Anda di halaman 1dari 19

1

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

LAPORAN RESMI
INOKULASI MIKROORGANISME DAN MIKROSKOP

I. Tujuan
I.1 Inokulasi Mikroorganisme
Mempelajari teknik inokulasi biakan mikroorganisme pada medium steril
I.2 Mikroskop
1. Melatih menggunakan mikroskop dengan jalan melihat morphologi jamur,
yeast, bakteri, dan beberapa mikroorganisme.
2. Mengenal bentuk – bentuk mikroorganisme.
3. Melatih membuat preparat

II. Data Pengamatan


II.1 Inokulasi Mikroorganisme
II.1.1 Dengan Tabung Reaksi
II.1.1.1 Jamur Rhizopus Oligosporus

Gambar 2.1.1.1.1 Rhizopus Oligosporus tampak atas

II.1.1.2 Bakteri
GambarEnterobacter
2.1.1.1.2 Rhizopus Oligosporus tampak samping

Gambar 2.1.1.2.1 Enterobacter tampak atas

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
2
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

Gambar 2.1.1.2.2 Enterobacter tampak samping


II.1.1.3 Media Agar PDA dan NBA

Gambar 2.1.1.3.1 Media Agar PDA tampak atas

Gambar 2.1.1.3.2 Media Agar PDA tampak samping

Gambar 2.1.1.3.3 Media Agar NBA tampak atas

Gambar 2.1.1.3.4 Media Agar NBA tampak samping

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
3
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

II.1.2 Dengan Petridish


II.1.2.1 Jamur Rhizopus Oligosporus

Gambar 2.1.2.1.1 Rhizopus Oligosporus tampak atas

Gambar 2.1.2.1.2 Rhizopus Oligosporus tampak samping


II.1.2.2 Bakteri Enterobacter

Gambar 2.1.2.2.1 Enterobacter tampak atas

Gambar 2.1.2.2.2 Enterobacter tampak samping


II.2 Mikroskop

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
4
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

Gambar 2.2.1. Entrobacter dengan perbesaran


mikroskop 100x

Gambar 2.2.2. Rhizopus Oligosporus dengan


perbesaran mikroskop 100x

III. Pembahasan
III.1 Mikroskop
Percobaan pertama yang dilakukan adalah mikroskop. Tujuan dari
percobaan ini ada tiga yaitu yang pertama, melatih menggunakan mikroskop
dengan jalan melihat morphologi jamur, yeast, bakteri, dan beberapa
mikroorganisme, kedua mengenal bentuk-bentuk mikroorganisme, dan yang
ketiga adalah melatih membuat preparat. Pada percobaan ini alat dan bahan yang
dibutuhkan adalah mikroskop, deck glass, object glass, jarum ose, tabung reaksi,
kapas, bunsen, alcohol, aquadest, bakteri enterobacter, dan jamur Rhizopus
Oligosporus.
Langkah pertama yang dilakukan dalam percobaan ini adalah menyiapkan
mikroskop yang akan digunakan. Mikroskop yang digunakan adalah mikroskop
cahaya. Mikroskop cahaya adalah mikroskop yang digunakan pertama kali oleh
para saintis Renaisans. Cahaya tampak dilewatkan melalui specimen dan
kemudian menembus lensa kaca. Lensa ini merefraksi cahaya sedemikian rupa
sehingga bayangan specimen diperbesar sewaktu bayangan itu diproyeksikan ke
mata kita. Selanjutnya, memposisikan mikroskop sehingga posisi badan terhadap
mikroskop terasa nyaman dalam melihat lensa okuler. Lalu membersihkan lensa
okuler dan lensa obyektif yang kotor dengan menggunakan kertas pembersih

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
5
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

khusus lensa agar kotoran-kotoran yang menempel pada kedua lensa dapat
terangkat. Sehingga mikroorganisme dapat dengan mudah diamati. Lalu
menghidupkan mikroskop dan membuka diafragma seluruhnya.
(Campbell,2000)
Setelah mikroskop siap digunakan langkah selanjutnya adalah menyiapkan
preparat. Pada percobaan ini bakteri yang digunakan adalah Enterobacter dan
jamur yang digunakan adalah Rhizopus Oligosporus.Langkah pertama saat
membuat preparat adalah membersihkan deck glass dan object glass
menggunakan alkohol agar kotoran yang menempel dapat terangkat dan saat kita
mengamati mikroskop, yang terlihat pada mikroskop hanya bakteri dan jamur
yang menjadi bahan percobaan saja tidak terdapat mikroorganisme lain dalam
preparat yang telah dibuat. Deck glass dan object glass yang digunakan masing-
masing sebanyak 2 buah. Selanjutnya memberikan 1-2 tetes aquadest diatas tiap
object glass.
(Benson,2001)
Setelah Object glass dan deck glass steril, lalu mengambil bakteri dan jamur
didalam incase. Cara pertama yang dilakukan adalah menaruh tabung reaksi berisi
bakteri induk pada tangan kiri. Lalu memanaskan jarum ose hingga ujungnya
membara setelah itu dengan menggunakan jari kelingking dan jari manis tangan
kanan, membuka kapas sebagai penutup tabung reaksi. Lalu mengambil bakteri
pada permukaan media dengan menggunakan jarum ose dengan tidak merusak
media yang terdapat dalam dasar tabung reaksi. Lalu menutup kembali tabung
reaksi Lalu meletakkan bakteri yang terdapat dalam ujung jarum ose ke atas
object glass pada bagian yang terdapat aquadestnya dan meratakan
bakteri.Membakar jarum ose hingga ujungnya membara. Memanaskan kembali
jarum ose agar tidak ada bakteri yang tertinggal pada jarum ose yang dapat
menyebabkan terjadinya kontaminasi. Lalu menutup object glass dengan deck
glass pelan-pelan agar tidak terbentuk gelembung dalam preparat. Terdapatnya
gelembung dalam preparat dapat mengakibatkan kesusahan dalam mengamati
objek dalam mikroskop. Melakukan kembali langkah pembuatan preparat untuk
jamur.
(Benson,2001)
Preparat yang telah siap untuk diamati dapat diletakkan di meja preparat
dan dijepit agar tidak bergeser. Dalam mengamati objek pada mikroskop

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
6
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

dilakukan pengaturan pada pembesaran, fokus, dan pencahayaan. Untuk


mengukur fokus objek digunakan sekrup penetapan halus dan kasar. Untuk
pencahayaan digunakan kondensor dan diafragma. Kegunaan dari diafragma
adalah mengatur terang-gelapnya cahaya yang dibutuhkan saat melakukan
pengamatan dan kegunaan kondensor dapat mengumpulkan dan mengarahkan
cahaya dari lampu menuju objek pengamatan, pada kondensor dapat diarahkan ke
atas maupun ke bawah menggunakan knop yang ada di bawah stage. Pada
percobaan bakteri maupun jamur digunakan pembesaran 1000x dimana
pembesaran yang terdapat pada lensa okuler sebesar 10x dan pada lensa objektif
sebesar 100x. Pada mikroskop cahaya perbesaran yang terdapat pada lensa
objektif yaitu 10x,40x,100x.
(Benson,2001)
Setelah menemukan objek lalu mengambil gambar objek yang terlihat
pada lensa okuler. Setelah itu membersihkan deck glass dan object glass dan
membuang bakteri dan jamur ke tempat yang telah disediakan. Lalu mematikan
mikroskop dan meletakkan ketempat semula.
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan didapatkan hasil
sebagai berikut

Gambar 3.1.1. Entrobacter Gambar 3.1.2. Rhizopus


dengan perbesaran mikroskop Oligosporus dengan perbesaran
Berdasarkan
100x literatur hasil pengamatan menggunakan mikroskop dengan
mikroskop 100x
objek pengamatan bakteri Enterobacter dan jamur Rhizopus Oligosporus
didapatkan hasil sebagai berikut

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
7
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

Gambar 3.1.3. Entrobacter


Berdasarkan Gambar 3.1.4.
pengamatan yang dilakukan, Rhizopus Oligosporus
didapatkan jika bakteri
Enterobacter terlihat hanya bintik-bintik dan mengumpul rata sedangkan pada
jamur Rhizopus Oligosporus, terlihat jika terbentuk suatu lintasan dan tidak
terlihat hifa dan sporanya. Jika dibandingkan dengan literatur, bakteri
Enterobakter berbentuk bulat dan berkoloni sedangkan untuk jamur Rhizopus
Oligosporus terdapat hifa dan spora.

III.2 Inokulasi Mikroorganisme


Percobaan kedua yang dilakukan adalah inokulasi mikroorganisme.
Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari teknik inokulasi biakan
mikroorganisme pada medium steril. Inokulasi adalah proses mengambil bakteri
dari medium atau lingkungan asalnya dan menumbuhkannya di medium buatan
sehingga diperoleh biakan yang murni. Bakteri dipindahkan dari satu tempat ke
tempat lainnya harus menggunakan prosedur aseptik. Aseptik berarti bebas dari
sepsis, yaitu kondisi terkontaminasi karena mikroorganisme lain. Teknik aseptik
ini sangat penting bila bekerja dengan bakteri. Alat dan bahan yang digunakan
pada percobaan ini adalah petridish, tabung reaksi, jarum ose, kapas, incubator,
autoclave, kertas cokelat, pipet, media agar PDA, media agar NBA, jamur
Rhizopus Oligosporus, dan bakteri Enterobacter.
(http://www.achmadghoni.com/2012/05/isolasi-dan-inokulasi-bakteri.html)
Langkah pertama dalam percobaan ini adalah membungkus 2 buah petridish
dengan kertas cokelat dan menyumbat 2 buah tabung reaksi dengan kapas.
Memberikan label nama pada setiap petridish dan tabung reaksi. Lalu
memasukkan petridish yang telah terbungkus kertas cokelat dengan tabung reaksi
yang telah tertutup dengan kapas ke dalam autoclave selama 15 menit pada suhu
121o C. Proses ini bertujuan agar menstrerilkan alat yang akan digunakan sebagai

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
8
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

proses inokulasi bakteri dan jamur sehingga tidak ada mikroorganisme lain yang
masih tersisa di dalamnya. Penutup kapas diikutsertakan agar steril juga. Waktu
yang lama memungkinkan mikroba benar – benar mati tak bersisa. Autoclave
mempunyai cara kerja yang hampir sama dengan pressure cooker, sebab alat ini
merupakan bejana yang dapat diisi air dan ditutup rapat – rapat. Jika alat ini
dipanaskan, maka terjadi uap air yang tidak dapat keluar karena bejana tertutup
rapat. Sehingga tekanan dalam autoclave naik sampai melebihi tekanan normal.
Kenaikan tekanan uap ini akan menyebabkan air mendidih di atas 100 oC. Tekanan
perlu di atur sampai mencapai 1 kg/cm2. Pada tekanan tersebut mikroba akan mati.
(Daisy, 1994 )
Setelah itu melakukan inokulasi pada jamur dan bakteri. Setelah selesai
menstrerilkan alat dari autoclave, menambahkan media agar ke dalam petridish
dan tabung reaksi. Untuk bakteri Enterobacter menggunakan media agar NBA
karena di dalam media agar NBA tidak mengandung sumber karbohidrat sehingga
baik digunakan untuk pertumbuhan bakteri, Media ini dibuat dari ekstrak beef,
pepton, dan agar.
(Jeffrey, 2011)
Sedangkan untuk jamur Rhizopus Oligosporus, media agar yang digunakan
adalah media agar PDA karena media ini memiliki keasaman dan karbohidrat
yang disukai jamur. Komposisi satu liter PDA terdiri atas kentang 200 gram,
agar/gel 20 gram dan 15 gram Dextrose. Bubuk kentang dan juga dextrose
merupakan sumber makanan untuk jamur dan khamir. Potato Dextrose Agar juga
bisa digunakan untuk menghitung jumlah mikroorganisme menggunakan metode
Total Plate Count. Perindustrian seperti industri makanan, industri produk susu
dan juga kosmetik menggunakan PDA untuk menghitung jumlah mikroorganisme
pada sample mereka.
(http://www.mediaagar.com/blog/potato-dextrose-agar-pda/)
Dua buah tabung reaksi dan satu buah petridish diisi dengan media agar
PDA sedangkan dua buah tabung reaksi dan satu buah petridish yang lain diisi
dengan media agar NBA. Cara mengisi pada petridish, menggunakan pipet
dengan tidak membuka tutup petridish secara keseluruhan, tutup petridish hanya
dibuka sampai pipet dapat masuk ini dilakukan untuk mencegah terjadinya
kontaminasi pada media agar, petridish tidak terisi penuh dengan media agar

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
9
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

namun cukup mengisi petridish dengan media agar hingga seluruh permukaan
dasar petridish terpenuhi oleh media agar,batas maksimal media agar adalah
setengah dari tinggi petridish. Untuk cara pengisian media agar ke dalam tabung
reaksi, pengisian dilakukan dengan cara membuka kapas pada tabung reaksi
namun kapas tidak boleh diletakkan diatas meja agar kapas tidak terkontaminasi
dengan mikroorganisme lain. Lalu memasukkan media agar hingga 1/3 volume
tabung reaksi, menutup tabung reaksi dengan kapas dan memiringkan tabung
reaksi hingga dasar dari tabung reaksi sebagian kosong namun media agar tidak
boleh mengenai kapas. Lalu membiarkan petridish dan tabung reaksi hingga
dingin dan media agar sudah menjadi padat.
Dalam tabung reaksi, satu buah tabung reaksi berisi media agar NBA dan
satu buah berisi media agar PDA digunakan sebagai blanco. Tujuannya agar jika
telah mendapatkan induk bakteri baru dapat dibandingkan media agar yang
terdapat bakteri dan media agar yang tidak terdapat bakteri. Lalu melakukan
inokulasi pada petridish dan tabung reaksi yang tidak sebagai blanco. Inokulasi ini
disebut dengan metode gores.
Pada proses inokulasi dengan menggunakan petridish, pertama mengambil
tabung reaksi berisi induk bakteri Enterobacter lalu meletakkannya di tangan kiri,
setelah itu tangan kanan mengambil jarum ose dan mensterilkannya dengan cara
membakarnya hingga ujungnya membara, setelah itu membuka kapas penutup
tabung reaksi dengan jari kelingking dan jari manis lalu mengambil induk bakteri
Enterobacter pada permukaan secara perlahan agar tidak merusak media agar
indukan setelah itu menutup kembali tabung reaksi berisi indukan dengan kapas,
selanjutnya menaruh tabung berisi indukan dan menggantikannya dengan
petridish di tangan sebelah kiri, membuka tutup petridish dengan ibu jari dan jari
kelingking sedikit saja lalu menggoreskan jarum ose berisi bakteri secara zigzag.
Lalu membakar kembali ujung jarum ose hingga membara dan membungkus
petridish dengan kertas cokelat. Melakukan hal yang sama untuk petridish dengan
media agar PDA dengan indukan jamur Rhizopus Oligosporus.
(Benson,2001)
Pada proses inokulasi dengan menggunakan tabung reaksi tidak jauh
berbeda dengan menggunakan petridish hanya goresan yang terbentuk tidak
zigzag namun lurus dari dasar tabung reaksi. Metode gores menggunakan jarum

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
10
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

ose dan menggoreskannya ke permukaan medium agar dengan pola tertentu


dengan harapan pada ujung goresan, hanya sel-sel bakteri tunggal yang terlepas
dari ose dan menempel ke medium. Sel-sel bakteri tunggal ini akan membentuk
koloni tunggal yang kemudian dapat dipindahkan ke medium selanjutnya agar
didapatkan biakan murni.
(http://www.achmadghoni.com/2012/05/isolasi-dan-inokulasi-bakteri.html)
Setelah semua selesai melakukan inokulasi, lalu memasukkan tabung reaksi
berisi bakteri dan blanco juga petridish kedalam inkubator selama 24 jam dengan
suhu 30oC. Dalam meletakkan petridish di dalam inkubator harus pada posisi
tutup berada di bawah (terbalik) bertujuan agar uap air yang terbentuk tidak
mengenai media agar maupun bakteri. Memasukkan biakan ke dalam inkubator
bertujuan agar mikroba yang ditanam dapat berkembang biak secara optimal,
karena suhu dan tekanan pada inkubator telah diatur sesuai dengan suhu optimum
mikroba berkembang biak.
Langkah terakhir adalah melakukan pengamatan setelah 24 jam. Hasil yang
diperoleh adalah pada blanco PDA tidak terjadi perubahan ini menunjukkan tidak
terkontaminasinya media agar PDA. Namun, pada blanco NBA terdapat bintik-
bintik didalamnya ini menunjukkan jika blanco NBA telah terkontaminasi dengan
mikroorganisme lain. Ini dapat disebabkan karena saat mengambil media agar
NBA, media agar terlalu lama dibuka sehingga terkontaminasi. Untuk hasil
inokulasi pada petridish menunjukkan jika perkembang biakan bakteri
Enterobacter jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan jamur Rhizopus
Oligosporus ini dibuktikan dengan petridish berisi bakteri Enterobacter lebih
penuh dan tumbuhnya menyebar tidak sesuai goresan jika dibandingkan dengan
jamur Rhizopus Oligosporus yang hanya sedikit dan tumbuh hanya di bagian
goresan. Untuk hasil inokulasi pada tabung reaksi menunjukkan jika hasil pada
tabung bakteri Enterobacter, bakteri Enterobacter yang berkembangbiak
berkoloni dan memenuhi permukaan media agar sedangkan untuk jamur Rhizopus
Oligosporus, hanya berkembang biak mengikuti garis dan hanya sedikit.

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
11
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

IV. Jawaban Pertanyaan


1.Bagaimana cara mold berkembang biak?
Cara mold berkembang biak adalah dengan membentuk spora yang
dibentuk dengan dua cara, yaitu asexual dan sexual. Spora asexual dibentuk
oleh hypha fertile yang mengalami pemutusan atau fragmentasi. Sedangkan
spora sexual dibentuk melalui pencampuran sitoplasma dan inti dari dua hypha
atau dua sel.
2. Sebutkan penggunaan/arti mold yang diperiksa di atas!
3. Apa yang disebut hypha?
Hypha adalah filamen jamur yang berstruktur panjang dan bercabang.
Dalam kebanyakan jamur, hypha adalah modus utama dari pertumbuhan
vegetatif dan secara kolektif disebut miselium.
4. Bagaimana yeast berkembang biak, dan apakah hal ini sesuai dengan preparat
yang diamati?
Yeast berkembang biak dengan spora (vegetatif) dan kontak gametangium
(generatif). Sesuai dengan Pseudomonas putida yang diamati di bawah
mikroskop terlihat terdapat bintik – bintik hitam. Bintik hitam tersebut
menandakan yeast mengandung spora.
5. Apakah yang mempengaruhi aktivitas yeast?
Konsentrasi substrat, sumber nitrogen, phosphat, magnesium, aerasi, pH,
temperatur inkubasi, waktu fermentasi, dan tingkat kelembaban.
6. Sebutkan semua pembagian bakteri beserta contohnya!
a. Penggolongan bakteri Berdasarkan bentuk tubuhnya
bakteri Kokus (bulat) : Streptokokus, misalnya Streptococcus pyrogenes,
S.thermophillus, S.lactis. Stafilokokus, misalnya
Staphylococcus aureus. Diplokokus, misalnya
Diplococcus pnemoniae
bakteri Basil (batang) : Basilus, misalnya Eschericcia coli, Salmonella
thypi, Lactobacillus. Streptobasil, misalnya
Azotobacter, Bacillus anthracis. bakteri Vibrio
(koma). Vibrio, misalnya Vibrio cholerae.
bakteri Spirillum (spiral) : Spirillum, misalnya Treponema pallidum.
b. Klasifikasi bakteri berdasarkan kedudukan flagela pada selnya
Monotrik : berflagel satu pada salah satu ujung.
Amfitrik : flagel masing-masing satu pada kedua ujung.
Lofotrik : berflagel banyak di satu ujung.
Peritrik : berflagel banyak pada semua sisi tubuh.

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
12
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

c. Klasifikasi bakteri berdasarkan pewarnaan Gram (Gram strain)


Bakteri gram-positif : dinding sel lebih sederhana, banyak mengandung
peptidoglikan. Misalnya Micrococcus,
Staphylococcus, Leuconostoc, Pediococcus dan
Aerococcus.
Bakteri gram-negatif : dinding sel lebih kompleks, peptidoglikan lebih
sedikit. Misalnya Escherichia, Citrobacter,
Salmonella, Shigella, Enterobacter, Vibrio,
Aeromonas, Photobacterium, Chromabacterium,
Flavobacterium.
d. Klasifikasi bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen
Bakteri aerob : bakteri yang membutuhkan oksigen bebas untuk
mendapatkan energi, misalnya Nitrosomonas, Nitrobacter,
Nitrosococcus.
Bakteri anaerob : tidak membutuhkan oksigen bebas untuk
mendapatkan energi, misalnya Micrococcus
denitrificans.
e. Klasifikasi bakteri berdasarkan cara memperoleh makanan (bahan organik)
Autotrop : menyusun makanan sendiri dari bahan-bahan anorganik.
Bakteri autotrop, berdasarkan sumber energinya
dibedakan atas: fotoautotrop (sumber energi dari cahaya)
dan kemoautotrop (sumber energi dari hasil reaksi kimia).
Heterotrop : tidak menyusun makanan sendiri, memanfaatkan bahan
organik jadi yang berasal dari organisme lain. Termasuk
bakteri heterotrop adalah bakteri saprofit, yaitu bakteri
yang mendapat makanan dengan menguraikan sisa-sisa
organisme.
http://smakita.net/penggolongan-bakteri/
7. Apa tujuan pemakaian imersion oil?
Untuk mengurangi pembiasan cahaya dari deck glass agar pengamatan dengan
mikroskop lebih jelas.
8. Bagaimana cara bakteri memperbanyak diri?
Bakteri pada umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak
secara asexual dengan membelah diri. Pembelahan sel pada bakteri adalah
pembelahan biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua. Namun ada juga bakteri

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
13
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

yang berkembang biak secara sexual. Reproduksi bakteri secara sexual yaitu
dengan pertukaran materi genetik dengan bakteri lainnya. Pertukaran materi
genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA. Rekombinasi genetik
dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu transformasi; transduksi; dan konjugasi.
9. Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri!
Faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan bakteri antara lain:
1. Faktor biotik
Di alam mikroba tidak dapat tumbuh dalam bentuk kultur murni melainkan
tumbuh bersama dengan mikroba lain dan membentuk suatu hubunganyang saling
memengaruhi antarmikroba satu dengan yang lainnya. Hubunganyang terbentuk
dapat bersifat mutualisme, komensalisme, parasitisme, antagonisme, sinergisme,
dan kompetisi.
2. Faktor abiotik
a. Konsentrasi nutrien
Konsentrasi nutrien sangat menentukan kecepatan transpor nutrien ke dalam
sel. Pada konsentrasi rendah transpor lebih sulit dilakukan sehingga memengaruhi
ketersediaan nutrien di dalam sel.
b. Temperatur
Temperatur memengaruhi pertumbuhan mikroba karena enzim yang
menjalankan metabolisme sangat peka terhadap temperatur. Berdasarkan
temperatur minimum, optimum, dan maksimumnya mikroba dapat digolongkan
menjadi 3 kelompok, yaitu:

1. Mikroba thermofilik (politermik)


Merupakan bakteri yang mampu tumbuh dengan batas temperatur minimum
dan maksimum antara 400C sampai 800C sedangkan temperatur optimumnya
550C sampai 650C.
2. Mikroba mesofilik (mesotermik)
Merupakan bakteri yang mampu tumbuh dengan batas temperatur antara
50C sampai 600C sedangkan temperatur optimumnya antara 250C sampai 400C.
3. Mikroba psikrofil (oligotermik)
Merupakan bakteri yang mampu tumbuh pada temperatur antara 0 0C sampai
300C, sedangkan untuk temperatur optimumnya antara 100C sampai 200C.
c. Keasaman (pH)
Enzim transpor elektron dan sistem transpor nutrien pada membran sel
mikroba sangat peka terhadap pH. Berdasarkan pH minimum, optimum, dan

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
14
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

maksimum untuk pertumbuhannya, mikroba digolongkan menjadi 3 kelompok,


yaitu:
1. Mikroba asidofilik: pH antara 2,0-5,0
2. Mikroba mesofilik: pH antara 5,5-8,0
3. Mikroba alkalifilik: pH antara 8,4-9,5
d. Tekanan osmosis
Konsentrasi zat terlarut akan menentukan tekanan osmosis suatu larutan.
Semakin tinggi konsentrasi zat terlarut maka semakin tinggi pula tekanan
osmosis larutan tersebut, demikian pula sebaliknya. Tekanan osmosis
memengaruhi sel mikroba karena berkaitan dengan ketersediaan air bagi sel
mikroba.
e. Oksigen (O2)
Banyak mikroba yang tidak dapat tumbuh apabila tidak tersedia O2 bebas
tetapi ada pula mikroba yang mampu tumbuh bila tidak tersedia O2 bebas.
f.Senyawa toksik
Ion-ion logam berat seperti Hg, Cu, Zn, Li, Pb walaupun pada keadaan yang
sangat rendah akan bersifat toksik terhadap mikroba karena ion-ion logam berat
akan bereaksi dengan gugus senyawa selnya.

g. Radiasi
Cahaya mempunyai daya merusak pada sel mikroba yang tidak
mempunyai pigmen fotosintesis. Jika energi radiasi diabsorpsi oleh mikroba
akan menyebabkan terjadinya ionisasi komponen sel.
h. Bahan antimikroba
Kehadiran zat antimikroba akan dapat mengawali terjadinya perubahan-
perubahan yang menyebabkan kematian sel mikroba.
V. Kesimpulan
V.1 Inokulasi Mikroorganisme
1. Melakukan inokulasi dapat dilakukan kepada mikroorganisme dengan
medium steril
V.2 Mikroskop
1. Mikroskop dapat digunakan untuk mengamati suatu mikroorganisme.
2. Bentuk Enterobacter adalah seperti bintik kecil yang berkoloni dan
menyebar dan bentuk Rhizopus Oligosporus memiliki hypha dan spora dan
tumbuh hanya pada lintasannya
3. Preparat dapat dibuat dengan cara meletakkan objek yang akan diamati
pada tengah-tengah preparat dan memberikan aquadest dahulu
Daftar Pustaka

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
15
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

Benson. 2001.Microbiological Applications Lab Manual in General Microbiology


Eighth Edition. New York : The McGraw−Hill Companies.
Campbell.2000.BIOLOGI Edisi 5 Jilid 1. Jakarta:Erlangga
Daisy, dkk.1994.Teknik Kultur Jaringan.Kanisius : Yogyakarta,
Pommerville, Jeffrey C.2011. Alcamo’s Laboratory Fundamentals of
Microbiology. Jones and Bartlett Learning, LLC : London,
(http://www.achmadghoni.com/2012/05/isolasi-dan-inokulasi-bakteri.html)

(http://www.mediaagar.com/blog/potato-dextrose-agar-pda/)

Lampiran

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
16
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
17
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
18
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
19
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS

Anda mungkin juga menyukai