Makalah Manajemen Perecanaan Tila
Makalah Manajemen Perecanaan Tila
Kami sadar Makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
segala saran, kritik, dan masukan yang bersifat membangun sangat kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini
Akhirnya besar harapan kami kiranya makalah ini dapat membantu teman-teman
sekalian dalam memahami materi Dasar dasar Pencabutan.
Penulis
DAFTAR ISI
B. Perencanaan SDM.........................................................................
F. Tipe-Tipe Perencanaan............................................................................
J. Model Komunikasi.........................................................
A. Kesimpulan …………………………………………………………………..........
B. Saran ……………………………………………………………………….............
A. LATAR BELAKANG
Dalam menghadap persaingan bisnis yang semakin ketat seiring dengan
meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti sekarang ini,
menyadarkan kepada semua orang bahwa perubahan lingkungan bisnis dan
organisasi adalah nyata dan sedang berlangsung. Untuk menghadapi
persaingan bisnis yang semakin kompetitif, dinamis, dan cenderung sulit
diprediksi pada era global saat ini membutuhkan ketersediaan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang cakap, terampil, berkeahlian, dan responsip terhadap
perubahan. Satu hal yang tidak boleh diabaikan dalam praktek organisasi
adalah pentingnya integrasi atau keterpaduan antara perencanaan bisnis
dengan perencanaan SDM. Perencanaan bisnis yang diikuti dengan
perencanaan SDM yang baik akan menghasilkan tingkat efektivitas dan
efisiensi pencapaian tujuan organisasi. Sebaliknya, perencanaan bisnis yang
tidak dibarengi dan diikuti perencanaan SDM yang baik akan mempengaruhi
tujuan organisasi,( Walker, 1980:76).
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi
manajemen, terutma dalam menghadapi lingkungan eksternal yangberubah
dinamis. Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan
prosedur yang rasional dan sistematis dan bukan hanya pada intuisi dan firasat
(dugaan).Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan
tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan
mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan
proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan
fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan
dapat berjalan.
B. TUJUAN
Untuk mengetahui pengertian perencanaan, SDM, Dan manajemen
keperawatan mengetahui hambatan yang ada dalam perencanaan serta cara
mengetahuinya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian perencanaan
B. Perencanaan SDM
Perencanaan SDM adalah proses mengantisipasi dan membuat ketentuan
(persyaratan) untuk mengatur arus gerakan tenaga kerja ke dalam, di dalam,
dan ke luar organisasi, Arthur W Sherman dan Goerge W Bohlander, dalam(
Hadari Nawawi, 1997:137.
Perencanaan SDM merupakan perencanaan yang bertujuan untuk
mempertahankan dan meningkatkan kemampuan organisasi dalam mencapai
tujuan, melalui strategi pengembangan kontribusi pekerjanya di masa
depan.(G.Steiner).
Dari ke dua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa perencanaan SDM
merupakan serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan upaya merencanakan
dalam mengantisipasi masa depan. Perencanaan SDM sebagai suatu kegiatan
merupakan proses bagaimana memenuhi kebutuhan tenaga kerja saat ini dan
masa datang bagi sebuah organisasi. Dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja
saat ini, maka proses perencanaan SDM berarti usaha untuk mengisi/menutup
kekurangan tenaga kerja baik secara kuantitas maupun kualitas. Sedangkan
dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja di masa datang, perencanaan SDM
lebih menekankan adanya usaha peramalan (forecasting) mengenai
ketersediaan tenaga kerja yang didasarkan pada kebutuhan sesuai dengan
rencana bisnis di masa datang.
Tujuan perencanaan SDM adalah untuk mempergunakan SDM seefektif
mungkin agar memiliki sejumlah pekerja yang memenuhi
persyaratan/kualifikasi dalam mengisi posisi yang kosong kapanpun dan
apapun posisi tersebut. Dengan tersedianya informasi tentang kebutuhan dan
kualifikasi yang diinginkan, maka dalam pelakasanaan rekrutmen, seleksi,
penempatan, pemeliharaan, pengembangan, dan pemberian kesejahteraan
karyawan akan lebih mudah dan terkendali.
Perencanaan SDM adalah perencanaan yang disusun pada tingkat
operasional yang diajukan untuk memenuhi permintaan SDM dengan
kualifikasi yang dibutuhkan..Visi perusahaan sebagai pemandu arah sebuah
bisnis kemana akan menuju dan dengan strategi apa bisnis tersebut akan
dijalankan. Berawal dari strategi bisnis tersebut kemudian strategi
perencanaan SDM apa yang akan dipilih. Strategi SDM yang dipilih dan
ditetapkan sangat menentukan kebutuhan SDM seperti apa yang akan
diinginkan, baik secara kuantitas maupun kualitas(Safarudin Alwi,2001:143.
Perencanaan SDM sebagai upaya memproyeksikan berapa banyak 6
karyawan dan macam apa yang dibutuhkan organisasi dimasa yang akan
datang. Sebenarnya masih banyak lagi definisi tentang perencanaan SDM
yang bisa diangkat, namun dari beberapa definisi yang disebut di atas secara
umum dapat disimpulkan bahwa perencanaan SDM merupakan proses
menentukan kebutuhan SDM, secara kuantitatif dan kualitatif untuk mencapai
tujuan strategik organisasi melalui fungsi-fungsi MSDM dalam jangka pendek
maupun jangka panjang secara efektif dan efisien.(Graham dan Benet dalam
Safarudin Alwi, 2001:148)
D. Model perencanaanSDM
Dalam implementasai organisasi, setelah sebelumnya dilakukan
penyesuaian atau pengintegrasian rencana, maka secara operasional
perencanaan SDM harus mampu 8 menterjemahkan setiap program yang akan
dilakukannya dan meyakinkan bahwa semua rencana SDM tidak akan saling
berbenturan dengan perencanaan bisnis secara keseluruhan. Proses
perencanaan SDM pada tingkat ini merupakan proses memilih dan
menentukan kebutuhan jenis karyawan, baik dari sisi kaualitas maupun
kuantitasnya. Sedikitnya terdapat
empat aspek dalam perencanaan SDM masing-masing sebagai berikut:
1. Proyeksi jumlah karyawan yang dibutuhkan (forecasting of employees)
2. Identifikasi SDM yang tersedia dalam organisasi (human resource audit).
3. Analisis keseimbangan penawaran dan permintaan (demand and suplay
analysis)
4. Program aksi (action program). Membuat proyeksi jumlah karyawan yang
akan dibutuhkan karena berbagai alasan seperti karena pensiun, meninggal
dunia, pindak ke perusahaan lain, dan promosi jabatan merupakan inti dari
program perencanaan SDM
F. Tipe-Tipe Perencanaan
beberapa tipe-tipe perencanaan yang dimaksud yaitu:
1. Perencanaan berdasarkan jangkauan dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Rencana strategic adalah rencana yang diterapakan pada organisasi
secara keseluruhan dan mnetapkan tujuan keseluruhan oraganisasi.
Rencana strategis dapat dipandang sebagai rencana secara umum yang
menggambarkan pengalokasian sumber daya, prioritas, dan langkah-
langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan strategis.
b. Rencana operasional adalah rencana yang meliputi area operasional
tertentu dari sebuah organisasi.
H. Proses Manajemen
Faktor internal
Komunikator
Faktor eksternal
Tertulis
Verbal Pesan
Non-verbal
Factor internal
Komunikan
Factor eksternal
Gambar 8.1 Diagram Proses Komunikasi (Marquis & Huston, 1998: 290)
J. Model Komunikasi
1. Komunikasi tertulis
Komunikasi tertulis adalah bagian yang penting dalam organisasi.
Dalam mencapai setiap kebutuhan indivudu/staf, setiap organisasi
telah mengembangkan metode penulis dalam mengkomunikasikan
pelaksanaan pengelolaan, misalnya publikasi perusahaan, surat
menyurat ke staf, pembayaran, dan jurnal.
2. Komunikasi secara langsung
Manajer selalu mengadakan komunikasi verbal kepada atasan dan
bawahan baik secara formal maupun informal.
Tujuan komunikasi verbal adalah “ assertiveness.” Perilaku asertif
adalah suatu cara komunikasiyang memberikan kesempatan individu
untuk mengekspresikan perasaanya secara langsung, jujur, dan dengan
cara sesuai tanpa menyinggung perasaan orang lainyang diajak
berkomunikasi.
3. Komunikasi nonverbal
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi dengan menggunakan
ekspresiwajah gerakan tubuh, dan sikap tubuh atau “ body language.”
4. Komunikasi via telepon
Para era milenium ini, manajer sangat tergantung melakukan
komunikasi menggunakan telepon.
1. Kesimpulan
Untuk membuat managemen puskesmas lebih efektif dan efisien maka harus di lakukan
beberapa hal yaitu perencanaan merupakan proses penyusunan rencana tahunan puskesmas
untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmas. Pelaksanaan dan
pengendalian adalah proses penyelenggaraan, pemantauan serta penilaian terhadap
penyelenggaraan rencana tahunan upaya kesehatan wajib maupun rencana tahunan upaya
kesehatan pengembangan, dalam mengatasi masalah kesehatan wilayah kerja puskesmas.