Bab I Pendahuluan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 14

BAB I

Kota Banjarmasin sebagai ibukota propinsi Kalimantan Selatan


memiliki fungsi strategis sebagai pusat pertumbuhan perdagangan,
ekonomi, pemerintahan dan pelayanan sosial dimana tingginya
mobilitas barang dan jasa yang menjadi faktor pendorong pesatnya
pertumbuhan kota. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pembangunan
perumahan, penginapan, pusat perbelanjaan, tempat hiburan dan
pusat-pusat perekonomian lainnya, salah satunya di sepanjang koridor
RK Ilir. Pembangunan Ruang Publik dan Ruang Terbuka Hijau di
bantaran Sungai Martapura juga akan berimbas pada penataan
kawasan di lingkungan koridor RK Ilir. Koridor ini juga berada di
pinggiran Sungai Martapura yang merupakan jalur transportasi sungai
dan wisata susur sungai Kota Banjarmasin sehingga perlu penataan
dan revitalisasi kawasan. Dengan melihat kondisi tersebut, maka
pengaturan tata bangunan dan lingkungan di Koridor RK Ilir akan sangat
bermanfaat bagi pembangunan, pengembangan, dan pengendalian
yang menjangkau dalam skala mikro kawasan.


Salah satu bentuk perencanaan penataan dan revitalisasi
Koridor RK Ilir ialah dengan menyusun dokumen Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan (RTBL). Kegiatan RTBL mempunyai
manfaat untuk mengarahkan jalannya pembangunan sejak dini,
mewujudkan pemanfaatan ruang secara efektif, tepat guna, spesifik
setempat dan konkret sesuai dengan rencana tata ruang wilayah,
melengkapi peraturan daerah tentang bangunan gedung, mewujudkan
kesatuan karakter dan meningkatkan kualitas bangunan gedung dan
lingkungan/kawasan, mengendalikan pertumbuhan fisik suatu
lingkungan/kawasan, menjamin implementasi pembangunan agar
sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan masyarakat dalam
pengembangan lingkungan/kawasan yang berkelanjutan, menjamin
terpeliharanya hasil pembangunan pasca pelaksanaan, karena adanya
rasa memiliki dari masyarakat terhadap semua hasil pembangunan.
Dengan melihat kondisi tersebut di atas, maka diperlukan
pengaturan tata bangunan dan lingkungan di Koridor RK Ilir akan sangat
bermanfaat bagi pembangunan, pengembangan, dan mengendalikan
pemanfaatan ruang serta menciptakan lingkungan yang tertata,
berkelanjutan, berkualitas serta menambah vitalitas ekonomi bagi
kehidupan masyarakat di Koridor RK Ilir.


5. Strategi pengembangan adalah langkah-langkah sistematis
penataan bangunan dan lingkungan serta pengelolaan kawasan
yang perlu dilakukan untuk mencapai visi dan misi

1.2.1 Pengertian RTBL pembangunan/penataan kawasan yang telah ditetapkan.

Pengertian penyusunan RTBL yang bersumber dari Peraturan 6. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) adalah strategi dan

Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman arahan kebijaksanaan pemanfaatan ruang wilayah, yang

Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan, yaitu: meliputi struktur dan pola ruang wilayah, serta kriteria dan pola

1. Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan pengelolaan kawasan wilayah.

ruang udara, termasuk ruang didalam bumi sebagai satu 7. Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) adalah

kesatuan wilayah, tempat manusia dan mahluk lain hidup, panduan rancang bangun suatu lingkungan/kawasan yang

melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya. dimaksudkan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang,

2. Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang. penataan bangunan dan lingkungan, serta memuat materi

3. Penataan ruang adalah suatu sistem perencanaan tata ruang, pokok ketentuan program bangunan dan lingkungan, rencana

pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. umum dan panduan rancangan, rencana investasi, ketentuan

4. Perencanaan kota adalah kegiatan penyusunan rencana- pengendalian rencana, dan pedoman pengendalian

rencana kota maupun kegiatan peninjauan kembali atas pelaksanaan pengembangan lingkungan/kawasan.

rencana kota yang telah ada untuk disesuaikan dengan kondisi 8. Peran masyarakat adalah keterlibatan masyarakat secara

dan situasi kebutuhan pengembangan kota untuk masa sukarela di dalam proses perumusan kebijakan dan

tertentu. pelaksanaan keputusan dan/atau kebijakan yang berdampak


langsung terhadap kehidupan masyarakat pada setiap tahap.


1.2.2 Kedudukan RTBL
Seluruh rencana, rancangan, aturan, dan mekanisme dalam
penyusunan Dokumen RTBL harus merujuk pada pranata
1.3.1 Maksud
pembangunan yang lebih tinggi, baik pada lingkup kawasan, kota,
Maksud dari pelaksanaan kegiatan penyusunan Penyusunan
maupun wilayah.
Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan (RTBL) Koridor RK Ilir
adalah:

Masukan rencana dan program pembangunan fisik bagi


1. Pemerintah Kota Banjarmasin dalam penanganan tata
bangunan dan lingkungan kawasan Koridor RK Ilir.

Masukan teknis bagi Pemerintah Kota Banjarmasin dalam


2. bentuk rincian pengendalian perwujudan bangunan dan
lingkungan pada kawasan tertentu.

Masukan teknis bagi Pemerintah Kota Banjarmasin dalam


mengarahkan peran serta seluruh pelaku pembangunan
3.
(pemerintah, swasta, masyarakat lokal, investor) dalam
mewujudkan lingkungan yang dikehendaki


1.3.2 Tujuan 1.3.3 Sasaran
Tujuan kegiatan penyusunan Penyusunan Rencana Tata Kegiatan Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
Bangunan Dan Lingkungan (RTBL) Koridor RK Ilir adalah: (RTBL) ini memiliki sasaran sebagai berikut:
1) Melakukan penyusunan Dokumen Rencana Tata Bangunan dan 1. Tersusunnya Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
Lingkungan (RTBL) Koridor RK Ilir yang sesuai dengan prinsip (RTBL)
pemanfaatan ruang dan dapat diimplementasikan dalam Disusunnya Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan untuk
pengendalian bangunan gedung lingkungan secara optimal. Kawasan Koridor RK ILIR sebagai bagian dari upaya penataan
2) Menyiapkan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan pada fungsi dan fisik kawasan, bersama masyarakat dan semua
kawasan Koridor RK ILIR sebagai bagian dari upaya penataan stakeholder, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lokal yang
fungsi dan fisik kawasan, bersama masyarakat dan semua ada.
stakeholder, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lokal 2. Tersusunnya Program Investasi Pembangunan
dengan memperhatikan keserasian dengan alam sekitarnya. Tersusunnya Program Investasi Pernbangunan Kawasan
3) Menyusun Program Investasi Pembangunan sebagai acuan Koridor RK ILIR sebagai bagian upaya peningkatan kualitas
implementasi dari rencana dan rancangan yang telah disusun, lingkungan dan kualitas hidup masyarakat baik secara ekonomi
dengan menyertakan semua pelaku penyelenggara penataan maupun sosial.
bangunan dan lingkungan (pemerintah, masyarakat dan dunia 3. Tersusunnya status legal dari RTBL
usaha) sekitar sebagai bagian integral dari upaya Tersusunnya draft Raperwali RTBL untuk mengoperasionalkan
pembangunan di kawasan yang dimaksud agar sesuai aspirasi RTBL yang telah disusun
dan kebutuhan masyarakat dalam pengembangan kawasan
yang berkelanjutan.


Lokasi penyusunan RTBL adalah di Kecamatan Banjarmasin
Selatan yaitu di Desa Pekauman, Kelayan Barat serta Kelayan Luar.
Lokasinya yaitu sepanjang koridor jalan RK ilir.



Sesuai dengan ketentuan yang
tercantum di dalam Peraturan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor: 06/ PRT/M/2007 tentang
Pedoman Umum Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan, struktur dan
sistematika Dokumen Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan (RTBL), yang
dibagi ke dalam 5 (empat) bab
sebagaimana diilustrasikan dalam bagan
berikut ini.

Gambar 1.1 Struktur dan Sistematika RTBL

Sumber: Permen PU No. 6 tahun 2007 tentang


Pedoman Umum Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan (RTBL)


1

Program bangunan dan lingkungan


merupakan penjabaran lebih lanjut dari perencanaan
dan peruntukan lahan yang ditetapkan untuk kurun
waktu tertentu memuat: jenis, jumlah, besaran,
luasan bangunan, kebutuhan ruang terbuka hijau,
fasilitas umum, fasilitas sosial, prasarana
aksesibilitas, sarana pencahayaan dan sarana
penyehatan lingkungan, baik berupa penataan
prasarana dan sarana yang sudah ada maupun
baru. Penyusunan program bangunan dan
lingkungan dilakukan melalui analisis kawasan dan
wilayah perencanaan termasuk pengendalian
dampak lingkungan dan analisis pengembangan Gambar 1.2 Program Bangunan dan Lingkungan
pembangunan berbasis peran masyarakat yang Sumber: Permen PU No. 6 tahun 2007 tentang Pedoman Umum
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
menghasilkan konsep dasar perancangan tata
bangunan dan lingkungan.


2

Rencana Umum dan Panduan Rancangan merupakan


ketentuan-ketentuan tata bangunan dan lingkungan pada kawasan yang
memuat rencana peruntukan lahan makro dan mikro, rencana
perpetakan, rencana tapak, rencana sistem pergerakan, rencana
aksesibilitas lingkungan, rencana prasarana dan sarana lingkungan,
rencana wujud visual bangunan dan ruang terbuka hijau.
Rencana umum merupakan ketentuan-ketentuan tata
bangunan dan lingkungan yang memuat:
1. Rencana struktur peruntukan lahan, meliputi peruntukan
lahan makro dan mikro;
2. Rencana intensitas peruntukan lahan;
3. Rencana tata bangunan;
4. Rencana sistem sirkulasi dan aksesibilitas lingkungan;
5. Rencana sistem ruang terbuka hijau; Gambar 1.3 Ilustrasi Panduan Rancangan

6. Rencana tata kualitas lingkungan meliputi: rencana wujud Sumber: Permen PU No. 6 tahun 2007 tentang Pedoman Umum
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
visual bangunan;
7. Rencana prasarana dan utilitas lingkungan


3

Rencana investasi disusun berdasarkan dokumen RTBL yang


memperhitungkan kebutuhan nyata para pemangku kepentingan 1. Skenario strategi rencana investasi
dalam proses pengendalian investasi dan pembiayaan dalam 2. Kriteria pentahapan rencana penanganan
penataan kawasan. Rencana ini merupakan rujukan bagi para 3. Tahapan perencanaan penanganan
pemangku kepentingan untuk menghitung kelayakan investasi dan 4. Pola penanganan pendanaan
pembiayaan suatu penataan ataupun menghitung tolak ukur 5. Pola kerjasama operasional investasi
keberhasilan investasi, sehingga tercapai kesinambungan 6. Mekanisme pembiayaan sarana dan prasarana
pentahapan pelaksanaan pembangunan. Rencana ini menjadi alat 7. Mekanisme pembiayaan kawasan perdagangan dan jasa
mobilisasi dana investasi masing-masing pemangku kepentingan 8. Sumber Pembiayaan program penataan
dalam pengendalian pelaksanaan sesuai dengan kapasitas dan 9. Rencana Program Jangka Menengahh (RPJM)
perannya dalam suatu sistem wilayah yang disepakati bersama,
sehingga dapat tercapai kerja sama untuk mengurangi berbagai
konflik kepentingan dalam investasi/pembiayaan. Rencana investasi
juga mengatur upaya percepatan penyediaan dan peningkatan
kualitas pelayanan/sarana kawasan.


4

Ketentuan pengendalian rencana disusun sebagai bagian


proses penyusunan RTBL yang melibatkan masyarakat, baik secara
langsung (individu) maupun secara tidak langsung melalui pihak yang
dianggap dapat mewakili (misalnya Dewan Kelurahan, Badan
Keswadayaan Masyarakat/BKM dan Forum Rembug Desa). Strategi
pengendalian rencana meliputi 2 (dua) hal, yaitu:
1. Aspek Pengendalian; dan
a) Ketentuan Administratif:
• Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)
• Sertifikat Laik Fungsi (SLF)
b) Arahan untuk mengantisipasi perubahan yang masih
dapat memenuhi persyaratan daya dukung dan daya
tampung lahan, kapasitas prasarana lingkungan binaan,
masih sejalan dengan rencana dan program penataan
Gambar 1.4 Aspek Pengendalian Rencana
kota, serta masih dapat menampung aspirasi
masyarakat. Sumber: Permen PU No. 6 tahun 2007 tentang Pedoman Umum
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
2. Aspek Pengawasan


5

Pedoman pengendalian pelaksanaan


dimaksudkan untuk mengarahkan perwujudan
pelaksanaan penataan bangunan dan lingkungan/
kawasan yang berdasarkan dokumen RTBL, dan
memandu pengelolaan kawasan agar dapat berkualitas
meningkat berkelanjutan. Pedoman pengendalian rencana
meliputi:
1) aspek-aspek pengendalian pelaksanaan, dan
2) arahan pengendalian kawasan

Gambar 1.5 Pelaksanaan Pemanfaatan RTBL

Sumber: Permen PU No. 6 tahun 2007 tentang Pedoman Umum


Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Anda mungkin juga menyukai