Anda di halaman 1dari 7

PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN.

SARANA PEDESTRIAN BAGI PEJALAN KAKI


DI PERUMAHAN CITRA GARDEN, MEDAN

SADRI - 170406057
0.1 PENGERTIAN PEDESTRIAN

Pedestrian berasal dari bahasa Yunani, dimana berasal dari kata pedos
yang berarti kaki, sehingga pedestrian dapat diartikan sebagi pejalan kaki
atau orang yang berjalankaki, sedangkan jalan merupakan media diatas
bumi yang memudahkan manusia dalam tujuan berjalan, Maka pedestrian
dalam hal ini memiliki arti pergerakan atau perpindahan orang atau
manusia dari satu tempat sebagai titik tolak ke tempat lain sebagai tujuan
dengan menggunakan moda jalan kaki. Atau secara harfiah, pedestrian
berarti “ person walking in the street “, yang berarti orang yang berjalan
di jalan

Namun jalur pedestrian dalam konteks perkotaan biasanya


dimaksudkan sebagai ruang khusus untuk pejalan kaki yang berfungsi
sebagai sarana pencapaian yang dapat melindungi pejalan kaki dari bahaya
yang datang dari kendaraan bermotor. Di Indonesia lebih dikenal sebagai
trotoar, yang berarti jalur jalan kecil selebar 1,5 sampai 2 meter atau lebih
memanjang sepanjang jalan umum
02. SYARAT – SYARAT PEDESTRIAN YANG BAIK

1. PENEMPATAN YANG BAIK

 Pedestrian dibangun dikawasan yang mempunyai


potensi menimbulkan pejalan kaki seperti
perumahan, sekolah, pusat perkantoran, pusat
perbelanjaan, terminal bus, dan lain lain.
 Jalur pejalan kaki dapat direncanakan pada ruas
jalan dengan volume pejalan kaki diatas 300 orang
per 12 jam dan volume lalu lintas diatas 1000
kendaraan per 12 jam.
 Jalur pedestrian ditempatkan pada sisi luar bahu
jalan. Jika telah terdapat jalur parkie, jalur
pedestrian di tempatkan di sisi luar jalur lalu lintas.
 Jalur pedestrian sejajar dengan jalan, namun jika
keadaan topografi tidak memungkinkan dapat
dibuat tidak sejajar dengan jalan.
 Jalur pedestrian sedapat mungkin ditempatkan pada
sisi dalam drainase terbuka atau diatas saluran
drainase yang tertutup.
2. MEMILIKI DIMENSI YANG TEPAT

 Jalur pedestrian harus memiliki ruang bebas yaitu area dimana tidak ada gangguan atau
beda yang menghalanginya. Tinggi bebas minimal 2,5 meter, kedalaman bebas minimal
1 meter dan kebebasan samping minimal 0,3 meter.
 Jalur pedestrian disarankan memiliki lebar minimal 2 meter. Pada keadaan tertentu
lebar trotoar dapat di rencanakan sesuai dengan batasan lebar minimum berikut:
3. STRUKTUR DAN KEMIRINGAN

 Jalur pedestrian harus diperkeras dengan blok beton, beton, perkerasan aspal, ataupun
plasteran
 Jalur pedestrian harus rata dan memiliki kemiringan melintang 2-4 %. Sedangkan
dengan kemiringan memanjang jalan disarankan maksimal 10%. Kemiringan ini
bertujuan agar tidak terjadi genangan air.

4. RAMAH BAGI DIFABEL


Penyandang difabel perlu
diperhatikan kemudahannya mengakses
fasilitas umum termasuk jalur pedestrian.
Jalur pedestrian harus di bangun dengan
permukaan kasae dan keramik berulir
atau keramik bertanda khusus (guilding
block) sehingga memudahkan difabel
dalam menggunakan trotoar
03. JALUR PEDESTRIAN DI PERUMAHAN CITRA
GARDEN

Jalur pedestrian yang ada dikawasan citra garden sudah


ada, namun diantaranya memiliki beberaoa kekurangan yakni
diantaranya adalah
 Jalur pedestrian hanya terdapat pada kawasan ekonomi
tepatnya pada kawasan ruko yang terdapat di beberapa
bagian misalnya saja dibagian depan kawasan kompleks
citra garden, di area sekolah, dan area menuju kawasan
kolam renang.
 Pada kawasan perumahan citra garden tidak memiliki jalur
pedestrian hanya memiliki jalan yang digunakan sebagai
jalur kendaraan pribadi seperti mobil maupun sepeda
motor
 Jalur pedestrian yang ada dikawasan citra garden tidak
memiliki sarana untuk penyandang difabelitas.
04. SOLUSI UNTUK JALUR PEDESTRIAN DI PERUMAHAN
CITRA GARDEN

Beberapa solusi bisa diterapkan untuk pedestrian yang ada


dikawasan perumahan citra garden adalah sebagai berikut:
 Jalur pedestrian seharusnya terdapat di semua kawasan, tidak hanya
kawasan ekonomi atau perdagangan, sekolah ataupun fasilitas umum
lainnya, sebaiknya jalur pedestrian juga mencakup kaeasan
perumahannya agar para pejalan kaki dapat berjalan sesuai jalurnya
tidak berjalan pada area jalan lalu lintas karena dapat menyebabkan
bahaya bagi pejalan kaki khususnya kecelakaan.
 Jalur pedestrian sebaiknya memiliki jalur untuk difabelitas, karena itu
sangat penting bagi kenyamanan pejalan kaki khusunya difabelitas.
Jalur pedestrian bagi penyandang difabelitas dilengkapi dengan
keramik berulir atau keramik bertanda khusus (guilding block)
sehingga memudahkan difabel dalam menggunakan jalur pedestrian
tersebut.
 Jalur pedestrian sebaiknya menggunakan penutup seperti kanopi
ataupun ditanam pohon dipinggir jalur pedestrian tersebut agar
pejalan kaki tidak kepanasan atau merasa aman ketika melintasi jalur
pedestrian

Anda mungkin juga menyukai