Ayam Goreng
Ayam Goreng
I. PENDAHULUAN
dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara
penyusunnya, yaitu factor abiotik dan biotik,. Faktor abiotik yaitu suhu, air
hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga
laut yang memiliki sifat dan ciri yang unik. Sebagai salah satu ekosistem pesisir
dan rawan. Ekosistem ini mempunyai fungsi ekologis dan ekonomis. Fungsi
2
ekologis hutan mangrove antara lain : pelindung garis pantai, mencegah intrusi
air laut, habitat (tempat tinggal), tempat mencari makan (feeding ground),
ground) bagi aneka biota perairan, serta sebagai pengatur iklim mikro.
Hutan mangrove sebagai salah satu ekosistem wilayah pesisir dan lautan
yang sangat potensial bagi kesejahteraan masyarakat baik dari segi ekonomi,
dari hutan mangrove akibat penebangan hutan mangrove yang melampaui batas
vegetasi riparian di sekitar kitalah perlu dilakukan praktikum ini. Selain itu
dan riparian.
4
Mangrove berasal dari bahasa Portugis, yang asal katanya mangae yang
berarti belukar dan groove yang artinya hutan kecil. Hutan mangrove
merupakan salah satu tipe hutan hujan tropis yang terdapat disepanjang garis
pantai perairan tropis. Hutan ini merupakan peralihan habitat lingkungan darat
dan lingkungan laut, maka sifat-sifat yang dimiliki tidak sama persis sifat-sifat
tersebut di daerah pasang surut. Hutan mangrove adalah tipe hutan yang
secara alami dipengaruhi oleh pasang surut air laut, tergenang pada saat pasang
naik dan bebas dari genangan pada saat pasang rendah. Ekosistem mangrove
adalah suatu sistem yang terdiri atas lingkungan biotik dan abiotik yang saling
zonasi mulai dari daerah yang paling dekat dengan laut sampai dengan daerah
yang dekat dengan daratan. Pada kawasan delta atau muara sungai, biasanya
vegetasi mangrove tumbuh subur pada areal yang luas dan membentuk zonasi
vegetasi yang jelas. Sedangkan pada daerah pantai yang lurus, biasanya
budaya yang sangat penting; misalnya menjaga menjaga stabilitas pantai dari
abrasi, sumber ikan, udang dan keanekaragaman hayati lainnya, sumber kayu
ekosistem ini.
6
makanan
semua tanaman tropis yang bersifat halophytic atau toleran terhadap garam
(Dahuri, 2011).
pengendapan, abrasi fisik, dan patahnya batang akibat banjir (Naiman et al.
2015).
ekosistem karena berperan dalam siklus karbon, oksigen, nitrogen dan siklus
air (Basti 2011). Vegetasi riparian juga dapat menjadi habitat bagi banyak
hewan seperti rusa, kambing, monyet, ular, bangau, cangak, pecuk ular, bebek,
kuntul, raja udang, dan belibis, biawak, labi-labi, berang-berang, dan buaya.
Selain itu, vegetasi riparian dapat berfungsi sebagai media pendidikan dan
masuk ke perairan (Basti, 2011). Fungsi lainnya sebagai peredam stress akibat
juga berperan dalam menjaga kualitas air, sumber bahan obat-obatan, pangan
dan papan (Basti, 2011), serta menjadi salah satu indikator kualitas lingkungan
dan berperan sebagai jalur hijau yang menahan keutuhan tebing sungai
(Mulyadi 2001).
8
menahan atau menangkap lumpur yang tererosi serta unsure hara dan bahan
kimia termasuk pestisida yang terbawa dari lahan bagian kiri dan kanan sungai
agar tidak sampai masuk ke dalam sungai (Fajri dan Agustina, 2017).
9
dilakukan pada hari Selasa, 25 April 2017. Pada pukul 15.15 – selesai.
Dalam praktikum benthos tidak ada bahan yang digunakan. Adapun alat
yang digunakan dalam praktikum ini adalah tali, meteran dan buku penuntun
praktikum.
yang ada disekitar rawa, selanjutnya diukur keliling nya dengan menggunakan
4.1 Hasil
No Jenis Tumbuhan Plot 1 Plot 2 Plot 3 Total Jenis Jlh. Plot Terisi
1. A 1 1 1
2. B 1 1 1
3. C 1 1 1
Tabel 2. Jenis tumbuhan yang ditemukan pada tiap plot
K KR D DR F FR INP
0,013333 20% 1,076688 2% 0,3333 20% 42%
0,013333 20% 4,136204 7% 0,3333 20% 47%
0,04 60% 54,91949 91% 1 60% 211%
0,066667 100% 60,13238 100% 1,66667 100% 300%
Tabel 3. Perhitungan Pohon
12
Rumus rumus yang digunakan dalam perhitungan pohon adalah sebagai berikut:
1
- A=
75
= 0,13333
1
- B=
75
= 0,13333
3
- C=
75
= 0,04
0,13333
- A= × 100%
0,066667
= 20%
0,13333
- B= × 100%
0,066667
= 20%
0,04
- C= × 100%
0,066667
= 60%
13
80,751587
- A=
75
= 1,076688
310,2153
- B=
75
= 4,136204
2069,5748
- C=
75
= 54,9149
1,07668
- A= × 100%
60,13238
= 2%
4,136204
- B= × 100%
60,13238
= 7%
54,91949
- C= × 100%
60,13238
= 91%
14
1
- A= = 0,3333
3
1
- B= = 0,3333
3
3
- C=3=1
0,3333
- A= × 100%
1,66667
= 20%
0,3333
- B= × 100%
1,66667
= 20%
1
- C= × 100%
1,66667
= 60%
7. INP = KR + DR + FR
- A = 20 + 2 + 20 = 42%
- B = 20 + 7 +20 = 47%
- C = 60 + 91 + 60 = 211%
Total = 300%
15
4.2 Pembahasan
Hasil analisis vegetasi riparian yang diperoleh pada praktikum ini dilihat
frekuensi relatif, dominansi, dominansi relative, dan indeks nilai penting atau
INP. Dengan jenis pohon yang ditemukan 3 buah, jenis A, jenis B, dan jenis C.
Untuk Frekuensi pohon yang didapat adalah beberapa jumlah petak (plot)
dalam plot 1 5/5 x 100% = 100%. Adapun frekuensi relatifnya sebesar 100%
dengan jenis C yang mendominansi pada plot tersebut dengan frekuensi 60%.
ditumbuhi riparian. Jumlah dominansi mutlak pada pinggiran rawa ini dalam
5.1 Kesimpulan
penyeimbangekositem darat dan laut serta sebagai nutrisi transfer bagi hewan
Disamping itu pada pinggiran perairan waduk juga terdapat tumbuhan riparian
apabila kita melakukan perhitungan dengan dua metode, yaitu metode kuadrat
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Kasry, A., N,E, Fajri, E.Sumiarsih, dan Yuliati. 2010. Ekologi Perairan.
Laboratorium Ekologi (dan Manajemen Lingkungan) Perairan.
Faperika Universitas Riau, Pekanbaru 104 hal.
Steenis. 2014. Ekosistem Tumbuhan Mangrove dan Riparian. IPB Press. Bogor.
LAMPIRAN