Anda di halaman 1dari 9

NAMA : JOSUA WIRONI HUTASOIT

NIM : 1405141032
KELAS : MRKG-7B
MATA KULIAH : MANAJEMEN FINANCIAL

SOAL
1. Jelaskan secara singkat pengertian piutang dan pinjaman dan perbedaan keduanya. Berikan
contoh yang lengkap!
2. Jelaskan ratio-ratio yang berhubungan dengan piutang tersebut bila perlu berikan contoh!
3. Sebelum kredit diputuskan untuk diberikan, pihak perbankan melakukan analisis. Uraikan alat
analisis untuk menilai kelayakan suatu kredit tersebut!
4. Jelaskan dengan contoh metode untuk menilai kebutuhan nasabah secara lengkap!

JAWABAN
1. Pinjaman yaitu salah satu bentuk hutang baik jangka pendek, menengah dan jangka panjang
kepada pihka yang meminjamkan (kreditur) dengan melamirpakan jaminan maupun hanya
berdasarkan kepercayaan saja (tanpa jamainan). Sedangkan piutang adalah tuntutan atau klaim
perusahaan kepada pihak lain, baik terhadap perorangan maupun terhadap suatu badan usaha
yang terjadi karena adanya suatu transaksi. Piutang timbul apabila perusahaan menjual barang
atau jasa kepada perusahaan lain atau perorangan secara kredit.
Sebagai contoh pinjaman:
Nasabah ingin membeli rumah harga Rp 500.000.000 dengan KPR. Ketentuan plafon
pinjaman KPR bank adalah 80% maka bank hanya memberikan pinjaman uang sebesar Rp
400.000.000 dan Rp 100.000.000 lagi akan ditanggung oleh nasabah.
Suku bunga fixed 5 tahun pertama 10,5% Plafon pinjaman hingga Rp 5 Miliar Besar
kecil plafon pinjaman tersebut dipengaruhi oleh faktor yang berbeda, sebagian bank dapat
memberikan plafon yang lebih tinggi jika nasabah memiliki catatan Informasi Debitur
Individual (IDI) atau bank bekerja sama dengan developer rumah yakni mencapai 90%.
Sebaliknya jika IDI nasabah tidak baik atau jumlah utang lain yang dimiliki nasabah terlalu
tinggi dari porsi penghasilan bulanan maka plafon tersebut dapat menjadi lebih rendah.
Contoh kasus dalam pengelolaan piutang sebagai berikut:
PT Parai Tenggiri merupakan perusahaan yang brgerak dalam bidang alat rumah tangga.
Harga jual produk per unit Rp 10.000,-. Data penjualan kredit tahun 2012 yang lalu sebanyak
70.000 unit. Sementara itu biaya tetap (fixed cost) yang dikeluarkan sebesar Rp 140.000.000,-
dan biaya variabel (variable cost) per unit Rp 7.000,-.
Manajer keuangan PT Parai Tenggiri menginginkan penjualan tahun 2013 meningkat
5% dari tahun 2012. Dalam rangka meningkatkan penjualan tersebut manajer keuangan PT
Parai Tenggiri mengusulkan avarage collection period diubah dari 30 hari menjadi 45 hari,
akibatnya terjadi penambahan utang yang tidak tertagih (bad debt) dari 1% menjadi 2%.
Informasi tambahan: opportunity cost (karena ada intervensi dari receivable jika
ditanamkan dideposito) adalah 10%.

Pertanyaan:
Anda diminta untuk menganalisis apakah usulan ini dapat diterima atau sebaliknya?
Jawab:
Penjualan kredit Rp 10.000,- x 70.000 unit = Rp 700.000.000,-
Total biaya:
Biaya tetap = Rp 100.000.000,-
Biaya variabel Rp 7.000,- x 70.000 = Rp 490.000.000,-
Total biaya = Rp 590.000.000,-
Laba sebelum pajak = Rp 110.000.000,-
Kenaikan penjualan:
Penjualan = Rp 700.000.000,-
5% x Rp 700.000.000 = Rp 35.000.000,-
Penjualan setelah kenaikan = Rp 735.000.000,-
Biaya tetap = Rp 140.000.000,-
Biaya variabel Rp 7.000,- x 73.500 = Rp 514.500.000,-
Total kenaikan biaya = Rp 654.500.000,-
Euntungan kenaikan = Rp 80.500.000,-

Biaya tambahan seperti yang diusulkan adalah:


Kebijakan Piutang Dagang (account Utang tak tertagih (bad debt)
receivable)
Kebijakan VC x total Sales
AR = =
360/45
baru 2% x total sales setelah
kenaikan
514.500.000,−
AR = =
8 2% x 735.000.000 =
64.312.500 14.706.000

Kebijakan VC x total Sales


AR = =
360/30
lama
1% x total sales
490.000.000,− 1% x 700.000.000 =
AR = =
12
7.000.000
40.833.333

Ada tambahan = selisih =


23.479.157 7.706.000
Opportunity cost 10 x
23.479.167 =
2.347.917
Total =
10.053.917

Perbandingan dengan tambahan profit karena kenaikan 5%


5% x 70.000 = 3.500 x 10.000 = Rp 35.000.000,-
VC = 3.500 x 7.000 = Rp 24.500.000,-
Selisih = Rp 10.500.000,-
Total tambahan bad debt = Rp 10.053.917,-
Net Profit akibat kebijakan baru = Rp 446.083,-
Kesimpulan : Usulan tersebut diterima

Perbedaannya Pinjaman dan Piutang:


Pertama, penekanan piutang adalah pada nilai piutang, bukan kelayakan kredit perusahaan.
Kedua, piutang bukanlah suatu pinjaman, melainkan suatu aset (piutang). Terakhir, pinjaman
bank melibatkan dua pihak, sedangkan piutang melibatkan tiga pihak.

2. Rasio yang Berhubungan dengan Piutang :


a. Perputaran Piutang (receivable turnover)
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama
satu periode. Atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu
periode. Makin tinggi rasio menunjukkan bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam piutang
makin rendah (bandingkan dengan rasio tahun sbelumnya) dan tentunya kondisi ini bagi
perusahaan makin baik. Sebaliknya jika rasio makin rendah, maka ada over investment dalam
piutang. Yang jelas bahwa rasio perputaran piutang memberikan pemahaman tentang kualitas
piutang dan kesuksesan penagihan piutang.
Cara mencari rasio ini adalah dengan membandingkan antara penjualan kredit dengan rata-
rata piutang.
Rumusan untuk mencarireceivable turnover adalah sebagai berikut :
penjualan kredit
receivable turnover = rata-rata piutang

atau
penjualan kredit
receivable turnover = piutang

Contoh:
PT. Jaya Abadi memiliki penjualan kredit berdih Rp12.000.000,-dan saldo piutang
usaha awal tahun Rp2.000.000,- dan saldo piutang akhir tahun senilai Rp6.000.000,-
Perputaran piutang PT. Jaya Abadi, yaitu:
12.000.000
𝑟𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑡𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 =
(2.000.000 + 6.000.000)/2
=3
Sehingga perusahaan PT. Jaya Abadi melakukan tagihan piutang dalam satu periode
sebanyak 3 kali.
b. Hari rata-rata penagihan piutang (days of receivable)
Bagi bank yang akan memberikan kredit perlu juga menghitung hari rata-rata penagihan
piutang (days of receivable). Hasil perhitungan ini menunjukkan jumlah hari (berapa hari)
piutang tersebut rata-rata tidak dapat ditagih dan raso ini juga sering disebut days sales
uncollacted.
Untuk menghitung rata-rata penagihan piutang (days of receivable)dapat digunakan rumus
sebagai berikut :
piutang rata−rata x 360
days of receivable = penjualan kredit

atau :
jumlah hari dalam setahun
days of receivable = perputaran piutang

J. Fred Weston, menyebutkan rata-rata jangka waktu penagihan adalah ukuran


perputaran piutang yang dihitung dalam 2 tahapan ;
1) Penjualan per hari
penjualan
Penjualan per hari = 360

2) Hari lamanya penjualan terikat dalam bentuk piutang


piutang
Rata-rata jangka wakt penagihan = penjualan per hari

3. Alat analisis untuk menilai kelayakan suatu kredit, yaitu:


a. 6c
1) Character
adalah keadaan watak dari nasabah, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam
lingkungan usaha. Kegunaan dari penilaian terhadap karakter ini adalah untuk
mengetahui sampai sejauh mana kemauan nasabah untuk memenuhi kewajibannya
(willingness to pay) sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan.
Sebagai alat untuk memperoleh gambaran tentang karakter dari calon nasabah tersebut,
dapat ditempuh melalui upaya antara lain:
a. Meneliti riwayat hidup calon nasabah;
b. Meneliti reputasi calon nasabah tersebut di lingkungan usahanya;
c. Meminta bank to bank information (Sistem Informasi Debitur);
d. Mencari informasi kepada asosiasi-asosiasi usaha dimana calon nasabah berada;
e. Mencari informasi apakah calon nasabah suka berjudi;
f. Mencari informasi apakah calon nasabah memiliki hobi berfoya-foya.2
2) Capital
adalah jumlah dana/modal sendiri yang dimiliki oleh calon nasabah. Semakin besar modal
sendiri dalam perusahaan, tentu semakin tinggi kesungguhan calon nasabah dalam
menjalankan usahanya dan bank akan merasa lebih yakin dalam memberikan kredit.
Modal sendiri juga diperlukan bank sebagai alat kesungguhan dan tangung jawab nasabah
dalam menjalankan usahanya karena ikut menanngung resiko terhadap gagalnya usaha.
Dalam praktik, kemampuan capital ini dimanifestasikan dalam bentuk kewajiban untuk
menyediakan self-financing, yang sebaiknya jumlahnya lebih besar daripada kredit yang
dimintakan kepada bank.
3) Capacity
adalah kemampuan yang dimiliki calon nasabah dalam menjalankan usahanya guna
memperoleh laba yang diharapkan. Kegunaan dari penilaian ini adalah untuk mengetahui
sampai sejauh mana calon nasabah mampu untuk mengembalikan atau melunasi utang-
utangnya secara tepat waktu dari usaha yang diperolehnya.
Pengukuran capacity tersebut dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan berikut ini:
a. Pendekatan historis, yaitu menilai past performance, apakah menunjukkan
perkembangan dari waktu ke waktu.
b. Pendekatan finansial, yaitu menilai latar belakang pendidikan para pengurus
c. Pendekatan yuridis, yaitu secara yuridis apakah calon nasabah mempunyai
kapasitas untuk mewakili badan usaha yang diwakilinya untuk mengadakan
perjanjian kredit dengan bank.
d. Pendekatan manajerial, yaitu menilai sejauh mana kemampuan dan keterampilan
nasabah melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam memimpin perusahaan.
e. Pendekatan teknis, yaitu untuk menilai sejauh mana kemampuan calon nasabah
mengelola faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, sumber bahan baku,
peralatan-peralatan , administrasi dan keuangan, industrial relation sampai pada
kemampuan merebut pasar.
4) Collateral
adalah barang-barang yang diserahkan nasabah sebagai agunan terhadap kredit yang
diterimanya. Collateral tersebut harus dinilai oleh bank untuk mengetahui sejauh mana
resiko kewajiban finansial nasabah kepada bank. Pada hakikatnya bentuk collateral tidak
hanya berbentuk kebendaan tetapi juga collateral yang tidak berwujud seperti jaminan
pribadi (borgtocht), letter of guarantee, letter of comfort, rekomendasi dan avalis.
5) Condition of Economy
yaitu situasi dan kondisi politik , sosial, ekonomi , budaya yeng mempengaruhi keadaan
perekonomian pada suatu saat yang kemungkinannya memengaruhi kelancaran
perusahaan calon debitur. Untuk mendapat gambaran mengenai hal tersebut, perlu
diadakan penelitian mengenai hal-hal antara lain:
a. Keadaan konjungtur
b. Peraturan-peraturan pemerintah
c. Situasi, politik dan perekonomian dunia
d. Keadaan lain yang memengaruhi pemasaran
6) Constraint
adalah batasan dan hambatan yang tidak memungkinkan suatu bisnis untuk dilaksanakan
pada tempat tertentu, misalnya pendirian suatu usaha pompa bensin yang disekitarnya
banyak bengkel las atau pembakaran batu bata.
Dari keenam prinsip diatas, yang paling perlu mendapatkan perhatian account officer
adalah character, dan apabila prinsip ini tidak terpenuhi, prinsip lainnya tidak berarti.
Dengan perkataan lain, permohonannya harus ditolak.
b. 7p
1) Personality yaitu menilai dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari maupun
masa lalunya.
2) Party yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifiasi tertentu atau golongan-
golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya.
3) Purpose yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk jenis
yang diinginkan nasabah.
4) Prospect yaitu untuk menilai usaha nasabah dimasa yang akan datang apakah
menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya.
5) Payment merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah
diambil atau dari sumber mana saja untuk pengembalian kredit yang diperolehnya.
6) Profitability untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba.
7) Protection tujuannya adalah bagaimana menjaga kredit yang dikucurkan oleh bank namun
melalui suatu perlindungan.
c. 3R
1) Return(hasil yang dicapai)
Returndisini dimaksudkan penilaian atas hasil yang akan dicapai oleh perusahaan debitur
setelah dibantu dengan kredit oleh bank. Dapat pula diartikan keuntungan yang akan
diperoleh bank apabila memberikan kredit kepada pemohon.
2) Repayment (pembayaran kembali)
Dalam hal ini bank harus menilai berapa lama perusahaan pemohon kredit dapat membayar
kembali pinjamannya sesuai dengan kemampuan membayar kembali (repayment
capacity), dan apakah kredit harus diangsur/ dicicil/ atau dilunasi sekaligus diakhir periode.
3) Risk bearing ability (kemampuan untuk menanggung resiko)
Dalam hal ini bank harus mengetahui dan menilai sampai sejauh mana perusahaan
pemohon kredit mampu menanggung resiko kegagalan andai kata terjadi sesuatu yang tak
diinginkan.

4. Contoh metode untuk menilai kebutuhan nasabah secara lengkap:


Pendekatan-pendekatan atau metode-metode yang biasa dipakai dalam menganalisis kredit
modal kerja adalah Turn Over Method, sedangkan untuk menganalisis kredit investasi adalah
PP Method, NPV Method dan IRR Method.
Wawancara adalah suatu proses untuk memperoleh informasi /data melalui percakapan
langsung sengan seseorang atau lebih untuk tujuan tertentu. Adapun struktur wawancara
meliputi:
 Merumuskan masalah apa yang akan diwawancarakan.
 Persiapan fisik, persiapan data/ tentang masalah pokok yang akan ditanyakan dalam
wawancara, siapa yang akan diwawancarai, tempat wawancara, dalam wawancara kita
perhatikan adat kebiasaan setempat, ketepatan waktu. Penampilan pewawancara harus
sopan, ramah.
 Pelaksaan wawancara, dalam hal ini ada beberapa hal yang kita perhatikan meliputi , harus
tepat waktu, lama wawancara, pertanyaan-pertanyaan wawancara harus relevan, tidak
menyimpang dari tujuan
Penggunaan pendekatan-pendekatan tersebut tentunya didasarkan dari data keuangan
perusahaan yaitu laporan necara dan laba rugi perusahaan yang diberikan kepada bank.

Anda mungkin juga menyukai