TOR Launching BIC 2
TOR Launching BIC 2
DAN SIAP SANTAP BERBASIS IKAN DAN SUMBER DAYA LAUT LAINNYA UNTUK
MEMBANTU MENGURANGI ANEMIA DAN STUNTING
1. Latar Belakang
BIC pertama di tahun 2018 berfokus pada produk inovasi dalam rantau dingin ikan. Ikan dipilih
karena merupakan salah satu makanan utama masyarakat yang tidak saja bermanfaat
sebagai sumber protein tetapi juga sebagai sumber gizi mikro, mineral, dan asam lemak
esensial, termasuk Omega 3. Ikan dan olahannya merupakan asupan protein hewani yang
paling banyak dikonsumsi oleh penduduk Indonesia yaitu 78,4 gram per orang per hari (SKMI,
2014). Meskipun kaya gizi, ikan merupakan salah satu produk yang paling cepat rusak. Studi
yang dilakukan GAIN tahun 2017 menemukan bahwa susut ikan di Indonesia hingga 25%
sejak di panen hingga di konsumsi. Hal tersebut, terutama disebabkan karena praktik
penanganan pasca panen yang belum optimal. Salah satu upaya untuk mengurangi susut
pasca panen adalah dengan meningkatkan pengolahan produk ikan agar lebih diminati oleh
konsumen melalui pelibatan sektor swasta dan usaha kecil menengah (UKM).
Tahun 2019 ini , BIC mengangkat tema “Food Innovation Challenge”. Adanya perubahan gaya
hidup, peningkatan kesadaran tentang pentingnya makanan bergizi berbasis ikan dan sea-
food lainnya, serta upaya perbaikan gizi masyarakat, mendorong ditemukannya inovasi-
inovasi produk ikan dengan nilai tambah yang siap masak dan siap santap (ready to eat and
ready to cook) menjadi penting dilakukan. Ikan dan sumber pangan laut lainnya merupakan
bagian penting dari upaya ketahanan pangan dan gizi, upaya menyehatkan dan
mencerdaskan anak bangsa, serta merupakan sumber ekonomi bagi lebih dari 5 juta
penduduk Indonesia. Kompetisi ini diharapkan dapat menjaring 300-an peserta. Pemenang
akan mendapat hadiah total hingga 1,2 miliar dan dampingan pengembangan produk serta
dukungan untuk memasukin pasar domestik melalui ritel-ritel ternama di Indonesia. Dalam
menyelenggarakan kompetisi ini, GAIN dan Kemenkes, bekerjasama dengan Kementerian
Kelautan dan Perikanan dan Jejaring Pasca Panen untuk Gizi Indonesia (JP2GI).
Penyelenggaraan kompetisi dilakukan oleh Innovation Factory.
2. Tujuan
Tujuan umum: Memahami kebutuhan dan potensi pengembangan produk makanan siap olah
dan siap santap berbasis ikan dan sumber pangan laut lainnya sebagai kontribusi dalam
upaya penurunan stunting dan anemia di Indonesia.
Tujuan khusus: Memberikan gambaran kegiatan I-PLAN Challenge 2019 dan secara resmi
meluncurkan I-PLAN Challenge 2019.
4. Agenda
Waktu Kegiatan
08.00-09.00 Registrasi
09.00-09.15 Pembukaan oleh MC
Menyanyikan lagu Indonesia Raya
Pembacaan doa
Laporan ketua panitia
09.15-09.30 Sambutan
1. Ravi K Menon- Country Director GAIN Indonesia
2. Ferdinand Lahnstein- Kedutaan Besar Kerajaan Belanda
3. Dr. RR. Dhian Probhoyekti, SKM, MA- Direktur Gizi Masyarakat,
Kementerian Kesehatan
09.30-10.30 Diskusi Panel I “Kebutuhan dan Potensi Pengembangan Produk Makanan
Siap Olah dan Siap Santap Berbasis Ikan dan Sumber Pangan Laut
Lainnya untuk Mencegah Anemia dan Stunting”
1. Machmud, SP, M.Sc- Direktur Pemasaran Kementerian Kelautan
dan Perikanan.
2. Ir. Budhi Wibowo- Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan
Pemasaran Produk Perikanan Indonesia
3. Dr. Soen’an Hadi Poernomo- Jejaring Pasca Panen untuk Gizi
Indonesia
Moderator: ……
10.30-11.15 Diskusi Panel II: Berbagi Pengalaman BIC I dan Pengembangan Bisnis
Inovator.
1. Dadang Bangkit, PT. Nusa Bakti Bahtera, Pemenang IPLAN
Challenge I.
2. Koen Irianto, Distributor cold bank.
3. Aang Sutrisna, Direktur Teknis GAIN
11.15-12.00 Pengenalan BIC 2 dan Peluncuran oleh Kemenkes, KKP, dan GAIN.
12.00-selesai Makan siang dan networking
5. Peserta
Sekitar 50-75 rang yang terdiri dari unsur pemerintah, swasta, organisasi masyarakat,
akademisi, dan media.
LAMPIRAN
Daftar undangan