Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN KEGIATAN

DOKTER INTERNSIP PUSKESMAS BINAMU KOTA


KABUPATEN JENEPONTO
PERIODE OKTOBER 2015 – JANUARI 2016

UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK SERTA KELUARGA BERENCANA


KEGIATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE

A. Latar Belakang
Pelayanan ANC (antenatal care) merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga
profesional yang diberikan kepada ibu selama masa kehamilan yang dilaksanakan
sesuai dengan standar pelayanan antenatal.
ANC adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan
mental dan fisik ibu hamil, hingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas,
persiapan pemberian ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.
Pelayanan ANC disini tidak hanya berarti bahwa ibu hamil yang berkunjung
ke fasilitas pelayanan, melainkan setiap kontak tenaga kesehatan baik di posyandu,
pondok bersalin desa, kunjungan rumah dengan ibu hamil merupakan bentuk dari
pelayanan ANC.

Adapun tujuan ANC adalah sebagai berikut:


a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang bayi.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu
dan bayi.
c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum,
kebidanan dan pembedahan.
d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu
maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
eksklusif.
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi
agar dapat tumbuh kembang secara normal.

Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan 4 kali selama kehamilan yaitu satu


kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua dan dua kali pada
trimester ketiga. Pemeriksaan kehamilan di lakukan berulang-ulang dengan
ketentuan pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika
haidnya terlambat satu bulan. Periksa ulang 1x sebelum sampai kehamilan 7 bulan.
Periksa ulang 2 x sebulan sampai kehamilan 9 bulan. Periksa ulang setiap minggu
sesudah kehamilan 9 bulan. Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan.
Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap
saat. Itu sebabnya mengapa ibu hamil memerlukan pemantauan selama
kehamilannya. Dokter ataupun bidan harus dapat mengenali perubahan yang
mungkin terjadi, sehingga kelainan yang ada dapat dikenali lebih dini. Ibu diberi
tahu tentang kehamilannya, perencanaan tempat bersalin, juga perawatan bayi dan
menyusui.

Menurut Departem Kesehatan RI, pemeriksaan antenatal dilakukan dengan


standar pelayanan antenatal dimulai dengan :
a. Anamnese : meliputi identitas ibu hamil, riwayat kontrasepsi/KB, kehamilan
sebelumnya dan kehamilan sekarang.
b. Pemeriksaan umum : meliputi pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus
kebidanan.
c. Pemeriksaan laboratorium dilakukan hanya atas indikasi/diagnosa
d. Pemberian obat-obatan, imunisasi Tetanus Toxoid (TT) dan tablet besi (fe)
e. Penyuluhan tentang gizi, kebersihan, olah raga, pekerjaan dan perilaku
sehari-hari, perawatan payu dara dan air susu ibu, tanda-tanda risiko,
pentingnya pemeriksaan kehamilan dan imunisasi selanjutnya, persalinan
oleh tenaga terlatih, KB setelah melahirkan serta pentingnya kunjungan
pemeriksaan kehamilan ulang.
B. Permasalahan di Masyarakat
Indonesia merupakan Negara dengan angka kematian ibu dan perinatal
tertinggi, yang berarti kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan masih
memerlukan perbaikan yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu. Menurut
Depkes RI (2005) kondisi derajat kesehatan di Indonesia ini masih memprihatinkan
antara lain ditandai dengan tingginya AKI ( Angka Kematian Ibu) yaitu 307 per
100.000 kelahiran hidup dan mati bayi baru lahir 35 per 1000 ( SDKI 2002 / 2003 ).
Penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan 30,5%, infeksi 22,5%, gestosis
17,5%, dan anestesia 2,0%. Beberapa faktor yang melatarbelakangi resiko kematian
adalah kurangnya partisipasi ibu yang disebabkan tingkat pendidikan ibu rendah,
kemampuan ekonomi keluarga rendah, serta kedudukan social budaya yang tidak
mendukung.
Pelayanan antenatal dengan standar pemeriksaan berulang (K1-K4)
merupakan komponen pelayanan kesehatan ibu hamil yang penting karena bila
timbul gangguan kesehatan dini mungkin dapat dikenali sehingga dilakukan
perawatan yang cepat dan tepat.
Untuk itu sangatlah dibutuhkan peningkatan pengetahuan, kesadaran dan
kerjasama baik dari tenaga kesehatan, ibu hamil serta keluarga untuk pelayanan
antenatal care guna meningkatkan mutu kesehatan di Indonesia.

C. Pemilihan Intervensi
Oleh karena permasalahan yang terjadi di atas, maka diadakan pelayanan
antenatal care pada posyandu-posyandu di wilayah kerja puskesmas Binamu Kota,
guna meningkatkan pengetahuan dan kesadaran para ibu hamil akan pentingnya
antenatal care. Diharapkan dengan adanya pengetahuan dan kesadaran yang cukup
tentang antenatal care dapat membantu peningkatan kesehatan masyarakat di
Indonesia.

D. Pelaksanaan
Pelayanan antenatal care dilakukan sebanyak dua kali, yakni di posyandu
Dahlia Balang Toa dan posyandu terpadu PAUD Belay kasih pada tanggal 7 dan 8
Oktober 2015 pada pukul 09.00 WITA-selesai. Pelayanan antenatal care yang
dilakukan mencakup 7T yakni: Timbang Berat Badan, Ukur Tekanan Darah, Ukur
(Tinggi) fundus uteri, Pemberian Imunisasi (Tetanus Toksoid) TT lengkap,
Pemberin tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan, Tes terhadap penyakit
menular seksual, Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.

E. Evaluasi
Setelah melakukan pelayanan antenatal care selama bulan Oktober didapatkan
jumlah kunjungan ibu hamil di Posyandu Dahlia Balang Toa sebanyak 4 orang, dan
pada Posyandu Terpadu Belay Kasih sebanyak 4 orang. Para ibu hamil memiliki
cukup kesadaran dan semangat dalam mengikuti pelayanan antenatal care yang
dilakukan.

Peserta Pendamping

dr. Dian Utami dr. Imam Sofingi


NIP. 19770828 200902 1 004

Anda mungkin juga menyukai