1. Definisi
'enyebab tersebut pada umumnya dapat dibagi atas *aktor janin dan *aktor ibu. 1+3
http://slidepdf.com/reader/full/abortus-roni-2 1/9
7/23/2019 Abortus Roni 2
!akto "anin
'ada umumnya abortus spontan yang terjadi karena *aktor janin disebabkan karena
terdapatnya kelainan pada perkembangan janin seperti kelainan kromosom !genetik%,
gangguan pada ari+ari, maupun kecelakaan !trauma% pada janin. rekuensi terjadinya kelainan
kromosom !genetik% pada triwulan pertama berkisar sebesar -0. 2,)
!akto i#$
"eberapa hal yang berkaitan dengan *aktor ibu yang dapat menyebabkan abortus spontan
adalah *aktor genetik orangtua yang berperan sebagai carrier !pembawa% di dalam kelainan
genetik/ in*eksi pada kehamilan seperti herpes simpleks virus, cytomegalovirus, si*ilis,
gonorrhea/ kelainan hormonal seperti hipertiroid, kencing manis yang tidak terkontrol/
kelainan jantung/ kelainan bawaan dari rahim, seperti rahim bikornu !rahim yang bertanduk%,
rahim yang bersepta !memiliki selaput pembatas di dalamnya% maupun parut rahim akibat
riwayat kuret atau operasi rahim sebelumnya. ioma pada rahim juga berkaitan dengan
angka kejadian aborsi spontan.2,4,)
aktor risiko terjadinya abortus adalah -
1. sia ibu yang lanjut !3) tahun%
2. $iwayat kehamilan sebelumnya yang kurang baik !abortus, riw.kuret, dll%
3. $iwayat in*ertilitas !tidak memiliki anak%
4. Adanya kelainan atau penyakit yang menyertai kehamilan
). n*eksi !cacar, to5oplasma, dll%
-. 'aparan dengan berbagai macam 6at kimia !rokok, obat+obatab, alkohol, radiasi%
7. 8rauma pada perut atau panggul pada 3 bulan pertama kehamilan.
%. Patofisiologi-
'ada saat spermato6oa menembus 6ona pelusida terjadi reaksi korteks ovum. ranula
korteks di dalam ovum atau oosit sekunder ber*usi dengan membrane plasma sel, sehingga
en6im didalam granula+granula dikeluarkan secara eksositosis ke 6ona pelusida. 9al ini
menyebabkan glikoprotein di 6ona pelusida berkaitan satu sama lain membentuk suatu materi
yang keras dan tidak dapat ditembus oleh spermato6oa lain.
&edua pronukleus saling mendekati membentuk 6ygot yang terdiri dari bahan genetik
perempuan dan laki+laki. 'ada manusia terdapat 4- kromosom yaitu 44 kromosom autosom
dan 2 kromosom kelamin.
(alam beberapa jam setelah pembuahan terjadi, mulailah pembelahan 6ygot. 9al ini
dapat berlangsung oleh karena sitoplasma ovum mengandung banyak 6at asam amino dan
en6im. (alam 3 hari terbentuk suatu kelompok sel yang sama besarnya, hasil konsepsi berada
dalam stadium morula dimana sebelumnya telah terjadi pembelahan+pembelahan yang di
http://slidepdf.com/reader/full/abortus-roni-2 2/9
7/23/2019 Abortus Roni 2
peroleh dari vitelus, hingga volume vitelus ini makin berkurang yang akhirnya terisi
seluruhnya oleh morula.
:elanjutnya pada hari keempat hasil konsepsi mencapai stadium blastula yang disebut
blastokista dimana bagian luarnya adalah jaringan tropoblas dan dibagian dalamnya disebut
massa sel dalam !inner cell mass% pada satu kutub. "lastokista itu sendiri tertanam diantara
jaringan sel epitel dari mukosa uterus pada hari ke -+7 setelah ovulasi. &emudian terjadi
di*erensiasi menjadi masa sinsitial. 'ada hari ke+;, tro*oblas berdi*erensiasi menjadi lapisan
luar !outer multinucleated sintitiotrofoblast) dan membentuk lapisan dalam ! primitive
mononuclear sytotrofoblast). &emudian massa sinsitial berpenetrasi diantara sel epitel dan
akan segera menyebar ke stroma. 'ada hari ke+< vakuola atau lakuna muncul pada sinsitial
dan akan segera membesar kemudian akan segera menyatu.
'embentukan dari sirkulasi uteroplasenta yang potensial terjadi ketika kapiler vena
ibu bersentuhan dengan sinsitial maka darah akan dapat lewat melalui sistem lakuna. #akuna
akan menjadi daerah intervilus dari plasenta. 'ada hari 12+13 setelah *ertilisasi, blastokista
sudah sepenuhnya melekat pada stroma desidua sehingga epitel dari permukaan uterus akan
terus tumbuh. 9al ini menandakan bahwasanya tahap awal dari implantasi akan disertai
dengan sedikit nekrosis dari jaringan atau reaksi in*lamasi dari jaringan mukosa. :etelah *ase
inisial nidasi, di*erensiasi dari tro*oblas dapat terjadi pada dua jalur utama yaitu villous dan
ekstra villous. 9al ini berguna untuk mempertimbangkan kedua jenis dari jalur di*erensiasi
yang dipisahkan oleh kedua *ungsi dari kedua tro*oblas ini dan tipe dari sel maternal, dimana
masing+masing mempunyai *ungsi yang berbeda. =illus tro*oblas sepenuhnya menutupi
seluruh villi chorialis plasenta dan ber*ungsi untuk transportasi nutrisi dan oksigen dari ibu ke
janin.
(alam 2 minggu perkembangan konsepsi, tro*oblas invasi* telah melakukan penetrasi
ke pembuluh darah endometrium, kemudian terbentuk sinus intertro*oblastik yang merupakan
ruangan yang berisi darah maternal. :irkulasi darah janin ini berakhir dilengkung kapiler
! capillary loops % didalam vili korialis yang ruang intervilinya dipenuhi dengan darah
maternal yang dipasok oleh arteri spiralis dan dikeluarkan melalui vena uterina. =ili korialis
akan tumbuh menjadi suatu massa jaringan yaitu plasenta. 9asil konsepsi diselubungi oleh
jonjot+jonjot yang dinamakan vili korialis dan berpangkal pada korion. &orion ini terbentuk
oleh karena adanya chorionic membrane. :elain itu, vili korialis yang berhubungan dengan
desidua basalis tumbuh dan bercabang+cabang dengan baik, korion tersebut dinamakan
korion *rondosum. (arah ibu dan darah janin dipisahkan oleh dinding pembuluh darah janin
dan lapisan korion.
http://slidepdf.com/reader/full/abortus-roni-2 3/9
7/23/2019 Abortus Roni 2
&. Diagnosis
'ada pemeriksaan akan didapatkan serviks tertutup, perdarahan dapat terlihat dari
ostium, tidak ada kelainan pada serviks, tidak terdapat nyeri goyang serviks atau adneksa, tes
kehamilan positi*, dan pemeriksaan : tampak janin masih hidup.1+4
'emeriksaan : juga diperlukan untuk mengetahui pertumbuhan janin yang ada dan
mengetahui keadaan plasenta apakah sudah terjadi pelepasan atau belum. (iperhatikan
ukuran biometri janin@kantong gestasi apakah sesuai dengan umur kehamilan berdasarkan
9'98. (enyut jantung janin dan gerakan janin diperhatikan di samping ada tidaknya
http://slidepdf.com/reader/full/abortus-roni-2 4/9
7/23/2019 Abortus Roni 2
'emeriksaan lain yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan kadar hormon 9 pada
urin. 'emeriksaan kadar hormon 9 pada urin dilakukan untuk menentukan prognosis
abortus iminens. 'emeriksaan kadar hormon 9 dilakukan dengan cara melakukan tes urin
kehamilan menggunakan urin tanpa pengenceran dan pengenceran 1@10. "ila hasil tes urin
masih positi* keduanya, maka prognosisnya adalah baik, bila pengenceran 1@10 hasilnya
negati*, maka prognosisnya dubia ad malam.1
'. Penatalaksanaan
'engelolaan pasien dengan abortus iminens sangat bergantung pada informed consent
yang diberikan. "ila pasien masih menghendaki kehamilan tersebut maka pengelolaan harus
maksimal untuk mempertahankan kehamilan ini.1 'asien diminta untuk melakukan tirah
baring sampai perdarahan berhenti. 'asien diberikan tokolitik seperti salbutamol atau
indometasin agar uterus tidak berkontraksi atau diberi tambahan hormon progeteron atau
derivatnya untuk mencegah terjadinya abortus.1,3+) >bat+obatan ini walaupun secara statistik
kegunaannya tidak bermakna, tapi e*ek psikologis kepada penderita sangat menguntungkan.1,7
'ada sebagian sumber menyatakan bahwa tidak perlu pengobatan khusus atau tirah
baring total.7 'asien hanya diminta untuk tidak melakukan aktivitas *isik berlebihan atau
berhubungan seksual dulu dalam 2 minggu.1,7 :ebagian rujukan lain menyatakan bahwa tirah
baring dilakukan selama 2 hari atau 4; jam. &alau kondisi masih baik, perdarahan dalam
waktu ini akan berhenti sehingga selanjutnya lakukan asuhan antenatal seperti biasa. 8etapi
jika perdarahan tidak berhenti dalam 4; jam, maka kemungkinan besar terjadi abortus dan
tirah baring hanya menunda abortus tersebut. ?ika perdarahan disebabkan erosi, maka erosi
diberi nitras argenti )+10/ kalau sebabnya polip, maka polip diputar dengan cunam sampai
tangkainya terputus.4
:elanjutnya dievaluasi selama 2 minggu dan diperhatikan apakah janin masih hidup
dengan menentukan apakah uterus terus membesar.1,4 ?ika janin telah mati, maka uterus tidak
membesar dan reaksi alli ainini menjadi negati*.4
http://slidepdf.com/reader/full/abortus-roni-2 5/9
7/23/2019 Abortus Roni 2
'asien dengan abortus iminens akan mengeluhkan perdarahan pervaginam pada umur
kehamilan kurang dari 20 minggu.1+4 'erdarahan pervaginam yang terjadi ini menandakan
adanya ancaman untuk terjadinya pengeluaran hasil konsepsi. Bamun demikian, pada abortus
iminens masih ada harapan bahwa kehamilan masih berlangsung terus. 1,4
'enderita juga akan mengeluh mulas sedikit atau tidak ada sama sekali. 'ada
pemeriksaan akan didapatkan serviks tertutup, perdarahan dapat terlihat dari ostium, tidak
ada kelainan pada serviks, tidak terdapat nyeri goyang serviks atau adneksa, besarnya uterus
masih sesuai dengan usia kehamilan, tes kehamilan positi*, dan pemeriksaan : tampak
janin masih hidup.1+4
:elaku seorang dokter di daerah yang kemungkinan akan menghadapi kondisi dengan
keterbatasan ilmu dan alat dalam menghadapi kasus abortus iminens, perlu diperhatikan
bahwa pasien yang datang dengan keluhan perdarahan pervaginam perlu ditanyakan apakah
pasien hamil atau tidak. ?ika pasien mengaku hamil atau pasien tidak tau hamil, maka perlu
digali dari anamnesis tanda+tanda kehamilan seperti amenorea, mual+muntah, perubahan
payudara, perut membesar, dan lain+lain serta dilakukan pemeriksaan *isik dan plano test
untuk mengkon*irmasi apakah pasien hamil atau tidak. &emudian perlu juga ditanyakan
apakah ada riwayat berhubungan seksual sebelum munculnya keluhan.
?ika dari anamnesis, pemeriksaan *isik dan plano test menandakan pasien hamil serta
tidak ada riwayat berhubungan seksual sebelum muncul keluhan, maka ditanyakan usia
kehamilannya. ?ika pasien tidak mengetahui dirinya hamil, maka ditanyakan sejak kapan
tidak dapat haid serta sejak kapan keluhan subjekti* kehamilan lainnya mulai dirasakan. ?ika
usia kehamilan kecil dari 20 minggu, maka dapat dipikirkan adanya abortus, abortus mola,
dan kehamilan ektopik.
http://slidepdf.com/reader/full/abortus-roni-2 6/9
7/23/2019 Abortus Roni 2
'ada abortus iminens, diagnosis dapat ditegakkan dari adanya keluhan perdarahan
pervaginam pada umur kehamilan kurang dari 20 minggu. 'enderita mengeluh mulas sedikit
atau tidak ada sama sekali. (ari pemeriksaan didapatkan ostium uteri tertutup, perdarahan
dapat terlihat dari ostium, tidak ada kelainan pada serviks, tidak terdapat nyeri goyang serviks
atau adneksa, besar uterus masih sesuai dengan usia kehamilan, dan tes kehamilan positi*. 1+4
:etelah 2 minggu, pasien diminta kontrol kembali dan dinilai apakah janin masih
hidup dengan menentukan apakah uterus terus membesar. ?ika uterus makin membesar,
berarti kehamilan dapat dilanjutkan. Bamun jika janin telah mati, maka rahim tidak
2,4
membesar.
?ika hal ini !janin mati disertai dengan pemeriksaan urin kehamilan yang menjadi
negati*% terjadi, maka pasien perlu diberikan penjelasan bahwa janin sudah meninggal di
dalam rahim, sehingga perlu kon*irmasi dengan : dan dikeluarkan dengan kuretase.
(alam hal ini diperlukan pelayanan kesehatan dengan *asilitas yang lebih lengkap, memiliki
sarana : dan sarana untuk kuretase dan mengatasi komplikasi yang mungkin terjadi
!perdarahan, per*orasi uterus, dan sebagainya% sehingga pasien perlu dirujuk.
ambar 2. &uretase
http://slidepdf.com/reader/full/abortus-roni-2 7/9
7/23/2019 Abortus Roni 2
?ika pasien tidak mau atau tidak mampu untuk dirujuk, perlu dijelaskan bahwa janin
yang sudah meninggal ini !a% bisa keluar dengan sendirinya dalam 2+3 bulan sesudah janin
mati, !b% bisa diresorbsi kembali sehingga hilang atau mengalami degenerasi. 2,3 Bamun hal
terburuk yang mungkin terjadi jika janin tidak dikeluarkan adalah in*eksi pada ibu dan terjadi
gangguan pembekuan darah yang serius. 'asien dijelaskan bahwa jika suatu saat tiba+tiba
demam atau mengalami perdarahan dari hidung atau gusi yang cukup mengganggu dan
terutama dari tempat+tempat trauma ringan, maka pasien perlu segera ke pusat pelayanan
kesehatan dan menyiapkan hal+hal yang perlu dipersiapkan utnuk rujukan seperti yang
diuraikan di atas.2,3
?ika pasien bersedia dan setuju untuk dirujuk, maka rujukan dini berencana dapat
dilakukan pada kasus+kasus seperti ini. (okter yang akan merujuk perlu mengetahui
in*ormasi tentang pelayanan yang tersedia di tempat rujukan dan kemungkinan biaya yang
dibutuhkan.1,;,< :elain itu, masukkan persiapan+persiapan dan in*ormasi berikut kedalam
rencana rujukan10
DA!TAR PUSTA-A
1. Cibowo "., $achimhadi 8., 2010. 'erdarahan pada kehamilan muda + abortus, dalam
lmu &ebidanan. Ddisi 4. ?akarta Eayasan "ina 'ustaka :arwono 'rawirohardjo, hal.
4)<+74.
2. unningham .., 200). Abortus, dalam >bstetri Cilliams. Ddisi 21 =ol 2. ?akarta
'enerbit "uku &edokteran D, hal. <)0+;1.
3. uchtar $. 2011. :inopsis >bstetri >bstetri isiologi, >bstetri 'atologi. ?akarta D,
hal. 20<+2).
4. >bstetri 'atologi & B'A(. "andung "agian >bstetri dan inekologi & B'A(.
9al. 7+17.
http://slidepdf.com/reader/full/abortus-roni-2 8/9
7/23/2019 Abortus Roni 2
content@uploads@downloads@2012@01@?uknis+?ampersal+2012.pd* .
10. 'elatihan asuhan persalinan normal buku acuan. Ddisi 3. 2007. ?akarta ?aringan
Basional 'elatihan &linik.
http://slidepdf.com/reader/full/abortus-roni-2 9/9