Anda di halaman 1dari 3

DISKUSI PUBLIK DAN PELUNCURAN TANTANGAN INOVASI BISNIS PRODUK SIAP MASAK

DAN SIAP SANTAP BERBASIS IKAN DAN SUMBER DAYA LAUT LAINNYA UNTUK
MEMBANTU MENGURANGI ANEMIA DAN STUNTING

1. Latar Belakang

Memorandum saling pengertian (MSP) kerjasama KEMENKES–GAIN untuk program


perbaikan gizi masyarakat ditanda tangani pada tanggal 28 Desember 2017, dan akan
berjalan hingga tahun 2020. Bersamaan dengan itu, telah disepakati Rencana Induk Kegiatan
(RIK) kerjasama senilai 52 Milyar rupiah untuk (i) program perbaikan gizi pada 1000 hari
pertama kehidupan (1000 HPK) dan (ii) remaja, serta (iii) program peningkatan akses pangan
bergizi

Komponen peningkatan akses pangan bergizi dilakukan dengan melalui penyelenggaraan


program-program responsif untuk meningkatkan akses pada produk pangan bergizi dan studi-
studi operasional untuk meningkatkan akses pada produk pangan bergizi melalui peningkatan
kualitas pengolahan makanan dan distribusi makanan bergizi. Salah satu komponen ini
tentang pengurangan susut pasca panen (Post-harvest Loss dengan kegiatan utama
diantaranya adalah Business Innovation Challenge (BIC). BIC bertujuan untuk menemukan
dan memperkuat inovasi teknologi lokal untuk mengatasi susut pasca panen melalui
kompetisi, pemberian dukungan teknis dan pendanaan tahap awal (seed funding), serta
dukungan akses kepada fasilitas keuangan dan pasar.

BIC pertama di tahun 2018 berfokus pada produk inovasi dalam rantau dingin ikan. Ikan dipilih
karena merupakan salah satu makanan utama masyarakat yang tidak saja bermanfaat
sebagai sumber protein tetapi juga sebagai sumber gizi mikro, mineral, dan asam lemak
esensial, termasuk Omega 3. Ikan dan olahannya merupakan asupan protein hewani yang
paling banyak dikonsumsi oleh penduduk Indonesia yaitu 78,4 gram per orang per hari (SKMI,
2014). Meskipun kaya gizi, ikan merupakan salah satu produk yang paling cepat rusak. Studi
yang dilakukan GAIN tahun 2017 menemukan bahwa susut ikan di Indonesia hingga 25%
sejak di panen hingga di konsumsi. Hal tersebut, terutama disebabkan karena praktik
penanganan pasca panen yang belum optimal. Salah satu upaya untuk mengurangi susut
pasca panen adalah dengan meningkatkan pengolahan produk ikan agar lebih diminati oleh
konsumen melalui pelibatan sektor swasta dan usaha kecil menengah (UKM).

Tahun 2019 ini , BIC mengangkat tema “Food Innovation Challenge”. Adanya perubahan gaya
hidup, peningkatan kesadaran tentang pentingnya makanan bergizi berbasis ikan dan sea-
food lainnya, serta upaya perbaikan gizi masyarakat, mendorong ditemukannya inovasi-
inovasi produk ikan dengan nilai tambah yang siap masak dan siap santap (ready to eat and
ready to cook) menjadi penting dilakukan. Ikan dan sumber pangan laut lainnya merupakan
bagian penting dari upaya ketahanan pangan dan gizi, upaya menyehatkan dan
mencerdaskan anak bangsa, serta merupakan sumber ekonomi bagi lebih dari 5 juta
penduduk Indonesia. Kompetisi ini diharapkan dapat menjaring 300-an peserta. Pemenang
akan mendapat hadiah total hingga 1,2 miliar dan dampingan pengembangan produk serta
dukungan untuk memasukin pasar domestik melalui ritel-ritel ternama di Indonesia. Dalam
menyelenggarakan kompetisi ini, GAIN dan Kemenkes, bekerjasama dengan Kementerian
Kelautan dan Perikanan dan Jejaring Pasca Panen untuk Gizi Indonesia (JP2GI).
Penyelenggaraan kompetisi dilakukan oleh Innovation Factory.

2. Tujuan
Tujuan umum: Memahami kebutuhan dan potensi pengembangan produk makanan siap olah
dan siap santap berbasis ikan dan sumber pangan laut lainnya sebagai kontribusi dalam
upaya penurunan stunting dan anemia di Indonesia.

Tujuan khusus: Memberikan gambaran kegiatan I-PLAN Challenge 2019 dan secara resmi
meluncurkan I-PLAN Challenge 2019.

3. Waktu dan Tempat

Kegiatan ini akan dilaksanakan pada:


Hari/Tanggal : Jum’at, 1 November 2019
Tempat : TBD

4. Agenda

Waktu Kegiatan
08.00-09.00 Registrasi
09.00-09.15 Pembukaan oleh MC
 Menyanyikan lagu Indonesia Raya
 Pembacaan doa
 Laporan ketua panitia
09.15-09.30 Sambutan
1. Ravi K Menon- Country Director GAIN Indonesia
2. Ferdinand Lahnstein- Kedutaan Besar Kerajaan Belanda
3. Dr. RR. Dhian Probhoyekti, SKM, MA- Direktur Gizi Masyarakat,
Kementerian Kesehatan
09.30-10.30 Diskusi Panel I “Kebutuhan dan Potensi Pengembangan Produk Makanan
Siap Olah dan Siap Santap Berbasis Ikan dan Sumber Pangan Laut
Lainnya untuk Mencegah Anemia dan Stunting”
1. Machmud, SP, M.Sc- Direktur Pemasaran Kementerian Kelautan
dan Perikanan.
2. Ir. Budhi Wibowo- Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan
Pemasaran Produk Perikanan Indonesia
3. Dr. Soen’an Hadi Poernomo- Jejaring Pasca Panen untuk Gizi
Indonesia
Moderator: ……
10.30-11.15 Diskusi Panel II: Berbagi Pengalaman BIC I dan Pengembangan Bisnis
Inovator.
1. Dadang Bangkit, PT. Nusa Bakti Bahtera, Pemenang IPLAN
Challenge I.
2. Koen Irianto, Distributor cold bank.
3. Aang Sutrisna, Direktur Teknis GAIN
11.15-12.00 Pengenalan BIC 2 dan Peluncuran oleh Kemenkes, KKP, dan GAIN.
12.00-selesai Makan siang dan networking

5. Peserta
Sekitar 50-75 rang yang terdiri dari unsur pemerintah, swasta, organisasi masyarakat,
akademisi, dan media.
LAMPIRAN

Daftar undangan

1. Direktur Pemasaran Kementerian Kelautan dan Perikanan


2. Direktur Pengolahan dan Bina Mutu, Ditjen PDSKP, KKP
3. Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Bappenas
4. Direktur Industri Makanan, Hasil Laut, dan Perikanan, Kementerian Perindustrian
5. Direktur Surivelan dan Penyuluh Keamanan Pangan, BPOM
6. Kedutaan Besar Belanda
7. Sekolah Tinggi Perikanan, Jakarta
8. Direktur Politeknik Kelautan dan Perikanan, Karawang.
9. Politeknik Kesehatan Kemenkes, Jakarta.
10. Jejaring Pasca Panen untuk Gizi Indonesia
11. Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia,
12. Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia
13. Asosiasi Perikanan Pole&Line and Handline Indonesia
14. Forikan
15. Persatuan Ahli Gizi Indonesia
16. Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan, IPB
17. PT. Canning Indonesia Product
18. Marindo Superfood
19. APPRINDO (Indonesian Retail Mechants Association)
20. SNV
21. Aruna
22. WRI
23. WAMTI
24. Food and Agriculture Organization
25. World Health Organization
26. PBMT Social Venture
27. Indofood
28. Innovation Factory
29. Media Massa
30. Calon peserta Innovation Challenge

Anda mungkin juga menyukai