SEPAKBOLA DI INDONESIA
Disusun Oleh:
18A3
2018
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN……………………………………………………………………..
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………….….
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………….....
1.3 Tujuan…………………………………………………………………...................
1.4 Manfaat penelitian.....................................................................................................
BAB II
2.1 Landasan Teori……………………………………………………………………...
BAB III
3.1 Metode
Penelitian....................................................................................................................
BAB IV
4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan..............................................................................
BAB V
Penutup
5.1 Kesimpulan…………………………………………………………………….
5.2 Saran…………………………………………………………………………..
5.3 Daftar Pustaka………………………………………………………………….
5.4 Lampiran.............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Suporter atau pendukung suatu acara tidak sedikit dari mereka yang tidak
saling mengenal satu sama lain namun meski demikian mereka sangat peka
terhadap stimulus yang datang dari luar seperti halnya ketika suporter bola,
ketika tim mereka nyaris mencetak gol secara tidak langsung tanpa adanya
koordinasi mereka langsung menunjukan ekspresi yang sama yakni berteriak
dan bersorak. Bahkan ketika ada kerusuhan pun meski mereka tidak saling
mengenal tetapi mereka langung membantu rekan-rekannya ketika kerusuhan
terjadi dengan atas namakan solidaritas suporter pendukung kesebelasan yang
sama.
Menurut Geroge Homans menjelaskan bahwa perilaku sosial adalah
dimana aktivitas yang dilakukan sekurang-kurangnya dua orang bisa saling
mempengaruhi satu sama lain. Prilaku seporter baik itu bersifat negatif
maupun positif tentunya berpengaruh terhadap lingkungannya dan seporter
selanjutnya.
1. Untuk mengetahui apa saja upaya yang 4ias dilakukan aparat kepolisian
supporter sepakbola.
2. Untuk mengetahui apa saja kendala yang dihadapi oleh aparat kepolisian
supporter sepakbola.
1.4 Manfaat
dan wawasan yang berkaitan dengan segala hal yang berhubungan dengan
di dapatkan.
BAB II
1. Penyebab
Dibalik persepakbolaan Indonesia tidak luput dari adanya suporter
yang selalu memberi warna dalam ajang kompetisi sepak bola di
Indonesia, tidak hanya kaum laki-laki saja, kaum perempuan pun ikut serta
dalam mewarnai persepakbolaan di Indonesia, dari anak kecil hingga
dewasa. Sepak bola tanpa suporter itu dapat diibaratakan seperti sayur
tanpa garam, tidak memiliki rasa alias hambar maka, sepakbola dan
suporter adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan.
Suporter seringkali disebut dengan pemain ke duabelas dalam permainan
sepak bola karena perannya sangat penting dalam sebuah pertandingan
sepak bola, bayangkan saja jika dalam pertandingan sepak bola tidak
dihadiri oleh para suporter, sepertinya ada yang kurang dalam
pertandingan tersebut. Mereka bukan hanya sekedar penonton, yang hanya
mengamati sebuah pertandingan saja, akan tetapi suporter memberikan
yang lebih dari seorang penonton. Nilai lebih dari suporter adalah membeli
tiket sebagai pemasukan dana tim yang berguna untuk mengelola stadion
yang dimiliki oleh sebuah tim, tidak hanya sebagai penonton pasif atau
penonton yang tujuannya hanya menonton saja melainkan
sebagai penonton dan sebagai pendukung, pemeriah dalam suatu
pertandingan dengan atribut, tarian, nyanyian dan tepuk tangan yang
memberikan warna dalam pertandingan tersebut, dan sebagai teman untuk
pemain-pemain yang ada di dalam tim tersebut yang dibilang paling
fanatik dan antusias dalam membela klub yang dicintainya. Susah maupun
senang, hati mereka melebur menjadi satu saat tim mereka berjuang
meraih kemenangan. Inilah sepakbola yang telah membuka mata mereka
separti pahlawan yang sedang berjuang dengan mengusung gengsi dan
harga diri mereka dipertaruhkan di stadion hanya untuk menyandang gelar
sang pemenang.
Perkembangan suporter di Indonesia saat ini sangat menggelisahkan,
tidak hanya sebagai pendukung sebuah tim, tetapi juga sebagai pemicu
kerusuhan. Bahkan, tidak bisa dipungkiri lagi di era yang modern seperti
ini konflik antar suporter pun seringkali terjadi, hal ini dikarenakan:
4. Sifat yang terlalu fanatik dan Pengeroyokan antar Tim Sepak Bola
Sifat mereka yang terlalu fanatik menghasilkan sikap anarkis yang
cenderung berujung dengan terjadinya konflik. Sifat fanatik yang
berlebihan ini menjadikan mereka gelap mata, dengan menganggap
bahwa kelompoknyalah yang paling unggul dibandingkan dengan
kelompok lainnya.
Kerusuhan antar suporter saat ini semakin menjadi-jadi, bukan hanya antar
negara, melainkan antar kota, bahkan sempat terjadi kerusuhan suporter sepak
bola antar SMA. Kerusuhan ini tidak hanya merusak sarana dan prasarana umum
saja, korban jiwa pun sudah menjadi hal yang biasa. Tidak sedikit pula suporter
yang memiliki musuh dengan suporter lain, baik dalam satu kota maupun luar
kota.
Di Indonesia, suporter divonis memperburuk citra sepakbola dan dianggap
menjadi problem bangsa. Tindak kekerasan, kerusuhan, dan jatuhnya korban baik
luka, tewas, rusak dan terganggunya ketertiban merupakan, pranata sosial sampai
prasarana umum merupakan citra buruk yang melekat pada suporter sepakbola
Indonesia. Kerusuhan suporter yang terjadi di Indonesia sebenarnya bukan isu
baru, karena sejak lama sebenarnya sudah sering terjadi.
Kerusuhan antar suporter dalam pertandingan biasanya dipicu oleh
kekalahan tim yang didungkungnya oleh lawan mainnya, akan tetapi masih ada
beberapa faktor yang memicu terjadinya kerusuhan tersebut, diantaranya,
perseteruan abadi antar suporter sepak bola terkait masalah sejarah dengan
memiliki sejarah yang selalu berseteru tiap kali bertemu dan ini dilestarikan oleh
generasi penerusnya. Lalu, kurang adilnya pengawas pertandingan yang
terkadang memicu emosi pemain dan supporter yang sering kali disebut oleh
suporter sebagai pengawas pertandingan suapan. Kemudian, munculnya
keberadaan suporter pengacau atau sering disebut dengan hooligans yang
memang sengaja datang ke pertandingan untuk menciptakan suasana rusuh demi
mencari keuntungan pribadi.
Ada pula provokasi yang dilakukan antar suporter saat pertandingan
berlangsung, seringkali dalam mendukung tim kesayangannya, para suporter
menciptakan yel-yel yang bernuansa provokatif dan menjelek-jelekan
kesebelasan lawan. Hal-hal inilah yang juga menjadi pemicu terjadinya gesekan
hingga menimbulkan kekerasan dan kerusuhan. Hawa amarah dan emosi tak
terkendalikan karena yel-yel yang sedikit mengejek atau kekalahan tim
kesayangannya atas tim lawan, berujung dengan kerusuhan yang luar biasa, tidak
ada kata damai, suporter yang kuat itulah suporter yang menang.
Berbeda dengan dahulu, suporter sepak bola datang ke stadion untuk
mendukung tim kesayangannya saja, akan tetapi suporter saat ini datang untuk
membuat kerusuhan juga, apakah dengan dasar gengsi atau hanya sekedar
melakukan aksi balas dendam, baik dengan suporter lawan maupun sesama
suporter tim kesayangannya.
Banyak contoh kasus yang baru baru ini marak di perbincangkan oleh
publik indonesia tentang perlakuan para suporter bola. Salah satunya Berdasarkan
data SOS tersebut, jumlah korban jiwa terbanyak akibat pengeroyokan, termasuk
juga Haringga. Suporter Persija Jakarta itu meninggal dunia akibat dikeroyok
sejumlah oknum suporter Persib Bandung, Minggu (23/9/2018).
Berikut data suporter yang tewas berdasarkan data Save Our Soccer:
(http://banjarmasin.tribunnews.com/2018/09/26/daftar-76-suporter-yang-tewas-di-
indonesia-termasuk-anggota-the-jakmania-jelang-persib-vs-persija)
Pengeroyokan : 22 Persebaya : 17
Jatuh dari kendaraan : 17 Arema :9
Tusukan benda tajam : 14 Persija :9
Pukulan benda keras : 11 PSIS :5
Terinjak :6 Persib :5
Gas air mata :2 Timnas :4
Jatuh dari tribune :2 Persita :4
Penembakan :1 PSMS :3
Petasan :1 PSIM :3
Sriwijaya FC :2
Persis :2
Pelita Jaya :1
PSPS :1
Persik :1
PSM :1
Persitara :1
Semen Padang :1
Persiba Bantul :1
Persipura :1
PSCS :1
PPSM :1
Persela :1
TABEL
2. Jenis konflik
Dalam peristiwa konflik kerusuhan suporter ini terjadi karena adanya
pengaruh beberapa oknum yang tidak menyukai tim lain, sehingga oknum-
oknum tersebut berhasil mempengaruhi suporter lain untuk melakukan
kerusuhan. Berarti secara tidak langsung orang lain terpengaruh oleh
suporter lain. Dan biasanya konflik seperti ini terjadi secara tidak langsung
atau tidak adanya koordinasi satu sama lain akibat adanya rasa solidaritas
maka atas nama tersebut mereka membantu satu sama lain walaupun
tindakan yang tidak baik atau tidak melihat dampak selanjutnya. Jadi, jenis
konflik ini bersifat horizontal yang pelakunya massal.
3. Jalan Konkritnya
Secara geografis Indonesia merupakan negara kepulauan yang terpisah-
pisah dan Indonesia terdiri dari bermacam-macam suku dan budaya.
Indonesia merupakan salah satu negara yang penduduknya paling padat di
dunia. Jumlah penduduknya pun mencapai ±250 juta orang. Namun pada
makalah ini, kami tidak akan membahas tentang keadaan geografis
Indonesia, tapi saya akan membahas tentang tawuran antar suporter yang
seringkali terjadi di Indonesia.
Walaupun Indonesia merupakan negara kepulauan yang terpisah-pisah
dari Sabang sampai Merauke, namun Indonesia tetaplah satu negara.
Setiap penduduk pasti memiliki perbedaan karakter dan perbedaan sifat.
Oleh karena itu, setiap orang pasti memiliki pilihan atau kesukaan pada
suatu olahraga. Salah satunya adalah sepak bola.
Hampir seluruh penduduk Indonesia menyukai/ menggemari olahraga
sepakbola dibandingkan dengan olahraga lainnya. Walaupun olahraga
sepak bola di Indonesia tidak berprestasi atau masih berada jauh dibawah
negara-negara lainnya, namun penduduk Indonesia tetap banyak yang
mendukung/ menggemari persepakbolaan di Indonesia.
Untuk mendukung atau memajukan persepakbolaan di Indonesia dibuat
lah suatu Liga Indonesia. Liga Indonesia adalah kompetisi sepak bola
antar klub di Indonesia, yang terdiri dari Liga Super, Divisi Utama, Divisi
1, Divisi 2 dan Divisi 3. Dari kelima divisi yang ada, tingkatan yang paling
tinggi di Indonesia adalah liga super. Dari banyaknya klub yang ada, pasti
setiap klub memiliki suporter atau pendukung.
Namun terkadang para suporter tidak hanya menonton pertandingan secara
langsung saja di stadion, tetapi tidak jarang juga mereka suka membuat
keributan seperti tawuran baik di dalam stadion, maupun di luar lapangan.
Tentu saja hal ini sering mengakibatkan luka-luka bahkan kematian.
4. Solusi
1. Memperbaiki tatanan atau sistem liga yang ada di Indonesia.
Saat ini sistem liga di Indonesia tidak stabil, dimana banyak divisi
kompetisi yang membuat tim-tim sepak bola merasa dirugikan, seperti
contoh tim sepak bola yang berada di divisi utama liga Indonesia,
mereka berjuang keras untuk mendapat peringkat pertama agar masuk
dalam kompetisi yang lebih bergengsi superliga Indonesia yaitu
kompetisi nomor satu di Indonesia, akan tetapi setelah menerima
kemenangan dan masuk dalam kompetisi superliga Indonesia, diisukan
bahwa akan dibuat kompetisi yang lebih bergengsi dan lebih dari
superliga Indonesia tersebut, yang membuat tim sepak bola di
Indonesia patah semangat untuk menggeluti kompetisi dan
menimbulkan rasa benci pada setiap suporter kepada persepakbolaan
Indonesia sehingga mengakibatkan tindak anarkis oleh para suporter.
2. Menciptakan peraturan yang tegas dan tepat, baik untuk tim sepak bola
maupun suporter sepakbola. Peraturan ini tidak hanya dilakukan
dengan lisan atau tulisan saja, akan tetapi juga dilakukan dengan suatu
tindakan. Peraturan ini dapat berjalan dengan baik jika semua kalangan
mematuhi peraturan tersebut, dan menjalankan peraturan itu dengan
bersama-sama, tidak berat sebelah yang artinya ketika suporter sudah
mematuhi aturan yang berlaku akan tetapi lembaga persepakbolaan
malah tidak mematuhi aturan tersebut, bukan hal yang tidak mungkin
tindak anarkis suporter akan terjadi.
3. Mempererat tali persaudaraan dan menghilangkan rasa balas dendam
antar suporter yang mungkin sudah sejak dari generasi lama, dengan
cara mempertemukan para suporter dalam satu acara berkumpul,
berpendapat, dan share-ing hal-hal yang sekiranya memberikan solusi
dari konflik antar suporter yang berkepanjangan ini, dengan tujuan
menyadarkan dan membangun mental para suporter untuk menjadi
lebih baik. Solusi yang terakhir dan yang utama tedapat dalam diri kita
sebagai suporter, kesabaran dan keikhlasan dalam menerima kekalahan
tidak sombong ketika menerima kemenangan adalah kunci utama.
Budaya sopan santun yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia harus
kita tanamkan kembali pada diri kita, bukan hal yang tidak mungkin
akan terciptanya suatu perdamaian antar suporter dalam
persepakbolaan di Indonesia.
Satu hal yang mungkin tidak terpikirkan atau disadari oleh semua
orang bahwa pertandingan timnas negara Indonesia menjadi pemersatu
seluruh suporter sepak bola yang berada di Indonesia, dengan memakai
atribut berwarna merah dan putih, berbaur menjadi satu,
bernyanyi bersama dan menari bersama tanpa adanya tindak anarkis
antar suporter, dalam mendukung tim kesayangan seluruh bangsa
Indonesia yaitu Tim Nasional Indonesia. Inilah satu hal yang mungkin
bisa menjadi pemersatu suporter tim sepak bola di Indonesia sehingga
dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan Negara Republik
Indonesia.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kita sebagai penggemar olahraga atau seabagai seporter acara apapun harus
harus profesional terhadap tim yang di dukung, pada setiap tawuran pasti ada
seorang profokator yang menghasut para pengikutnya untuk membantunya
menyerang sekelompok pelajar dari SMA lain. Para profokator tawuran ialah
seseorang siswa yang penuh dengan dendam. Ada beberapa julukan bagi para
pelaku tawuran seperti pentolan dan gembel. Pentolan adalah seorang
pemimpin, siswa yang berani melukai tubuh musuhnya saat sedang tawuran.
5.2 Saran
Sebagai generasi penerus bangsa sebaiknya para pelajar mengisi waktunya
dengan kegiatan kegiatan yang bermanfaat jangan hanya berkelahi atau
tawuran antar pelajar, sebab Negara Indonesia ini kedepan akan dipimpin oleh
generasi pelajar yang sekarang.
DAFTAR PUSTAKA
1. Menurut anda selaku penegak hukum dan bagian dari lembaga Negara
yang memiliki wewenang dan kuasa untuk menertibkan jalannya suatu
pertandingan sepak bola, sebenarnya arti dari kata supporter itu sendiri
apa?
Jawaban:
“suatu kelompok atau komunitas sesama pecinta sepabola yang senang dan
mendukung suatu klub sepakbola tertentu”
Jawaban:
“karena bagi supporter itu sendiri, suatu klub yang mereka dukung itu menjadi
symbol kota tertentu. Seperti contoh Pasoepati yang mendukung Persis Solo,
mereka itu sebagian besar tinggal didaerah solo.”
“panpel tidak membuka semua pintu masuk dan kursi stadion yang tidak
mencukupi semua supporter, jadinya ya stadion mbludak trus supporter ricuh”
4. Menurut pandangan anda sejauh ini, apa penyebab yang paling dominasi
konflik antar supporter?
Jawaban:
“ya karena fanatic itu sendiri jadinya banyak supporter yang kurang
kesadarannya menerima keputusan wasit, intinya gamau kalo timnya kalah
gitu”
5. Apa yang anda lakukan selaku penegak hukum yang berkewajiban untuk
menertibkan dan mengamankan jalannya pertandingan sepakbola terhadap
simpatisan para supporter yang beragam?
Jawaban:
6. Menurut anda, sudah efektif kah langkah langkah yang telah di tempuh
oleh pihak kepolisian untuk mengantisipasi konflik dan kerusuhan antar
supporter sepak bola?
Jawaban:
Jawaban:
Jawaban:
10. Bagaimana proses hukum terhadap para simpatisan supporter bola yang
melakukan suatu tindak pidana, contohnya pengeroyokan, penjarahan dan
pemalakan?
Jawaban:
“tetap kita bawa ke kantor dan diurus serta dipidana sesuai dengan tindak
pidana yang mereka lakukan”
12. Jika semisal sudah terlanjut terjadi kerusuhan pada saat pertandingan
sepakbola, penanganan apa yang dilakukan oleh pihak kepolisian untuk
menanganinya?
Jawaban:
“yang pertama kita mengamankan pemain, pelatih dan juga wasit dari
kerusuhan. Yang kedua, diterjunkan unit satwa (K9) untuk menenangkan
supporter yang rusuh. Yang ketiga, anggota Dalmas dan Brimob juga
dikerahkan di objek-objek vital stadion”