Virtual Box
This entry was posted on March 22, 2013, in Linux and tagged linux.
Bookmark the permalink.
Sebelumnya saya disini ingin berbagi kepada netter, dan tutor ini juga saya
dapat dari ajaran temen saya, silahkan dibaca dan semoga bermanfaat
Enaknya Virtual Box, selain free, kita juga bisa buat server environment.
lumayan kan.. buat media pembelajaran.
Khususnya buat pengguna Windows, mungkin software seperti WAMP
atau XAMPP sering dijadikan solusi untuk membuat website di localhost
dengan Web Server Apache.
Akan lebih baiknya jika kita menggunakan bener-bener lingkungan server,
maksudnya di sini adalah dengan Virtual Box sebagai solusinya. Ada
pengalaman temen katanya, kadang terjadi problem, di WAMP file-file
web pada jalan, eh pas di upload ke hosting, jadi ngambek..
Pada saat dokumen ini dibuat, CentOS yang terbaru dan stable release
adalah CentOS 6.2Di sini ceritanya saya pakai CentOS 6.2 32-bit yang
minimal.iso aja..Bisa disedot dari sini:
http://centos.biz.net.id/6.4/isos/i386/CentOS-6.4-i386-minimal.iso
Atau cari mirror download lokal yang terdekat aja dari lokasi kamu, saya
saranin sih yg lokal aja biar cepet donlodnya.Singkat ceritanya nih saya
pakai Windows atau Linux, sudah install Virtual Box, dan sudah install
CentOS juga.Selanjutnya apa ?pada pertengahan cerita nanti lewat ssh, kita
akan menggunakan PuTTY untuk mengkoneksikan OS Host
Windows/Linux dengan CentOS kita yang ada di Virtual Box.Software
PuTTY bisa disedot di sini:
http://www.chiark.greenend.org.uk/~sgtatham/putty/download.html
Kalau buat distro Linux c, biasanya udah tersedia di repo-nya masing-
masing.Virtual Box:- OS HOST : Windows atau Linux
OS GUEST : CentOS 6
Jadi kita login dengan user root dan password yang diisi pada waktu
installasi.
# vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0
Yang lainnya tidak usah diubah, kira-kira 2 baris terakhirnya seperti ini:
ONBOOT=”yes”
BOOTPROTO=”dhcp”
Buat yang belum terbiasa editor vi, tenang.. nanti kita install nano.
Restart Network
# /etc/init.d/network restart
INSTALL NANO, SUDO, DAN SETTINGAN-NYA
Cari dan hilangkan tanda pagar (#) di awalan baris kalimat ini (%wheel),
jadi seperti ini:
BUAT USER BARU (Demi alasan keamanan, hindari login dengan user
ROOT)
# shutdown -h now
Pada bagian kanan, jika masih kosong, klik pada icon yang ada tanda
plusnya.
Klik OK.
Dari tahap ini sampai selanjutnya, kita login dengan user baru yang kita
buat tadi.
# sudo su –
# nano /etc/selinux/config
Ubah pada file tersebut SELINUX menjadi disable, karena hal ini lebih
sering menjadi problem.
Dengan editor nano, menyimpan dengan Ctrl+O, dan keluar dengan
Ctrl+X
SELINUX=disabled
SELINUXTYPE=targeted
KONFIGURASI FIREWALL
# system-config-firewall
ATAU
# system-config-firewall-tui
Firewall : [ ] Enabled
# nano /etc/hosts
Restart Network
# /etc/init.d/network restart
# nano /etc/sysconfig/network
HOSTNAME=server.blablabla.com
# source /etc/sysconfig/network
# hostname $HOSTNAME
# nano /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth1
DEVICE=eth1
BOOTPROTO=static
ONBOOT=yes
IPADDR=192.168.56.10
NETMASK=255.255.255.224
Restart Network
# /etc/init.d/network restart
# reboot
Cek apakah hostname dan hostname -f sudah sama atau belum, dengan
perintah:
# hostname
# hostname -f
# logout
Kalo di Linux kan tinggal klik tengah (scroll wheel) aja pake mouse buat
paste.
# cd /tmp
# wget http://pkgs.repoforge.org/rpmforge-relea…f.i686.rpm
# wget http://download.fedoraproject.org/pub/ep…noarch.rpm
# nano /etc/yum.repos.d/epel.repo
[epel]
failovermethod=priority
enabled=1
priority=10
gpgcheck=1
gpgkey=file:///etc/pki/rpm-gpg/RPM-GPG-KEY-EPEL-6
# nano /etc/yum.repos.d/remi.repo
[remi]
#baseurl=http://rpms.famillecollet.com/enterprise/$releasever/remi/$basear
ch/
mirrorlist=http://rpms.famillecollet.com/enterprise/$releasever/remi/mirror
enabled=1
priority=10
gpgcheck=1
gpgkey=file:///etc/pki/rpm-gpg/RPM-GPG-KEY-remi
failovermethod=priority
[remi-test]
#baseurl=http://rpms.famillecollet.com/enterprise/$releasever/test/$basearc
h/
mirrorlist=http://rpms.famillecollet.com/enterprise/$releasever/test/mirror
enabled=0
gpgcheck=1
gpgkey=file:///etc/pki/rpm-gpg/RPM-GPG-KEY-remi
UPDATE REPOSITORY
# yum update
# /etc/init.d/mysqld start
# mysql_secure_installation
Enter current password for root (enter for none): <– ENTER
INSTALL APACHE
START APACHE
# /etc/init.d/httpd start
INSTALL PHP5
RESTART APACHE
# /etc/init.d/httpd restart
TESTING PHP5
# nano /var/www/html/info.php
<?php
phpinfo();
?>
RESTART APACHE
# /etc/init.d/httpd restart
INSTALL PHPMYADMIN
<Directory “/usr/share/phpmyadmin”>………</Directory>
# nano /etc/httpd/conf.d/phpmyadmin.conf
Untuk tahap kali ini saja, tanda pagar 1 (#) buat commenting out yaa..
bukan perintah.
#<Directory “/usr/share/phpmyadmin”>
# Order Deny,Allow
#</Directory>
# nano /usr/share/phpmyadmin/config.inc.php
carilah baris kalimat ini, ubah cookie menjadi http, kira-kira seperti ini:
/* Authentication type */
$cfg[‘Servers’][$i][‘auth_type’] = ‘http’;
RESTART APACHE
# /etc/init.d/httpd restart
2. Oke.. setelah program WAMP atau XAMPP tersebut di stop, klik Start
Menu, cari program Notepad, buka program itu.
4. Di samping File Name, ubah Text Documents (*.txt) menjadi All Files
(*.*)
5. Nah lho.. banyak nongoL file. Heee.. kita cukup pilih pada file hosts aja.
Buka file tersebut.
6. Tambahkan ini pada akhir baris file tersebut:
192.168.56.10 localhost
7. Oke.. save file tersebut dan close Notepad. Silahkan tes di browser
kesayangan kamu di Windows.
http://localhost
ATAU
127.0.0.1 localhost
MENJADI
192.168.56.10 localhost
http://localhost
Yaaa.. cukup sekian. Jadilah web server kita untuk OS CentOS 6 di Virtual
Box.
saya dikasih tau sebenernya kaya beginian sih fokusnya buat bagi web
programmer di OS Windows yang masih ragu pake Linux sebagai OS
untuk lahan kerjaannya. Gak bisa dipungkiri, di lappy saya juga masih dual
booting. Kadang pake Windows, kadang pake Linux.
mungkin kita udah tau, server Apache di Linux yang lebih mayoritas
banyak dipakai dibandingkan IIS.
Dan sebagai web programmer yang masih pake OS Windows ada baiknya
sudah terlatih dengan THE REAL SERVER ENVIRONMENT,
dibandingkan dengan WAMP atau XAMPP. bisa jadi selanjutnya kalo
udah seneng, malah nantinya pindah/migrasi OS dari Windows ke Linux.
seterusnya kalo mau buat Web Server dengan Nginx, Cherokee, atau
Lighttpd juga bisa..
Kalo udah murni pake Linux sih gak usah repot-repot pake beginian, tapi
kalo iseng-iseng mau belajar buat Virtual Server mungkin cukup
membantu.
Hmm.. mungkin nantinya kamu mau install ftp server di OS Host CentOS
itu, buat transfer file dari OS Host ke CentOS yang di Virtual Box. Yang
nantinya bisa dikoneksikan lewat software FileZilla, Core FTP, atau
semacamnya itulah..
Jadi persis mirip punya hostingan atau server sendiri kan yaa..
*Sumber : http://www.esc-creation.org/