PROPOSAL SKRIPSI
oleh
SRI WULAN GERHANAWATI
043-315-16-1-062
Puji syukur Saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan
hidayah-Nya Penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi tentang “Gambaran Pegetahuan Pemeriksaan
Payudara Sendiri (SADARI) pada Remaja” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya.
Kami sangat berharap proposal skripsi ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan Penulis mengenai “Gambaran Pegetahuan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) pada
Remaja”. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ilmiah ini terdapat kekurangan dan
Oleh sebab itu, Penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan proposal skripsi
yang telah di buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun. Semoga proposal skripsi ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
proposal yang telah disusun ini dapat berguna bagi Penulis sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya Penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan Penulis
memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan proposal skripsi ini di waktu yang
akan datang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
4. Manfaat SADARI ................................................................................... 21
5. Waktu untuk Melakukan SADARI ........................................................ 21
6. Karakteristik Pemeriksaan SADARI...................................................... 21
7. Cara Melakukan SADARI ..................................................................... 22
D. Gambaran Umum Mengenai Pengetahuan............................................. 27
1. Definisi Pengetahuan .............................................................................. 27
2. Tingkat Pengetahuan ............................................................................. 28
3. Cara Memperoleh Pengetahuan ............................................................. 29
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan .................................. 30
5. Pengukuran Pengetahuan....................................................................... 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 16
A. Jenis Penelitian....................................................................................... 16
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................. 16
C. Kerangka Konsep Penelitian .................................................................. 17
D. Variabel Penelitian ................................................................................. 17
E. Definisi Operasional ............................................................................... 18
F. Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................. 20
G. Prosedur Penelitian ................................................................................ 22
H. Instrumen Penelitian .............................................................................. 23
I. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 24
J. Etika Penelitian ...................................................................................... 24
K. Analisis Data .......................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 42
iv
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker adalah salah satu penyebab kematian diseluruh dunia, salah satu
penyakit kanker yang terjadi pada wanita yaitu kanker payudara, maka Kemenkes RI
adalah pemeriksaan payudara sendiri yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya
cermin dan dilakukan oleh wanita yang berumur 20 tahun ke atas. Indikasi utama
payudara dari depan, sisi kiri dan sisi kanan, apakah ada benjolan, perubahan warna
kulit, puting bersisik, dan pengeluaran cairan atau nanah dan darah (Olfah dkk, 2013).
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) merupakan salah satu langkah deteksi dini
untuk mencegah terjadinya kanker payudara yang akan lebih efektif jika dilakukan
pada payudaranya sendiri setiap bulan atau setiap tiga bulan sekali untuk dapat
mendeteksi secara dini jika terdapat kelainan dan segera mendapatkan penanganan
yang tepat (Setiati, 2009). Salah satu kelompok yang sebentar lagi mencapai usia
tersebut adalah remaja yang akan memasuki tahap perkembangan remaja akhir
1
2
bertanggung jawab atas permulaan proses ovulasi dan menstruasi, juga pertumbuhan
payudara. Pada masa ini sudah seharusnya para remaja putri mulai memperhatikan
perubahan yang ada pada dirinya, juga halnya dengan payudara dan kesehatannya.
perempuan dan merupakan salah satu kanker terbanyak yang terjadi di Indonesia
payudara menunjukkan bahwa terdapat peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2012
saja, sudah terdapat sebanyak 1,7 juta orang menderita kanker payudara. Hal tersebut
pun telah diperkirakan akan tetap meningkat hingga sebesar 4 (empat) kali lipat
jumlahnya pada tahun 2020 (American Cancer Society, 2016). Menurut Kementerian
Selain itu, kanker payudara juga menempati posisi kedua sebagai penyakit kanker
Menurut Sari (2014), berdasarkan data yang diperoleh dari Rumah Sakit Hasan
Sadikin (RSHS) di Provinsi Jawa Barat selama tahun 2011 jumlah kunjungan pasien
dengan keluhan menderita benjolan pada payudara dan kanker payudara yaitu
sebanyak 1.502 terdiri dari kriteria remaja berumur 11-24 tahun sebanyak 3%
sedangkan usia 25-44 tahun sebanyak 44,8% dan usia lebih dari 45 tahun sebanyak
3
52,2% menempati urutan pertama jumlah penderita kanker payudara (Sinaga &
Ardayani, 2016). Tingginya angka kematian akibat kanker payudara terjadi karena
pasien yang datang ke pelayanan kesehatan sudah berada pada stadium lanjut dan
apabila telah menderita kanker pada stadium tersebut, maka proses penyembuhan juga
kanker payudara dan bagaimana cara mendeteksinya merupakan salah satu penyebab
karena penyakit tersebut sudah menyerang usia 15 tahun (Lenggogeni, 2011). Gaya
hidup yang dilakukan remaja saat ini banyak yang mengarah pada penurunan derajat
kesehatan, remaja gemar mengonsumsi makanan cepat saji (junk food) dan juga
penggunaan banyak alat elektronik yang dapat mengeluarkan paparan sinar radiasi.
Gaya hidup tersebut sangat berpengaruh terhadap munculnya risiko kanker payudara
pada remaja (Mardiana, 2012). Upaya mendeteksi kanker payudara sedini mungkin
berupa SADARI sudah harus mulai dilakukan oleh para remaja Indonesia.
Namun remaja saat ini masih kurang peka terhadap perawatan payudara
mereka sendiri dikarenakan meereka lebih peka dan aktif untuk melakukan perawatan
pada wajah. Karena menganggap memiliki wajah yang tidak jerawat dan kulit wajah
yang tidak kusam sangatlah penting. Hal tersebut juga dilatarbelakangi karena
SADARI. Mereka tidak memiliki pengetahuan dan sikap kesadaran yang baik bahwa
SADARI merupakan salah satu upaya pencegahan kematian akibat kanker payudara
besar responden yang merupakan remaja putri memiliki pengetahuan yang kurang
Pengetahuan sangat penting bagi perempuan mengenai deteksi dini kanker payudara
sebagai pencegahan yang ada pengaruh signifikan dan positif terhadap keyakinannya
mengenai kesehatan. Dimana dengan adanya pengetahuan yang baik maka diharapkan
remaja mampu untuk memotivasi diri mereka sendiri dan bahkan orang disekitarnya
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
pada Remaja.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
Adapun manfaat praktis ini, dapat terbagi menjadi tiga bagian yaitu sebagai
berikut :
a. Bagi Remaja
5
(SADARI).
2. Manfaat Akademis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Remaja
1. Pengertian Remaja
dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, biasanya antara usia 13 dan 20 tahun. Masa
remaja didalam masyarakat pada umumnya dimulai pada usia 10-13 tahun dan
berakhir pada usia 18-22 tahun. World Health Organization (WHO) menyatakan
remaja merupakan individu yang sedang mengalami masa peralihan yang secara
pubertas merujuk kepada saat dimana telah ada kemampuan reproduksi. Perubahan
hipotesis dan berhubungan dengan hal abstrak. Pada masa remaja ini terdapat tiga
subfase :
diri
diambil
7
7) Peran sosial telah ditentukan
Perubahan fisik yang terjadi pada setiap pertumbuhan diikuti oleh munculnya
a. Tanda seks primer, yaitu organ seks. Dimana pada wanita ditandai dengan
datangnya haid.
lemak dan kelenjar keringat menjadi lebih aktif, otot semakin membesar dan
B. Kanker Payudara
Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan
cepat dan tidak terkendali. Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal
(abnormal) pada payudara yang terus tumbuh berupa ganda. Akhirnya, sel-sel
ini menjadi bentuk benjolan payudara. Jika benjolan kanker ini tidak dibuang
atau terkontrol, sel-sel kanker bisa menyebar (metastase) pada bagian tubuh
lainnya. Metastase bisa terjadi pada kelenjar getah bening (limfa), ketiak,
ataupun diatas tulang belikat. Selain itu, sel-sel kanker bisa bersarang di tulang,
8
Kanker payudara adalah tumor ganas yang bermula dari sel-sel payudara.
(pamungkas, 2011).
Sel kanker merusak saluran dan dinding kelenjar susu serta menyerang
Sel kanker terkunci dalam saluran susu dan tidak menyerang lemak dan
(90%). Lobular carcinoma in situ (LCIS) meski lebih jarang, justru perlu
payudara.
2. Etiologi
Penyebab kanker belum diketahui namun banyak sekali pemicu antara lain
adanya pertumbuhan tidak normal sel dalam payudara dan terjadi penuaan sel
(Suryaningsih & Sukaca dalam Viviyawati, 2014). Alasan yang paling tepat
wanita dapat mengalami kanker payudara ialah masih belum diketahui dengan
9
pasti. Tetapi diperkirakan merupakan kominasi dari faktor genetik, lingkungan,
dan gaya hidup. Selain itu, hormon mempunyai peranan penting dalam kejadian
payudara.
Wanita yang rutin mendapatkan terapi hormon berada pada risiko yang lebih
tinggi terhadap kejadian kanker payudara. Wanita yang terlambat memiliki anak
juga berada pada resiko tinggi terhadap mengalami kanker payudara (Ghofar
3. Patofisiologi
reproduksi, dan faktor herediter. Dua gen yang rentan terhadap kanker payudara
13. Gen ini mungkin bertanggung jawab terhadap sekitar 10% wanita yang
Pertumbuhan sel ini dapat muncul pertama kali duktus maupun lobulus
dan penetrasi progresif. Sel kanker dapat menyebar melalui aliran limfe dan
sel kanker bisa ke viseral seperti paru, hati, otak dan non viseral seperti tulang
10
4. Jenis-jenis Kanker Payudara
Kata “in situ” merujuk pada kanker yang tidak menyebar dari area dimana
kanker mulai muncul. Pada LCIS, pertumbuhan jumlah sel jelas terlihat,
DCIS adalah jenis kanker payudara yang terjadi hanya di bagian dalam
sistem duktal (saluran penghubung antara alveolus dan puting susu) saja.
(tumpukan kalsium dalam jumlah kecil). Dengan deteksi dini, rerata tingkat
kanker masih bersifat lokal yaitu tidak menyebar dari saluran susu ke jaringan
lemak payudara dan bagian lain dari tubuh. Terdapat beberapa tipe DCIS.
necrosis (area dengan sel kanker yang mati atau mengalami degenerasi).
bagian tubuh yang lain. ILC terjadi 10% sampai 15% dari seluruh kejadian
kanker payudara.
11
Dikenal sebagai invasive ductal carcionoma, IDC terjadi di dalam saluran
payudara dan kemungkinan juga terjadi di bagian tubuh yang lain. IDC
merupakan tipe kanker payudara yang paling umum terjadi, sekita 80% dari
e. Karsinoma Meduler
berwarna abu-abu (mirip dengan sel medula otak). Kasus kanker ini terjadi
sekitar 15% dari semua jenis kanker payudara. Karsinoma meduler sering
f. Tubular karsinoma
tubular khas bila dilihat di bawah mikroskop. Kanker payudara jenis ini
ditemukan pada wanita usia 50 dan diatasnya. Kanker jenis ini menyumbang
payudara yang lain. Kanker ini memiliki pembeda utama yaitu adanya
Kanker payudara ini dikenal juga sebagai radang kanker payudara karena
12
tipe ini sangat langka. Sifatnya sangat agresif sehingga bisa menyebabkan
5. Faktor Resiko
(2016):
a. Usia dan jenis kelamin. Wanita 100 kali lebih sering mengalami kanker
payudara dibanding pria, dengan seiring usia. Dua dari tiga kanker
payudara invasif dijumpai pada wanita berusia 55 tahun dan lebih. Resiko
c. Riwayat kanker payudara dalam keluarga. Kerabat dari pihak ibu tau ayah
13
lemak lebih sedikit, yang meningkatkan risiko perkembangan risiko
mengalami kanker baru pada payudara yang lain atau pada bagian lain di
f. Iradiasi dada sebelumnya. Radiasi dada saat anak-anak atau remaja untuk
risiko. Risiko lebih besar pada wanita yang pernah mendapatkan iradiasi
6. Manifestasi Klinis
pada payudara (paling sering di kuadran luar atas, daerah yang paling banyak
jaringan glandular), rapas puting tidak normal, ruam di daerah sekitar puting,
retraksi puting, pelesungan kulit, atau perubahan posisi puting. Mungkin juga
terdapat nyeri puting, bersisik, ulserasi, iritasi kulit, atau rabas. Kanker payudara
biasanya tidak nyeri, tetapi sebagian wanita melaporkan rasa terbakar atau
14
manifestasi dan tumor mereka dideteksi melalui mammogram. Namun, banyak
f. Rabas puting
Stadium penyakit kanker adalah suatu keadaan dari hasil penilaian dokter saat
manakah tingkat penyebaran kanker tersebut baik ke organ atau jaringan sekitar
berikut :
15
a. T (Tumor size), ukuran tumor
4) T4 : ukuran tumor berapa saja, tetapi sudah ada penyebaran ke kulit atau
dinding dada atau pada keduanya, dapat berupa borok, edema atau
a. Stadium 0 : T0 N0 M0
b. Stadium I : T1 N0 M0
16
d. Stadium II B : T2 N1 M0 atau T3 N0 M0
atau T2 N2 M0
8. Penatalaksanaan
tergantung pada beberapa faktor, seperti stadium kanker, usia wanita, dan pilihan
a. Diagnosis
ukuran yang dapat diraba, sebagian besar tumor telah muncul selama 8
sampai 10 tahun.
b. Medikasi
mengurangi resiko fraktur pada tulang yang melemah akibat kanker payudara
17
c. Pembedahan
pada jaringan lunak yang disebabkan oleh pengangkatan saluran limfe) pada
lengan di bagian operasi, kerusakan saraf, dan perlengketan, dan arena peran
kelenjar limfe pada fungsi sistem imun, digunakan metode non-bedah untuk
diseksi kelenjar dilakukkan dengan meyuntikan zat radioaktif atau zat warna
d. Terapi Radiasi
kekambuhan atau metastasis. Jika tumor berukuran sangat besar, radiasi dapat
selama 25 menit.
e. Kemoterapi
pembedahan, ini dapat mengecilkan tumor besar sehingga cukup kecil untuk
18
f. Terapi Hormon
menoati kanker payudara metastatik dan bila di minum selama 5 tahun setelah
payudara dan secara tidak langsung akan menurunkan angka kematian penderita
dilakukan dengan berbagai macam cara, salah satu cara yang lebih mudah dan
efisien untuk dapat mendeteksi kelainan payudara oleh diri seniri adalah dengan
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) atau bisa disebut dengan Brest Self
1. Definisi SADARI
mengetahui ada tidaknya kanker dalam payudara wanita. Pemeriksaan ini dapat
wanita yang berusia 20 tahun keatas. Sebaiknya jangan tunggu ada benjolan di
19
payudara karena jika hal itu sudah terjadi, maka kemungkinan menderita kanker
harus dilakukan secara berkala. Untuk wanita yang berusia 50 tahun ke atas,
disarankan setiap tahun. Sementara yang berumur di bawah itu bisa tiga tahun
sekali. Meski begitu, jika ada benjolan yang terdeteksi kanker payudara dari lima
wanita yang merasa adan benjolan paling hanya satu (Olfah dkk, 2013).
2. Indikasi SADARI
sebagai berikut :
payudara oleh diri sendiri, maupun perawat, bidan atau dokter setiap
tahunnya, dan
3. Tujuan SADARI
Menurut Olfah dkk (2013), tujuan SADARI sangat perlu dilakukan untuk
20
4. Manfaat SADARI
harapan hidup pada wanita penderita kanker payudara. Hampir 95% wanita yang
terdiagnosis pada tahap awal kanker payudara dapat bertahan hidup lebih dari
wanita menjalani SADARI secara rutin. Selain hal itu, SADARI adalah metode
termudah, tercepat, termurah, dan paing sederhana yang dapat mendeteksi secara
karena pada saat itu pengaruh hormon ovarium sudah hilang sehingga
kali diajarkan pada saat pemeriksaan kesehatan remaja dan harus ditinjau dan
resiko terjadinya kanker payudara secara dini. Menurut Nisman (2011), wanita
21
c. Setiap wanita berusia diatas 20 tahun perlu melakukan SADARI setiap
bulan.
Terbukti 95% wanita yang terdiagnosis pada tahap awal kanker payudara
dapat bertahan hidup lebih dari lima tahun setelah terdiagnosis, sehingga banyak
dokter yang merekomendasikan agar para wanita menjalani SADARI pada saat
menstrusi yaitu pada hari ke 7 sampai 10 di rumah secara rutin dan menyarankan
puting susu, serta kulit payudara di depan kaca. Sambil berdiri tegak
22
2) Tahap 2 : periksa payudara dengan tangan diangkat di atas kepala.
kanan dan kiri. Miringkan badan ke kanan dan kiri untuk melihat
23
4) Tahap 4 : menegangkan otot-otot bagian dada dengan berkacak
24
Memeriksa seluruh bagian payudara dengan cara vertical, dari tulang
kiri untuk mengawali pijatan pada ketiak. Kemudian putar dan tekan
bawah bra line, bergerak kurang lebih 2 cm kekiri dan terus ke arah atau
ditunjuk.
ringan dan sekali dengan tekanan kuat. Jangan rupa periksa bagian
25
4) Tahap 4 : pemeriksaan cairan di puting payudara
26
D. Gambaran Umum Mengenai Pengetahuan
1. Definisi Pengetahuan
terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan
(Notoatmodjo, 2010).
pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin luas pula
tentang suatu objek mengandung dua aspek, yaitu aspek positif dan negatif.
Kedua aspek ini yang akan menentukan sikap seseorang semakin banyak aspek
positif dan objek yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap makin positif
27
2. Tingkat Pengetahuan
a. Tahu (Knowing)
terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau
b. Memahami (Comprehension)
c. Aplikasi (Aplication)
d. Analisis (Analysis)
organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis
e. Sintesis (Syntesis)
28
Sintesis merupakan suatu kemampuan untuk meletakkan atau
baru atau dengan kata lain suatu kemampuan untuk menyusun formalasi
f. Evaluasi (Evaluation)
Cara ini telah dipakai orang seblum adanya kebudayaan dan bahkan
29
pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang
khusus.
Cara ini disebut “metode penelitian ilmiah” atau lebih populer disebut
akhirnya lahir suatu cara penelitian yang dewasa kita kenal sebagai
a. Faktor Internal
1) Pendidikan
30
mempengaruhi seseorang termasuk juga dalam perilaku seseorang akan
pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan serta dalam
2) Pekerjaan
3) Umur
Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai
b. Faktor Eksternal
1) Faktor Lingkungan
atau kelompok.
2) Sosial Budaya
31
5. Pengukuran Pengetahuan
dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi
menjadi dua kelompok jika yang diteliti masyarakat umum, yaitu sebagai
berikut:
32
2) Directed response question. Sama dengan free response jenis
3) Check list, bentuk ini hanya dimodifikasi dari multiple choice. Bedanya
mungkin yang sesuai dengan apa yang dikatakan, dilihat, dipunyai atau
adalah hasil “tahu”, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan
bagaimana cara mereka berespon terhadap stimulus yang telah diterima atau
33
didapatkan. Karena menurut Notoatmodjo (2010) orang yang berpengetahuan
kehidupan sehari-hari.
34
16
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif
kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah suatu metode yang dilakukan dengan tujuan
utama untuk membuat gambaran tentang suatu keadaan secara objektif. Metode
yang sedang dihadapi pada situasi sekarang (Setiadi, 2013). Penelitian yang akan
Penelitian ini dilaksanakan pada salah satu Sekolah Menengah Atas atau
Kejuruan (SMA/SMK) di kota Bandung yang akan dilaksanakan pada bulan Mei
remaja.
17
diuraikan pada tujuan purstaka, maka kerangka konsep dalam penelitian dapat
1. Pengetahuan
SADARI
2. Kemampuan
Karakteristik Responden :
1. Umur
2. Riwayat Kesehatan
Keterangan :
: Variable yang di teliti
D. Variabel Penelitian
Variable penelitian adalah sega;a sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
E. Definisi Operasional
dengan total skor ialah 12 dengan kriteria penilaian = skor tertinggi – interval =
100 - 50 = 50 %.
Kriteria objektif :
yaitu posisi berdiri didepan cermin dengan tangan diletakkan di samping badan,
langkah setiap pemeriksaan maka akan diberikan tanda centang. Nilai akhir
Kriteria Objektif :
Usia adalah waktu yang dapat diketahui mulai dari responden lahir sampai
WHO 2016.
Kriteria Objektif :
Remaja Pertengahan :
Remaja Akhir :
keluarga tingkat pertama (Ibu, saudara, sepupu 1 kali) yang pernah atau sedang
20
Kriteria Objektif :
1. Populasi
yang diteliti (Notoatmodjo, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah remaja
putri yang memasuki masa remaja pertengahan dengan 14-17 tahun yang berada
a. Kriteria Inklusi
penelitian dilakukan.
2). Remaja putri yang bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
2. Sample
sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi
a. Teknik Sample
yakni pengambilan subyek dari setiap strata secara seimbang atau sebanding
dalam tiap kelas menggunakan teknik random melalui metode undian yaitu
diguncang sampai memenuhi jumlah sampel tiap kelas yang telah ditentukan
sebelumnya, nomor yang keluar dari kocokan tersebut adalah unit sampel
b. Jumlah Sample
sampel. Jumlah sampel yang akan diikutsertakan dalam penelitian ini dapat
N
n=
1+N (d2 )
Keterangan :
N : Jumlah populasi
10% (0,1)
5% (0,05)
G. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian di bagi menjadi 3 bagian yaitu tahap persiapan (surat izin
1. Tahap Persiapan
X dan XI.
laporan penelitian setelah semua data terkumpul dan untuk responden yang telah
H. Instrumen Penelitian
data (Notoatmodjo, 2010), sedangkan instrumen yang dipakai pada penelitian ini
adalah kuesioner. Kuesioner merupakan teknik atau alat pengumpulan data yang
juga mudah di olah (tabulasi) (Notoatmodjo, 2010). Instrumen ini digunakan untuk
SMA/SMK.
ingin di ukur dari responden. Terdapat dua bentuk pertanyaan, yang pertama
jawaban alternatif dan respondennya hanya memilih satu diantaranya yang sesuai
pertanyaan ini hanya disediakan dua jawaban alternatif dan respondennya hanya
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer yaitu
data yang diambil secara langsung dari responden dengan menggunakan metode
responden memberi tanda ceklis (√) pada lembar kuesioner sesuai apa yang
diketahui.
J. Etika Penelitian
Hal-hal atau pun etika penelitian yang harus dilakukan peneliti saat melakukan
Pada tahap penelitian, peneliti melakukan izin kepada partisipan yang akan
tujuan penelitian dan manfaat penelitian, jika partisipan tetap menolak maka
peneliti tetap menghargai hak partisipan dengan tidak memaksa untuk menjadi
nama partisipan pada penelitian ini, cukup dengan memberikan nomer partisipan
yang diisi oleh peneliti. Tetapi jika diperlukan untuk membuka data, maka
3. Confidentiality (kerahasiaan)
terjamin oleh peneliti. Peneliti tidak akan memberikan informasi ini kepada
orang lain. Data yang didapatkan hanya dilaporkan pada laporan hasil penelitian.
Kerahasiaan pada penelitian ini selalu dijaga oleh peneliti, data dan hasil yang
diperoleh peneliti hanya diketahui oleh peniliti dan pembimbing , peneliti akan
memberikan data dan hasil penelitian ini, apabila diperlukan untuk pertanggung
jawaban penelitian.
4. Justice (keadilan)
memperoleh perlakuan yang sama tanpa membedakan gender, agama, etnis dan
K. Analisis Data
Analisa data merupakan kegiatan yang sangat penting dalam suatu penelitian,
karena dengan analisa data mempunyai arti atau makna yang dapat berguna untuk
memecahkan masalah (Setiadi, 2013). Data yang diolah baik secara manual
berikut:
pada jenis datanya, untuk data numerik digunakan nilai mean atau rata-rata,
Rumus persentase :
𝑓
𝑝= 𝑥 100%
𝑛
Keterangan :
P : Presentasi
n : Total responden
f : Frekuensi
hasilnya akan diketahui karakteristik atau distribusi setiap variable, dan dapat
27
dilanjutkan dengan analisis bivariat. Analisis ini dilakukan pada dua variabel
Social Science).
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, L. (2009). Aku Sembuh dari Kanker Payudara Mendeteksi Gejala Dini,
Pecegahan, dan Pengobatan. TUGU PUBLISHER.
42