Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Istilah Onkologi secara harfiah berarti cabang ilmu yang berhubungan dengan
tumor dan kanker. Kata “Onkogen” berarti massa atau tumor sementara “Logos” berarti
ilmu. Maka Onkologi adalah cabang ilmu kedokteran dari bagian ilmu bedah yang
mempelajari tentang tumor dan kanker pada tubuh manusia.
Fibroadenoma, atau fibroadenoma mammae (FAM), adalah salah satu jenis tumor
jinak yang paling umum terjadi pada payudara. Fibroadenoma berbentuk bulat dengan
batas tegas dan memiliki konsistensi kenyal dengan permukaan yang halus, serta
ukurannya dapat membesar pada masa kehamilan. Tumor jinak ini biasanya tidak terasa
sakit dan mudah bergeser saat disentuh. Penderita fibroadenoma kebanyakan adalah
wanita berusia antara 15-35 tahun.
Seseorang perempuan akan memperoleh derajat kesehatan reproduksi yang
optimal apabila energi vital didalam tubuhnya baik. Energi vital ini diperoleh seseorang
dari orang tua, makanan, minuman, hawa udara dan lingkungan yang menunjangnya.
Kalau salah satu faktor tersebut tidak berkualitas baik, maka pembentukan energi vital
tidak sempurna dan menyebabkan munculnya keluhan-keluhan fisik atau mental yang
lazim disebut sakit (illness). Karena kualitas energi vital tidak baik maka beberapa organ
tubuh akan tererang oleh penyakit. Faktor resiko terhadap penyakit pun menjadi sesuatu
yang mesti diperhatikan terutama penyakit seperti kanker atau tumor yang makin lama
makin banyak penderitanya. Terlebih pada organ tubuh pada wanita terutama organ
kelamin. Organ kelamin wanita terdiri atas organ genitalia interna dan organ genitalia
eksterna. Kedua bagian besar organ ini sering mengalami gangguan, salah satunya
adalah kanker atau tumor yang dapat mengenai organ genitalia interna maupun eksterna
dengan berbagai macam manifestasi dan akibatnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan onkologi ?
2. Apa yang dimaksud fibroadenoma
3. Bagaimana onkologi pada payudara ?
4. Bagaimana cara deketsi dini keganasan pada payudara?
5. Bagaimana cara mengetahui gejela fibroadenoma ?
6. Bagaimana cara mencegah fibroadenoma ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari onkologi
2. Mengetahui pengertian fibroadenoma
3. Mengetahui onkologi pada payudara
4. Mengetahui cara deteksi dini keganasan pada payudara
5. Mengetahui gejala fibroadenoma
6. Mengetahui cara mencegah fibroadenoma

Page 1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Onkologi
Istilah Onkologi secara harfiah berarti cabang ilmu yang berhubungan dengan tumor
dan kanker. Kata “Onkogen” berarti massa atau tumor sementara “Logos” berarti ilmu.
Maka Onkologi adalah cabang ilmu kedokteran dari bagian ilmu bedah yang mempelajari
tentang tumor dan kanker pada tubuh manusia.
Fibroadenoma mammae adalah suatu neoplasma jinak yang berbatas tegas, padat,
berkapsul. Merupakan lesi payudara paling umum pada wanita berusia dibawah 25 tahun,
sebagian besar (80%) bersifat tunggal. Biasanya bentuk neoplasma ini tampil sebagai
massa payudara yang bersifat mobile, tidak nyeri, kenyal seperti karet berukuran 1-4cm.

2.2 Macam-macam onkologi


1. Onkologi Ginekologi
Mempelajari Kanker Pada Organ Reproduksi Wanita/ Kecuali Payudara
2. Onkologi Bedah
Mempelajari Penanganan Kanker Dengan Pembedahan
3. Onkologi Medis
Mempelajari Penanganan Kanker Dengan Obat Obatan
4. Onkologi Radiasi
Mempelajari Penanganan Kanker Dengan Radiasi

2.3 Mengetahui cara deteksi dini keganasan pada payudara

 Ketika berusia 20 tahun, dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan payudara 1-3


tahun sekali ke dokter.
 Lakukan pemeriksaan mammografi ketika Anda berusia 45-74 tahun setiap 1-2 tahun
sekali.

 Bila Anda berisiko terkena kanker payudara, dianjurkan untuk melakukan


pemeriksaan mammografi setiap setahun sekali.
 Anda juga dapat melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) untuk
mengetahui perubahan pada payudara Anda, yaitu dengan cara:

 Mengangkat tangan dan periksa apakah ada kelainan di payudara.

 Letakkan tangan di pinggang dan periksa payudara. Langkah pertama dan kedua
dilakukan di depan cermin.

 Tekan payudara dari atas ke bawah dan rasakan apakah ada benjolan.

 Tekan payudara secara melingkar dan rasakan apakah ada benjolan.

 Tekan payudara ke arah puting dan lihat apakah ada cairan keluar.

Page 2
Tekan kembali payudara secara melingkar pada posisi berbaring.

2.4 Onkologi pada payudara


2.4.1 Pengertian Fibroadenoma

Fibroadenoma mammae adalah suatu neoplasma jinak yang berbatas


tegas, padat, berkapsul. Merupakan lesi payudara paling umum pada wanita
berusia dibawah 25 tahun, sebagian besar (80%) bersifat tunggal. Biasanya
bentuk neoplasma ini tampil sebagai massa payudara yang bersifat mobile,
tidak nyeri, kenyal seperti karet berukuran 1-4cm.
Benjolan dapat dipengaruhi oleh hormon dan dapat berfluktuasi dalam
diameter yaitu ± 1 cm dibawah pengaruh estrogen pada saat menstruasi
normal, kehamilan, laktasi atau penggunaan kontrasepsi oral. Pertumbuhan
dapat jelas terlihat selama kehamilan atau laktasi. Terapi FAM dengan cara
biopsi eksisi dan jarang regresi involusional. Penampilan makroskopik
berbeda dari tumor payudara lainnya, pada FAM tepi benjolan tajam dan
permukaan potongannya putih keabu-abuan sampai merah muda dan
homogen. Secara histologi ada susunan lobus perikanalikuler yang
mengandung stroma padat dan epitel proliferatif. Varian FAM bisa
memperlihatkan proliferasi epitel yang jelas dari kelenjar dan epitel sekresi.

2.4.2 Macam – macam fibroadenoma


Selain fibroadenoma yang umum terjadi, ada juga beberapa jenis fibroadenoma
lainnya yaitu:
 Fibroadenoma kompleks. Pada jenis ini terjadi pertumbuhan sel yang
cepat. Fibroadenoma kompleks didiagnosis menurut analisa jaringan
dengan mikroskop (biopsi).
 Fibroadenoma juvenile. Jenis ini merupakan fibroadenoma yang paling
banyak diderita oleh wanita berusia 10-18 tahun.
Fibroadenoma juvenile dapat membesar, namun seiring waktu akan
menyusut bahkan menghilang.
 Fibroadenoma besar. Jenis ini dapat membesar hingga berukuran 5
centimeter dan harus diangkat karena dapat menekan jaringan payudara
sekitarnya.
 Tumor phyllodes. Jenis ini biasanya bersifat jinak, namun dapat juga
berubah menjadi ganas. Dokter akan menyarankan tumor ini untuk
diangkat.

Page 3
2.4.3 Gejala Fibroadenoma

Ketika Anda menekan kulit Anda, Anda dapat merasa fibroadenoma


seperti benjolan di payudara Anda. Tanda-tanda dan gejala fibroadenoma
yang umum adalah benjolan payudara yang terasa padat atau benjolan yang
biasanya berbentuk bulat dengan batas yang teraba dengan jelas jelas.
Fibroadenoma biasanya tidak menimbulkan rasa sakit dan bisa bergerak
ketika Anda menyentuhnya.
Fibroadenoma dapat memiliki ukuran yang berbeda dan bisa menjadi
lebih besar atau bahkan menyusut sendiri. Namun, fibroadenoma biasanya
berukuran kecil, hanya 1 atau 2 cm. Anda bisa memiliki lebih dari satu
fibroadenoma sekaligus pada salah satu payudara atau keduanya. Dianjurkan
untuk segera menghubungi dokter jika Anda mendeteksi adanya benjolan
baru atau perubahan pada payudara.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas.
Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu,
konsultasikanlah dengan dokter Anda. Anda harus segera menghubungi
dokter Anda ketika Anda mendeteksi adanya benjolan payudara baru atau
payudara Anda memiliki perubahan, atau jika Anda menyadari benjolan pada
payudara Anda tampaknya tumbuh lebih besar atau mengalami perubahan
dari sebelumnya.

2.4.4 Diagnosis Fibroadenoma

Fibroadenoma dapat didiagnosis dengan beberapa cara, yaitu


dengan pemeriksaan fisik, Ultrasonografi payudara dengan
mammography atau USG, Biopsi dengan Fine Needle Aspiration
Cytology (FNAC).Untuk memastikan apakah benjolan yang ada di
payudara merupakan fibroadenoma atau bukan biasanya akan
dilakukan pemeriksaan medis oleh dokter. Dokter biasanya akan
melakukan pemeriksaan fisik dan juga melihat tanda-tanda yang
diderita oleh pasien. Pada pemeriksaan fisik diperiksa benjolan yang
ada dengan inspeksi pada saat berbaring, duduk, dan membungkuk
apakah terlihat benjolan, kerutan pada kulit payudara (peau d’orange),
dan dengan palpasi pada daerah tersebut, dari palpasi itu dapat
diketahui ukurannya, jumlahnya, apakah kenyal atau keras, bernodul

Page 4
atau tidak, dan mengeluarkan cairan dari puting susu atau tidak.
Selain itu, dokter juga akan menyarankan pasien untuk melakukan
beberapa tes, tentu saja tes tersebut dipertimbangkan berdasarkan usia
dan juga karakteristik dari benjolan yang dimiliki oleh pasien. Adapun
beberapa tes yang dimaksud adalah:

1. Ultrasonografi payudara

Akan disarankan kepada wanita yang berusia di bawah 40


tahun. Metode ultrasonografi dipilih pada wanita yang berusia di
bawah 40 tahun karena pada usia tersebut jaringan payudara pada
wanita lebih padat sehingga uji ultrasonografi dianggap
mampu memberikan hasil yang lebih kredibel. Dari uji ultrasonografi
tersebut dokter dapat memberikan diagnosis, apakah benjolan yang
ada pada payudara merupakan fibroadenoma atau bukan.

2. Mammografi

Merupakan metode pemeriksaan yang dilakukan dengan


memanfaatkan sinar X. Metode ini lebih efektif dan paling sering
digunakan pada wanita yang berusia di atas 40 tahun.

Page 5
3. Biopsi

Metode terakhir yang akan dilakukan oleh dokter jika metode


ultrasonografi dan mammografi dianggap tidak menunjukkan hasil
yang pasti. Metode ini dilakukan dengan cara mengambil sampel
jaringan pada benjolan yang ada di payudara kemudian memeriksa
sampel jaringan tersebut di laboratorium. Melalui pemeriksaan biopsi
dan pemeriksaan di bawah mikroskop, orang yang terdeteksi tumor
fibroadenoma akan menampakkan seperti di bawah ini:

 Jaringan tumor yang berasal dari mesenkim yaitu jaringan ikat fibrosa
dan juga yang berasal dari epitel yang berbentuk seperti lobus-lobus.
 Bagian lobuli terdiri atas jaringan ikat kolagen dan juga saluran
kelenjar yang berbentuk bulat atau bercabang.

Pada bagian saluran kelenjar tersebut dibatasi sel-sel yang


berbentuk kuboid atau kulomnar pendek uniform.

2.4.5 Cara Mencegah Fibroadenoma


1. Menerapkan Pola Hidup Sehat

Di dalam tubuh yang sehat tentu kinerja hormon di dalamnya juga akan
berjalan normal. Untuk mencegah fibroadenoma Anda bisa menerapkan pola
hidup sehat. Rutinlah melakukan olah raga. Selain itu, perhatikan pola asupan
makanan Anda. Hindari berbagai jenis makanan yang kaya akan kandungan
lemak. Konsumsilah makanan yang kaya akan kandungan serat, minyak ikan,
vitamin C, dan juga vitamin E. Cukupilah kebutuhan nutrisi harian Anda
dengan memperhatikan asupan makanan, tentunya yang mengandung nutrisi
lengkap seperti karbihidrat, protein, lemak baik, dan juga vitamin. Jangan lupa
untuk mencukupi kebutuhan istirahat Anda dengan tidur setidaknya 6 sampai 8
jam per hari.

2. Hindari Stres

Salah satu penyebab fibroadenoma adalah stres. Untuk itu, hindarilah


stres atau kelola stres Anda dengan baik. Jangan sampai stres mengganggu
psikologis Anda. Lakukanlah relaksasi atau berliburlah sesekali dalam setiap
bulan agar stres dapat dihindari.

Page 6
3. Lakukanlah Pemeriksaan

Perhatikanlah gejala-gejala ataupun tanda-tanda fibroadenoma secara


rinci. Jika Anda memiliki tanda atau gejala yang dimaksud maka sebaiknya
Anda segera melakukan pemeriksaan medis. Hal tersebut merupakan metode
paling efektif untuk melakukan diagnosis berdasarkan tanda-tanda yang
ditemukan. Selain itu, pemeriksaan sejak dini juga akan membantu dokter
untuk menentukan apakah benjolan di payudara Anda adalah fibroadenoma
ataukah sel-sel kanker yang mengalami perkembangan.

4. Pengobatan Fibroadenoma

Pada dasarnya, fibroadenoma merupakan sejenis tumor jinak yang


tidak perlu diobati karena sifatnya tidak terlalu membahayakan. Namun,
kebanyakan perempuan sering memilih tindakan pembedahan sebagai upaya
untuk menghilangkan benjolan yang ada di payudara tersebut.

Untuk mengobati fibroadenoma sebenarnya kita hanya perlu mengikuti


petunjuk dari dokter. Jika benjolan fibroadenoma dianggap tidak begitu
membahayakan maka biasanya dokter akan melakukan pengobatan dengan
cara yang cukup sederhana. Namun, apabila dokter menganggap benjolan
fibroadenoma bersifat abnormal berdasarkan tes yang telah dilakukan maka
dokter akan menyarankan untuk melakukan tindakan pengangkatan
fibroadenoma melalui metode berikut ini:

 Lumpektomi.

Merupakan prosedur pembedahan yang dilakukan untuk memotong


atau mengangkat benjolan fibroadenoma yang ada di payudara. Selanjutnya
jaringan yang telah diambil dari benjolan payudara tersebut akan dibawa ke
laboratorium untuk diperiksa apakah terdapat sel-sel kanker atau tidak di
dalam jaringan tersebut.

Page 7
 Cryoablation.

Merupakan prosedur pengobatan fibroadenoma yang dilakukan dengan


memasukkan sebuah alat tipis ke benjolan fibroadenoma di payudara. Alat
yang dimasukkan ke dalam benjolan tersebut bentuknya mirip dengan tongkat.
Tujuan dari metode tersebut adalah untuk menyemburkan gas yang dapat
membekukan jaringan benjolan di payudara.

 Cek rutin.

Meskipun benjolan fibroadenoma telah diangkat, namun benjolan


tersebut masih sangat mungkin untuk tumbuh kembali. Karena itulah,
meskipun benjolan fibroadenoma telah diangkat, anda masih harus melakukan
pemeriksaan secara rutin untuk memastikan apakah benjolan tersebut
merupakan sel-sel kanker atau bukan.

2.4.6 Penatalaksanaan dan Prognosis


Terapi fibroadenoma mammae adalah eksisi dengan anastesi lokal.
Bila penderita muda dengan lesi kecil, diagnosa dapat ditegakkan dengan
aspirasi jarum halus, bila penderita tidak menginginkan biopsi dengan eksisi.
(samapai kini belum ada publikasi ilmiah tentang penyelidikan terhadap
fibroadenoma, yang tetap dibiarkan tanpa tindakan, hal ini harus
diberitahukan kepada penderita yang menolak pembedahan). Fibroadenoma
yang lebih besar (lebih dari 2 cm) harus diangkat, karena dapat menyebabkan
nyeri, dan dapat bertumbuh terus.
Prognosis dari fibroadenoma mammae adalah baik, bila diangkat
dengan sempurna, tetapi bila masih tertapat jaringan sisa pada saat operasi
dapat kambuh kembali.

Page 8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Fibroadenoma, atau fibroadenoma mammae (FAM), adalah salah satu jenis tumor
jinak yang paling umum terjadi pada payudara. Fibroadenoma berbentuk bulat dengan
batas tegas dan memiliki konsistensi kenyal dengan permukaan yang halus, serta
ukurannya dapat membesar pada masa kehamilan. Tumor jinak ini biasanya tidak terasa
sakit dan mudah bergeser saat disentuh. Penderita fibroadenoma kebanyakan adalah
wanita berusia antara 15-35 tahun.
Fibroadenoma dapat dicegah dengan cara menerapkan pola hidup sehat.

3.2 Saran
Dengan menerapkan pola hidup sehat dan juga melakukan pemeriksaan rutin kita
dapat mencegah terjadinya fibroadenoma.

Page 9
DAFTAR PUSTAKA

Prawiroharjo, Sarwono. 2007. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo
Manuaba, Ida Bagus Gede. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana Untuk PendidikanBidan. Jakarta : EGC

Page 10

Anda mungkin juga menyukai