Etiology

Noninvasive fungal sinusitis

Two forms are described in this category: allergic fungal sinusitis and sinus
mycetoma/ball.

Mostcommonly, Curvularialunata,Aspergillus
fumigatus, and Bipolaris and Drechslera species cause allergic fungal sinusitis.

A fumigatus and dematiaceous fungi most commonly cause sinus mycetoma.

A study by Lu-Myers et al found that socioeconomic factors differed between

patients with allergic fungal rhinosinusitis and those with chronic rhinosinusitis,
with the latter tending to be white and older, with a higher income and greater
access to primary care. The study, which involved a total of 186 patients (93
patients in each group), also found that patients with allergic fungal rhinosinusitis
tended to have greater quantitative serum immunoglobulin E (IgE) levels and
higher.

Invasive fungal sinusitis

Invasive fungal sinusitis includes the acute fulminant type, which has a high
mortality rate if not recognized early and treated aggressively, and the chronic and
granulomatous types.
Saprophytic fungi of the order Mucorales,
including Rhizopus,Rhizomucor,Absidia,Mucor,Cunninghamella,Mortierella,Saks
enaea, and Apophysomyces species, cause acute invasive fungal sinusitis.
A fumigatus is the only fungus associated with chronic invasive fungal sinusitis.
Aspergillus flavus exclusively has been associated with granulomatous invasive
fungal sinusitis.

etiologi
Jamur invasif sinusitis dua bentuk digambarkan di kategori ini: alergi
sinusitis jamur dan sinus mycetoma bola / .Yang paling umum , curvularia lunata ,
fumigatus aspergillus , dan bipolaris spesies menyebabkan alergi dan drechslera
jamur sinusitis .
a fumigatus dan dematiaceous jamur yang paling sering menyebabkan sinus
mycetoma.

Sebuah studi oleh Lu-Myers et al menemukan bahwa faktor sosial ekonomi

berbeda antara pasien dengan rinosinusitis jamur alergi dan mereka dengan
rinosinusitis kronis, dengan yang terakhir cenderung menjadi putih dan lebih tua,
dengan pendapatan yang lebih tinggi dan akses yang lebih besar ke perawatan
primer. Penelitian yang melibatkan total 186 pasien (93 pasien dalam setiap
kelompok), juga menemukan bahwa pasien dengan rinosinusitis jamur alergi
cenderung memiliki kadar serum imunoglobulin E (IgE) kuantitatif yang lebih
besar dan lebih tinggi

Sinusitis jamur invasif

Sinusitis jamur invasif meliputi jenis fulminan akut, yang memiliki tingkat
kematian tinggi jika tidak dikenali lebih awal dan diobati secara agresif, serta jenis
kronis dan granulomatosa.

Jamur saprofit dari ordo Mucorales, termasuk Rhizopus, Rhizomucor, Absidia,

Mucor, Cunninghamella, Mortierella, Saksenaea, dan spesies Apophysomyces,
menyebabkan sinusitis jamur invasif akut.

Fumigatus adalah satu-satunya jamur yang berhubungan dengan sinusitis jamur

invasif kronis.

Aspergillus flavus secara eksklusif telah dikaitkan dengan sinusitis jamur invasif
granulomatosa.