Anda di halaman 1dari 11

Jenis-jenis Kelainan Jantung

Kelainan jantung bawaan sangat beragam jenisnya. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Sekat Bilik Jantung Berlubang (Ventracular Septal Defect/VSD)


VSD adalah kelainan jantung berupa lubang pada sekat antarbilik jantung yang menyebabkan
kebocoran aliran darah pada bilik kiri dan kanan jantung. Kebocoran ini membuat sebagian darah
kaya oksigen kembali ke paru-paru sehingga menghalangi darah rendah oksigen memasuki paru-
paru. Bila lubangnya kecil, VSD tidak memberikan masalah berarti. Bila besar, bayi dapat mengalami
gagal jantung.
VSD adalah kelainan jantung bawaan yang paling sering terjadi (30% kasus). Gejala utama dari
kelainan ini adalah kesulitan menyusui dan gangguan pertumbuhan, nafas pendek dan mudah lelah.
Bayi dengan VSD besar cepat tidur setelah kurang menyusui, bangun sebentar karena lapar,
mencoba menyusu lagi tetapi cepat kelelahan, tertidur lagi, dan seterusnya.

2. Penyempitan Katup Paru (Pulmonary Stenosis/PS)


PS adalah penyempitan katup paru yang berfungsi mengatur aliran darah rendah oksigen dari bilik
kanan jantung ke paru-paru. Dengan penyempitan ini, bilik kanan harus bekerja keras memompa
darah sehingga makin lama makin membesar (hipertrofi).
PS adalah kelainan jantung paling umum kedua, terjadi pada 10% kasus. Banyak penderita ASD yang
baru terdiagnosis setelah dewasa. Bila demikian, dampaknya mungkin sudah sangat merusak
berupa penyakit paru, risiko stroke tinggi dan usia harapan hidup yang rendah.

3. Sekat Serambi Jantung Berlubang (Atrial Septal Defect/ASD)


ASD adalah lubang di antara dua serambi jantung. Lubang ini menimbulkan masalah yang sama
dengan VSD, yaitu mengalirkan darah kaya oksigen kembali ke paru-paru. ASD terjadi pada 5-7%?
kasus dan lebih banyak terjadi pada bayi perempuan dibandingkan bayi laki-laki.

4. Tetralogi Fallot (Tetralogy of Falot/TOF)


TOF adalah komplikasi kelainan jantung bawaan yang khas, dan melibatkan empat kondisi:

 Sekat bilik jantung berlubang (VSD)

 Penyempitan katup paru (PS)

 Bilik kanan jantung membesar (hipertrofi)

 Akar aorta tepat berada di atas lubang VSD

Lubang VSD biasanya besar dan darah mengalir dari bilik kanan melalui lubang ini menuju bilik kiri.
Hal ini terjadi karena adanya hambatan pada katup paru. Setelah masuk ke bilik kiri, darah yang
rendah oksigen itu dipompa ke aorta dan mengalir ke seluruh tubuh. Itulah sebabnya bayi penderita
TOF memiliki kulit yang membiru karena kekurangan oksigen.

Penyebab
Penyebab kelainan jantung bawaan tidak diketahui. Riset menunjukkan bahwa orang tua yang
memiliki kelainan jantung lebih berisiko memiliki anak yang berkelainan jantung pula.

Kelainan juga dapat disebabkan gangguan perkembangan jantung pada janin karena infeksi seperti
rubella dan toksoplasma, obat-obatan, alkohol dan zat-zat beracun yang dikonsumsi ibunya.
Kelainan gen seperti sindrom Down dan Turner juga berkorelasi dengan kelainan jantung bawaan.
Penanganan
VSD dan ASD dengan lubang kecil mungkin akan menutup sendiri seiring pertumbuhan anak.
Kelainan jantung yang tidak dapat sembuh sendiri dapat dikoreksi dengan satu kali atau beberapa
kali operasi. Prosedur operasi dapat berupa bedah jantung terbuka atau
dengan angioplasty/valvuloplasty memakai balon untuk menghilangkan hambatan pembuluh darah
atau katup jantung. Pada prosedur ini, ahli jantung memasukkan kateter (pipa plastik tipis dengan
balon di ujungnya) ke dalam pembuluh darah. Balon lalu ditiup untuk melebarkan pembuluh yang
menyempit atau katup jantung. Dengan prosedur lain yang disebut transcather device
occlusion (TDO), lubang tidak normal di sekat jantung dapat ditutup tanpa pembedahan.

PENYAKIT JANTUNG BAWAAN

Jantung menjadi salah satu organ penting yang ada di dalam tubuh manusia. Fungsi jantung sangat vital. Jantung bekerja
memompa darah ke seluruh tubuh. Ia adalah organ yang bertanggung jawab terhadap pasokan darah yang ada di seluruh tubuh.
Oleh karena itu, jika jantung bermasalah, akibatnya akan sangat fatal. Penyakit jantung pun pada akhirnya menjadi salah satu
penyakit yang “ditakuti”.
Wajar dan sangat manusiawi jika penyakit jantung dirasa sebagai sebuah ancaman serius bagi kesehatan. Kenyataannya memang
demikian. Bayangkan saja, jika jantung yang bertugas untuk menyalurkan darah ke seluruh tubuh tiba-tiba saja terganggu. Darah
tidak bisa menyebar dengan semestinya.
Sebelum mengetahui lebih jauh mengenai penyakit jantung, sedikit kembali mengulas tentang jantung itu sendiri sepertinya bukan
hal yang merugikan, bukan? Karena bagaimanapun, ketika membicarakan penyakit jantung, pastilah pula akan membahas perihal
jantung di dalamnya.

Penyakit Jantung – Jantung, Salah Satu Organ Vital


Informasi tentang jantung memang menjadi ilmu pengetahuan yang sudah sejak lama diberikan. Ini sepertinya berkaitan dengan
fungsi jantung sendiri yang cukup vital. Informasi tentang jantung ini bisa jadi telah mampir di buku-buku pelajaran saat Anda
masih duduk di bangku sekolah dasar. Semua hal tentang jantung dibeberkan. Seperti fungsi jantung, bahkan mungkin informasi
tentang penyakit jantung itu sendiri.
Jantung sendiri sebenarnya berbentuk rongga yang besarnya tidak lebih daripada kepalan tangan. Melalui rongga tersebut, darah
dipompa dan disebarkan ke seluruh tubuh. Ketika rongga tersebut terhambat karena sesuatu hal, dan mengakibatkan pasokan
darah dari jantung ke seluruh tubuh terganggu, itu tandanya, kesehatan jantung Anda terganggu. Dan itu tidak menutup
kemungkinan untuk menjadi penyebab hadirnya penyakit jantung.
Jantung sendiri berada di rongga dada. Dilindungi oleh tulang rusuk bersamaan dengan organ-organ vital lainnya seperti paru-
paru. Jantung dikelilingi oleh pembuluh darah. Menurut hasil penelitian yang dilakukan berdasarkan hasil pembedahan, ada
sebuah lapisoan otot yang membelah jantung menjadi dua bagian. Bagian-bagian pada jantung inilah yang kemudian dikenal
dengan istilah serambi dan bilik.
Ketika Tuhan menciptakan sesuatu, percayai bahwa hal tersebut adalah yang terbaik. Pun ketika Tuhan menciptakan jantung.
Jantung manusia cenderung memiliki bilik yang lebih besar. Ini dikarenakan darah yang dipompa oleh jantung bagian ini bersifat
melawan gravitasi bumi. Darah yang dipompa adalah dari arah bawah ke tubuh bagian atas. Jika ada ganguan pada serambi sebagai
bagian dari jantung, itu juga bisa dikategorikan sebagai penyakit jantung.
Jika berbicara tentang jantung dan cara kerjanya, ini akan menjadi hal yang menarik. Seperti yang kita tahu, jantung merupakan
salah satu organ vital dalam tubuh manusia yang tidak pernah berhenti bekerja. Darah yang beroksigen dan tidak mengandung
oksigen diperlakukan berbeda, alias dialirkan ke dalam aliran yang berbeda.
Kerja yang sedemikian rupa tentu saja membutuhkan jantung yang sehat. Jika saja ada satu hal yang tidak sesuai terjadi, jantung
tidak dapat menjalankan fungsinya dengan benar. Akibatnya, penyakit jantung pun bukan lagi menjadi satu hal yang mustahil
diderita.
Dengan mengetahui betapa pentingnya fungsi atau peranan jantung dalam kesehatan, menjaga kesehatan jantung pantas dijadikan
prioritas. Mencegah datangnya penyakit jantung sangat jauh lebih baik daripada terlanjur “membiarkan” penyakit itu menyerang
organ vital ini. Bagus jika pengobatan penyakit jantung yang dilakukan sesuai dan akhirnya sembuh, jika berobat ke pengobatan
abal-abal yang diluar nalar logika? Nyawa adalah taruhannya.

Penyakit Jantung – Ketika Jantung Tidak Bekerja dengan Normal


Sejatinya, jika ada suatu penyakit dalam tubuh kita, itu tandanya, ada hal yang tidak beres terjadi. Begitu halnya ketika
membicarakan penyakit jantung ini. Ada bagian-bagian dari jantung yang tidak beres. Fungsi jantung pada akhirnya terganggu dan
akan membuat sistem metabolisme secara keseluruhan juga terganggu.
Berdasarkan penyebabnya, penyakit jantung dibedakan menjadi dua. Pertama penyakit jantung bawaan dan penyakit jantung
karena gaya hidup yang tidak sehat.

1. Penyakit Jantung Bawaan


Ketika menjalankan perannya, jantung dibantu oleh otot-otot. Otot tersebut harus kuat, mengingat otot itulah yang akan membantu
jantung memompa darah secara wajar. Jika seseorang menderita penyakit jantung bawaan, otot jantung yang dimilikinya dalam
keadaan lemah.
Ketika otot jantung dalam keadaan lemah, fungsi jantung akan terganggu. Untuk menanggulanginya, seseorang dengan penyakit
jantung bawaan tidak boleh melakukan sebuah aktivitas yang tergolong berat. Mengapa demikian? Karena aktivitas yang berat akan
memaksa jantung bekerja lebih keras. Ketika jantung dipaksa untuk bekerja lebih keras, jantung pun akan bereaksi tidak baik.
Reaksi yang ditimbulkan dari penyakit jantung bawaan ketika jantung sudah dalam keadaan kelelahan adalah rasa sakit di sekitar
dada. Bahkan penderita penyakit jantung bawaan ini akan mudah sekali tidak sadarkan diri, ditambah dengan membirunya
beberapa bagian tubuh. Jika dibiarkan, ini bisa menyebabkan penderitanya meninggal dunia.

2. Penyakit Jantung Akibat Gaya Hidup


Penyakit jantung yang timbul karena gaya hidup yang tidak sehat disebabkan oleh banyak faktor. Seperti:
 Pola makan yang tidak dijaga. Terlalu banyak mengonsumsi makanan mengandung lemak akan sangat berbahaya bagi
kesehatan jantung. Lemak yang terkandung dalam makanan akan mengendap dan menghambat laju darah pada aliran-aliran darah.
Termasuk pada aliran dari dan menuju jantung. Ketika aliran darah terganggu, akan ada bagian-bagian tubuh yang tidak teraliri
oksigen. Otak misalnya. Perbanyak serat akan membantu lemak tersebut luruh. Tetapi, mulai sekarang, sebaiknya hentikan
mengonsumsi makanan berlemak tinggi.
 Jarang olah raga. Kebiasaan mengonsumsi makanan berlemak semakin diperparah dengan jarangnya Anda melakukan
olah raga. Idealnya, ketika Anda mengonsumsi lemak, barengi hal tersebut dengan olah raga. Lemak yang tadinya akan menumpuk
pada akhirnya kembali meluruh dalam bentuk keringat.
 Merokok. Merokok dapat menjadi penyebab hadirnya penyakit jantung, baik yang pasif maupun aktif. Anda pasti pernah
melihat peringatan pada bungkus rokok yang isinya “Merokok dapat menyebabkan jantung, impotensi, gangguan kehamilan dan
janin”,bukan?
 Stress. Ketika tubuh dalam keadaan stress, orang cenderung akan gelisah. Perasaan gelisah inilah yang kemudian
“memaksa” jantung untuk bekerja lebih cepat dari biasanya. Dan ini bisa mengakibatkan jantung Anda bermasalah.

Penyakit Jantung Menyebabkan Disfungsi Ereksi


Jika menilik pada penyebab penyakit jantung yang kedua, pria cenderung memiliki kesempatan lebih besar untuk mengidap
penyakit jantung. Terutama mereka yang tidak bisa menghentikan kebiasaannya menghisap batangan rokok.
Berkaitan dengan hal itu, menurut penelitian yang dilakukan oleh University of Saarland di Jerman, mengatakan bahwa penderita
penyakit jantung, khususnya pria, memiliki kesempatan lebih besar untuk mengalami disfungsi ereksi.
Penelitian lebih lanjut bahkan menyuguhkan fakta yang lebih mengerikan. Bahwa ternyata disfungsi ereksi pada pria yang telah
divonis mengidap penyakit jantung merupakan gejala awal dari mengerasnya dinding pembuluh darah. Jika sudah demikian,
bagaimana caranya darah dapat mengalir ke seluruh tubuh? Jawabannya hampir tidak mungkin. Akibatnya? Mereka yang
mengalami disfungsi ereksi dan penyakit jantung akan meninggal lebih cepat. Kesempatan untuk kehilangan nyawa menjadi lebih
besar.
Penyakit Jantung Bawaan Pada
Anak

Penyakit jantung bawaan kongenital atau penyakit jantung bawaan (PJB) adalah
sekumpulan malformasi struktur jantung atau pembuluh darah besar yang telah
ada sejak lahir.
Penyakit jantung bawaan yang kompleks terutama ditemukan pada bayi dan anak-anak.
Apabila tidak dioperasi, kebanyakan akan meninggal pada waktu bayi. Oleh karena itu,
penyakit jantung bawaan yang ditemukan pada orang dewasa menujukkan orang tersebut
mampu melalui seleksi alam, atau telah mengalami tindakan operasi dini pada usia muda.
Hal ini pulalah yang menyebabkan perbedaan pada penyakit jantung bawaan pada anak dan
pada orang dewasa.

Angka kejadian penyakit jantung bawaan adalah 9-10 per 100 bayi yang lahir hidup.
Penyebab terjadinya penyakit jantung bawaan belum dapat diketahui secara pasti, tetapi
ada beberapa faktor risiko atau predisposisi yang diduga mempunyai pengaruh terhadap
peningkatan angka kejadian penyakit jantung bawaan.

Klasifikasi Penyakit Jantung Bawaan


Penyakit jantung bawan dibagi atas dua golongan besar, yaitu :
1. Penyakit jantung bawaan non sianotik
- Defek septum atrium (atrial septal defect-ASD)
- Defek septum ventrikular (ventricular septal defect-VSD)
- Duktus arteriosus paten (patent ductus arteriosus-PDA)
- Stenosis pulmoner (pulmonary stenosis-SP)
- Koarktasio aorta (coarctatio aorta-CA)
2. Penyakit jantung bawaan sianotik
- Tetralogi Fallot
- Transposisi pembuluh darah besar (transposition of the great arteries-TGAS)
Patofisiologi Penyakit Jantung
Bawaan
Penyakit jantung bawaan atau dalam bahasa medis disebut dengan stenosis aorta
ini merupakan penyempitan pada jalan keluar ventrikel kiri pada katup aorta
ataupun area tepat dibawah atau atas katup aorta mengakibatkan perbedaan
tekanan antara ventrikel kiri dan aorta.
Sebagai suatu kelompok, stenosis aorta terjadi pada 3-8% pasien dengan kelahiran kjantung
bawaan. Penyakit ini menempati urutan ke-4 dan ke-5 penyakit jantung bawaan yang paling
sering terjadi. Peningkatan insiden setara dengan usia. Kelainan ini menempati urutan ke-2
penyakit jantung kongenital tersering pada dekade ketiga setelah defek sekat ventrikel.

Banyak mengaitkan tingkat keparahan stenosis dengan gradient katup.


Berdasarkan hal tersebut dan adanya keterbatasan dalam metode sebelumnya,
penyakit ini bisa dikategorikan sebagai berikut :
1. Stenosis aorta ingan dengan gradient katup <25mmHg
2. Stenosis aorta sedang dengan gradient katup aorta antara 25 dan 60 mmHg.
3. Stenosis aorta berat dengan gradient katup > 65mmHg
4. Stenosis aorta kritis dengan gradient katup >100mmHg

Stenosis aorta bermakna secara hemodinamik jika luas katup aorta berkurang sampai 75%.
Luas normal katup aorta pada dewasa muda adalah 2,5-4 cm². Biasanya stenosis aorta kritis
berkaitan dengan luas katup aorta yang kurang dari 0,5 cm². Stenosis aorta akan
menghasilkan konsekuensi hemodinamika saat pasien mencapai umur 15 tahun dan saat
luas katup aorta kurang dari 1,2 cm². Yang khas pada penyakit ini adalah manifetasinya
yang berhubungan dengan pengurangan aktivitas. Pasien mungkin mempunyai curah
jantung normal saat istirahat, tetapi tidak normal jika beberapa tingkat aktivias fisik
dilakukan (kesukaran ventrikel kiri untuk meningkatkan curah jantung walaupun dilakukan
pemanjangan fraksi pancaran ventrikel kiri).
Penyakit Jantung
Bawaan

Penyakit jantung bawaan atau congenital heart disease adalah suatu kelainan formasi dari jantung atau pembuluh
besar dekat jantung. "congenital" hanya berbicara tentang waktu tapi bukan penyebabnya. Itu artinya "lahir
dengan" atau "hadir pada kelahiran".
Nama alternatif lainnya untuk penyakit jantung bawaan termasuk: congenital heart defect, congenital heart
malfomation, congenital cardiovascular disease, congenital cardiovascular defect, dan congenital cardiovascular
malformation.
Penyakit jantung congenital adalah bentuk yang paling sering dijumpai pada kerusakan utama pada kelahiran bayi-
bayi, mempengaruhi hampir 1% dari bayi-bayi baru lahir (8 dari 1000). Angka ini masih terlalu rendah karena
tidak memasukkan beberapa persoalan umum yaitu:
 Patent ductus arteriosus pada preterm baby (suatu kondisi sementara)
 Bicuspid (dua cusps) aortic valve (klep aorta umumnya mempunyai 3 cusps atau kelopak)

 Mitral Valve Prolapse ( klep mitral yang menggantung kebawah)

 Peripheral pulmonary stenosis (penyempitan pembuluh-pembuluh paru yang cukup jauh dari jantung)

Diagnosis penyakit jantung bawaan (PJB)


Meskipun semua tipe dari PJB hadir waktu kelahiran dan oleh sebab itu sudah hadir sebelum kelahiran, hanya
sedikit kasus PJB yang diketahui sampai kelahiran atau sebelumnya. Diagnosis PJB yang dibuat waktu bayi
berumur satu minggu merupaka 40-50% dari kasus-kasus. Dan sekitar 50-60% dari semua kasus didiagnosis
dalam periode kelahiran baru (bulan pertama sesudah kelahiran). Sisa kasus tidak didiagnosis sampai waktu
sesudahnya.

Mengapa Kebanyakan kasus PJB tidak menjadi persoalan sebelum


kelahiran ?
Peredaran darah didalam fetus (the fetal circulation) adalah berbeda dengan yang sesudah lahir. Sirkulasi fetus
mendapatkan oksigen dan nutrisi dari ibu melalui placenta. Sirkulasi fetus juga mempunayi komunikasi yang
penting (shunt) antara kedua ruangan atas jantung dan pembuluh darah besar dekat jantung. Konsekwensinya
adalah kebanyakan tipe dari PJB dapat ditoleransi denga baik selama kehidupan fetus. Bahkan suatu bentuk PJB
yang parah seperti hypoplasia jantung kiri (yang mana seluruh jantung kiri tidak berkembang) dapat
dikompensasikan oleh sirkulasi fetus.
Sirkulasi Fetus: Tiga fitur utama dari sirkulasi fetus adalah :
1. Sirkulasi maternal (ibu) melalui placenta membawa oksigen dan nutrisi ke fetus dan mengeluarkan karbon
dioksida dari sirkulasi fetus.
2. Foramen ovale adalah sebuh lubang yang terletak di septum (dinding) antara kedua ruangan atas jantung
(atria kanan dan kiri). Foramen mengizinkan darah mengalir melalui jalur samping (shunt) dari atrium
kanan ke atrium kiri.

3. Jalur samping yang lain, ductus arteriosus, mengizinkan darah yang miskin oksigen mengalir dari arteri
pulmonary kedalam aorta dan melalui itu ke tubuh.

Sirkulasi sesudah kelahiran: Placenta sudah dikeluarkan dan paru-paru harus mengambil alih fungsi
oksigenisasi darah. Perubahan-perubahan utama sirkulasi terjadi setelah kelahiran.
Perubahan-perubahan ini termasuk :
 Sirkulasi maternal tidak dapat lagi membawa oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida dari sirkulasi
bayi.
 Foramen ovale menutup dan tidak bertindak lagi sebagai jalur samping antara kedua atria jantung.

 Ductus arteriosus menutup dan tidak lagi menyediakan komunikasi antara arteri pulmonary dan aorta

Sekali ini terjadi, maka sirkulasi fetus menjadi suatu barang dari masa lalu dan seluruh pengaruh dari berbagai
kerusakan jantung genital dirasakan. Kerusakan-kerusakan ini menjadi nyata, menyebabkan tanda-tanda dan
gejala-gejala yang dapat didiagnosis. Perubahan-perubahan lebih jauh terjadi di sistim kardiovaskular selama
waktu bayi dan waktu anak-anak dan juga di hubungan tekanan antara ventricle kanan dan ventricle kiri.
Perubahan-perubahan ini membawa lebih banyak kasus-kasus PJB ke permukaan.

Penyebab Kerusakan Jantung Bawaan


Penyakit jantung congenital dapat mempunyai beragam penyebab. Penyebab-penyebabnya termasuk faktor
lingkungan (seperti bahan-bahan kimia, obat-obatan dan infeksi-infeksi), penyakit-penyakit tertentu ibu,
abnormalitas chromosome, penyakit-penyakit keturunan (genetic) dan faktor-faktor yang tidak diketahui
(Idiopathic).
Faktor-faktor lingkungan kadang-kadang yang bersalah. Contohnya, jika seorang ibu mendapat German measles
(rubella) selama kehamilan, maka infeksinya dapat mempengaruhi perkembangan jantung dari bayi kandungannya
(dan juga organ-organ lainnya). Jika ibunya mengkonsumsi alkohol selama kehamilan, maka fetusnya dapat
menderita fetal alcohol syndrome (FAS) termasuk PJB.
Exposure terhadap obat-obatan tertentu selama kehamilan dapat juga menyebabkan PJB. Satu contoh adalah
retinoic acid (nama merek Accutane) yang digunakan untuk jerawat(acne). Contoh-contoh lain adalah obat-obat
anticonvulsant, terutama hydantoins (seperti Dilantin) dan valproate.
Penyakit-penyakit tertentu pada ibu dapat meningkatkan risiko mengembangkan PJB pada fetus. Bayi-bayi dari
wanita dengan diabetes mellitus, terutama pada wanita-wanita yang gula darahnya kurang optimal terkontrol
selama kehamilan, berisiko tinggi mendapat PJB. Dan wanita yang mempunyai penyakit keturunan phenylketonuria
(PKU) dan tidak berada pada special dietnya selama kehamilan, bertendensi juga mempunyai bayi dengan PJB.
Kelainan chromosome dapat menyebabkan penyakit jantung congenital (chromosome mengandung materi genetic,
DNA). Pada kira-kira 3% dari seluruh anak-anak dengan PJB dapat ditemukan kelainan chromosome.

Gejala dan tanda-tanda Penyakit Jantung Bawaan (PJB)


Gejala-gejala dan tanda-tanda dari PJC dihubungkan dengan tipe dan keparahan dari kerusakan jantung. Beberapa
anak tidak mempunyai gejala atau tanda-tanda, dimana yang lainnya mengembangkan sesak napas, cyanosis
(warna kulit yang biru disebabkan berkurangnya oksigen didalam darah), nyeri dada, syncope, kurang gizi atau
kurang pertumbuhannya.
Kerusakan atrial septal (sebuah lubang didinding antara atria kanan dan kiri), misalnya, dapat menyebabkan
sedikit atau sama sekali tidak ada gejala. Kerusakan dapat berlangung tanpa terdeteksi untuk puluhan tahun.

Aortic Stenosis (halangan aliran darah pada klep aortic karena cusps dari klep yang abnormal) juga umumnya
tidak menyebabkan gejala-gejala terutama ketika stenosis (penyempitan) ringan. Pada kasus berat aortic stenosis
yang jarang, gejala-gejala dapat timbul selama masa bayi dan anak. Gejala-gejala dapat termasuk pingsan,
pusing, nyeri dada, sesak napas dan letih luar biasa.

Ventricular septal defect (VSD) adalah contoh lain dimana gejala-gejala berhubungan dengan kerusakan yang
berat. VSD adalah suatu lubang didinding antara kedua ventricles. Ketika kerusakannya kecil, anak-anak tidak
menderita gejala-gejala, dan satu-satunya tanda VSD adalah suara desiran jantung yang keras. Jika lubangnya
besar, bayi dapat mengembangkan gagal jantung, kurang gizi dan pertumbuhan yang lambat. Pada kasusu-kasus
yang lebih maju dengan pengembangan pulmonary hypertension yang permanen (kenaikan tekanan darah yang
parah pada arteri-arteri dari paru-paru), cyanosis dapat berkembang.
Tetralogy of Fallot (TOF) adalah suatu kerusakan jantung yang merupakan kombinasi dari VSD dan halangan aliran
darah keluar dari ventricle kanan. Cyanosis adalah umum pada bayi dan anak-anak dengan TOF. Cyanosis dapat
timbul segera setelah kelahiran dengan episode mendadak dari cyanosis parah dengan pernapasan yang cepat
bahkan mungkin menjadi pingsan. Selama latihan, anak-anak yang lebih dewasa dengan TOF bisa mendapat sesak
napas atau pingsan.
Coarctation dari aorta adalah bagian yang menyempit dari arteri besar ini. Umumnya tidak ada gejala waktu
kelahiran, namun mereka dapat berkembang sedini seperti minggu pertama sesudah kelahiran. Seorang bayi
dapat mengembangkan gagal jantung congestive atau hipertensi. Beberapa orang dengan coarctation bisa tidak
pernah mendapat persoalan-persoalan signifikan.

Tipe-tipe Penyakit Jantung Bawaan (PJB)


Ada begitu banyaknya tipe-tipe PJBsehingga tidak memungkinkan untuk mendaftarkannya satu persatu semua
tipenya disini. Apa yang akan kami sajikan disini adalah ringkasan dari katagori utama PJB dan beberapa wujud
yang menonjol diantara katagori itu.

Detour defects didalam jantung :

Kerusakan-kerusakan dapat menyebabkan darah mengalir dijalur (rute) tidak normal langsung melalui sisi kanan
dan sisi kiri jantung. Ini terjadi ketika ada kerusakan didinding (septum) yang biasanya memisahkan sisi kanan
dan sisi kiri jantung. Ada sebuah lubang di jantung. Kedua tipe yang paling umum dari kerusakan septal adalah :

 Atrial septal defect (ASD)


 Ventricular septal defect (VSD)

Tipe-tipe yang lebih jarang dari PJC denga perubahan jalur aliran darah termasuk:
 Eisenmenger's complex
 Atrioventricular (A-V) canal defect (juga disebut endocardial cushion defect)

Detour defects diluar jantung :

Patent ductus arteriosus (PDA ) adalah tipe khusus dari persoalan rute darah yang berlokasi diluar jantung. Ductus
arteriosus adalah suatu pelangsiran sebelum kelahiran antara pulmonary artery dan aorta yang tetap terbuka
setelah kelahiran, membiarkan darah yang seharusnya mengalir melalui aorta ke tubuh berbalik arah ke paru-
paru.
Obstructive defects: Sejumlah tipe dari PJB merintangi aliran darah di jantung atau pembuluh besar didekatnya.
Mereka melakukannya dengan cara penyempitan yang memblokade sebagian atau keseluruhan aliran darah.
Penyempitan (stenosis) dapat terjadi di klep-klep jantung, arteri-arteri atau vena-vena. Ketiga bentuk yang paling
umum dari PJB dengan rintangan aliran darah adalah :
 Pulmonary (valvular) stenosis
 Aortic stenosis

 Coarctation dari aorta

Bentuk-bentuk yang lebih jarang dari PJB dengan rintangan aliran darah :
 Bicuspid aortic valve
 Subaortic stenosis

 Ebstein's anomaly

Cyanotic defects ("blue babies"): Beberapa tipe dari PJB menyebabkan cyanosis (kebiruan). Jumlah darah yang
dipompa ke tubuh mempunyai jumlah oksigen yang lebih sedikit dari pada normal. Hasilnya adalah warna kulit
yang kebiruan. Tipe-tipe dari bentuk cyanotic dari PJB termasuk :
 Tetralogy of Fallot
 Transposition of the great arteries
 ricuspid atresia

 Truncus arteriosus

 Total anomalous pulmonary venous return

 Pulmonary atresia

Hypoplastic heart defects: Bagian dari jantung dapat secara selektif tidak berkembang atau hypoplastic, seperti
di:
 Hypoplasia jantung kanan
 Hypoplasia jantung kiri

Kerusakan jantung lain yang berhubungan dengan perkembangannya: Sejumlah kerusakan lain dalam
perkembangan jantung dapat terjadi seperti:
 Single ventricle (Hanya ada satu ventricle)
 Double outlet right ventricle (Aorta dan pulmonary artery keduanya berasal dari ventricle kanan)

Penyakit jantung bawaan (PJB) yang paling sering ditemukan adalah ventricular septal defect.

Perawatan Penyakit Jantung Bawaan (PJB)


Perawatan PJB seluruhnya tergantung kepada tipe yang tepat dari PJB, derajat keparahan dari tipe PJB dari pasien
dan faktor-faktor lainya (umur, ukurannya, kesehatan umumnya dll). Informasi perawatan untuk beberapa tipe
PJB disediakan lebih mendetail pada tempat-tempat lain. Misalnya untuk informasi tentang perawatan ventricular
septal defect, silahkan baca artikel ventricular septal defect.

Risiko untuk anak mendapat PJB

Orang tua yang mempunyai anak dengan penyakit jantung congenital memerlukan konsultasi menyangkut
kemungkinan terjadinya jantung yang cacat pada anak berikutnya.
Angka-angka berikut adalah risiko yang didasarkan pada populasi dan bukan dibuat untuk dicocokan pada fakta
dari suatu famili khusus:
 Risiko penyakit jantung congenital pada populasi umum adalah mendekati angka 1%
 Sesudah kelahiran anak denga PJB, risiko untuk anak berikutnya melompat menjadi 2-6%

 Sesudah kelahiran anak kedua dengan PJB, risiko PJB untuk anak berikutnya membubung menjadi 20-
30%

Diagnose genetik dan konsultasi dianjurkan untuk seluruh keluarga denga PJB, tidak perduli apakah mereka
merencanakan atau tidak untuk mempunyai anak lagi. Apa yang telah dipelajari bisa dapat bertalian dengan
anggota keluarga lainnya.

Anda mungkin juga menyukai