Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Syirik sebagaimana yang telah kita ketahui adalah menyamakan selain Allah dengan Allah dalam
hal rububiyah atau uluhiyah-Nya. Atau dengan kata lain syirik adalah menyekutukan Allah.
Sedangkan modern adalah masa dimana kita berada saat ini, dengan berbagai kemajuan di segala
bidang.
Perbuatan syirik tidak hanya terjadi di masa lalu, dimana belum adanya teknologi seperti
sekarang ini, namun di zaman serba canggih seperti sekarang pun masih terjadi perbuatan syirik
Sebagaimana yang dijelaskan dalam Al Quran bahwa perbuatan syirik tidak diampuni oleh
Allah. Allah swt berfirman:
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa
yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang
mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (QS. An-Nisaa’: 48)
Syirik yang berkembang pada jaman dahulu adalah syirik jali yaitu
mempersekutukan Allah secara terang-terangan. Namun syirik yang berkembang dimasa
modern ini adalah syirik khafi yaitu mempersekutukan Allah secara tidak sadar
1. Menganggap yang menyembuhkan penyakit adalah dokter, tabib atau obat yang diminum.
Padahal dokter, tabib atau obat hanyalah washilah/sarana, yang menyembuhkan adalah Allah.
Sebagaimana dalam firman-Nya: “Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkanku.” [QS
Asy Syu’ara: 80]
2. Menganggap tubuh tetap sehat dan bugar karena pola makan yang seimbang atau olah raga yang
teratur. Sedangkan hakikatnya yang memberikan kesehatan adalah Allah
3. Jabatan yang diperoleh karena kepintaran, kedekatan atau kepiawaiannya memanfaatkan bantuan
orang lain. Jabatan diperoleh karena atas kehendak Allah
4. Panen melimpah, karena keprofesionalannya mengolah tanah pertanian. Yang menumbuhkan
tanaman adalah Allah
5. Anak-anaknya pintar karena gizi yang diberikan memenuhi standar gizi yang ditentukan. Allah
Maha kuasa mencerdaskan seseorang
6. Ia bisa sampai ke tujuannya tepat waktu, karena kepintarannya menyetir kendaraan. Jika Allah
tidak berkehendak maka sepintar apapun kita menyetir, tidak akan sampai ke tujuan
7. Mempertuhankan undang-undang buatan manusia atau syirik undang-undang. Dengan
mengesampingkan undang-undang Allah
Ramalan melalui perbintangan. Ramalan model ini digandrungi oleh kaum remaja dan pemuda
untuk meramal masa depan mereka, terutama soal karir dan percintaan. Padahal fenomena
ramalan bintang berasal dan tradisi mitologi Yunani yang menuhankan dewi-dewi mereka yang
berwujud bintang-bintang. Demikian pula ramalan ala fengshui yang mengaitkan kondisi rumah
dengan nasib seseorang di masa mendatang. Sebagai seorang Muslim, perbuatan seperti ini tidak
boleh dilakukan karena yang mengatur rezeki, nasib, jodoh dan maut adalah Allah SWT.
-Dsb
Fenomena kesyirikan di layar televisi yang menayangkan sejumlah acara film horor yang berbau
mistis. Berbagai film horor itu kebanyakan mengisahkan tentang para hantu yang menakut-
nakuti dan meneror manusia, bahkan hantu-hantu itu sampai ingin membunuh. Ini merupakan
pembodohan sekaligus menebar kesesatan ke tengah-tengah masyarakat. Padahal setiap orang
mati tidak mungkin bangkit kembali, mereka disibukkan dengan urusan besar mereka di alam
kubur.
Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk menghindari syirik,antara lainnya:
1. Dengan Memperdalam keimanan kita kepada Allah dan Rasulnya serta Ajaran Agama
Allah yaitu Islam. Rasulullah و س لم ع ل يه هللا ص لىbersabda:
“Barangsiapa yang
Allah menghendaki padanya kebaikan maka Allah akan memahamkannya di dalam perkara aga
ma.”[HR Al Bukhari dan Muslim] Hadits di atas dengan jelas menunjukkan bahwa kunci untuk
mendapatkan kebaikan agama adalah dengan mempelajari ilmu agama, dan ilmu yang paling
pokok adalah tauhid.
2. Terbiasa dengan kerja keras & Berdoa pada Allah dalam setiap Pekerjaan yang kita lakukan dan
mengharapkan hasil yang terbaik hanya kepada Allah. Janganlah kita terbuai dengan rayuan
untuk meraih kesuksesan secara instan dengan melakukan cara-cara yang melanggar syariat. Spt:
mempelajari ilmu pesugihan, ilmu pelet, dsb
3. Meyakini bahwa tidak ada kekuatan dan kekuasaan yang lebih besar dibandingkan dengan
kekuasaan dan kekuatan Allah. Oleh karena itu kita dianjurkan agar selalu mengucapkan
kalimat: Laa hawla walaa quwwata illa billah Artinya: tidak ada daya dan kekuatan kecuali den
gan pertolongan Allah
4. Banyak Mengingat ALLAH SWT. Dengan Banyak Mengingat ALLAH SWT(Berzikir) Berarti
Kita Berusaha Menjauhi Atau Menghindari Perbuatan Syirik. Berzikir Merupakan Cara
Mengagungkan Nama Allah Swt , Menyucikan Dan MengEsakan Nya. Dengan banyak berzikir
Dapat Menghilangkan keraguan Akan Ke Esaan Allah Swt. Bahkan memperkuat keyakinan dan
keimanan Serta membuat hati kita tenang.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
و ل م
ل artinya: “Orang-orang
yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat)
Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (Qs. ar-Ra’du: 28).
5. Ikhlas dalam Melakukan amal Kebaikan. Segala perbuatan ibadah yang disertai dengan riya’
termasuk syirik. Agar terhindar dari perbuatan ini maka setiap melakukan amal baik hendaklah
dilakukan dengan penuh keikhlasan (Hanya Mengharap keridhoan Allah Semata). Perbuatan
yang dilakukan dengan penuh keikhlasan pastilah akan mendapat pahala di akhirat. Adapun
perbuatan baik yang dilakukan dengan riya’, amal perbuatan tersebut sia-sia karena tidak
bernilah di hadapan Allah Swt.
1. Menghancurkan seluruh amal. Firman Allah Ta’ala (yang terjemahannya): “Sesungguhnya jika
engkau berbuat syirik, niscaya hapuslah amalmu, dan benar-benar engkau termasuk orang yang
rugi“. (QS. Az-Zumar: 65).
2. Jika meninggal dalam keadaan syirik, maka tidak akan diampuni oleh Allah Subhanahu wa
Ta’ala. Firman Allah Ta’ala: Sesungguhnya, Allah tidak akan mengampuni jika disekutukan, dan
Dia akan mengampuni selain itu (syirik) bagi siapa yang (Dia) kehendaki. (QS. An-Nisa: 48, ).
3. Pelakunya diharamkan masuk surga. Firman Allah Ta’ala: “Sesungguhnya barang siapa
menyekutukan Allah, maka pasti Allah mengharamkan jannah baginya dan tempatnya adalah
neraka, dan tidak ada bagi orang-orang zhalim itu seorang penolong pun“. (QS. Al-Maidah:
72).
4. Kekal di dalam neraka. Firman Allah Ta’ala (yang ): Sesungguhnya orang kafir, yakni ahli kitab
dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka
itu adalah seburuk-buruk makhluk“. (QS. Al-Bayyinah: 6).
5. Perkara pertama yang diharamkan oleh Allah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Katakanlah: Rabbku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak
ataupun tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar,
(mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah
untuk itu dan (mengharamkan) mengadaadakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui“.
(QS. Al-Araaf: 33).
6. Sulit menerima kebenaran. Firman Allah SWT: “Allah telah mengunci hati dan pendengaran
mereka, penglihatan mereka telah tertutup, dan mereka akan mendapat adzab yang berat.” (QS.
Al-Baqarah: 7). Hati orang-orang syirik tertutup
untuk menerima kebenaran yang datangnya dari Allah dan Rasul-Nya. Menurut Ibnu Jarir,
ketertutupan hati orang syirik itu lantaran dari sifat kesombongan dan penentangannya terhadap
kebenaran yang disampaikan kepadanya. Orang-orang syirik yang mendustakan ayat-ayat Allah
diberi peringatan atau tidak, sama saja bagi mereka, karena hati mereka buta.
7. Munculnya perasaan bimbang dan ragu. Firman Allah SWT: “Dalam hati mereka ada penyakit,
lalu Allah menambah penyakitnya itu, dan mereka mendapat adzab yang pedih, karena mereka
berdusta.” (QS. Al-Baqarah: 10). Menurut pendapat Ibnu Abbas,
penyakit hati orang syirik adalah perasaan bimbang dan ragu (syak), kegoncangan batin seperti
inilah yang menjadikan mereka merasa gelisah. Hatinya tidak pernah tenang, merasa tidak puas
dengan harta, jabatan yang mereka miliki.
8. Hanya akan memperoleh kesenangan sementara. Kesenangan hidup di dunia yang diperoleh
orang-orang musyrik sifatnya sementara, di akhirat kelak akan mendapatkan siksa yang pedih.
Meskipun ketika hidup di dunia mereka dalam keadaan miskin dan sengsara, lebih-lebih jika
mereka kaya, bagi mereka hal itu tetap merupakan keuntungan dan kesenangan karena mereka
mengikuti hawa nafsunya.
9. Amalan dan harta yang yang dinafkahkan sia-sia.
Harta yang dinafkahkan orang-orang musyrik adalah sia-sia (tidak diberi pahala oleh Allah), apa
yang dimilikinya tidak akan dapat digunakan untuk menebus siksa di akhirat kelak, sebagaimana
firman Allah SWT:
Perumpaan harta yang mereka infakkan di dalam kehidupan dunia ini, ibarat an