Anda di halaman 1dari 24

FUNGSI BIAYA & FUNGSI

PENERIMAAN
Fungsi Biaya
1.Fungsi Biaya Tetap (Fixed Cost/FC)
Biaya tetap (FC) adalah biaya yang sampai
pada tingkat tertentu besarnya tetap. Dengan
kata lain, sifat biaya tetap adalah tidak
tergantung pada jumlah barang yang dihasilkan.
Contoh: biaya sewa tempat, biaya untuk
membayar pakar kimia makanan, dan biaya
penyusutan alat-alat produksi.
Secara matematik, biaya tetap merupakan
suatu konstanta, bukan merupakan fungsi dari
jumlah barang yang dihasilkan, dan grafiknya
berupa garis lurus yang sejajar dengan sumbu
jumlahnya. C

k FC = k

0 Q
2. Fungsi Biaya Variabel (Variable Cost/VC)
Biaya variabel (VC) adalah biaya yang sampai
pada tingkat tertentu secara konstan berubah
sesuai dengan perubahan jumlah yang
diproduksi. Semakin banyak barang yang
diproduksi, biaya variabel akan meningkat
sebanding dengan peningkatan jumlah produksi.
Contoh: biaya bahan baku, biaya bahan
pembungkus (kemasan) dan label.
Secara matematik, biaya variabel merupakan
fungsi dari jumlah barang yang dihasilkan,
kurvanya berupa sebuah garis lurus ke kanan
atas (kemiringan/gradien positif) dan bermula
dari titik pangkal. C

VC = aQ

0 Q
3. Fungsi Biaya Total (Total Cost/TC/C)
Biaya total (TC / C) adalah seluruh modal
atau dana yang harus dikeluarkan perusahaan
untuk melaksanakan operasi bisnisnya. Biaya
total merupakan hasil dari penjumlahan biaya
tetap dengan biaya variabel. Secara matematis
dirumuskan sebagai berikut:
C

TC = k + aQ

VC = aQ

k FC = k

0 Q
Contoh
Biaya tetap yang dikeluarkan oleh sebuah
perusahaan sebesar Rp 2.000.000,00,
sedangkan biaya variabel per unit Rp 4.000,00.
Tunjukkan persamaan dan kurva biaya
totalnya! Berapa biaya total yang dikeluarkan
jika perusahaan tersebut memproduksi 500
unit barang?
Fungsi Penerimaan
Penerimaan/Penghasilan (Reveneu = R)
adalah jumlah keseluruhan hasil yang diterima
dari penjualan produk, yaitu harga jual per unit
(P) dikalikan dengan kuantitas penjualan (Q).
Dalam hal ini, variabel harga (P) merupakan
variabel yang mempunyai nilai tetap, sedangkan
variabel barang (unit = Q) adalah variabel yang
berubah-ubah besarnya.
Jumlah penerimaan penjualan adalah fungsi
dari jumlah barang sehingga:
(1) Semakin besar jumlah barang yang terjual
maka akan semakin besar pula
penerimaannya
(2) Fungsi bertolak dari titik pangkal karena
pada penjualan nol maka penerimaannya
juga nol
Notasi matematis fungsi penerimaan atau
penghasilan penjualan barang adalah:

R = PQ

0 Q

Grafik Fungsi Penerimaan


Contoh
Pada suatu jangka waktu tertentu perusahaan
berhasil menjual produknya dengan harga
Rp 25.000,00 per unit. Berdasarkan data tersebut,
tentukanlah:
a. Fungsi penerimaannya
b. Jumlah penerimaan pada penjualan 300 unit
c. Jumlah unit yang terjual jika penerimaannya
sebesar Rp 4.500.000,00
d. Gambarlah hasil-hasil di atas.
Analisis Break Even
Dengan konsep biaya dan penerimaan atau
lebih dikenal dengan Analisis Break Even dapat
digunakan untuk merencanakan penjualan agar
perusahaan:
1. Tidak mengalami rugi atau laba (titik impas)
2. Memperoleh laba atau mengalami rugi pada
tingkat tertentu
TR
P
TC

Laba

BEP
PBEP
Rugi

Q
0
QBEP
Titik Impas (Break Even Point = BEP)
Titik impas (Break Even Point = BEP) terjadi pada
suatu keadaan perusahaan yang pendapatannya
sama dengan jumlah total biayanya, dengan kata
lain perusahaan tidak memperoleh laba tetapi
juga tidak menderita kerugian. Secara matematis
dapat dirumuskan:
R=C
PQ = k + aQ
Contoh
1. Suatu perusahaan dalam menghasilkan
sebuah produk dengan biaya variabel per unit Rp
4.000,00 dan harga jual per runit Rp 12.000,00.
Jika manajemen menetapkan biaya tetap dari
operasinya sebesar Rp 2.000.000,00 maka
tentukan:
a. Jumlah unit produk yang harus perusahaan
jual agar mencapai pulang pokok / titik
impas!
b. Gambar unit titik pulang pokok tersebut
dalam satu diagram!
2. Seorang produsen menjual produknya
seharga Rp 5.000,00 per unit. Biaya tetap per
bulan Rp 3.000.000,00 dan biaya variabel per
unit sebesar 40% dari harga jual. Tentukan titik
impas baik dalam unit maupun dalam rupiah!
Memperoleh Laba Tertentu
Perusahaan yang berproduksi dengan fungsi biaya
tertentu dan menjualnya dengan fungsi penerimaan
tertentu dapat menentukan sejumlah laba (L) atau
keuntungan dari operasinya tersebut.
Laba (L) yang ingin dicapai akan mengakibatkan jumlah
penerimaan penjualan produk yang dibutuhkan semakin
besar, yaitu menjadi sebesar biaya total ditambah dengan
laba tertentu atau secara matematis dapat ditulis:

R=C+L
PQ = k + aQ + L
Contoh
1. Suatu perusahaan dalam menghasilkan suatu
produk mempunyai biaya tetap produksinya
sebesar Rp 3.000.000,00 dan biaya variable per
unit adalah Rp 400.000,00. Bagian pemasaran
dari perusahaan menetapkan harga jual produk
per unit sebesar Rp 500.000,00 Tentukan:
a. Jumlah unit produk yang harus dijual dan besar
penerimaan total yang diterima agar
perusahaan memperoleh titik impas!
b. Penerimaan yang didapat jika diinginkan laba
sebesar Rp 1.000.000,00!
2. Kalkulasi biaya di perusahaan “KIAT” yang
menghasilkan genteng adalah biaya tetap sebesar
Rp 200.000,00 dan biaya variabel per unit sebesar
Rp 50,00. Pada jangka waktu tertentu perusahaan
berhasil menjual genteng dengan harga Rp 90,00
per unit, tentukan:
a. Fungsi biaya dan fungsi penerimaan
b. Penerimaan yang didapat jika diinginkan laba Rp
40.000,00
c. Penerimaan yang didapat jika diinginkan laba
40% dari harga jual
d. Penerimaan yang didapat jika biaya variabel
adalah 60% dari harga jual dan laba yang ingin
dicapai 10% dari harga jual
SOAL
1. Suatu perusahaan dalam menghasilkan
sebuah produk mempunyai biaya tetap total
sebesar Rp 18.000.000, 00 dan biaya variabel
per unit adalah Rp 500.000,00. Selanjutnya
perusahaan menetapkan harga jual produk per
unit adalah Rp 750.000,00. Berapakah jumlah
unit produk yang harus dijual dan jumlah
penerimaan total yang diterima agar
perusahaan memperoleh titik impas?
2. Suatu perusahaan dalam menghasilkan
sebuah produk dengan biaya variabel per unit
Rp 100.000,00 dan harga jual per runit Rp
150.000,00. Jika manajemen menetapkan biaya
tetap dari operasinya sebesar Rp 2.000.000,00
maka tentukan:
a. Jumlah unit produk yang harus perusahaan
jual agar mencapai pulang pokok / titik
impas!
b. Gambar unit titik pulang pokok tersebut
dalam satu diagram!
3. Seorang produsen menjual produknya
seharga Rp 80.000,00 per unit. Biaya tetap per
bulan Rp 1.000.000,00 dan biaya variabel
Rp 75.000,00 per unit. Tentukan:
a. Jumlah unit produk yang harus dijual dan
jumlah penerimaan total agar produsen
tersebut mengalami titik impas!
b. Jika produk yang dijual sebanyak 270 unit
maka produsen akan mengalami rugi atau
laba?
c. Penerimaan yang didapat jika diinginkan laba
Rp 700.000,00!
4. Suatu perusahaan dalam menghasilkan suatu
produk mempunyai biaya tetap total sebesar
Rp 6.000.000,00 dan biaya variable per unit adalah
Rp 200.000,00. Bagian pemasaran dari perusahaan
menetapkan harga jual produk per unit sebesar
Rp 250.000,00 Tentukan:
a. Jumlah unit produk yang harus dijual dan besar
penerimaan total yang diterima agar
perusahaan memperoleh titik impas!
b. Penerimaan yang didapat jika diinginkan laba
sebesar Rp 2.000.000,00!
c. Penerimaan yang didapat jika biaya variabel per
unit adalah 60% dari harga jual dan laba yang
ingin dicapai 15% dari harga jual!

Anda mungkin juga menyukai