Indah Wahyuni S
Indah Wahyuni S
Nim : C01416034
Kelas : Keperawatan C/2016
Stroke Hemoragic
Aterosklerosis MAV
Aterosklerosis
Dilatasi arteri
Aneurisme intracranial
Pelebaran aneurisme
Aneurisme pecah
TIK meningkat
Penurunan kesadaran
Penurunan Kapasitas Adaptif Intrakranial
Narasi
No Diagnosa SLKI SIKI Rasional
1. Penurunan kapasitas Setelah dilakukan Manajemen Peningkatan Tekanan Obseravsi
adaptif intrakranial intervensi keperawatan Intracranial 1. Untuk mengetahui penyebab
selama 4 x 24 jam, maka Observasi dari peningkatan TIK
kapasitas adaptif 1. Identifikasi penyebab peningkatan 2. Untuk mengetahui tanda dan
intracranial meningkat TIK gejala dari peningkatan TIK
dengan kriteria hasil : 2. Monitor tanda /gejala peningkatan 3. Untuk mengetahui
1. Tingkat kesadaran TIK berkurangnya oksigen di
meningkat 3. Monitor MAP jaringan
2. Sakit kepala menurun 4. Monitor CVP 4. Untuk mengukur tekanan
3. Muntah menurun 5. Monitor status pernapasan nadi dan terjadi kehilanganh
4. Tekanan nadi 6. Monitor intake dan output cairan darah pada pembuluh darah
membaik 5. Untuk mengetahui status
5. Respon pupil membaik Terapeutik pernapasan
6. Tekanan intracranial 7. Minimalkan stimulus dengan 6. Untuk mengetahui intake
membaik menyediakan lingkungan yang dan output cairan
tenang Terapeutik
8. Berikan posisi semi fowler 7. Lingkungan yang tenang
9. Hindari maneuver valsava dapat memberikan
10. Cegah terjadinya kejang kesempatan pada klien untuk
11. Hindari pemberian cairan IV istirahat
hipotonik 8. Untuk mengurangi tekanan
intracranial, meningkatkan
Kolaborasi arus balik, dan
12. Kolaborasi pemberian sedasi dan meningkatkan perfusi
anti konvulsan serebral
13. Kolaborasi pemberian diuretic 9. Untuk mencegah turbulen
osmosis aliran darah
14. Kolaborasi pemberian pelunak tinja 10. Untuk mencegah terjadinya
kerusakan motoric dan
sensorik.
11. –
12. Untuk mengurangi
terjadinya resiko kejang
13. Untuk mengurangi udema
serebral
14. Untuk mengencerkan tinja
Stroke Non Hemoragic
kerusakan jaringan
Fosfolipid
Protrombin
Thrombin
Fibrinogen
Fibrin
Thrombus
Oklusi
Infark serebri
Stroke hemoragic
Dukungan mobilisasi
Obervasi :
1. Identifikasi adanya nyeri atu keluahan fisik lainnya
2. Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
3. Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum
memulai mobilisasi
4. Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
Terapeutik :
1. Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu
(mis.pagar tempat tidur)
2. Fasilitasi melakukan pergerakan,jika perlu
3. Libatkan keluarga untuk membentu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
Edukasi:
1. Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
2. Anjurkan mobilisasi dini
3. Ajarkan melakukan mobilisasi sederhana yang harus
dilakukan.
3. Ganguan Setelah dilakukan intervensi Promosi komunikasi : Defisit Bicara
Komunikasi Verbal
keperawatan selama 24 jam, maka Observasi :
integritas kulit dan jaringan meningkat 1. Monitor kecepatan, tekanan, kuantitas, volume, dan
dengan kriteria hasil: diksi bicara
a. Elastitas meningkat 2. Monitor proses kognitif, anatomis, dan fisiologis yang
b. Hidrasi meningkat berkaitan dengan bicara
c. Perfusi jaringan meningkat 3. Monitor frustasi, marah, depresi atau hal lain yang
d. Kerusakan jaringan menurun mengganggu bicara
e. Kerusakn lapisan kulit menurun 4. Identifikasi perilaku emosional dan fisik sebagai bentuk
f. Nyeri menurun komunikasi
g. Perdarahan menurun Terapeutik :
h. Kemerahan menurun 1. Gunakan metode komunikasi alternative (mis. Menulis,
i. Hematoma mata berkedip, papan komunikasi dengan gambar dan
j. Jaringan parut menurun huruf, isyarat tangan , dan computer)
k. Nekrosis menurun 2. Sesuaikan gaya komunikasi dengan kebutuhan (mis.
Berdiri didepan pasien,dengar dengan seksama,tunjukan
satu gagasan atau pemikiran sekaligus, bicara dengan
perlahan sambil menghindari teriakan, gunakan
komunikasi tertulis, atau meminta bantuan keluarga
untuk memahami ucapan pasien)
3. Modifikasi lingkungan untuk meminimalkan bantuan
4. Ulangi apa yang disampaikan pasien
5. Berikan dukungan psikologis
6. Gunakan juru bicara, jika perlu
Edukasi
7. Anjurkan berbicara perlahan
8. Ajarkan pasien dan keluarga proses kognitif, anatomis,
dan fisiologis yang berhubungan dengan kemampuan
berbicara
Kolaborasi
9. Rujuk ke ahli patologi bicara atau terapis
4. Defisit Nutrisi Setelah dilakukan intervensi selama 24 Manajemen Nutrisi
jam maka status nutrisi membaik Observasi
dengan kriteria hasil: 1. Indetifikasi status nutrisi
a. Nafsu makan membaik 2. Identifikasi makanan yang di sukai
3. Monitor asupan makanan
4. Monitor berat badan
5. Monitor hasil pemeriksaan laboratoritum
Terapeutik
6. Lakukan Oral hygiene sebelum makan, jika perlu.
7. Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis. Piramida
makanan)
8. Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai.
9. Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah
konstipasi
10. Berikan makanan tinggi kalori dan protein.
11. Berikan suplemen makanan, jika perlu
Edukasi
12. Anjurkan posisi duduk, jika mampu
Kolaborasi
13. Kolaborsi pemberian medikasi sebelum makan (mis.
Pereda nyeri,dan antiemetic)
Pencegahan cedera
Obervasi :
1. Indentifikasi area lingkungan yang berotensi
menyebabkan cedera
2. Identifikasi obat yang berpotensi menyebabkan cedera
3. Gunakann Identifikasi kesesuaian alas kaki atau stoking
elastis pada ektremitas bawah
Terapeutik
4. Sediakan pencahayaan yang memadai
5. Gunakan lampu tidur selama tidur
6. Sosialisasikan pasien pasie dan keluarga dengan
lingkungan ruangan rawat
7. Gunakan alas lantai jika beresiko mengalami cedera
serius