01 - Vektor

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 39

Fisika Dasar

3 SKS
Maya Fitria, S.Kom, M.Sc
Kontrak Perkuliahan
• Koordinator Kelas : Rizky Pasaribu

• Sistem Penilaian
• Kehadiran : 5%
• Praktikum : 25%
• Tugas : 20%
• Kuis : 10%
• UTS : 20%
• UAS : 20%
Kontrak Perkuliahan
• Jadwal Perkuliahan
• Kelas 12 : 08.30 – 10.30

• Toleransi telat masuk kelas.


• Maksimal 15 menit

• Tidak ada toleransi telat ketika ujian atau kuis.

• Tidak ada toleransi untuk mencontek pada saat ujian dan kuis.
• Yang meminta dan yang memberi contekan diberikan sanksi nilai 0.
Etika Menghubungi Dosen
• Perhatikan waktu yang tepat untuk menghubungi dosen.
• Hindari menghubungi dosen diatas pukul 20.00.
• Awali dengan kata sapaan atau mengucap salam.
• Ucapkan kata maaf untuk menunjukkan sopan santun dari kerendahan hati.
• Sampaikan identitas diawal komunikasi.
• Gunakan bahasa yang dimengerti.
• Hindari bahasa non-formal.
• Hindari menyingkat kata.
• Tulislah pesan dengan singkat dan jelas.
• Akhiri pesan dengan mengucapkan terima kasih atau salam.
Referensi
• Giancoli, D.C. (2005). General Physics 6th ed. Prentice Hall Inc.
• Halliday, Resnick, dan Walker (2011). Principles of Physics 9th Edition.
Wiley.
• Jewett, S. (2010). Physics for Scientists and Engineers 7th Edition.
Thomson Brooks/Cole.
• Tipler, P. Fisika untuk Sains dan Teknik, Edisi ketiga, Jilid II. Jakarta:
Erlangga.
Bahan Perkuliahan

SLIDE KULIAH

TUGAS MATERI TAMBAHAN

E-LEARNING

PEMBAHASAN PENGUMUMAN
WAJIB!
Silabus
• Vektor
• Hukum Newton
• Kinematika Gerak
• Usaha dan Energi
• Muatan dan Medan Listrik
• Potensial Listrik dan Kapasitor
• Arus dan Tahanan Listrik
• Magnet dan Medan Magnet
• Gaya
• Induksi EMF, Transformator
• Energi dan Gelombang Elektromagnetik
Pertemuan 1
Konsep Dasar Fisika
Fisika
• Fisika → Physic → alam
• Ilmu Fisika adalah ilmu yang mempelajari fenomena dan gejala-gejala alam,
serta seluruh interaksi yang terjadi di dalamnya.

• Mengapa belajar fisika?


• Merupakan ilmu yang paling dasar untuk ilmu lain
• Relevan dengan bidang sains lainnya
• Melatih berpikir logis
• Mengerti fenomena alam
• Mengikuti perkembangan teknologi

• Fisika didasarkan pada pengamatan eksperimental dan pengukuran kuantitatif


→Metode Ilmiah
Pengukuran, Besaran, dan Satuan
• Pengukuran adalah membandingkan sesuatu dengan yang lain yang
dianggap sebagai patokan.
• Besaran adalah sifat-sifat dari suatu benda atau kejadian yang kita ukur
dan dapat dinyatakan dengan angka dan mempunyai satuan.
• Satuan adalah acuan yang digunakan dalam pengukuran atau
pembanding dalam suatu pengukuran besaran.

• Contoh:
• Mengukur panjang balok yang berukuran 3 meter.
• Maka besaran dari balok adalah 3 dengan satuan dalam meter.
Besaran
Besaran Besaran yang ditetapkan dengan suatu
Pokok standar ukuran.

Konseptual
Besaran Besaran yang diturunkan dari besaran-
Turunan besaran pokok.

Besaran Fisika
Besaran Besaran yang hanya memiliki nilai.
Skalar

Matematis
Besaran Besaran yang memiliki nilai dan arah.
Vektor
Besaran Pokok
• Besaran yang satuannya telah didefinisikan terlebih dahulu.
Besaran Turunan
• Contoh:
• Kecepatan
• Pergeseran yang dilakukan per satuan waktu
• Satuan: meter per sekon (ms-1)
• Percepatan
• Perubahan kecepatan per satuan waktu
• Satuan : meter per sekon kuadrat (ms-2)
• Gaya
• Masa kali percepatan
• Satuan : newton (N) = kg m s-2
Besaran Skalar vs. Besaran Vektor
• Besaran Skalar
• Besaran yang dinyatakan oleh besarnya saja diikuti dengan satuannya.
• Contoh: waktu, suhu, volume, laju, energi.
• Tidak tergantung dengan system koordinat.

• Besaran Vektor
• Besaran yang dicirikan oleh besar dan arah.
• Contoh: kecepatan, percepatan, gaya.
• Tergantung dengan system koordinat.
Pertemuan 1
Konsep Vektor
Vektor
Apa itu vektor?
• Vektor adalah suatu besaran yang mempunyai arah.
• Secara geometrik didefinisikan sebagai garis yang terarah atau anak
panah pada ruang berdimensi 2 atau ruang dimensi 3
Vektor
• Arah anak panah menunjukkan arah vektor
Terminal Point (Titik Akhir)
• Panjang anak panah menunjukkan
besarannya
• Pada chapter ini, simbol yang digunakan
Initial Point (Titik Awal) untuk vektor adalah dengan menggunakan
huruf kecil dan tebal.

• Contoh:
Vektor yang Ekuivalen
• Dua vektor dikatakan ekuivalen apabila memiliki panjang dan arah yang
sama.

• Vektor a, b, c, dan d adalah vektor-vektor yang ekuivalen meskipun


berada diposisi yang berbeda.
• Vektor nol adalah vektor yang memiliki panjang 0 dan tidak memiliki
arah. Dapat dikatakan bahwa vektor nol adalah seperti suatu titik.
Vektor yang Ekuivalen
Operasi Vektor
Operasi-operasi yang dapat dilakukan pada vektor meliputi:
1. Penjumlahan/pengurangan antar vektor (pada ruang yang sama)
2. Perkalian vektor
• Perkalian dengan skalar
• Perkalian dengan vektor lain
 Hasil kali titik (Dot Product)
 Hasil kali silang (Cross Product)
Penjumlahan Vektor
• Disebut resultan vektor
• Syarat: berada pada ruang vektor yang sama.
• Misalnya dua vektor v dan w adalah vektor-vektor tak nol yang berada
dalam suatu bidang koordinat yang sama (2-space), maka vektor v+w
dapat didefinisikan sebagai berikut:
1. Jajar Genjang
2. Segitiga
Metode 3. Poligon
4. Uraian
Penjumlahan Vektor
1. Metode Jajar Genjang
• Jika v dan w memiliki titik awal yang sama,
maka v+w juga dimulai dititik yang sama.

2. Metode Segitiga
• Jika v dan w memiliki titik awal yang sama,
maka v+w juga dimulai dititik yang sama.
Penjumlahan Vektor
3. Metode Poligon (segi banyak)
Penjumlahan Vektor
4. Metode Uraian
• Diuraikan atas komponen-komponennya berdasarkan sumbu x dan y
Pengurangan Vektor
• Syarat: berada pada ruang vektor yang sama.
• Misalnya dua vektor v dan w adalah vektor-vektor tak nol yang berada
dalam suatu bidang koordinat yang sama (2-space), maka:
• Negatif dari vektor v (-v) adalah
vektor yang memiliki panjang yang
sama, tetapi memiliki arah yang
berlawanan
• Selisih (difference) v dari w
didefinisikan sebagai w – v = w + (-v)
Perkalian Skalar Vektor
• Misalnya vektor v adalah vektor tak nol dan k adalah bilangan riil tak nol,
maka:
• Hasil kali (scalar product) dari kv adalah vektor yang panjangnya k kali
dari panjang v.
• Arah dari kv ditentukan jika:
k > 0 → searah dengan v
k < 0 → berlawanan arah dengan v

• Hasil kali kv = 0 jika k = 0 atau v = 0


Perkalian Skalar Vektor
• Contoh:
Panjang Vektor
• Norma (norm) dari suatu vektor v(v1,v2) adalah panjang atau magnitude
dari vektor tersebut.
• Notasi →|v| atau

• Norma suatu vektor dapat dihitung dengan menggunakan teorema


Pythagoras.
• Untuk vektor dalam ruang 2 dimensi →

• Untuk vektor dalam ruang 3 dimensi →

• Untuk vektor dalam ruang n dimensi →


Panjang Vektor

Contoh:
• Vektor v = (-3, 2, 1) dalam R3. Berapakah panjang dari vektor tersebut?
Panjang Vektor
• Jika diketahui dua titik P1(x1, y1) dan P2(x2, y2) dalam ruang R2, maka
panjang vektor adalah sama dengan jarak antara kedua titik
tersebut atau dinotasikan dengan d.
• Untuk menghitung jarak kedua titik tersebut:

• Jika dua titik P1(x1, y1, z1) dan P2(x2, y2, z2) dalam ruang R3, maka:
Panjang Vektor
Perbedaan norma dan jarak:
• Norma → titik awalnya berada pada origin (0,0)
• Jarak → titik awalnya pada koordinat berapapun selain (0,0)
Perkalian Titik
• Hasil kali titik (dot product) adalah operasi antara dua buah vektor dalam
ruang yang sama yang menghasilkan suatu skalar.
• Misalnya u dan v adalah dua vektor tak nol yang berada dalam ruang yang
sama, maka hasil kali titik dari kedua vektor tersebut adalah:
. = cos θ
dimana:
• adalah panjang vektor u
• adalah panjang vektor v
• θ adalah sudut yang dibentuk oleh vektor u dan vektor v
Perkalian Titik

• Sudut yang terbentuk antara vektor u dan vektor v adalah 0 ≤ ≤


• Dengan mengetahui besarnya sudut θ, maka dapat ditentukan tanda dari
hasil kali titik (positif atau negatif)
• u . > jika sudut θ adalah sudut lancip, 0 ≤ < 90
• u . = jika sudut θ adalah sudut tegak lurus, = 90
• u . < jika sudut θ adalah sudut tumpul, 90 < ≤ 180
Perkalian Titik
• Contoh:
(2,2) • adalah 2 + 0 = 2
v
• adalah 2 + 2 = 2 2
(2,0)
• Karena tan θ = 1, maka θ = 45,
θ
u
dan cos 45 = 2
• Oleh karena itu, hasil kali titik
• Berapakah hasil kali titik kedua dari vektor u dan v adalah:
vektor tersebut jika tan dari • . = 2 . 2 2 cos 45
sudut θ adalah 1?
• . = 2 .2 2 . 2=4
Perkalian Titik
• Contoh:
• Berapakah hasil kali titik dari vektor u dan vektor v?
Perkalian Titik
• Ingat kembali peraturan cosinus!

c a
a2 = b2 + c2 – 2 bc cos 
 b

• Misalnya terdapat dua buah vektor u dan v, dengan sudut α, maka


u
− = + −2 cos ϑ
u uv 1
cos ϑ = + − −
2
v v
θ . = + +⋯+
v
Perkalian Titik
• Contoh:
(2,2) • Berapakah hasil kali titik kedua vektor
v tersebut jika tan dari sudut θ adalah 1?

θ (2,0)
• . = + + ⋯+
u
• . = 2 .2 + 0 .2 = 4
Perkalian Silang Vektor
• Perkalian silang (cross product) merupakan operasi perkalian dua vektor
yang berada pada ruang 3 dimensi (R3) dan menghasilkan vektor baru
yang tegak lurus terhadap kedua vektor tersebut.
• Misalnya u=(u1, u2, u3) dan v=(v1, v2,v3) adalah dua vektor yang berada
dalam ruang vektor 3 dimensi, maka hasil kali silang dari kedua vektor
tersebut dapat didefinisikan sebagai:

atau
Perkalian Silang Vektor
• Ilustrasi dari perkalian silang vektor a=(ax , ay , az) dan b=(bx , by , bz)

Anda mungkin juga menyukai