Anda di halaman 1dari 16

BAB III

LAPORAN KASUS

A. Data Kasus Kelolaan


1. Data Umum Pasien
KASUS 1
Nama : Ny. E
Umur : 19 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status : Menikah
Diagnose medis : Postpartum spontan
Status Obstetrik :
ANAK TIPE BB KEADAAN BAYI KOMPLIKASI UMUR
KE PERSALINAN LAHIR WAKTU LAHIR NIFAS
Pertama Partus spontan 1880gr Partus premature, - 20 tahun
menangis
kuat,gerakan bayi
aktif.

KASUS 2
Nama : Ny. S
Umur : 24 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status : Menikah
Diagnose medis : Postpartum spontan
Status Obstetrik :
ANAK TIPE BB KEADAAN BAYI KOMPLIKASI UMUR
KE PERSALINAN LAHIR WAKTU LAHIR NIFAS

26
Pertama Partus Spontan 3200gr Normal, menangis - 24 tahun
kuat, gerakan bayi
aktif

2. Hasil Pengkajian dan Pemeriksaan Fisik


KASUS 1
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan ASI belum bisa keluar
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan pada tanggal 8 Juli 2019 jam 21.00 merasakan kontraksi yang terus
menerus, pada jam 23.00 keluarga membawa pasien ke bidan terdekat. Kemudian pada
pukul 01.00 dirujuk ke RSUD KRMT Wongsonegoro. Di RSUD KRMT wongonegoro
dilakukan pemeriksaan VT, setelah dilakukan pemeriksaan VT, hasil VT sudah 5 cm. Usia
kehamilan 31 minggu. Kemudia jam 03.00 bayi lahir spontan ,Ketuban pecah spontan,
jernih. Status kehamilan G1P1A0
c. Riwayat Kehamilan
Pasien mengatakan ini kehamilan pertamanya
d. Riwayat Mestruasi
Menarche umur : 12 tahun
Siklus Menstruasi : 28 hari
Lama Menstruasi : 7-8 hari
darah yang keluar biasaya cukup banyak, encer, berwarna merah, dengan bau amis.
e. Riwayat KB
Jenis KB : Pasien mengatakan tidak menggunakan KB
Lama KB : Pasien mengatakan tidak menggunakan KB
f. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda Vital :
TD : 110/90
Nadi : 88x/menit
Suhu : 36.5
RR : 20x/menit
2. Keadaan Umum : Pasien terlihat lemah

27
3. Kulit, Kuku : kulit teraba lembab, CRT < 2 detik, turgor kulit baik,
lembab, kuku rapi da pendek
4. Kepala Leher : bentuk simetris, wajah bersih simetris tidak terdapat lesi, tampak
meringis, penyebaran rambut merata.
5. Thorak, payudara : Dada simetris, tidak ada nyeri tekan. Payudara : putting menonjol,
areola mamae meluas, tidak ada varies, ASI belum keluar.
6. Abdomen
line nigra : terlihat jelas
tinggi fundus uteri : dua jari dibawah pusat
teraba lunak, peristaltic positif agak lemah
7. Perianal :
- Kebersihan, keutuhan : perianal terlihat bersih, tidak ada tanda infeksi. Terlihat
darah keluar dari vagina
- Tanda REEDA :
Redness : tidak terdapat tanda kemerahan pada dareah luka
Edema : tidak terdapat odema atau cairan didaerah luka
Ekimosis : tidak terdapat bitnik merah pada daerah luka
Discharge : tidak terdapat darah dari daerah luka
- Lochea
Jumlah : klien mengatakan sejak diruangan dewi kunti kurang lebih sudah 4 kali
mengganti pembalut
Warna : merah gelap
Jenis Lochea : lochea rubra
Hemorhoid : tidak terdapat hemorhoid
8. Ekstremitas :
a. Varises : tidak terdapat varises pada ekstremitas pasien
b. Tanda Homan : tidak terdapat tanda human

KASUS 2
a. Keluhan Utama
Klien mengatakan payudaranya sakit dan Asinya belum keluar
b. Riwayat Penyakit Sekarang

28
Pasien mengatakan pada tanggal 5 Januari 2020 jam 18.30 WIB, Ny. S dirujuk dari
bidan ke IGD RSUD KRMT Wongsonegoro dengan keluhan kencang-kencang sejak tadi
pagi jam 10.30 WIB, merasa ingin mengejan, dan pasien mengatakan keluar cairan bening
dari jalan lahir sejak pukul 09.30 WIB.
c. Riwayat Kehamilan
Pasien mengatakan ini kehamilan pertamanya
d. Riwayat Mestruasi
Menarche umur : 15 tahun
Siklus Menstruasi : 28 hari
Lama Menstruasi : tidak tentu, kadang 4 hari kadang bias seminggu lebih
e. Riwayat KB
Jenis KB : pasien mengatakan tidak menggunakan KB
Lama KB : pasien mengatakan tidak menggunakan KB
f. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda Vital :
TD : 130/80
Nadi : 81x/menit
Suhu : 36.9
RR : 20x/menit
2. Keadaan Umum : Pasien terlihat lemah
3. Kulit, Kuku : kulit teraba lembab, CRT < 2 detik
4. Kepala Leher : bentuk simetris, wajah bersih simetris tidak terdapat lesi,
tampak meringis, penyebaran rambut merata.
5. Thorak, payudara : Dada simetris, tidak ada nyeri tekan. Payudara : putting
menonjol, areola mamae meluas, tidak ada varies, ASI belum keluar.
6. Abdomen
line nigra : terlihat jelas
tinggi fundus uteri : dua jari dibawah pusat
7. Perianal :
- Kebersihan, keutuhan : perianal terlihat bersih, tidak ada tanda infeksi. Terlihat
darah keluar dari vagina
- Tanda REEDA :

29
Redness : tidak terdapat tanda kemerahan pada dareah penjahitan
Edema : tidak terdapat odema atau cairan didaerah jahitan
Ekimosis : tidak terdapat bitnik merah pada daerah penjahitan
Discharge : tidak terdapat darah dari daerah penjahitan
Approximtion : penjahitan jaringan rapi dan rapat
- Lochea
Jumlah : klien mengatakan sejak diruangan dewi kunti kurang lebih sudah 3 kali
mengganti pembalut
Warna : merah darah segar
Jenis Lochea : lochea rubra
Hemorhoid : tidak terdapat hemorhoid
8. Ekstremitas :
a. Varises : tidak terdapat varises pada ekstremitas pasien
b. Tanda Homan : tidak terdapat tanda human

3. Hasil Pemeriksaan Penunjang


KASUS 1
PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL
HEMATOLOGI
Golongan darah O
Rhesus Positif
Hemoglobin 12.8 11.7 - 15.5
Hematokrit 38.80 35 – 47
Leukosit 12.0 3.6 – 11.0
Trombosit 308 150 – 400
KIMIA KLINIK
Glukosa Darah 95 70 – 110
Sewaktu
IMUNOLOGI negtif negatif
HBsAg kualitatif

KASUS 2
PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL
HEMATOLOGI
Golongan darah B
Rhesus Positif
Hemoglobin 11.6 11.7 - 15.5
Hematokrit 42.00 35 – 47
Leukosit 9.0 3.6 – 11.0
30
Trombosit 336 150 – 400
KIMIA KLINIK
Glukosa Darah
Sewaktu 102 70 – 110
IMUNOLOGI
HBsAg kualitatif negtif negatif

4. Farmakoterapi
KASUS 1 DAN 2
FARMAKOTERAPI FUNGSI/KEGUNAAN
1. Drip Oxytocin
1. Oxytocin berfungsi untuk memicu atau memperkuat
kontraksi pada otot Rahim. Oxytocin dapat digunakan
untuk merangsang (mengiduksi) persalinan dan
2. Asam Mefenamat menghentikan peradarahan setelah persalinan
2. Asam Mefenamat adalah jenis obat antiinflamasi
(NSAIDs) yang berfungsi meredakan rasa sakit serta
3. Amoxcilin mengurangi peradangan
3. Amoxcilin merupakan antibiotic yang berfungsi untuk
mengatasi berbagai jenis infejsi bakteri atau
menghambat pertumbuhan bakteri yang
4. Donperidon menyebabkan infeksi
4. Domperidon adalah obat untuk meredakan mual dan
muntah. Tetapi pada ibu menyusui, fungsi
domperidone adalah merangsang produksi ASI.

5. Analisa Data
KASUS 1
DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
DS :
- Klien mengatakan Asinya belum
keluar
- Klien mengatakan bayinya dirawat
di ruang perawatan karena lahir
premature
- Klien mengatakan sudah pernah Hambatan pada
mencoba untuk disusukan langsung neonates Menyusui tidak efektif
ke bayi tetapi Asi tetap belum keluar (Prematuritas)
- Klien mengatakan sudah mencoba di
pompa tetapi Asi belum juga keluar
DO :
- Puting menonjol
- Aerola meluas
- Asi belum keluar
DS : Agen Cidera Fisik Nyeri
31
Klien mengatakan nyeri pada jalan lahir
P : semakin nyeri saat bergerak dan
duduk
Q: seperti ditusuk-tusuk
R: pada perinium
S: skala nyeri 3
T: Timbul Terus menerus
DO :
- Wajah tampak meringis
- Ada luka perineum tanpa jahita
- Tampak berhati-hati ketika bergerak
atau duduk
- TD : TD : 110/90, Nadi : 88x/menit,
Suhu : 36.5, RR : 20x/menit
-

KASUS 2
DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
DS :
- Klien mengatakan Payudara terasa
kencang dan Asi keluar hanya
sedikit.
- Klien mengatakan anaknya masih
dirawat di ruang perawatan bayi
Hambatan pada
karena diagnose hiperbilirubin.
neonatus Menyusui tidak efektif
- Klien mengatakan sudah mencoba di
(Hiperbilirubin)
pompa tetapi Asi tetap tidak keluar
DO :
- Puting menonjol
- Aerola meluas
- Payudara terlihat kencang
- Asi keluar sedikit
DS :
Klien mengatakan nyeri pada jalan lahir
P : luka jalan lahir
Q: seperti ditusuk-tusuk
Agen Cidera Fisik Nyeri
R: pada perineum terdapat 2 jahitan
S: skala nyeri 4
T: Timbul Terus menerus
DO : Wajah tampak meringis

6. Diagnosa Keperawatan
KASUS DIAGNOSA KEPERAWATAN

32
KASUS 1 Menyusui tidak efektif berhubungan dengan hambatan pada
neonates (prematuritas)
Nyeri Akut berhubungan dengan agen cidera fisik (luka episiotomi)
KASUS 2 Menyusui tidak efektif berhubungan dengan hambatan pada
neonates (hiperbilirubin)
Nyeri Akut berhubungn dengan cidera fisik (luka episiotomi)

7. Rencana Intervensi
Menyusui tidak efektif berhubungan dengan hambatan pada neonatus
KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN RASIONAL
Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji kondisi payudara 1. Mengetahuai keadaan
keperawatan selama 3x24 jam 2. Kaji pengetahua payudara
diharapkan masalah nutrisi bayi pengalaman menyusui 2. Mengetahui
dapat terpenuhi dengan kriteria 3. Lakukan perawatan pengalaman dalam
hasil : payudara (breast menyusui
- Klien sudah tahu cara menyusui care) 3. Merangsang
yang benar 4. Kolaborasi dalam pengeluaran ASI
- Bayi mendapat asupan ASI dari pemberian pelancar 4. Memperlancar
ibu ASI produksi ASI
- ASI ibu keluar dengan lancar

Nyeri Akut berhubungn dengan cidera fisik (luka episiotomi)


KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN RASIONAL
Setelah dilakukan tindakan - Kaji karakteristik nyeri - Mengetahui keadaan
keperawatan selama 3x24 jam - Ajarakn teknik distraksi nyeri
diharapkan masalah nyeri teratasi dan relaksasi - Mengalihkan rasa nyeri
dengan kriteria hasil : - Berikan posisi - Memberiakan
- Skala nyeri menurun senyaman pasien kenyamanan pada
- Ekpresi wajah rileks - Memotifasi untuk pasien
- Klien mengatakan nyeri mobilisasi dini sesuai - Mengurangi nyeri
berkurang index secara bertahap

8. Hasil Implementasi

Hari/Tgl
Dx Kep Implementasi Respon
Jam
KASUS 1 Selasa, 9 Mengkaji kondisi payudara DS : -
Hari ke- 1 Juli 2019 DO : Payudara teraba
16.00 kencang,areola meluas, puting
menonjol, ASI belum keluar
16.15 Mengkaji pengetahuan tentang DS : Klien mengatakan sudah
cara menyusui yang benar pernah mencoba menyusui bayinya

33
tetapi belum tahu tentang cara
menyusui yang benar
DO : Klien terlihat kebingungan
16.45 Mengajarkan teknik menyusui DS : klien mengatakan bersedia
yang benar diajarkan teknik menyusui yg benar
DO : klien kooperatif dan terlihat
antusias
17.00 Melakukan perawatan payudara DS : Klien mengatakan bersedia
(breast care) diajarkan perawatan payudara
DO : Klien kooperatif
20.00 Kolaborasikan pemberian obat DS : klien bersedia mengkonsumsi
pelancar ASI obat pelancar ASI sesuai dosis yang
telah diresepkan
DO : Pasien diberikan obat peoral
domperidon 500mg/8 jam
Selasa, 9 Mengaji karakteristik nyeri DS: Pasien mengatakan nyeri pada
Juli 2019 jalan lahir
17.30 P : luka jalan lahir
Q: seperti ditusuk-tusuk
R: pada perinium
S: skala nyeri 3
T : terus menerus
DO : pasien terlihat berhati-hati
ketika bergerak
17.40 Mengajarakn teknik distraksi dan DS : Pasien mau diajarkan teknik
relaksasi relaksasi
DO : pasien terlihat kooperatif dan
antusias
17.45 Memberikan posisi nyaman DS : pasien mengatakan lebih
nyaman posisi setengah duduk
DO : Pasien sudah dalam posisi
nyaman
17.50 Memotifasi untuk mobilisasi dini DS : Klien mengatakan sudah bias
sesuai index duduk
DO : pasien terlihat dalam posisi
setengah duduk
20.00 Memberikan obat peroral (asam DS : Klien mengatakan bersedia
mefenamat) mengkonsumsi obat penghilang rasa
nyeri
DO : Obat diberiakan peroral 500mg
setiap 8 jam, tidak ada alergi
KASUS 1 Rabu, 10 Mengkaji kondisi payudara DS : -
Hari ke-2 Juli 2019 DO : Payudara teraba
10.00 kencang,areola meluas, puting
menonjol, ASI belum keluar
10.05 Mengkaji pengetahuan tentang DS : Klien mengatakan sudah
cara menyusui yang benar mencoba menyususi bayinya sesuai

34
yang diajarkan, tetapi ASI masih
belum keluar
DO : -

10.25 Melakukan perawatan payudara DS : Klien mengatakan sudah


(breast care) mampu melakukan perawatan
payudara tetapi lupa beberapa
gerakan
DO : Klien memperagakan
12.30 Kolaborasikan pemberian obat DS : klien bersedia mengkonsumsi
pelancar ASI obat pelancar ASI sesuai dosis yang
telah diresepkan
DO : Pasien diberikan obat peoral
domperidon 500mg/8 jam
Rabu, 10 Mengaji karakteristik nyeri DS: Pasien mengatakan nyeri pada
Juli 2019 jalan lahir
10.50 P : luka jalan lahir
Q: seperti ditusuk-tusuk
R: pada perinium
S: skala nyeri 2
T : terus menerus
DO : pasien terlihat berhati-hati
ketika bergerak
10.55 Mengajarakn teknik distraksi dan DS : Pasien mengatakan sudah
relaksasi melakukan relaksasi untuk
menghilangkan nyeri ketika nyeri
timbul
DO : pasien terlihat kooperatif dan
antusias
11.10 Memberikan posisi nyaman DS : pasien mengatakan lebih
nyaman posisi setengah duduk
DO : Pasien sudah dalam posisi
nyaman
11.15 Memotifasi untuk mobilisasi dini DS : Klien mengatakan sudah bisa
sesuai index duduk dengan kaki mengnggatung
dan sudah belajar berjalan pelan-
pelan
DO : pasien terlihat dalam posisi
setengah duduk di pinggir bed
pasien
12.30 Memberikan obat peroral (asam DS : Klien mengatakan bersedia
mefenamat) mengkonsumsi obat penghilang rasa
nyeri
DO : Obat diberiakan peroral 500mg
setiap 8 jam, tidak ada alergi

35
KASUS 2 Senin, 6 Mengkaji kondisi payudara DS : pasien bersedia untuk
Hari ke- 1 Januari diobservasi
2020 DO : Payudara teraba
10.00 kencang,areola meluas, puting
menonjol, ASI belum keluar
10.05 Mengkaji pengetahuan tentang DS : Klien mengatakan belum tahu
cara menyusui yang benar tentang cara menyusui yang benar
karena anak pertama dan belum
mencoba menyusui
DO : pasien terlihat kebingungan
10.15 Mengajarkan teknik menyusui DS : klien bersedi diajarkan teknik
yang benar menyusui yang benar
DO : klien kooperatif
10.25 Melakukan perawatan payudara DS : Klien mau diajarkan perawatan
(breast care) payudara
DO : Klien kooperatif dan banyak
bertanya
12.30 Kolaborasikan pemberian obat DS : -
pelancar ASI DO : Pasien diberikan obat peoral
donperidon 500mg/ 8 jam
Senin, 6 Mengaji karakteristik nyeri DS: Pasien mengatakan nyeri pada
Januari jalan lahir.
2020 DO :
10.50 P : luka jalan lahir
Q: seperti ditusuk-tusuk
R: pada perineum terdapat 2 jahitan
S: skala nyeri 4
10.55 Mengajarakn teknik distraksi dan DS : Pasien mau diajarkan teknik
relaksasi relaksasi
DO : pasien memperhatikan
11.10 Memberikan posisi nyaman DS : pasien mengatakan lebih
nyaman posisi tidur
DO : Pasien sudah dalam posisi
nyaman
11.15 Memotifasi untuk mobilisasi dini DS : Klien mengatakan masih takut
sesuai index bergerak
DO : pasien terlihat mecoba posisi
duduk
12.30 Memberikan obat peroral asam DS : Obat diberiakan peroral 500mg
mefenamat setiap 8 jam, tidak ada alergi

KASUS 2 Selasa, 7 Mengkaji kondisi payudara DS : pasien bersedia untuk


Hari ke-2 Januari diobservasi
2020 DO : Payudara teraba
10.00 kencang,areola meluas, puting
menonjol, ASI belum keluar

36
10.05 Mengkaji pengetahuan tentang DS : Klien mengatakan belum
cara menyusui yang benar mencoba melakukan teknik
menyusui karena bayi masih dalam
perawatan
DO : -

10.25 Melakukan perawatan payudara DS : Klien mengatakan masih belum


(breast care) mencoba teknik perawatan payudara
hanya di kompres air hangat saja
ketika terasa payudaranya sakit
DO : Klien kooperatif dan banyak
bertanya
12.30 Kolaborasikan pemberian obat DS : -
pelancar ASI DO : Pasien diberikan obat peoral
donperidon 500mg/ 8 jam
Selasa, 7 Mengaji karakteristik nyeri DS: Pasien mengatakan nyeri pada
Januari jalan lahir masih terasa
2020 DO :
10.50 P : luka jalan lahir
Q: seperti ditusuk-tusuk
R: pada perineum terdapat 2 jahitan
S: skala nyeri 4
10.55 Mengajarakn teknik distraksi dan DS : Pasien mengatakan kadang
relaksasi sudah melakukan tetapi sering lupa
DO :
11.10 Memberikan posisi nyaman DS : pasien mengatakan lebih
nyaman duduk
DO : Pasien sudah dalam posisi
nyaman
11.15 Memotifasi untuk mobilisasi dini DS : Klien mengatakan masih takut
sesuai index bergerak tetapi sudah berani duduk
dan berdiri
DO : pasien terlihat mecoba posisi
duduk
12.30 Memberikan obat peroral asam DS : Obat diberiakan peroral 500mg
mefenamat setiap 8 jam, tidak ada alergi

KASUS 2 Rabu, 8 Mengkaji kondisi payudara DS : pasien bersedia untuk


Hari ke-3 Januari diobservasi
2020 DO : Payudara teraba
10.00 kencang,areola meluas, puting
menonjol, ASI belum keluar
10.05 Mengkaji pengetahuan tentang DS : Klien mengatakan sudah
cara menyusui yang benar mencoba memberikan ASI dengan
teknik yang diajarkan
DO : pasien terlihat kooperatif
37
10.25 Melakukan perawatan payudara DS : Klien mengatakan sudah
(breast care) melakukan perawatan payudara pada
pagi hari dengan dibantu keluarga
DO : Klien kooperatif
12.30 Kolaborasikan pemberian obat DS : -
pelancar ASI DO : Pasien diberikan obat peoral
donperidon 500mg/ 8 jam
KASUS 2 Rabu, 8 Mengaji karakteristik nyeri DS: Pasien mengatakan nyeri pada
Hari ke-3 Januari jalan lahir.
2020 DO :
10.50 P : luka jalan lahir
Q: seperti ditusuk-tusuk
R: pada perineum terdapat 2 jahitan
S: skala nyeri 2
T : hilang timbul
10.55 Mengajarakn teknik distraksi dan DS : Pasien mengatakan sudah
relaksasi melakukan Tarik nafas dalam ketika
terasa nyeri
DO : pasien mempraktikkan
11.10 Memberikan posisi nyaman DS : pasien mengatakan lebih
nyaman duduk
DO : Pasien sudah dalam posisi
nyaman
11.15 Memotifasi untuk mobilisasi dini DS : Klien mengatakan sudah
sesuai index mampu ke kamar mandi sendiri
DO : pasien terlihat berdiri
disamping bed
12.30 Memberikan obat peroral asam DS : Obat diberiakan peroral 500mg
mefenamat setiap 8 jam, tidak ada alergi

9. Hasil Evaluasi
EVALUASI HARI 1 HARI 2 HARI 3
KASUS 1 S: S:
Dx - Klien mengatakan - Klien mengatakan ASI
Keperawatan ASI belum keluar belum keluar
: Menyusui - Klien mengatakan - Klien Klien
tidak efektif sudah mencoba mengatakan sudah
berhubungan melakukan teknik mencoba melakukan
dengan menyusui seperti yang teknik menyusui seperti
hambatan diajarkan tetapi ASI yang diajarkan tetapi
pada neonates masih belum keluar ASI masih belum keluar
(prematuritas)

38
- Klien mengatakan - Klien mengatakan
sudah melakukan sudah melakukan
perawatan payudara perawatan payudara
setiap pagi setiap pagi
O: O:
- Payudara teraba - Payudara teraba
kencang kencang
- ASI belum keluar - ASI belum keluar
- Klien terlihat - Klien terlihat
mempraktikan cara melakukan perawatan
perawatan payudara payudara dengan
bimbingan perawat

A : masalah menyusui A : masalah menyusui


tidak efektif belum tidak efektif belum
teratasi teratasi
P: P:
1. Kaji kondisi payudara 1. Kaji kondisi payudara
2. Lakukan perawatan 2. Lakukan perawatan
payudara (breast payudara (breast
care) care)
3. Kolaborasi dalam 3. Kolaborasi dalam
pemberian pelancar pemberian pelancar
ASI ASI

KASUS 1 S : Klien mengatakan S : Klien mengatakan


Dx nyeri pada kemaluan nyeri pada kemaluan
Keperawatan P : luka jalan lahir berkurang
: Nyeri akut Q: seperti ditusuk-tusuk P : luka jalan lahir
berhubungan R: pada perinium Q: seperti ditusuk-tusuk
dengan agen S: skala nyeri 3 R: pada perinium
injury T : terus menerus S: skala nyeri 2
T : terus menerus
O:
1. Wajah tampak O:
meringis 1. Ada luka perineum
2. Ada luka perineum tanpa jahitan
tanpa jahitan 2. Tampak berhati-hati
3. Tampak berhati-hati ketika bergerak atau
ketika bergerak atau duduk
duduk A : masalah nyeri akut
A : masalah nyeri akut berhubungan dengan
berhubungan dengan luka episiotomy
luka episiotomy sudah teratasi
belum teratasi P:
P: 1. Kaji karakteristik
nyeri
39
1. Kaji karakteristik 2. Ajarakn teknik
nyeri distraksi dan relaksasi
2. Ajarakn teknik 3. Berikan posisi
distraksi dan relaksasi senyaman pasien
3. Berikan posisi 4. Memotifasi untuk
senyaman pasien mobilisasi dini sesuai
4. Memotifasi untuk index
mobilisasi dini sesuai 5.
index
KASUS 2 S: S: S:
Dx - Klien mengatakan ASI - Klien mengatakan ASI - Klien mengatakan ASI
Keperawatan belum keluar keluar hanya sedikit keluar hanya sedikit
: Menyusui - Klien mengatakan menggunakan bantuan - Klien mengatakan
tidak efektif belum mempraktikan pompa sudah mencoba
berhubungan cara menyusui seperti - Klien mengatakan menyususi dengan
dengan teknik yang diajarkan sudah mencoba teknik yang diajarkan
hambatan perawat karena bayi menyusui seperti teknik tetapi ASI belum keluar
pada neonates masih di sinar yang diajarkan perawat - Klien mengatakan ASI
(prematuritas) - Klien mengatakan - Klien mengatakan keluar hanya ketika
belum melakukan sudah melakukan dipompa
perawatan payudara perawatan payudara
secara mandiri dengan bantuan
keluarga

O: O: O:
- Payudara teraba - Payudara teraba - Payudara teraba
kencang kencang kencang
- Pasien terlihat - ASI ditampung hanya - ASI keluar sedikit,
meringis ketika 5 cc, menggunakan ditampung 12 cc
payudara di sentuh pompa menggunakan pompa
- ASI belum keluar

A : masalah menyusui A : masalah menyusui A : masalah menyusui


tidak efektif belum tidak efektif belum tidak efektif belum
teratasi teratasi teratasi
P: P: P:
1. Kaji kondisi payudara 1. Kaji kondisi payudara 1. Kaji kondisi payudara
2. Lakukan perawatan 2. Lakukan perawatan 2. Lakukan perawatan
payudara (breast payudara (breast payudara (breast
care) care) care)
3. Kolaborasi dalam 3. Kolaborasi dalam 3. Kolaborasi dalam
pemberian pelancar pemberian pelancar pemberian pelancar
ASI ASI ASI

KASUS 1 S : Klien mengatakan S : Klien mengatakan S : Klien mengatakan


Dx nyeri pada kemaluan nyeri pada kemaluan nyeri pada kemaluan
Keperawatan P : luka jalan lahir P : luka jalan lahir P : luka jalan lahir
: Nyeri akut Q: seperti ditusuk-tusuk Q: seperti ditusuk-tusuk Q: seperti ditusuk-tusuk
40
berhubungan R: pada perineum R: pada perineum R: pada perineum
dengan agen terdapat luka 2 jhitan terdapat luka 2 jhitan terdapat luka 2 jhitan
injury S: skala nyeri 4 S: skala nyeri 4 S: skala nyeri 2
T : terus menerus T : terus menerus T : terus menerus

O: O: O:
1. Wajah tampak 1. Wajah tampak 1. Wajah tampak
meringis meringis meringis
2. Ada luka perineum 2 2. Ada luka perineum 2 2. Ada luka perineum 2
jahitan jahitan jahitan
3. Tampak berhati-hati 3. Tampak berhati-hati 3. Tampak berhati-hati
ketika bergerak ketika bergerak ketika bergerak
A : masalah nyeri akut A : masalah nyeri akut A : masalah nyeri akut
berhubungan dengan berhubungan dengan berhubungan dengan
luka episiotomy luka episiotomy luka episiotomy sudah
belum teratasi belum teratasi teratasi
P: P: P:
1. Kaji karakteristik 1. Kaji karakteristik 1. Kaji karakteristik
nyeri nyeri nyeri
2. Ajarakn teknik 2. Ajarakn teknik 2. Ajarakn teknik
distraksi dan relaksasi distraksi dan relaksasi distraksi dan relaksasi
3. Berikan posisi 3. Berikan posisi 3. Berikan posisi
senyaman pasien senyaman pasien senyaman pasien
4. Memotifasi untuk 4. Memotifasi untuk 4. Memotifasi untuk
mobilisasi dini sesuai mobilisasi dini sesuai mobilisasi dini sesuai
index index index

41

Anda mungkin juga menyukai