapa kepala desa yang perlu menjadi acun.
Semoga bermanfaat, terimakasih atas perhatiannya.

26

Anda mungkin juga menyukai