Anda di halaman 1dari 5

TEORI KOMUNIKASI

R is et m enunj ukkan bahwa kom unikasi yang buruk m erupakan sumber


konfli k interpersonal yang paling sering disebutkan. Karena individu menghabiskan 70
persen dariwaktu aktifnya untuk berkomunikasi seperti menulis, membaca, berbicara,
mendengarkan.Tampaknya wajar untuk menyimpulkan bahwa salah satu kekuatan yang
paling menghambat keberhasilan kinerja kelompok adalah kurangnya komunikasi
yang efektif. Tidak ada kelompok yang dapat tetap ada tanpa komunikasi. Hanya lewat
komunikasi, yang merupakan transfer makna dari satu orang ke orang lain, informasi dan
gagasan dapat diantarkan.
Intisari dari proses akuntansi adalah komunikasi informasi dengan implikasi
keuanganatau manajemen. Oleh karena itu, untuk menjadi seorang akuntan yang
efektif, seseorangharus menjadi komunikator yang efektif. Informasi bisnis harus
disajikan oleh para akuntanuntuk memenuhi kebutuhan pengguna. Informasi tersebut
harus dinyatakan dengan jelas,ringkas, dan akurat.

PENGERTIAN DAN FUNGSI KOMUNIKASI


Para ahli, menurut Gibson et al (1995), mengatakan bahwa komunikasi berasal
darikata latin “communis” yang berarti “sama”. Hal ini berarti adanya suatu pencarian
kesamaanmakna atas hal-hal yang dikomunikasikan antara pihal pengirim dengan pihak
penerima.Dalam pengertian lebih luas, komunikasi adalah proses mempertukarkan
informasiantara dua atau lebih system yang ada dalam suatu lingkungan umum. System ini
dapat berupaindividu, organisasi social, hewan dan mesin. Informasi pada umumnya
didefinisikan sebagaimateri atau energi berpola, yang mengurangi ketidakpastian dalam
perilaku masa depan darisistem-sistem yang yang saling berinteraksi.
Dalam hal akuntansi, individu-individu yang terkait dalam bisnis pada
umumnyamempertukarkan informasi keuangan, yang ketika diterjemahkan,
memungkinkan prediksiyang waj ar m engenai operasi m asa depan dari suatu
organis asi dan m embantu dal am pengambilan keputusan serta pengendalian harian.
Komunikasi sebagaimana dijelaskan oleh Robins, memiliki empat fungsi utama dalam
suatu kelompok atau organisasi, yaitu pengendalian, motivasi, pengungkapan emosional, dan
informasi. Komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilaku anggota dengan beberapa
cara. Setiap organisasi mempunyai hierarki wewenang dan garis panduan formal yang harus
dipatuhi oleh karyawan.
Komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan menjelaskan kepada para
karyawan apa yang seharusnya dilakukan. Seberapa baik mereka bekerja, dan apa yang dapat
dikerjakan untuk memperbaiki kinerja dibawah standar. Bagi banyak karyawan, kelompok kerja
mereka merupakan sumber pertama untuk interaksi sosial. Komunikasi yang terjadi didalam
kelompok tersebut merupakan mekanisme fundamental dengan mana anggota-anggota
menunjukkan kekecewaan dan rasa puas mereka. Oleh karena itu, komunikasi menunjukkan
ungkapan emosional dari perasaan dan merupakan pemenuhan terhadap kebutuhan sosial.
Fungsi terakhir yang dilakukan oleh komunikasi berhubungan dengan perannya dalam
mempermudah pengambilan keputusan. Komunikasi memberikan informasi yang diperlukan
oleh individu dan kelompok untuk mengambil keputusan dengan meneruskan data yang dapat
digunakan untuk mengenali dan menilai alternatif-alternatif pilihan.

MODEL KOMUNIKASI
Sebagai bidang penyelidikan, komunikassi telah berrevolusi dari beragam disiplin
akademis dalam kemanusiaan atau ilmu pengetahuan (alam dan social) komunikasi berkisae dari
retorik , pidato , bahasa , jurnalisme, hokum, dan linguistic pada ujung sisihumanistis dari
spectrum kemudian dari ilmu pengetahuan social (antropologi, ilmu politik , sosisl, ekonomi,
spikolog) dan managemen, sampai ke ilmu pengetahuan teknik electro dan sistem computer pada
ujung dari sisi ilmu pegetahuan.
Model adalah penyajian abstrak dari beberapa aspek teori dan sistem klarifikasi yang
meungkinkan seseorang untuk mengambil serta mengategorikan bagian dan potensial menjadi
relavan dari suatu proses.

 Model Lasswell
Salah satu model paling awal dari komunikasi yang dikembangkan oleh Harold
Lasswell meliputi :
Siapa….
Mengatakan apa….
Dengan Cara Apa….
Kepada Siapa….
Dengan Dampak Apa….
Model tersebut sederhana, tetapi kurang memiliki sejumlah elemen yang diperlukan uantuk
memahami proses komunikasi. Dalam konteks akuntansi, akuntan (siapa) menyajikan informasi
keuangan (mengatakan apa), pada umumnya dalam bentuk laporang tertulis (dengan cara apa),
kepada pihak pengguna internal dan eksternal (kepada siapa), dengan tujuan untuk menyediakan
data yang andal, relevan, dan tepat waktu untuk mengambil keputusan bisnis yang berdasarkan
informasi (dengan dampak apa).

Mengatakan apa… Dengan cara apa…. Kepada siapa…

komunikator pesan media kominikan

…..Dengan akibat apa

Umpan balik

Gambar 21.1 Model Lasswell

 Model Shannon-Weaver
Claude Shannon dan Warren Weaver (1949) mengembangkan model matematis dari
komunikasi yang model tersebut dikembangkan untuk menjelaskan komunikasi melalui alat
perantara, seperti telepon atau korespodensi tertulis. Model ini merupakan suatu kemajuan
dibandingkan dengan model Lasswell karena model tersebut membedakan antara sumber
informasi, pengirim informasi, penerima informasi, dan tujuan. Dalam konteks akuntansi,
sumber dapat berupa tenaga pembukuan atau klerek; pengirim informasi, kontroler; penerima
informasi, orang yang memperoleh dokumen tersebut, akuntan; dan tujuan, pengguna akhir,
yaitu klien.

Shannon dan Weaver juga menambahkan gangguan kedalam proses komunikasi. Gangguan
(noise) adalah stimulus yang memberikan kontribusi terhadap distorsi dari proses transfer
informasi. Hal ini tersebut dapat mengarah pada hancurnya komunikasi. Arus statis dalam
sambungan telepon adalah kegaduhan. Bayangkan masalah yang dapat ditimbulkan akibat salah
mendengar nama klien akibat arus statis tersebut. Model Shannon dan Weaver ini tidak memiliki
gagasan mengenai umpan balik-pertukaran informasi dan bukannya transfer informasi satu arah-
dan konteks atau lingkungan di mana proses tersebut terjadi.
Sinyal Penerimaan sinyal pesan
Sumber
informasi Gelombang Penerima Tujuan

Sumber Penggangung

Gambar 21.2

 Model SMCR Berlo


Model komunikasi sumber, pesan, saluran, dan penerima (source, message, channel,
receiver- SMCR) yang diajukan oleh David Berlo yang mempunyai beberapa kesalahan
yang sama seperti model-model sebelumnya. Model ini menyarankan arus informasi satu arah
dari suatu sumber kepada penerima tanpa umpan balik dan model ini juga tidak memasukkan
konsep gangguan. Akan tetapi, Berlo menspesifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi
kebenaran komunikasi dan pada tahap mana dalam proses tersebut faktor-faktor tersebut
beroperasi. Misalnya saja, ketika mempertimbangkan pesan, ia menyarankan bahwa elemen-
elemen pesan- isi, struktur, kode,dan perlakuannya- akan memengaruhi pemahamannya oleh
penerima. Lebih lanjut lagi, sementara tidak secara eksplisit memasukkan konteks proses
tersebut terjadi, model tersebut mengindikasikan bahwa sistem sosial dan budaya dari sumber
dan penerima, seta sistem kode dimana pesan tersebut disusun, memengaruhi kebenaran dari
proses komunikasi. Gagasan-gagasan ini terutama penting untuk perusahaan-perusahaan
multinasional yang harus mempertimbangkan budaya dan sistem sosial dari klien dan pelanggan.

S (Source) M (Message) C ( Chanel) R (Receiver)

Keterampilan Elemen Pengelihatan Keterampilan


komunikasi komunikasi

Sikap struktur Pendengaran Sikap

pengetahuan Ancaman Sentuhan Pengetahuan

Sistem sosial Penciuman Sistem social


Isi

Budaya Kode Pengujian Budaya


 Model Westley-MacLean
Bruce Westley dan Malcolm MacLean (1957) mengembangkan satu model untuk riset
komunikasi. Model tersebut memiliki sejumlah implikasi penting. Model tersebut menjelaskan
cara-cara individu dan organisasi memutuskan pesan apa yang akan dikomunikasikan dan
bagaimana pesan tersebut dimodifikasi atau dihapus dalam proses tersebut.

X X1 BA

X2 X2 CA X11

X3 A C B

X3S BC

X3

X4 X4

Gambar 21.4 Model Westley-MacLean

Anda mungkin juga menyukai