Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN AKHIR

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

Disusun Oleh

Umi Lutfah Difinubun (41.16.020)

LABORATORIUM PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS


PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Syukur Alhamdulillah, Tugas Laporan Akhir Perancangan Tata Letak Fasilitas telah
berhasil penulis selesaikan. Segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
hidayah yang dianugrahi-Nya kepada penulis, sehingga tugas laporan ini dapat terselesaikan.
Sholawat serta salam tak lupa penulis panjatkan kepada baginda semesta alam Nabi Muhammad
SAW, beserta keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya yang insya Allah kita termasuk
didalamnya.
Atas terlaksananya penyusunan tugas laporan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Ir. Darwis M.M sebagai pengajar mata kuliah Perancangan Tata Letak Fasilitas
yang telah membimbing dan memberikan motivasi kepada penulis.
2. Sdr. Ahmadudibas S.T Selaku asistant pengajar dari praktikum Ergonomi yang telah
memberikan bimbingan serta pengetahuan yang lebih terhadap penyusunan laporan ini.
3. Teman-teman Fak. Teknik angkatan 2016 Univ. Islam Jakarta yang telah memberikan
dukungan moral hingga terselesainya tugas laporan ini.
4. Semau pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas laporan ini.
Tugas laporan ini tentu bukanlah karya yang sempurna, oleh karena itu, penulis membuka
tangan yang selebar-lebarnya guna menerima kritik dan saran juga bimbingan dari para pembaca
demi kesempurnaan laporan tugas ini. Akhir kata penulis berharap tugas laporan ini dapat berguna
bagi penulis khususnya, dan berguna bagi orang lain atau pembaca pada umumnya.

Jakarta, 31 Juli 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..……….i
DAFTAR ISI……………………………………………………...……………………....……...ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Perancangan......................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan Perancangan ................................................................................. 1
1.3 Kegunaan Hasil Perancangan ....................................................................................... 2
1.4 Metodologi .................................................................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI.…………………………………………………..………….......
2.1 Teori Perancangan Tata Letak ...................................................................................... 4
2.2 Teori Organisasi ............................................................................................................ 5
BAB III ORGANISASI YANG DIUSULKAN………………………………………………..
3.1 Bentuk Badan Usaha .................................................................................................. 6
3.2 Struktur Organisasi .................................................................................................... 7
3.3 Data Personalia .......................................................................................................... 7
BAB IV LUAS LANTAI………………………………………………………………………..
4.1 Operation Process Chart (OPC) ................................................................................. 13
4.2 Routing Sheet ............................................................................................................. 13
4.3 Multi Product Process Chart ...................................................................................... 14
4.4 Activity Relationship Chart (ARC) dan Resume ARC .............................................. 14
4.5 Activity Relationship Diagram (ARD) ...................................................................... 14
4.6 Area Allocation Diagram ........................................................................................... 15
BAB V PENUTUP……………………………………………………………………………..
5.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 16
5.2 Saran .......................................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..17
LAMPIRAN……………………………………………………………………………………....

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Perancangan


Latar Belakang Permasalahan Perancangan tata letak fasilitas merupakan rancangan
dari fasilitas-fasilitas industri yang akan didirikan atau dibangun. Perancangan tata letak
fasilitas manufaktur dapat berpengaruh secara langsung terhadap aliran material didalam
pabrik.
Tata letak pabrik adalah suatu landasan utama dalam dunia industri. Tata letak pabrik
(plant layout) atau tata letak fasilitas (facilities layout) dapat didefinisikan sebagai tata
cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi,
diketahui bahwa jarak material handling (pemindahan bahan) dari areal yang satu ke areal
yang lain terlalu panjang, hal ini akan mempengaruhi lintasan dan waktu proses dari
produksi.
Pada umumnya tata letak pabrik yang terencana dengan baik akan ikut menentukan
efisiensi dan dalam beberapa hal akan menjaga kelangsungan hidup ataupun kesuksesan
suatu industry. Tujuan utama didalam desain tata letak pabrik pada dasarnya adalah untuk
meminimalkan total biaya yang antara lain menyangkut biaya untuk konstruksi dan
instalasi baik untuk bangunan mesin, maupun untuk fasilitas-fasilitas lainnya, biaya
pemindahan bahan (material handling costs), biaya produksi, maintenance, safety, dan
biaya penyimpanan produk setengah jadi.
1.2 Maksud Dan Tujuan Perancangan
a. Memanfaatkan area yang ada
b. Pendayagunaan pemakaian mesin, tenaga kerja dan fasilitas produksi lebih besar
c. Meminimumkan material handling
d. Mengurangi waktu tunggu dan mengurangi kemacetan
e. Memberikan jaminan keamanan, keselamatan dan kenyamanan bagi pekerja
f. Mempersingkat proses manufaktur
g. Mengurangi persediaan setengah jadi
h. Mempermudah aktivitas supervise

1
1.3 Kegunaan Hasil Perancangan
1. Menaikkan output produksi
Pada umumnya, tata letak yang baik akan memberikan output yang lebih besar
dengan ongkos kerja yang lebih kecil atau sama, dengan jam kerja pegawai yang lebih
kecil dan jam kerja mesin yang lebih kecil.
2. Mengurangi delay
Mengatur keseimbangan antara waktu operasi dan beban dari tiap-tiap departemen
atau mesin adalah bagian dari tanggung jawab perancang tata letak fasilitas.
Pengaturan yang baik akan mengurangi waktu tunggu ataudelay yang berlebihan yang
dapat disebabkan oleh adanya gerakan balik (back-tracking), gerakan memotong
(cross-movement), dan kemacetan (congestion) yang menyebabkan proses
perpindahan terhambat
3. Mengurangi jarak perpindahan barang
Dalam proses produksi, perpindahan barang atau material pasti terjadi. Mulai dari
bahan baku memasuki proses awal, pemindahan barang setengah jadi, sampai barang
jadi yang siap untuk dipasarkan disimpan dalam gudang. Mengingat begitu banyaknya
perpindahan barang yang terjadi dan betapa besarnya peranan perpindahan barang,
terutama dalam proses produksi, maka perancangan tata letak yang baik akan
meminimalkan biaya perpindahan barang tersebut.
4. Penghematan pemanfaatan area
Perancangan tata letak yang baik akan mengatasi pemborosan pemakaian ruang
yang berlebihan.
5. Pemaksimalan pemakaian mesin, tenaga kerja, dan/atau fasilitas produksi lainnya.
6. Proses manufaktur yang lebih singkat
Dengan memperpendek jarak antar proses produksi dan mengurangibottle neck,
maka waktu yang diperlukan untuk mengerjakan suatu produk akan lebih singkat
sehingga total waktu produksi pun dapat dipersingkat.
7. Mengurangi resiko kecelakaan kerja
Perancangan tata letak yang baik juga bertujuan untuk menciptakan lingkungan
kerja yang aman, dan nyaman bagi para pekerja yang terkait di dalamnya.

2
8. Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman
Dengan penataan lingkungan kerja yang baik, tertata rapi, tertib, pencahayaan
yang baik, sirkulasi udara yang baik , dsb, maka suasana kerja yang baik akan tercipta
sehingga moral dan kepuasan kerja para pekerja akan meningkat. Hal ini berpengaruh
pada kinerja karyawan yang juga akan meningkat sehingga produktivitas kerja akan
terjaga.
9. Mempermudah aktivitas supervisor

1.4 Metodologi
Penelitian ini dimulai dengan menentukan tempat di mana penelitian akan
dilakukan, melakukan observasi pada tempat penelitian, mengidentifikasi permasalahan
yang ada pada tempat penelitian, perumusan masalah, studi literatur untuk mendapatkan
data dan informasi mengenai perancangan tata letak fasilitas pabrik, pengambilan data,
analisis data, perancangan dan mengevaluasi hasil rancangan tata letak.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

1.1 Teori Perancangan Tata Letak


Salah satu kegiatan rekayasawan industri yang tertua adalah menataletak pabrik danmenangani
pemindahan bahan. Dalam penyusunan fasilitas fisik sangat diperlukan perencanaan yang
matang.Termasuk didalamnya kegiatan yang berhubungan dengan perancangan susunan unsur
fisik suatu kegiatan dan selalu berhubungan dengan industri manufaktur, yaitu penggambaranhasil
rancangannya dikenal sebagai Tata Letak Pabrik
Perancangan tata letak pabrik merupakan bagian dari kegiatan perencanaan fasilitaspabrik.
Perancangan ini meliputi penentuan lokasi pabrik dan perancangan fasilitas yangmencakup perancangan
terhadap (i) sistem fasilitas (terdiri dari struktur sistem, sistemelektrik/penerangan/komunikasi, sistem
sanitasi, dsb), (ii) tata letak (meliputi mesin,peralatan dan fasilitas penunjang) dan (iii) sistem pemindahan
bahan yang diperlukan untuk menunjang aktivitas produksi. Gambar 2.1 memperlihatkan komponen –
komponen dariperencanaan fasilitas pabrik yang salah satu komponennya adalah perancangan tata
letak pabrik

Dalam perencanaan fasilitas pabrik mempunyai rangkaian kegiatan yang luas yangsaling
berhubungan secara keseluruhan. Pekerjaan merancang fasilita biasanya mulaidengan suatu analisis
produk yang akan dibuat, atau jasa yang akan diberikan, dan sebuahperhirtungan tentang aliran barang
atau kegiatan secara menyeluruh. Kemudian berlanjutdengan perencanaan terinci tentang
susunan peralatan bagi tiap peralatan bagi tiapdepartemen kerja mandiri, langkah demi langkah.
Kemudian keterkaitan antara tempatkerja dirancang; daerah yang erat hubungannya dikelompokkan

4
dalam satu satuan, yangdisebut bagian atau departemen yang kemudian dijalin menjadi satu tata letak
akhir

1.2 Teori Organisasi


Teori Organisasi adalah teori yang mempelajari kinerja dalam sebuah organisasi,
Salah satu kajian teori organisasi, diantaranya membahas tentang bagaimana sebuah
organisasi menjalankan fungsi dan mengaktualisasikan visi dan misi organisasi tersebut.
Selain itu, dipelajari bagaimana sebuah organisasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
orang didalamnya maupun lingkungan kerja organisasi tersebut.
Teori organisasi Muncul pada abad 19 dilatarbelakangi oleh Revolusi Inggris dan
lahirnya perusahaan raksasa di Amerika Serikat. Berikut ini akan dibahas mengenai teori
organisasi klasik yang dipelopori oleh Max Weber, teori neoklasik, dan teori organisasi
modern.
Teori organisasi adalah studi tentang bagaimana organisasi menjalankan fungsinya
dan bagaimana mereka mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang-orang yang bekerja
di dalamnya ataupun masyarakat di lingkup kerja mereka.
Teori organisasi adalah suatu konsefsi, pandangan, tinjauan, ajaran, pendapat atau
pendekatan tentang pemecahan masalah organisasi agar lebih berhasil dalam mencapai
sasaran yang telah ditetapkan. Masalah adalah segala sesuatu yang segala sesuatu yang
ada hubungannya dengan kepentingan organisasi yang memerlukan pemecahan dan
pengambilan keputusan.

5
BAB III
ORGANISASI YANG DIUSULKAN

3.1 Bentuk Badan Usaha


Karakteristik suatu badan hukum yaitu terdapat pemisahan kekayaan pemilikdengan
kekayaan badan usaha, sehingga pemilik hanya bertanggung jawab sebatasharta yang
dimilikinya.Badan Usaha yang berbentuk Badan Hukum terdiri dari :
a. Perseroan Terbatas (PT)
1. kewajiban terbatas pada modal tanpa melibatkan harta pribadi.
2. modal dan ukuran perusahaan besar.
3. kelangsungan hidup perusahaan pt ada di tangan pemilik saham
4. dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki bagian saham.
5. kepemilikan mudah berpindah tangan.
6. mudah mencari tenaga kerja untuk karyawan / pegawai.
7. keuntungan dibagikan kepada pemilik modal / saham dalam bentukdividen.
8. kekuatan dewan direksi lebih besar daripada kekuatan pemegang saham.
9. sulit untuk membubarkan pt.
10. pajak berganda pada pajak penghasilan / pph dan pajak deviden.

6
3.2 Struktur Organisasi

Direktur Utama

Direktur
Keuangan

Manajer
Manajer Produksi Personalia OB Pemasaran
(Marketing)

Supervisor

Operator

3.3 Data Personalia


Worker Job Description: Job Spesification:

1. Membuat, merumuskan, menyusun, 1. Pendidikan: Perguruan Tinggi (S-1)


menetapkan konsep dan rencana umum
perusahaan, mengarahkan dan 2. Pengalaman: Minimal 1 (satu) tahun
memberikan kebijakan/keputusan atas dalam bidangnya.
segala rancang bangun dan 3. Kemampuan:
implementasi manajemen administrasi,
kepersonaliaan, keuangan dan urusan a) Menguasai dasar-dasar ilmu
umum ke arah pertumbuhan dan administrasi, kepersonaliaan,
keuangan, urusan umum,
perkembangan perusahaan.
komputer dan pembukuan.
2. Menyusun, mengatur, menganalisis, b) Dapat membuat, menyusun dan
mengerjakan konsep dan
mengimplementasi dan mengevaluasi
kerangka kerja yang berhubungan
manajemen pemasaran, kepersonaliaan,

7
keuangan dan urusan umum secara dengan penjadwalan, aplikasi,
bertanggungjawab bagi perkembangan pengawasan dan pengembangan.
dan kemajuan perusahaan c) Mampu merencanakan,
mengadakan dan mengatur
3. Merealisasikan dan melaksanakan negosiasi dengan pihak-pihak
rencana-rencana serta prosedur-prosedur lain.
d) Mampu dan aktif berbahasa
yang diterapkan melalui pendelegasian
Inggris
wewenang pada departemen 4. Kecekatan dan Kecermatan: Dapat
administrasi, kepersonaliaan, keuangan memprediksi dan mengestimasi
Direktur
dan urusan umum, yang berada di variabel resiko dan peluang.
Keuanga
bawah tanggungjawabnya
n
4. Membuat laporan kegiatan kepada
Direktur Utama setiap 1 (satu) bulan
sekali sebagai pertanggungjawaban
seluruh aktivitas manajemen
administrasi, kepersonaliaan, keuangan
dan urusan umum.

5. Memastikan dan mengawasi aplikasi


dari setiap aspek organisasi, penerima
motivasi manajemen administrasi,
kepersonaliaan, keuangan dan urusan
umum, menyatu dengan sasaran strategi
perusahaan dan memberikan sumbangan
terhadap berhasilnya pencapaian
sasaran-sasaran.

6. Membuat, menyusun dan menetapkan


rencana kerja dan pelaporan yang
mencakup hal-hal:

a. Bahan-bahan laporan

Kelengkapan data

Rekapitulasi kerja

Rencana kerja

Evaluasi hasil

Informasi-informasi lain

8
b. Prosedur laporan

Membuat laporan perencanaan untuk


melengkapi, menambah dan memper
baiki hasil dari suatu data maupun
evaluasi.

Menyusun suatu laporan berkala, dari


bawah ke atas disesuaikan dengan
kebutuhan data.

Bila dianggap perlu menyusun suatu


laporan khusus yang berkaitan dengan
kebutuhan mendesak.

7. Memelihara sistem
pertanggungjawaban guna kepentingan
perusahaan.

1.Membuat perencanaan dan jadwal 1.Memiliki kemampuan berkomunikasi


proses produksi yang baik
2.Mengawasi proses produksi agar 2.Memiliki kemampuan manajerial
kualitas, kuantitas dan waktunya yang bagus agar dapat menjalankan
Manajer sesuai dengan perencanaan yang sudah perusahaan secara efektif dan efisien.
Produksi dibuat 3.Memiliki kemampuan teknis dan
3.Bertanggung jawab mengatur lapangan
manajemen gudang agar tidak terjadi 4.Berjiwa pemimpin dan dapat
kelebihan atau kekurangan persediaan dipercaya
bahan baku, bahan penolong maupuan 5.Dapat mengambangkan dan membuat
produk yang sudah jadi di gudang strategi bisnis
4.Bertanggung jawab mengatur 6.Tegas dan berintegritas tinggi
manajemen alat agar fasilitas produksi 7.Seorang pribadi yang baik dan dapat
berfungsi sebagaimana mestinya dan memotivasi bawahannya
beroperasi dengan lancar 8.Jujur, bertanggung jawab dan kreatif
5.Membuat laporan secara berkala serta proaktif
mengenai kegiatan di bagiannya 9.Dapat bertindak cepat dan
6.Bertanggung jawab pada peningkatan memecahkan permasalahan dengan
ketrampilan dan keahlian karyawan penyelesaian yang tepat
yang berada di bawah tanggung
jawabnya
7.Memberikan penilaian dan sanksi jika
karyawan di bawah tanggung
jawabnya melakukan kesalahan dan
pelanggaran

9
8.Berinovasi dalam pengerjaan produksi
dan memberikan masukan pada
perusahaan yang berkaitan dengan
bagian produksi

1.Bertanggungjawab dalam mengelola 1. Pendidikan S1 di bidang


dan mengembangkan sumber daya Psikologi/Hukum Manajemen.
manusia. 2. Memiliki pengalaman kerja di
2.Bertanggungjawab dalam pelaksanaan bidang personalia selama minimal 5
proses rekrutmen karyawan baru. tahun.
3.Bertanggungjawab dalam hal 3. Memiliki jiwa kepemimpinan yang
pemberian bonus, promosi, seleksi, baik.
dan demosi pada karyawan jika 4. Memiliki kemampuan dalam
diperlukan. berkomunikasi yang baik.
4.Membuat sistem yang efektif dan 5. Memiliki business knowledge yang
efisien. baik.
Personali 5.Membuat kontrak kerja dengan 6. Dapat mengelola setiap perubahan
a karyawan serta memperbaharui yang terjadi di perusahaan secara
kontrak kerja jika diperlukan selektif.
7. Memiliki kesehatan yang baik.
8. Menguasai manajemen sumber daya
manusia
OB 1. Membersihkan dan merapikan meja, 1. SMA/ SLTA sederajat
kursi dan peralatan kerja lainnya 2. Mampu bekerja dalam tekanan
2. Membantu mempersiapkan, 3. Mampu bekerja dengan telaten
merapikan membersihkan sebelum 4. Memiliki kesehatan yang baik
perusahaan beroperasi 5. Menguasai pekerjaan sesuai dengan
3. Mengirim atau mengambil laporan job deskripsi yang telah ditentukan
untuk beberapa divisi tertentu 6. Memiliki semangat dalam bekerja
4. Melayani atau menyiapkan makan
dan minum karyawan
5. Membersihkan perlengkapan makan
dan minum karyawan
6. Membuang sampah pada areal yang
telah ditentukan dan memastikan
perusahaan tetap bersih dan nyaman
Manajer 1.Membuat laporan berkala kepada 1.Pendidikan: Perguruan Tinggi (S-1)
Pemasara Direktur Utama atas seluruh kinerja 2. Pengalaman: Minimal 1 (satu) tahun
n manajemen pemasaran, penjualan dan dalam bidangnya.
promosi. 3.Kemampuan: Menguasai dasar-dasar
2.Memberikan hasil yang signifikan ilmu pemasaran, penjualan, promosi,
terhadap perkembangan dan kemajuan advertising, administrasi,
perusahaan. entertainment, perfilman,
broadcasting, photography, keuangan,
urusan umum, komputer dan

10
3. Memperhatikan kesejahteraan sosial pembukuan. Dapat membuat,
dan ekonomi karyawan dan menyusun dan mengerjakan konsep
keluarganya dan kerangka kerja yang berhubungan
4.Mengelola keuangan perusahaan dengan penjadwalan, aplikasi,
secara efektif dan efisien pengawasan dan pengembangan.
5.Mentaati seluruh kebijakan dan Mampu merencanakan, mengadakan
prosedur yang ditetapkan perusahaan dan mengatur negosiasi dengan
pihak-pihak lain. Mampu dan aktif
berbahasa Inggris
4.Kecekatan dan Kecermatan: Dapat
memprediksi dan mengestimasi
variabel resiko dan peluang.
5. Kepemimpinan: Dapat memimpin
bawahan dengan baik dalam rangka
melaksanakan pekerjaannya.

6.Prakarsa: Memiliki prakarsa yang


berkaitan dengan tugas terhadap
bawahannya.
7. Analisa: Memiliki kemampuan
menganalisa kinerja pemasaran,
penjualan dan promosi dengan baik
dalam rangka pelaksanaan tugas dan
pengawasan.

Supervis 1.Membuat perencanaan dan permintaan 1. Dapat berkomunikasi baik lisan


or semua kebutuhan untuk proses maupun tulisan
produksi 2. Memiliki jiwa pemimpin
2.Mengatur, mengkoordinasi dan 3. Bertanggung jawab dan dapat
mengawasi semua tugas bawahannya dipercaya
agar sesuai perencanaan, prosedur dan 4. Memiliki pengetahuan dan wawasan
standar kerja perusahaan dibidangnya
3.Bertanggung jawab pada dalam 5. Dapat berbahasa asing
pencapaian target produksi dan 6. Dapat mengambil keputusan dengan
kualitas standar hasil produksi cepat dan tepat
4.Memberi bimbingan pada bawahan 7. Memiliki kemampuan dalam
agar bawahan dapat meningkatkan memecahkan suatu permasalahan
kemampuannya dan melakukan 8. Dapat menjadi panutan dan
penilaian kinerja bawahan pembimbing bagi bawahannya
5.Memimpin dan mengawasi proses
pelaksanaan produksi agar sesuai
dengan standar perusahaan
6.Bertanggung jawab pada ketertiban
dan kedisiplinan bawahan

11
7.Membuat laporan kerja dan analisa
permasalahan kerja yang terjadi
kepada atasan secara berkala
8.Bertanggung jawab pada kebersihan
lingkungan kerja dan keselamatan
kerja bawahannya
Operator 1.Bekerja atau mengoperasikan mesin 1.Laki-laki
sesuai dengan keahliannya 2.Max 25 tahun
3.Memiliki keahlian -+ 1 tahun
pengalaman kerja
4.Siap untuk lembur
5.Jujur

12
BAB IV
LUAS LANTAI

4.1 Operation Process Chart (OPC)


Peta proses operasi merupakan suatu diagram yang menggambarkan langkah-
langkah proses yang akan dialami bahan-bahan baku mengenai urutan-urutanoperasi
dan pemeriksaan dari tahap awal sampai menjadi produk jadi ataukomponen,
dan memuat informasi-informasi yang diperlukan untuk menganalisislebih lanjut seperti
waktu, material, tempat, alat, dan mesin yang digunakan
Dengan adanya informasi-informasi yang bisa dicatat melalui peta proses operasikita
dapat memperoleh banyak manfaat, yaitu:
a. Mengetahui kebutuhan terhadap mesin dan anggarannya.
b. Memperkirakan kebutuhan terhadap bahan baku dengan memperhitungkanefisiensi
tiap operasi dan pemeriksaan.
c. Menentukan tata letak pabrik.
d. Melakukan perbaikan cara kerja yang sedang digunakan.
e. Melatih cara kerja.

(Hasil Terlampir)

4.2 Routing Sheet


routing sheet adalah tabulasi langkah-langkah yang dicakupdalam memproduksi
komponen tertentu dan rincian yang perlu dari hal-hal yang berkaitan.
Pengurutan produksi menjadi tulang punggung kegiatan produksi yangmerupakan
pengumpulan kembali semua data yang dikembangkan oleh rekayasawan proses dan alat
komunikasi pokok antara rekayasawan produk dan berguna untuk menghitung jumlah
mesin yang dibutuhkan dan untukmenghitung jumlah part yang harus dipersiapkan
dalam usaha memperolehsejumlah produk yang diinginkan. Data yang diperlukan dalam
perhitungan routingsheet ini adalah urutan operasi dari setiap komponen, nama
atau jenis peralatanyang digunakan, persentase scrap dan efesiensi pabrik. Urutan

13
operasi pada routingsheet ini didasarkan pada urutan operasi yang ada pada peta proses
operasi.
(Hasil Terlampir)

4.3 Multi Product Process Chart


(MPPC) adalah suatu tabel yang memperlihatkanaliran masing-masing komponen
(material dalam proses) serta kebutuhan mesin baik secara teoritis maupun aktual.Dalam
pembuatan MPPC, dibutuhkan informasi dari :

1. Routing Sheet
2. Peta Proses OPerasi (OPC)

(Hasil Terlampir)

4.4 Activity Relationship Chart (ARC) dan Resume ARC

Activity Relationship Chart merupakan teknik yang sederhana dalammerencanakan


tata letak fasilitas atau departemen berdasarkan derajat hubungan aktivitas. Peta
hubungan
aktivitas sering dinyatakan dalam penilaian ”kualitatif” dan cenderung berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan yang bersifat subjektif.

Peta ini memiliki banyak kegunaan di antaranya yaitu menunjukan hubungan


keterkaitan antarkegiatan beserta alasannya, sebagai masukan untuk menentukan
penyusunan daerahselanjutnya, dan lokasi kegiatan dalam satu usaha pelayanan
(Wignjosoebroto, 2009).ARC dilakukan setelah nilai dari hubungan kedekatan telah
ditentukan untuksetiap fasilitas (Apple, 1990).
(Hasil Terlampir)

4.5 Activity Relationship Diagram (ARD)


Activity relationship diagram (ARD) adalah diagram hubungan antar
aktivitas(departemen atau mesin) berdasarkan tingkat prioritas kedekatan dengan kata
lain meminimumkan ongkos handling.

14
Tujuan dari pembuatan activity relationship diagram (ARD) yaitu menentukan letak
lokasi departemen satu dengan yang lain, dan menggambarkan hubungan derajat
kepentingan antar departemen, sehingga perencanaan yang ditentukan dapat berjalan
dengan tepat.
Keuntungan pembuatanactivity relationship diagram (ARD), yaitu pembagian
wilayah kegiatan menjadi sistematis, meminimumkan ruangan yang tidak digunakan dan
memudahkan proses tata letak, menerjemahkan perkiraan area kedalam suatu peraturan
pendahuluan dalam bentuk yang dapat dilihat, memberikan perkiraan luas letak,
menjamin ruangan yang cukup, dasar bagi perencanaanselanjutnya (Unikom, 2011).

(Hasil Terlampir)

4.6 Area Allocation Diagram (AAD)


Area Allocation Diagram (AAD) merupakan kelanjutan dari ARC dimana dalam ARC
diketahui kesimpulan dari tingkat kepentingan antar aktivitas. Maka dengan demikian
berarti bahwa ada sebagian aktivitas harus dekat dengan aktivitas yang lainnya dan juga
sebaliknya. Sehingga dapat dikatakan bahwa hubungan antar aktivitas mempengaruhi
tingkat kedekatan antar tata letak aktivitas tersebut. Kedekatan tata letak aktivitas tersebut
dapat dilihat dalam Area Allocation Diagram (AAD). AAD merupakan gambaran layout
secara global yang menggambarkan hubungan kedekatan antar departemen dengan skala
ukuran luas lantai yang sebenarnya. Input dari pembuatan AAD ini adalah Area Relation
Diagram dan data luas lantai setiap departemen. Ukuran setiap departemen pada AAD
akan disesuaikan dengan luas lantai dan piñataletakan awal pada ARD yang telah
terbentuk

(Hasil Terlampir)

15
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diberikan dari hasil praktikum ini adalah dalam perencanaan
pembangunan Tata Letak fasilitas pada aspek ekonomiatau finansial belum dikatakan
layak karena praktikan tidak mengerjakan analisisfinansial, tetapi dari segi fasilitas
sudah melakukan perencanaansesuai dengan urutan materi.

5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan dari hasil praktikum kali ini adalah:
a. Sebaiknya selalu teliti disetiap melakukan perhitungan
b. Pengerjaan laporan sebaiknya tidak dilakukan sistem kerja semalam.
c. Sebaiknya praktikan mengerjakan materi dikerjakan secara menyusun.
d. Disarankan agar praktikum ini tidak diambil di semester pendek.

16
DAFTAR PUSTAKA

ABDUL WAHAB AQIL, 2010, PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

MENGGUNAKAN, (http://eprints.ums.ac.id/7800/1/D600050052.pdf diakses

tanggal 31 Agustus 2019))

malik septiyana, 2017,

(https://www.academia.edu/35206644/Laporan_Akhir_PTLF diakses tanggal 31

Agustus 2019)

Rachman Taufiqur, 2018, PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

PERTEMUAN #2 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA

LETAK FASILITAS (https://docplayer.info/57593287-Perancangan-tata-letak-

fasilitas-pertemuan-2-tkt-taufiqur-rachman-perancangan-tata-letak-fasilitas.html

diakses tanggal 31 Agustus 2019)

raffi fauzan, 20 0ktober 2014, PRAKTIKUM PERANCANGAN TATA LETAK

FASILITAS (http://raffifauzan.blogspot.com/2014/10/teori-organisasi.html

diakses tanggal 31 Agustus 2019)

Zarah Ayunita, 2009, BUKU AJARPERANCANGAN TATA LETAK

FASILITASMENGENAI ARC, ADD, Dan Template

(https://www.academia.edu/35073904/BUKU_AJAR_PERANCANGAN_TAT

A_LETAK_FASILITAS_MENGENAI_ARC_ADD_Dan_Template diakses

tanggal 31 Agustus 2019)

17

Anda mungkin juga menyukai