Anda di halaman 1dari 3

SOP PENGELOLAAN

PENYAKIT DEMAM DENGUE


No Dokumen :
SOP/UKP/RJ/01
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 2019
Halaman : 1/3
PUSKESMAS Dr. Afri Amorrinto
PEKAUMAN Tanda tangan kapus NIP. 19780418 200903 1
002
1. Pengertian Demam dengue (DD) adalah penyakit dengan tanda-tanda klinis berupa
demam, nyeri otot dan/atau myeri sendi yang disertai leukopenia, dengan/atau
tanpa ruam dan limfadenopati, demam bifasik, sakit kepala hebat, nyeri pada
pergerakan bola mata, gangguan mengecap, trombositopenia ringan dan
petekie spontan.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
a. Anamnesis
b. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang sederhana
c. Penegakan diagnosis
d. Rencana penatalaksanaan
A. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Pekauman Nomor : / KAPUS / IV / 2016
Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas Pekauman
B. Referensi Panduan Praktis Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan kesehatan
Primer
C. Prosedur/langkah- Alat:
langkah 1. Poliklinik set (termometer, tensimeter, senter)
2. Torniquet
3. Buku rekam medis

1. Anamnesis ( Subyektif )
Keluhan
a. Demam 2–7 hari yang timbul mendadak, tinggi, terus-menerus, bifasik.
b. Adanya manifestasi perdarahan baik yang spontan seperti petekie,
c. purpura
d. Nyeri kepala, mialgia, artralgia, nyeri supraorbita dan retroorbital.
e. Nyeri di bagian otot dan terutama pada daerah tendon dan otot perut

Faktor Risiko
1. Sanitasi lingkungan kurang baik, misalnya: timbunan sampah, barang
bekas, genangan air dalam botol, ember bekas serta bak mandi yang
tidak dikuras.
2. Adanya jentik nyamuk Aedes aegypti pada genangan air di tempat
tinggal pasien sehari-hari.

Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang Sederhana (objektif )


Pemeriksaan Fisik
Tanda patognomonik untuk demam dengue
1. Suhu > 37,5 derajat celcius
2. Ptekie, ekimosis, purpura
3. Perdarahan mukosa
4. Rumple Leed (+)

Pemeriksaan Penunjang
Darah perifer lengkap, yang menunjukkan:
a. Trombositopenia (≥ 100.000/µL).
b. Kebocoran plasma ringan ditandai dengan:
 peningkatan hematokrit (Ht) ≤ 20% dari nilai standar menurut umur
c. Leukopenia ≥ 4000/µL.

2. Penegakan Diagnosis ( assessment )


Diagnosis Klinis
1. Demam 2–7 hari timbul mendadak, tinggi, terus-menerus, bifasik.
2. Adanya manifestasi perdarahan spontan seperti petekie, purpura.
3. Uji tourniquet positif.
3. Nyeri kepala, mialgia, artralgia, nyeri retroorbital.
5. Leukopenia ≥ 4.000/mm3
6. Trombositopenia ≥ 100.000/mm3

Apabila ditemukan gejala demam ditambah dengan adanya dua atau lebih
tanda dan gejala lain, diagnosis klinis demam dengue dapat ditegakkan.

Diagnosis Banding
1. Demam berdarah dengue
2. Demam karena infeksi virus
3. Idiopathic thrombocytopenic purpura
4. Demam tifoid

3. Rencana Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


Penatalaksanaan
1. Analgetik antipiretik (Parasetamol 3 x 500-1000 mg).
2. Pemeliharaan volume cairan sirkulasi
3. Pemeriksaan Kadar Trombosit dan Hematokrit serial hingga hari
keenam

Rencana Tindak Lanjut


Observasi keadaan pasien dan kadar Trombosit dan Hematokrit. Perhatikan
adanya tanda-tanda BDB atau DSS.

Konseling dan Edukasi


1. Memberikan pengertian kepada pasien dan keluarganya tentang perjalanan
penyakit, komplikasi , prognosis, dan tata laksananya, sehingga pasien
dapat mengerti bahwa tidak ada obat/medikamentosa untuk penanganan
DBD, terapi hanya bersifat suportif dan mencegah perburukan penyakit.
Penyakit akan sembuh sesuai dengan perjalanan alamiah penyakit.
2. Penjelasan mengenai tanda-tanda bahaya (warning signs) yang perlu
diwaspadai dan kapan harus segera ke layanan kesehatan.
a. Penjelasan mengenai jumlah cairan yang dibutuhkan oleh anak.
b. Penjelasan mengenai diet nutrisi yang perlu diberikan.
c. Penjelasan mengenai cara minum obat.

3. Modifikasi gaya hidup


a. Melakukan kegiatan 3M Plus:
 menguras wadah air, seperti bak mandi, tempayan, ember, vas
bunga, tempat minum burung, dan penampung air kulkas agar telur
dan jentik Aedes aegypti mati.
 Mengubur atau memusnahkan semua barang bekas yang dapat
menampung air hujan agar tidak menjadi sarang dan tempat bertelur
nyamuk Aedes aegypti.
 Menutup Menutup rapat semua wadah air agar nyamuk Aedes
aegypti tidak dapat masuk dan bertelur.
 Plus: Memantau semua wadah air yang dapat menjadi tempat
nyamuk Aedes aegypti berkembang biak, tidak menggantung baju,
menghindari gigitan nyamuk, membubuhkan bubuk abate, dan
memelihara ikan.
b. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan
bergizi dan melakukan olahraga secara rutin.

Kriteria Rujukan
1. keluhan berkembang menjadi DBD grade 3 atau DSS
2. Terjadi perdarahan masif (hematemesis, melena).
3. Terjadi komplikasi atau keadaan klinis yang tidak lazim, seperti kejang,
penurunan kesadaran, dan lainnya.

Prognosis
Prognosis jika tanpa komplikasi umumnya dubia ad bonam, karena hal ini
tergantung dari derajat beratnya penyakit.
 Diagram Alir (jika
dibutuhkan)
D. Unit terkait Loket
Poliklinik
Laboratorium
Farmasi
Rumah Sakit

Anda mungkin juga menyukai