BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Lingkup Bahasan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Menurut (Depdiknas, 2003) istilah media berasal dari bahasa Latin yang
merupakan bentuk jamak dari “medium” yang secara harfiah berarti perantara
atau pengantar. Makna umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan
informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Proses belajar
mengajar pada dasarnya juga merupakan proses komunikasi sehingga media yang
digunakan dalam pembelajaran disebut media pembelajaran. Media pembelajaran
merupakan bagian dari sumber belajar yang merupakan kombinasi antara
perangkat lunak (bahan belajar) dan perangkat keras (alat belajar).
Gerlach & Ely dalam (Arsyad , 2015) mengatakan bahwa media apabila
dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan
sekolah merupakan media. Secara lebih khusus pengertian media dalam proses
belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau
elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual
atau verbal.
2
Sementara, Marshall McLuhan berpendapat bahwa media adalah suatu
eksistensi manusia yang memungkinkannya mempengaruhi orang lain yang tidak
mengadakan kontak langsung dengan dia. Sesuai dengan rumusan ini, media
komunikasi mencakup surat-surat, televisi, film dan telepon, bahwa jalan raya dan
jalan kereta api merupakan media yang memungkinkan seseorang berkomunikasi
dengan orang lain (Hamalik, 2003).
3
pembelajaran sebagai alat untuk merangsang proses belajar (Asyhari & Silvia ,
2016).
4
media grafis adalah : gambar, foto, sketsa, bagan, chart, diagram, papan, poster,
dan kartun.
Dalam (Ramayulis , 2002) selain alat/ media berupa benda, terdapat pula
alat/media yang bukan berupa benda. Diantara alat/media yang bukan benda itu
adalah : (1) keteladanan dan pembiasaan (2) perintah dan larangan (3) ganjaran
dan hukuman yang akan dijelaskan berikut ini :
b. Pembiasaan
5
2) Perintah dan Larangan
a. Perintah
Dalam hal ini perintah itu bukan hanya apa yang keluar dari mulut
seseorang yang harus dikerjakan oleh yang keluar dari mulut seseorang yang
harus dikerjakan oleh orang lain, tetapi termasuk pula anjuran, pembiasaan
dan peraturan-peraturan umum yang harus ditaati oleh peserta didik. Tiap-tiap
perintah dan peraturan dalam pendidikan mengandung norma-norma
kesusialaan, jadi bersifat memberi arah atau mengandung tujuan ke arah
perbuatan susila.
Suatu perintah akan mudah ditaati oleh anak-anak jika pendidik sendiri
menaati dan hidup menurut peraturan-peraturan itu, atau jika apa yang harus
dilakukan oleh anak-anak itu sudah dimiliki dan menjadi pedoman pula bagi
hidup si pendidik. Perintah mempunyai kaitan yang erat dengan keteladanan.
Misalnya seorang guru yang selalu datang terlambat dalam mengajar, tidak
mungkin ditaati perintahnya bila ia memerintahkan agar murid selalu datang
tepat pada waktunya. Tidak mungkin suatu aturan sekolah akan ditaati oleh
muridnya, jika guru sendiri tidak mematuhi peraturan-peraturan yang di
buatnya itu.
b. Larangan
6
larangan melakukan perbuatan yang tidak baik, larangan untuk bergaul dengan
orang-orang asusila, dsb. Biasanya larangan ini disertai dengan sangsinya.
b. Hukuman
7
secara berulang. Oleh karena itulah Hasan Langgulung menawarkan prinsip
dalam memberikan hukuman berupa nasehat, ditegur, diperingatkan, dimarahi
dan terakhir dipukul, manakala cara-cara sebelumnya belum berhasil.
Kalau kita perhatikan uraian ti atas, pada ganjaran dan hukuman itu
keduanya terdapat prinsip yang saling bertentangan, yakni kalau ganjaran
diberikan atas perbuatan-perbuatan atau hal-hal yang baik yang telah
dilakukannya, sedangkan hukuman dijatuhkan karena perbuatan-perbuatan
yang jahat atau buruk yang telah dilakukannya. Tetapi kedua-keduanya
merupakan alat pendidikan yang dilakukan oleh pendidik dalam rangka
memperbaiki kelakuan, perbuatan, dan budi pekerti peserta didiknya. Titik
temu diantara kedunya adalah bahwa keduanya merupakan reaksi pendidik
atad perbuatan yang telah dilakukan oleh peserta didiknya. Mungkin atas dasar
itulah, Amir Daien menggolongkan keduanya ke dalam kelompok alat
pengajaran atau pendidikan yang bersifat kuratif.
8
kejadian-kejadian yang aktual secara serentak tanpa harus
menggunakan ruangan khusus.
b. Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan
waktu, seperti film slide, film, video, dan lain sebagainya
3) Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi dalam :
a. Media yang diproyeksikan, seperti film, slide, film strip, transparansi,
dan lain sebagainya.
b. Media yang tidak diproyeksikan, seperti gambar, foto, lukisan, radio
dan lain sebagainya.
9
3. Manfaat media Pembelajaran
10
diterbitkan untuk kalangan sendiri ataupun suatu organisasi atau lembaga untuk
mencapai tujuan tertentu (Asyhari & Silvia , 2016).
Pengertian buku saku dalam kamus besar bahasa indonesia adalah buku
berukuran kecil yang dapat disimpan dalam saku dan mudah dibawa ke mana-
mana. Buletin dalam bentuk buku saku berukuran 10 cm x 15 cm sehingga mudah
dibawa. Media pembelajaran berupa buletin dapat mendukung perserta didik
untuk dapat belajar mandiri, yang dapat meningkatkan keahlian metagoknisi. Dari
pengertian tentang buku saku tersebut bahwa buku saku adalah suatu buku yang
berukuran kecil yang berisi informasi yang dapat disimpan di saku sehingga
mudah dibawa dan mudah untuk dibaca (Asyhari & Silvia , 2016).
b. Media komik
11
dibuat menjadi deretan gambar yang menampilkan suatu alur cerita (Saputro &
Soeharto, 2015).
c. Media Sederhana
Angka usia sekolah dasar yang sebagian besar masih dalam taraf berpikir
operasi konkret hendaknya diberikan kegiatan belajar melalui kegiatan dengan
menyentuh bendabenda nyata yang ada di sekitarnya. Jadi, pemilihan alat-alat
dan media sederhana untuk kegiatan pembelajaran di SD bukan semata-mata
karena harganya murah atau alasan yang lain, tetapi didasarkan atas kepentinga
perkembangan belajar siswa (Budiningsih, 1995).
B. Sumber Pembelajaran
12
dan mempercepat pemahaman dan penguasaan bidang ilmu yang dipelajarinya
(Sanjaya, 2008).
b. Bahan pengajaran
c. Situasi belajar
13
d. Teknologi informasi
e. Aktivitas (teknik)
Alam lingkungan dapat berfungsi sebagai sumber belajar bagi anak didik.
Kita dapat membedakan tiga alam lingkungan sebagai sumber belajar yaitu :
Yang dimaksud dengan alam lingkungan terbuka ialah alam itu sendiri
tanpa kehadiran “manusia” di mana anak dapat mengenal dan menikmati alam
sehingga ia dapat melihat, merasakan dan menikmati keagungan Tuhan. Anak
14
dapat menemukan sesuatu yang baru dan kehidupan makhluk Tuhan untuk
bersyukur kepada-Nya.
g. Perpustakaan
15
2) Mengurangi beban guru/dosen dalam menyajikan informasi, sehingga
dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah belajar peserta
didik/mahasiswa
b. Memberikan kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih individual dengan
jalan :
1) Mengurangi kontrol guru/dosen yang kaku dan tradisional
2) Memberikan kesempatan bagi peserta didik/mahasiswa untuk berkembang
sesuai dengan kemampuannya
c. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pengajaran dengan jalan :
1) Perencanaan program pendidikan yang lebih sistematis
2) Pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian
d. Lebih memantapakn pengajaran dengan jelas
1) Meningkatkan kemampuan manusia dengan berbagai media komunikasi
2) Penyajian informasi dan data secara lebih konkrit
e. Memungkinkan belajar secara seketika, karena dapat :
1) Mengurangi jurang pemisah antara pelajaran yang bersifat verbal dan
abstrak dengan realitas yang sifatnya konkrit
2) Memungkinkan penyajian pendidikan yang le ih luas, terutama dengan
adanya media masa.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
17
yang tidak diproyeksikan. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang ada di
sekitar lingkungan kegiatan belajar yang secara fungsional dapat digunakan untuk
membantu optimalisasi hasil belajar. sumber pembelajaran itu dapat berupa
manusia sumber (orang, masyarakat), bahan pengajaran, teknologi informasi, alat
dan perlengkapan belajar, aktivitas (teknik), alam lingkungan/ latar.
18
DAFTAR PUSTAKA
19