Proses Pengajuan Izin Usaha Melalui Oss
Proses Pengajuan Izin Usaha Melalui Oss
Sistem ini telah memiliki payung hukum berupa Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun
2018 Tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik (PP
No.24/2018).
Melihat aturan tersebut, maka bukan tidak mungkin jika warga negara asing bisa
memperoleh izin usaha di Indonesia. Saat mengecek situs OSS, salah satu
syarat untuk mendaftar di situs tersebut memang bisa menggunakan paspor.
Dalam kolom pilihan pelaku usaha, terdapat pilihan perseorangan atau non-
perseorangan.
Sementara itu untuk kategori yang kedua yang dimaksud pelaku usaha non-
perseorangan adalah:
a. perseroan terbatas;
b. perusahaan umum;
c. perusahaan umum daerah;
d. badan hukum lainnya yang dimiliki oleh negara;
e. badan layanan umum;
f. lembaga penyiaran;
g. badan usaha yang didirikan oleh yayasan;
h. koperasi;
i. persekutuan komanditer (commanditaire vennootschap);
j. persekutuan firma (venootschap onder firma); dan
k. persekutuan perdata.
3. Lembaga OSS
Berdasarkan PP No.24/2018, Lembaga OSS adalah lembaga pemerintah non-
kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang koordinasi
penanaman modal. Baik NIB, izin usaha, izin operasional, dan komersial
diterbitkan oleh Lembaga OSS untuk dan atas nama menteri, pimpinan lembaga,
gubernur, atau bupati/walikota. Penerbitan izin dilakukan dalam bentuk Dokumen
Elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
informasi dan transaksi elektronik (Pasal 19 ayat (3) PP No.24/2018). Di pasal 94
PP No.24/2018 diatur bahwa Lembaga OSS berwenang untuk bekerja sama
dengan pihak lain dalam pelaksanaan, pengelolaan, dan pengembangan sistem
OSS. Lembaga OSS juga berwenang untuk menyatakan NIB tidak berlaku bila
pelaku usaha melakukan usaha dan atau kegiatan yang tidak sesuai dengan
NIB.
Berdasarkan aturan yang menaungi OSS, Izin Usaha merupakan sesuatu yang
wajib dimiliki oleh Pelaku Usaha yang telah mendapatkan NIB. Izin Usaha ini bisa
berlaku untuk seluruh wilayah Indonesia dan berlaku selama pelaku usaha
menjalankan usaha dan/atau kegiatannya. Dokumen ini berguna bagi pelaku
usaha untuk memulai usaha dan/atau kegiatan sampai sebelum pelaksanaan
komersial dan/atau operasional dengan memenuhi persyaratan dan/atau
komitmen.
Selain itu, izin usaha juga memiliki peran penting karena jika pelaku usaha telah
mendapatkan Izin Usaha dan akan mengembangkan usaha dan/atau kegiatan di
wilayah lain, harus tetap memenuhi persyaratan Izin Lokasi, Izin Lokasi Perairan,
Izin Lingkungan, dan IMB di masing-masing wilayah tersebut. Namun, ada
kewajiban yang harus dilakukan oleh pelaku usaha. Mereka wajib
memperbaharui informasi pengembangan usaha dan/atau kegiatan pada sistem
OSS.
Beberapa kegiatan di bawah ini bisa dilakukan oleh pelaku usaha yang telah
mendapatkan izin usaha:
a. pengadaan tanah;
b. perubahan luas lahan;
c. pembangunan bangunan gedung dan pengoperasiannya;
d. pengadaan peralatan atau sarana;
e. pengadaan sumber daya manusia;
f. penyelesaian sertifikasi atau kelaikan;
g. pelaksanaan uji coba produksi (commisioning); dan/atau
h. pelaksanaan produksi.
6. Automatic Approval
Di OSS untuk pengajuan izin usaha persyaratannya diseragamkan dan tidak ada
proses review dokumen. Untuk KBLI misalnya, semua kode KBLI yang bisa
diakses di website OSS bisa digunakan. Sepanjang telah memenuhi persyaratan
maka akan langsung mendapatkan izin usaha. Hanya saja yang perlu
digarisbawahi disini adalah meski telah mendapatkan izin usaha bukan berarti
bisa langsung menjual produknya. Pelaku usaha harus mendapatkan terlebih
dahulu izin operasional dan/atau izin komersial (Pasal 1 ayat (8) PP No.24/2018).
Intinya, izin usaha diberikan di awal dengan syarat pelaku usaha harus
memenuhi komitmen yang ditentukan sesuai dengan kegiatan usaha yang
didaftarkan di OSS. Kalau baru mengantongi izin usaha, maka kegiatan yang
bisa dilakukan oleh perusahaan tersebut terbatas. Yang bisa dilakukan
diantaranya adalah: pengadaan sarana, pengadaan SDM, pemenuhan sertifikasi,
dan pelaksanaan produksi. Untuk bisa melakukan kegiatan
operasional/komersial maka harus memenuhi komitmen yang ditentukan. Apa
saja bentuk-bentuk pemenuhan komitmen?
7. Pemenuhan Komitmen
Komitmen adalah pernyataan dari pelaku usaha untuk memenuhi persyaratan
izin usaha dan atau izin komersial atau opersional. Jadi, meski pelaku usaha
telah mendapatkan izin usaha melalui OSS tetap harus memenuhi komitmen
terlebih dahulu untuk bisa mendapatkan izin operasional dan/atau komersial.
Bagi pelaku usaha yang memerlukan prasarana untuk melakukan kegiatan
usaha tapi belum menguasai prasarananya maka bentuk pemenuhan
komitmennya adalah izin lokasi, izin lokasi perairan, izin lingkungan dan atau
IMB. Selain itu, ada pula izin operasional dan/atau izin komersial yang
berdasarkan komitmen yakni standar, sertifikat, dan/atau lisensi, dan/atau
pendaftaran barang dan jasa (Pasal 39 PP No.24/2018). Misalnya untuk usaha
restoran, setelah mendapatkan izin usaha maka komitmen untuk izin
operasionalnya salah satunya adalah sertifikat laik hygiene.
.
8. Ijin Lingkungan
Berdasarkan Pasal 35 PP No.24 Tahun 2018 ada 2 pengecualian syarat izin
lingkungan untuk mendapatkan izin usaha. Pertama, izin lingkungan tidak
dipersyaratkan untuk lokasi usaha yang berada di kawasan ekonomi khusus,
kawasan industri, kawasan perdagangan bebas, dan pelabuhan bebas. Kedua,
untuk kegiatan usaha yang tergolong usaha mikro dan kecil, kegiatan yang tidak
wajib memiliki UKL-UPL, dan kegiatan yang tidak wajib memiliki Amdal
Pada prinsipnya, setelah mendapatkan izin usaha melalui proses di OSS pelaku
usaha harus memenuhi komitmen terlebih dahulu untuk mendapatkan izin
operasional dan/atau izin komersial. Bentuk-bentuk komitmen terbagi dua yakni
pemenuhan komitmen dan berdasarkan komitmen. Pemenuhan komitmen diatur
di Pasal 32 dan di Pasal 39 PP No.24/2018. Bila komitmen tidak dipenuhi makai
izin usaha bisa dicabut oleh Lembaga OSS. Berdasarkan proses pengisian
informasi dan pengajuan izin usaha yang kami lakukan di OSS, bentuk
pemenuhan komitmen untuk mendapatkan izin operasional atau izin komersial
baru dapat diketahui setelah mengisi kode bidang usaha di OSS.