Anda di halaman 1dari 12

Penampakan fisik minyak bumi sangat beragam, tergantung dari komposisinya.

Pada umumnya,
minyak bumi yang baru dihasilkan dari sumur pengeboran berupa lumpur berwarna hitam atau
cokelat gelap, meskipun ada juga minyak bumi yang berwarna kekuningan, kemerahan, atau
kehijauan. Minyak hasil pengeboran ini disebut minyak mentah (crude oil).

1. Komposisi Hidrokarbon pada Minyak


Bumi
Minyak bumi tersusun dari senyawa hidrokarbon yang berbeda-beda. Perbedaan ini tergantung
dari faktor umur, suhu pembentukan, dan cara pembentukan. Minyak dari Indonesia
mengandung banyak senyawa aromatik seperti benzena, sedangkan minyak bumi dari Rusia
mengandung banyak senyawa sikloalkana seperti sikloheksana. Berdasarkan hasil analisis yang
telah dilakukan, diketahui bahwa dalam minyak bumi terdiri atas bermacam-macam senyawa
hidrokarbon. Senyawa-senyawa hidrokarbon tersebut sebagai berikut.

1.1. Alkana

Golongan alkanan yang banyak terdapat dalam minyak bumi adalah n-alkana dan isoalkana. n-
alkana adalah alkana jenuh berantai lurus dan tidak bercabang, contoh n-oktana.

Isoalkana adalah alkana jenuh yang rantai induknya mempunyai atom C tersier dan bercabang,
contoh isooktana.
Alkana disebut juga parafin. Parafin adalah senyawa hidrokarbon tersatuasi yang mengandung
rantai lurus atau bercabang yang molekulnya hanya terdiri atas atom karbon (C) dan hidrogen
(H).

1.2. Sikloalkana

Sikloalkana adalah senyawa hidrokarbon berantai tunggal dan berbentuk cincin. Golongan
sikloalkana yang terdapat dalam minyak bumi adalah siklopentana seperti metil siklopentana dan
sikloheksana seperti etil sikloheksana.

Sikloalkana juga dikenal dengan nama naptena. Naptena adalah


senyawa hidrokarbon tersaturasi yang mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap pada
karbonnya. Naptena memiliki rumus umum CnH2n dan mempunyai ciri-ciri mirip alkana tetapi
mempunyai titik didih yang lebih tinggi.

1.3. Hidrokarbon Aromatik

Hidrokarbon aromatik adalah hidrokarbon yang tidak tersaturasi, memiliki satu atau lebih cincin
planar karbon-6 atau cincin benzena. Pada struktur ini, atom hidrogen berikatan dengan atom
karbon dengan rumus umum CnHn. Jika hidrokarbon aromatik dibakar, akan menimbulkan asap
hitam pekat dan beberapa bersifat karsinogen (menyebabkan kanker). Senyawa hidrokarbon
aromatik yang terdapat dalam minyak bumi adalah senyawa benzena, contoh etil benzena.

2. Kandungan Unsur Kimia dalam Minyak


Bumi
Secara umum, komponen minyak bumi terdiri atas lima unsur kimia, yaitu 83-87% karbon, 10-
14% hidrogen, 0,05-6% belerang, 0,05-1,5% oksigen, 0,1-2% nitrogen, dan < 0,1% unsur-unsur
logam.

2.1. Sulfur (Belerang)

Minyak mentah mempunyai kandungan belerang yang lebih tinggi. Keberadaan belerang dalam
minyak bumi sering banyak menimbulkan akibat, misalnya dalam gasoline dapat menyebabkan
korosi (khususnya dalam keadaan dingin atau basah), karena terbentuknya asam yang dihasilkan
dari oksida sulfur (sebagai hasil pembakaran gasoline) dan air.

2.2. Oksigen

Oksigen dapat terbentuk karena kontak yang cukup lama antara minyak bumi dengan atmosfer di
udara. Kandungan total oksigen dalam minyak bumi adalah antara 0,05 sampai 1,5 persen dan
menaik dengan naiknya titik didih fraksi. Kandungan oksigen bisa menaik apabila produk itu
terlalu lama berhubungan dengan udara. Senyawa yang terbentuk dapat berupa: alkohol, keton,
eter, dll, sehingga dapat menimbulkan sifat asam pada minyak bumi. Oksigen dapat
meningkatkan titik didih bahan bakar.

2.3. Nitrogen

Umumnya kandungan nitrogen dalam minyak bumi sangat rendah, yaitu 0,1-2%. Kandungan
tertinggi terdapat pada tipe asphalitik. Nitrogen mempunyai sifat racun terhadap katalis dan
dapat membentuk gum (getah) pada fuel oil. Kandungan nitrogen terbanyak terdapat pada fraksi
titik didih tinggi.

2.4. Unsur-Unsur Logam

Logam-logam seperti besi, tembaga, terutama nikel dan vanadium pada proses catalytic cracking
mempengaruhi aktifitas katalis, sebab dapat menurunkan produk gasoline, menghasilkan banyak
gas, dan pembentukkan coke. Pada power generator temperatur tinggi, misalnya oil-fired gas
turbine, adanya konstituen logam terutama vanadium dapat membentuk kerak pada rotor turbine.
Abu yang dihasilkan dari pembakaran fuel yang mengandung natrium dan terutama vanadium
dapat bereaksi dengan refactory furnace (bata tahan api), menyebabkan turunnya titik lebur
campuran sehingga merusakkan refractory itu.

3. Komposisi Molekul Hidrokarbon dalam


Minyak Bumi
Golongan hidrokarbon-hidrokarbon yang utama adalah parafin, naptena, aspaltena, dan aromatik.
Komposisi molekul hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi berdasarkan beratnya
adalah sebagai berikut:
No. Hidrokarbon Rata-Rata Rentang
1. Naptena 49% 30-60%
2. Parafin 30% 15-60%
3. Aromatik 15% 3-30%
4. Aspaltena 6% sisa-sisa

Berdasarkan komponen terbanyak dalam minyak bumi, minyak bumi dibedakan menjadi tiga
golongan, yaitu parafin, naftalena, dan campuran parafin-naftalena.

3.1. Minyak Bumi Golongan Parafin

Sebagian besar komponen dalam minyak bumi jenis parafin adalah senyawa hidrokarbon rantai
terbuka. Minyak bumi jenis ini dimanfaatkan untuk bahan bakar karena merupakan sumber
penghasil gasolin.

3.2. Minyak Bumi Golongan Naftalena

Komponen terbesar dalam minyak bumi jenis naftalena berupa senyawa hidrokarbon rantai siklis
atau rantai tertutup. Minyak bumi jenis ini digunakan untuk pengeras jalan dan pelumas.

3.3. Minyak Bumi Golongan Campuran Parafin-Naftalena

Minyak bumi golongan ini komponen penyusunnya berupa senyawa hidrokarbon rantai terbuka
dan rantai tertutup.
https://amboinas.wordpress.com/2009/06/05/makalah-tentang-minyak-bumi/

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor dan industri
berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batubara. Ketiga jenis bahan bakar tersebut
berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil. Minyak
bumi dan gas alam berasal dari jasad renik, tumbuhan dan hewan yang mati.

Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar bumi kemudian ditutupi lumpur. Lumpur
tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya.
Sementara itu dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-
sisa jasad renik itu menjadi minyak dan gas. Selain bahan bakar, minyak dan gas bumi
merupakan bahan industri yang penting. Bahan-bahan atau produk yang dibuat dari
minyak dan gas bumi ini disebut petrokimia. Dewasa ini puluhan ribu jenis bahan
petrokimia tersebut dapat digolongkan ke dalam plastik, serat sintetik, karet sintetik,
pestisida, detergen, pelarut, pupuk, dan berbagai jenis obat.

Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah:

 Dapat mengetahui serta mendalami pengetahuan penulis terkait minyak bumi.


 Dapat mengetahui manfaat serta kegunaan minyak bumi bagi kehidupan manusia.

BAB II

PEMBAHASAN

Pembentukan Minyak Bumi

Proses terbentuknya minyak bumi dijelaskan berdasarkan dua teori, yaitu:

Teori Anorganik

Teori Anorganik dikemukakan oleh Berthelok (1866) yang menyatakan bahwa minyak bumi
berasal dan reaksi kalsium karbida, CaC2 (dan reaksi antara batuan karbonat dan logam alkali)
dan air menghasilkan asetilen yang dapat berubah menjadi minyak bumi pada temperatur dan
tekanan tinggi.

CaCO3 + Alkali → CaC2 + HO → HC = CH → Minyak bumi


Teori Organik

Teori Organik dikemukakan oleh Engker (1911) yang menyatakan bahwa minyak bumi
terbentuk dari proses pelapukan dan penguraian secara anaerob jasad renik (mikroorganisme)
dari tumbuhan laut dalam batuan berpori.

Komposisi Minyak Bumi

Komposisi minyak bumi dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu:

Hidrokarbon Jenuh (alkana)

 Dikenal dengan alkana atau parafin


 Keberadaan rantai lurus sebagai komponen utama (terbanyak), sedangkan rantai
bercabang lebih sedikit
 Senyawa penyusun diantaranya:

1. Metana CH4
2. etana CH3 CH3
3. propana CH3 CH2 CH3
4. butana CH3 (CH2)2 CH3
5. n-heptana CH3 (CH2)5 CH3
6. iso oktana CH3 – C(CH3)2 CH2 CH (CH3)2

Hidrokarbon Tak Jenuh (alkena)

 Dikenal dengan alkena


 Keberadaannya hanya sedikit
 Senyawa penyusunnya:

1. Etena, CH2 CH2


2. Propena, CH2 CH CH3
3. Butena, CH2 CH CH2 CH3

Hidrokarbon Jenuh berantai siklik (sikloalkana)

 Dikenal dengan sikloalkana atau naftena


 Keberadaannya lebih sedikit dibanding alkana
 Senyawa penyusunnya :

1. Siklopropana 3. Siklopentana
2. Siklobutana 4. Siklopheksana

Hidrokarbon aromatik

 Dikenal sebagai seri aromatik


 Keberadaannya sebagai komponen yang kecil/sedikit
 Senyawa penyusunannya:

1. Naftalena 3. Benzena

2. Antrasena 4. Toluena

Senyawa Lain

 Keberadaannya sangat sedikit sekali


 Senyawa yang mungkin ada dalam minyak bumi adalah belerang, nitrogen, oksigen dan
organo logam (kecil sekali)

Pengolahan Minyak Bumi

Minyak mentah (Crude oil) yang peroleh dari pengeboran berupa cairan hitam kental yang
pemanfaatannya harus diolah terlebih dahulu. Pengeboran minyak bumi di Indonesia, terdapat di
pantai utara Jawa (Cepu, Wonokromo, Cirebon), Sumatra (Aceh, Riau), Kalimantan (Tarakan,
Balikpapan) dan Irian (Papua). Pengolahan minyak bumi melalui dua tahapan, diantaranya:
Pengolahan pertama,

Pada tahapan ini dilakukan “distilasi bertingkat memisahkan fraksi-fraksi minyak bumi
berdasarkan titik didihnya. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan
dan turun ke bawah. Sedangkan titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian
atas melalui sangkup-sangkup yang disebut sangkup gelembung.

Pengolahan kedua,

Pada tahapan ini merupakan proses lanjutan hasil penyulingan bertingkat dengan proses sebagai
berikut:

1. Perengkahan (cracking)
2. Ekstrasi
3. Kristalisasi
4. Pembersihan dari kontaminasi

Bensin

Komposisi bensin terdiri dari n – heptana dan iso oktana, yaitu:

Zat Aditif Bensin

Tetra Ethyl Leat (TEL)

 Rumus molekul Pb (C2H5)4


 Rumus struktur

Ethyl Tertier Butil Eter (ETBE)


 Rumus molekul CH3 O C(CH3)3Tersier Amil Metil Eter (TAME)

 Rumus molekul CH3 O C(CH3)2 C2H5Metir Tersier Buthil Eter (MTBE)

 Rumus molekul CH3 O C(CH3)3

Petrokimia

Minyak bumi selain sebagai bahan bakar juga sebagai bahan industri kimia yang penting dan
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Bahan-bahan atau produk yang terbuat dari bahan
dasarnya minyak dan gas bumi disebut petrokimia. Bahan-bahan petrokimia dapat digolongkan:
plastik, serat sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen, pelarut, pupuk, berbagai jenis obat dan
vitamin.

Bahan Dasar Petrokimia

Proses petrokimia umumnya melalui tiga tahapan, yaitu:

1. Mengubah minyak dan gas bumi menjadi bahan dasar petrokimia


2. Mengubah bahan dasar petrokimia menjadi produk antara, dan
3. Mengubah produk antara menjadi produk akhir yang dapat dimanfaatkan.

Hampir semua produk petrokimia berasal dari tiga jenis bahan dasar yaitu:

1. Olefin (alkena-alkena)

Olefin yang terpenting adalah etena (etilina), propena (propilena), butena (butilena) dan
butadiena.

CH2 = CH2 CH2 = CH – CH3

Etilena propilena

CH3 – CH = CH – CH3 CH2 = CH – CH = CH2

Butilena butadiena

2. Aromatika (benzena dan turunannya)

Aromatika yang terpenting adalah benzena (C6H6), totuena (C6H5CH3) dan xilena (C6H4
(CH3)2

3. Gas Sintesis
Gas sintetis disebut juga syn-gas yang merupakan campuran karbon monoksida (CO) dan
hidrogen (H2). Syn-gas dibuat dari reaksi gas bumi atau LPG melalui proses yang disebut
stean reforming atau oksidasi parsial.

Reaksi stean reforming : CH4(g) + H2O → CO(g) + 3H2(g)

Reaksi oksidasi parsial : 2CH4(g) + O2 → 2CO(g) + 4H2(g)

Petrokimia dari Olefin

Berikut ini beberapa petrokimia dari olefin dengan bahan dasar etilena:

1. Polietilena

Polietilena adalah plastik yang paling banyak diproduksi yang digunakan sebagai kantong
plastik dan plastik pembungkus/sampah.

2. PVC

PVC adalah polivinilkiorida yang merupakan plastik untuk pembuat pipa (pralon).

3. Etanol

Etanol adalah bahan yang sehari-hari kita kenal sebagai alkohol yang digunakan untuk
bahan bakar atau bahan antar produk lain.

Alkohol dibuat dari etilena:

CH2 = CH2 + H2O → CH3 – CH2OH

4. Etilen glikol atau Glikol

Glikol digunakan sebagai bahan anti beku dalam radiator mobil di daerah beriklim
dingin.

Berikut ini beberapa petrokimia dari olefin dengan bahan dasar propilena.

5. Polipropilena
Plastik polipropilena lebih kuat dibanding polietilena. Jenis plastik polipropilena sering
digunakan untuk karung plastik dan tali plastik.

6. Gliserol

Zat ini digunakan sebagai bahan kosmetik (pelembab), industri makanan dan bahan untuk
membuat bahan peledak (nitrogliserin)

7. Isopropil alkohol

Zat ini digunakan sebagai bahan utama untuk produk petrokimia lainnya seperti aseton
(bahan pelarut, misalnya untuk melarutkan kutek)

Petrokimia yang pembuatannya menggunakan bahan dasar butadiene adalah karet sintetik
seperti SBR (styrene-butadilena-rubber) dan nylon -6,6, sedangkan yang menggunakan
bahan dasar isobutilena adalah MTBE (metil tertiary butyl eter)

Petrokimia dari Aromatik

Bahan dasar aromatik yang terpenting adalah benzena, toluena, dan xilena (BTX). Bahan dasar
benzena umumnya diubah menjadi stirena, kumena dan sikloheksana

1. Stirena digunakan untuk membuat karet sinetik


2. Kumena digunakan untuk membuat fenol, selanjutnya fenol untuk membuat perekat
3. Sikloheksana digunakan terutama untuk membuat nylon
4. Benzena digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat detergen. Bahan dasar untuk
toluena dan xilena untuk membuat bahan peledak (TNT), asam tereftalat (bahan pembuat
serat).

Petrokimia dan gas-sinetik

Gas sinetik merupakan campuran dari karbon monoksida dan hidrogen. Beberapa contoh
petrokimia dari syn-gas sebagai berikut:

1. Amonia (NH3)

N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g)


Gas nitrogen dari udara dan gas hidrogennya dari syn-gas. Amonia digunakan untuk
membuat pupuk [CO(NH2)2] urea, [(NH4)2SO4]; pupuk ZA dan (NH4NO3); amonium
nitrat.

2. Urea [CO(NH2)2]

CO2(g) + 2NH3(g) → NH2COH4(S)

NH2CONH4(S) → CO(NH2)2(S) + H2O(g)

3. Metanol (CH3OH)

CO(g) + 2H3(g) → CH3OH(g)

Sebagian besar metanol diubah menjadi formal-dehida dan sebagian digunakan untuk
membuat serat dan campuran bahan bakar.

4. Formal dehida (HCHO)

CH3OH(g) → HCHO(g) + H2(g)

Formal dehida dalam air dikenal dengan formalin yang digunakan mengawetkan preparat
biologi.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Proses pembentukan minyak bumi yaitu berasal dari reaksi kalsium karbida, CaC2 (dari reaksi
antara batuan karbonat dan logam alkali) dan air yang menghasilkan asetilena yang dapat
berubah menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan tinggi.

Minyak bumi selain bahan bakar juga sebagai bahan industri kimia yang penting dan bermanfaat
dalam kehidupan sehari-hari yang disebut petrokimia.

Anda mungkin juga menyukai