Ebook BB Pelatihan KSM Infrastruktur PDF
Ebook BB Pelatihan KSM Infrastruktur PDF
A. PELATIHAN UPL
Proposal
x Peserta mengetahui pelaksanaan kegiatan
x Diskusi
Infrastruktur (Tahapan Persiapan &
Pelaksanaan Pelaksanaan
Pelaksanaan konstruksi),
Kegiatan Kegiatan 3 JPL
x Peserta mampu melaksanakan kegiatan
Infrastruktur Infrastruktur
infrastruktur dengan baik.
x Penjelasan LPJ
x Peserta memahami pentingnya x Memahami
membangun keswadayaan masyarakat Pentingnya
x Peserta memahami makna swadaya Membangun
Membangun
masyarakat Keswadayaan
Keswadayaan 1 JPL
x Peserta mampu memahami langkah- Masyarakat
Masyarakat
langkah membangun keswadayaan x Langkah-langkah
masyarakat membangun
keswadayaan
x Peserta memahami point-point penting
pengendalian infrastruktur Pengendalian x Diskusi langkah-
x Memahami upaya-upaya pengendalian Kegiatan langkah 3 JPL
kegiatan infrastruktur (kualitas, Lingkungan Pengendalian
administrasi, waktu, biaya,dll).
Pengertian KSM
KSM LINGKUNGAN
1. Pengertian KSM dan Panitia
Kelompok Swadaya Masyarakat disingkat KSM
adalah kumpulan orang/masyarakat yang
menyatukan diri secara sukarela dalam kelompok
dikarenakan adanya ikatan pemersatu, yaitu
adanya kepentingan dan kebutuhan yang sama,
sehingga dalam kelompok tersebut memiliki
kesamaan tujuan yang ingin dicapai.
Sejalan dengan uraian umum mekanisme pelaksanaan kegiatan diatas, maka langkah awal
persiapan penyusunan usulan kegiatan adalah melakukan pengorganisasian KSM/PANITIA.
Setelah kegiatan persiapan tersebut selesai maka dilakukan serangkaian kegiatan perencanaan
teknis dalam rangka penyusunan Usulan kegiatan.
Gambar 2 : DIAGRAM ALIR TAHAP PERSIAPAN DAN PERENCANAAN TEKNIS (PENYUSUNAN DED dan PROPOSAL) KEGIATAN PLPBK
PENILAIAN KELAYAKAN
PERSIAPAN PELAKSANAAN PERENCANAAN TEKNIS / PENYUSUNAN DED dan PROPOSAL & PENETAPAN PROYEK
DOKUMEN Pembentukan
RPLP-TPLP Tim penyusun
DED
Survey
Teknis Pihak
Prasarana
(Photo 0%) Ketiga Pembentukan Panitia Pengadaan, Pengumuman,
COACHING / Rembug
Pendaftaran, Undangan, Penjelasan Kantor/Lapangan
KONSOLIDASI Penyusunan Pengadaan
TIM PENYUSUN DED
DED
PENETAPAN
Peta Lokasi/ PROYEK
Kepastian
legalitas Site Plan,
lahan
Gambar Teknis,
Masyarakat
Survey
Swakelola
Menyusun
Harga Satuan Perkiraan Penilaian Kelayakan
Upah/Bahan/ Proposal
Waktu & Biaya
Alat
Pekerjaan
L K M / UPL
KSM PEMBENTUKAN
ORGANISASI
PELAKSANA
Swadaya Rembug
Rencana
Calon Tenaga
Jadwal
Kerja
Rencana
Pengadaan
Organisasi
Lapangan
Pernyataan
Kesiapan
O&P
Penyusunan
Dok. Proposal
& Penyampaian ke BKM/TPP
1. Penyediaan Lahan
2. Survey Teknis Prasarana
3. Survey & Investigasi Swadaya Masyarakat
4. Survey & Investigasi Harga Satuan Upah Bahan dan Alat
5. Survey & Investigasi Calon Tenaga Kerja
6. Rembug Warga Kesepakatan Swadaya
7. Rembug Warga Kesepakatan Harga Satuan Upah Bahan dan Alat
8. Pembuatan Desain/Gambar dan Spesifikasi Teknis
9. Pengamanan Dampak Lingkungan dan Sosial
10. Pembuatan Rencana anggaran Biaya (RAB)
11. Penyususnan Jadwal Pelaksanaan
12. Pembuatan Organisasi Pelaksana Lapangan
13. Pembuatan Pernyataan Kesanggupan Pemanfaatan dan pemeliharaan (O&P)
14. Penyusunan Dokumen Proposal
15. Verifikasi Proposal
LAMPIRAN - 4 :
CAKUPAN ISI :
F4 F9
PHOTO
USULAN KEGIATAN
Kota/Kabupaten :
Kecamatan :
Kelurahan/Desa :
Nama BKM :
Jumlah Pengurus & Anggota
Nama KSM/Panitia
KSM/Panitia (Org)
KSM/Panitia : L P Jumlah
Kegiatan : Lingkungan
Nama Pekerjaan :
Volume :
Pekerjaan
Alasan Pembangunan :
Prasarana
Status :
Tanah/Lokasi
Kegiatan
FORM - 2
Nama : ...................................................
Pekerjaan : ...................................................
Selaku pemilik tanah berdasarkan Surat Bukti Kepemilikan Yang Sah, Nomor : ............................................. Tanggal
........................................dari Notaris/PPAT/Instansi lain yang Sah. Dengan ini menyatakan bersedia memberikan
kontribusi dalam bentuk : Hibah/Ijin Pakai selama..........tahun/Ijin Dilewati selama ........... tahun/Gantirugi*), berupa :
Volume Alamat
Bentuk Kontribusi Sketsa Peta Lokasi
& Satuan Asset Asset
1. Tanah/Lahan
Cantumkan :
2. Tanaman Produktif
1. Batas dan status kepemilikan kanan, kiri, depan dan
3. Asset lainnya belakang tanah warga
(sebutkan) 2. Bagian atau seluruh lahan milik warga disertai ukuran luas
3. Jalan sekitar lahan untuk identifikasi lokasi
4. Batas bagian tanah yang akan diberikan
Syarat/Bentuk Kontribusi Yang disepakat dengan Pemilik 5. Orientasi lokasi (arah mata angin)
:
..................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
Demikian surat pernyataan ini dibuat secara sukarela untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Materai
Rp.6.000
(_______________________) (_______________________)
Mengetahui :
BKM/ Mewakili
Ketua KSM
TK - 1
FORM-3
BERITA ACARA
HASIL KESEPAKATAN SWADAYA MASYARAKAT
Pada hari ini…………… tanggal ….. bulan ………. tahun 200…. bertempat di
........…………………… Kelurahan/Desa …………………., telah dilaksanakan Rembug
Kesepakatan Swadaya Masyarakat untuk pelaksanaan kegiatan :
......................................................, oleh KSM : ......................................................
Atas nama warga masyarakat penerima manfaat kegiatan, disepakati bahwa jika usulan kegiatan
KSM tersebut, disetujui oleh Badan Keswadayaan Masyarakat, kami sepakat dan sanggup untuk
memberikan swadaya sebagai berikuti :
Jenis Jenis
Volume Sat. Volume Sat.
Swadaya Swadaya
1. Tenaga Kerja : 3. Peralatan :
a. Mandor HOK a. Truk/Mobil
b. Kepala Tukang HOK Pengangkut
c. Tukang HOK b. Mesin Gilas
d. Pekerja HOK
Juml. Laki-laki (L) Org 4. Administrasi
Juml. Perempuan (P) Org
2. Bahan : 5. Dana/Uang Tunai Rp.
a. Batu Kali M3
b. Semen Zak 6. Tanah/ Tanaman :
c. Kerikil M3 a. Tanah M2
d. Pasir M3 b. Tanaman
Btg
e. Benang/Ember/ Produktif
Linggis/Cangkul,dll c. Asset Lainnya
Dst
7. Konsumsi
RAB-1
FORM-4
FORM-Photo
PENILAIAN TERHADAP DAFTAR KEGIATAN TERLARANG (NEGATIF LIST)
Apakah usulan kegiatan, termasuk dalam salah satu kegiatan yang dilarang untuk
8. Kegiatan yang memanfaatkan BLM sebagai jaminan atau agunan atau garansi, baik
yang berhubungan dengan lembaga keuangan dan perbankan atau pihak
ketiga lainnya;
9. Kegiatan yang bertentangan dengan hukum, nilai agama, tata susila dan kemanusiaan
serta tidak sejalan dengan Visi, Misi, Tujuan dan nilai-nilai PNPM Mandiri Perkotaan
FORM-5
PEMANTAUAN
No POTENSI/SUMBER DAMPAK UPAYA PENANGGULANGAN/
PENYELESAIAN
NEGATIF MITIGASI
(50%) (100%)
..............................................., ............................20....
Diverifikasi Oleh : Diverifikasi Oleh : Dibuat Oleh :
Faskel Teknik, UPL, Ketua KSM
RAB-2
RAB - 4
FORM-8
KSM/PANITIA
/PANI
Ketua
Sekretaris
MASYARAKAT
No NAMA POSISI
1. Ketua/Penanggungjawab
2. Sekretaris
3. Bendahara
4. Pelaksana Lapangan
5. Logistik/Pengadaan
Dst
Susunan Tim Pelaksana Lapangan dapat disesuaikan dengan kondisi Lapangan/SDM KSM
Menyatakan kesanggupan untuk mengoperasikan dan memelihara sarana & prasarana yang kami bangun, yaitu :
1.
2.
dst
Struktur Organisasi & Pengurus Pemanfaatan & Pemeliharaan Sarana & Prasarana tersebut akan kami sampaikan
setelah kami ditetapkan sebagai pelaksanaan kegiatan pembangunan sarana & prasarana tersebut.
(……………………………)
Mengetahui :
BKM/Mewakili
UPL
Ketua RT/Mewakili
Ketua RT/Mewakili
Pelaksanaan Konstruksi
Pelaksanaan pembangunan Konstruksi pada kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan dibagi dalam 2
(dua) ketgori, yaitu:
Sebelum melakukan pembuatan LPJ diharapkan agar KSM menyiapkan, antara lain;
1. Identifikasi berbagai nota pembelanjaan yang ada
2. Melengkapi dokumen-dokumen pengisian LPJ
JENIS - 1: ........................................................................
KEGIATAN 2: ........................................................................
JUMLAH - 1. REALISASI SWADAYA : Rp .....................................
BIAYA 2.PNPM/ BLM : Rp .....................................
ALAMAT : ......................................................................................................
CAKUPAN ISI :
SURAT PERJANJIAN PEMANFAATAN DANA
LINGKUNGAN GAMBAR AKHIR (DENAH, TAMPAK, POTONGAN)
USULAN KEGIATAN
Kota/Kabupaten :
Kecamatan :
Kelurahan/Desa :
Nama BKM :
Jumlah Pengurus & Anggota
Nama KSM/Panitia
KSM/Panitia (Org)
KSM/Panitia : L P Jumlah
Kegiatan : Lingkungan
Nama Pekerjaan :
Volume :
Pekerjaan
Alasan Pembangunan :
Prasarana
Status :
Tanah/Lokasi
Kegiatan
Berdasarkan :
1. Surat Perjanjian Penyaluran Bantuan BLM (SPPB BLM) antara BKM dengan Penanggungjawab
Operasional Kegiatan (PJOK) PNPM Mandiri Perkotaan Kec....................... Kab./Kota
...................... 5), Nomor : ..................... tanggal.............................. 5)
I. Nama : .....................................................................6)
Jabatan : Koordinator Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) ................................ 7)
Desa/Kelurahan ........................…, Kecamatan .......................…, Kabupaten/Kota
.......................…, Provinsi .......................… 8)
Berdasarkan Hasil Musyawarah Masyarakat Desa/Kelurahan dan disyahkan/dicatatkan di Notaris
..............................…, tanggal ................................ 9)
Alamat : ..................................................................… 10)
Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA
Maka dengan ini disetujui oleh dan diantara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA tersebut, hal-hal
sebagai berikut :
PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN
PIHAK KEDUA harus melaksanakan, menyelesaikan, memperbaiki Pekerjaan, yaitu :
Nama Paket/Jenis Pekerjaan : ...................................................................... 16)
Lokasi : ..........................................................................................17)
PASAL 2
DOKUMEN PERJANJIAN KERJA
Dokumen Perjanjian Kerja sebagaimana ditentukan dibawah ini harus dibaca serta merupakan bagian
dari Perjanjian Kerja ini, yaitu :
(1) Surat Perjanjian Pemanfaatan Dana Lingkungan (SPPD-L)
(2) Persyaratan Umum Perjanjian sebagaimana terlampir
(3) Pedoman Umum dan Petunjuk Teknis Pembangunan Sarana & Prasarana
(4) Dokumen Usulan Proposal Pelaksanaan Kegiatan (termasuk catatan/perubahan hasil
verifikasinya) :
(i) Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
(ii) Struktur Organisasi dan Usulan Tim Pelaksana Kegiatan KSM
(iii) Rencana Anggaran Biaya Pelaksanaan & Kuantitas Pekerjaan
(iv) Daftar Usulan Tenaga Kerja
(v) Gambar Rencana
(iv) Adendum, bila ada
PASAL 3
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
3.1. Sesuai dengan SPPD-L dan lampirannya ini, jangka waktu penyelesaian pekerjaan dihitung
sejak Tanggal Mulai Kerja, adalah………18) (.................................……19) hari kalender kerja).
3.2. Perjanjian Kerja tersebut berlaku sejak tanggal penanda-tanganan oleh kedua belah pihak yang
bersangkutan. Surat Perjanjian ini juga sekaligus sebagai Surat Perintah Mulai Kerja.
PASAL 4
JUMLAH NILAI PERJANJIAN KERJA
Jumlah Nilai Perjanjian Kerja untuk pekerjaan yang tertuang didalam Pasal (1) SPPD-L ini,
sebagaimana dicantumkan dalam Rencana Anggaran Biaya pada dokumen Usulan Proposal
Pelaksanaan Kegiatan PIHAK KEDUA bersangkutan, sebesar : Rp.....................................
(........................................................ Rupiah) 20) tanpa Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
PASAL 5
HAK DAN KEWAJIBAN
5.1. PIHAK KEDUA menerima dari PIHAK PERTAMA untuk melaksanakan pekerjaan sebagaimana
dimaksudkan dalam Pasal 1, berdasarkan uraian pekerjaan, persyaratan serta gambar-gambar
kerja dan ketentuan lain yang terdapat dalam SPPD-L ini.
5.2. PIHAK KEDUA berkewajiban :
(1). Melaksanakan, menyelesaikan, dan memperbaiki pekerjaan dengan penuh ketelitian dan
kesungguhan, serta menyediakan tenaga teknis pelaksana lapangan (atau mandor),
tenaga kerja, bahan-bahan bangunan, peralatan kerja, pengangkutan ke atau dari
lapangan dan di dalam atau disekitar pekerjaan, serta melaksanakan segala sesuatu baik
yang bersifat permanen maupun bersifat sementara yang diperlukan untuk mendukung
pelaksanaan, penyelesaian, dan perbaikan pekerjaan.
(2). Melaksanakan, menyelesaikan, dan memperbaiki seluruh pekerjaan sesuai dengan
spesifikasi teknis yang telah ditentukan dalam perjanjian ini sampai diterima baik oleh
Konsultan Manajemen Wilayah, kecuali apabila menurut hukum ataupun secara fisik tidak
mungkin dilakukan.
(3) Menyediakan dan memenuhi seluruh kontribusi swadaya berupa uang dan natura atau
lainnya, dalam jumlah dan waktu sesuai yang tercantum pada usulan proposal kegiatan
KSM/Panitia sebelumnya;
(4) Melakukan pembongkaran dan atau perbaikan atas kekurangan pekerjaan yang telah
dilaksanakan atas biaya sendiri/swadaya sesuai rekomendasi hasil sertifikasi atau sesuai
perintah yang disampaikan oleh KMW.
PASAL 6
TAHAP PENCAIRAN
6.1. Pelaksanaan pencairan pekerjaan tersebut dalam pasal (1) Surat Perjanjian ini akan
dilaksanakan dalam 3 (tiga) tahap melalui Bank PIHAK KEDUA oleh PIHAK PERTAMA;
6.2. Tahap Pertama sebesar 30 % (tigapuluh per seratus) dari nilai SPPD-L diberikan sebagai
uang muka setelah penandatanganan dokumen SPPD-L tanpa harus ada jaminan/Bank
Garansi. PIHAK PERTAMA mengajukan surat permintaan pembayaran dengan melampirkan
Rencana Kerja dan Rencana Penggunaan Dana (RPD);
6.3. Tahap Kedua sebesar 60 % dari nilai SPPD-L dengan ketentuan prestasi pekerjaan telah
mencapai minimum sebesar 30% dengan melampirkan RPD, Laporan Penggunaan Dana
(LPD) dan Laporan Mingguan/Bulanan terakhir dan Surat Pernyataan Kesanggupan
Menyelesaikan Seluruh Kegiatan Fisik.
6.4. Tahap Ketiga sebesar 10 % dari nilai SPPD-L dengan ketentuan prestasi pekerjaan telah
mencapai minimum sebesar 90% dengan melampirkan RPD, Laporan Penggunaan Dana
(LPD), Laporan Mingguan/Bulanan terakhir.
PASAL 7
SANKSI
7.1. Berdasarkan hasil penilaian Konsultan Manajemen Wilayah dan atau PJOK, apabila PIHAK
KEDUA terbukti melakukan penyimpangan terhadap ketentuan teknis atau ditemukan adanya
penyalahgunaan dana maka PIHAK PERTAMA dapat memberikan sanksi kepada PIHAK KEDUA
berupa penghentian sementara pencairan dana dan atau pemutusan perjanjian dan atau
pengembalian dana dan atau sanksi sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
7.2. Bentuk-bentuk sanksi tersebut sebagaimana diuraikan secara rinci pada Persyaratan Umum
Perjanjian Pemanfaatan Dana Lingkungan.
PASAL 8
PENYELESAIAN PEKERJAAN
8.1. Setelah pekerjaan selesai 100% atau minimal 97%, PIHAK KEDUA berhak mengajukan secara
tertulis kepada PIHAK PERTAMA dan Konsultan untuk melakukan Sertifikasi Pekerjaan.
8.2. Hasil Sertifikasi Pekerjaan yang dilaksanakan secara bersama-sama oleh kedua belah pihak dan
KMW ini dituangkan dalam Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan (BAP2).
PASAL 9
PEMELIHARAAN HASIL PEKERJAAN
PIHAK KEDUA sepakat dan berjanji untuk memelihara hasil pekerjaan atau sarana dan prasarana
yang telah dibangun melalui swadaya masyarakat dengan sebaik-baiknya.
PASAL 10
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEUR)
10.1 Selambat-lambatnya 14 (empatbelas) hari dari hari terjadinya keadaan memaksa, Para Pihak
harus saling berkonsultasi untuk memperoleh kesepakatan mengenai tindakan tepat apa
yang harus dilakukan dalam keadaan itu.
10.2 Yang dimaksud “Keadaan Memaksa” (“Force Majeure”) adalah sebagai suatu kejadian yang
tidak dapat dihindari dan diluar kemampuan salah satu pihak, yang menyebabkan salah satu
pihak tersebut tidak mungkin melaksanakan tanggungjawabnya, atau tidak dapat
melaksanakan tugasnya; Keadaan seperti itu termasuk, tapi tidak terbatas pada, perang,
huru-hara, epidemi, gempa bumi, badai, banjir atau akibat dari kondisi alam lainnya,
pemogokan masal (kecuali apabila dalam hal pemogokan, larangan bekerja atau gangguan
industri tersebut, Kedua belah pihak atau salah satu pihak memiliki kemampuan untuk
mencegah terjadinya Keadaan Memaksa), penyitaan atau tindakan lain oleh pemerintah.
10.3 Keadaan memaksa tidak termasuk (i) kejadian yang disebabkan oleh kelalaian atau tindakan
disengaja dari salah satu pihak. (ii) kejadian dimana salah satu pihak dapat menduga hal-hal
sebagai berikut: (A) Pada saat itu sudah bisa mempertimbangkan konsekuensi dari adanya
SPPD-L, (B) menghindari atau mengatasi kendala dalam pelaksanaan kewajiban-kewajiban
yang ditentukan dalam proyek.
10.4 Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan oleh karena terjadinya keadaan
memaksa tidak dapat dikenai sanksi.
PASAL 11
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(a) Para Pihak yang akan mencari jalan keluar terbaik untuk menyelesaikan setiap perselisihan yang
timbul, atau perselisihan yang berhubungan dengan pasal-pasal dalam SPPD-L ini atau
perselisihan yang timbul karena penafsiran atas SPPD-L ini .
(b) Jika ada perselisihan yang timbul diantara para pihak dalam SPPD-L ini yang tidak dapat
diselesaikan secara musyawarah, maka salah satu pihak atau kedua belah pihak dapat
menyelesaikan melalui ketentuan hukum yang berlaku.
PASAL 12
PENUTUP
Surat Perjanjian Pemanfaatan Dana Sosial (SPPD-L) ini dianggap sah setelah ditandatangani oleh
kedua belah pihak pada tanggal, bulan, dan tahun tersebut dibawah, dan dibuat dalam rangkap 3
(tiga), terdiri dari 2 (dua) lembar asli dan bermaterai secukupnya dan 1 (satu) lembar asli tanpa
materai, serta mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
Meterai
...............……..........……7) ………………....................13)
Mengetahui,
Konsultan Manajemen Wilayah
21
………………………………… )
KESESUAIAN
No URAIANKEGIATAN CACAT&KEKURANGAN REKOMENDASI PERBAIKAN
VOLUME
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Dst 1. PEMANFAATAN DANA BLM & CAPAIAN SWADAYA MASYARAKAT
a. Nilai BLM (SP3 s/d perubahan terakhir...bila ada) : Rp ..................................
Demikian hasil Sertifikasi ini dibuat dalam keadaan yang sebenarnya dan apabila dikemudian
hari ditemukan ada ketidak sesuaian maka bersedia mempertanggung jawabkan dan
menerima sanksi sesuai ketentuan yang ada.
Tim Sertifikasi;
Faskel Infra, U P L, Ketua KSM,
Askot Infrastruktur,
( .................................... )
CATATAN; Lampirkan copy Checklist Daftar Uji Identifikasi Lingkungan yang telah terisi
Nomor : ..............................................
Berdasarkan :
Berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan yangtelah dilakukan bersama sama oleh UPL, pihak KSM
dan Konsultan Manajemen Wilayah (TA Infra/ Askot Infra/ Faskel Infra*), disepakati:
Demikian Berita Acara ini kami buat rangkap ................ (..........) dalam keadaan sehat tanpa ada
unsur paksaan dari pihak manapun, untuk dipergunakan seperlunya dan dapat
dipertanggungjawabkan kebenarnya.
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
KSM, BKM/ UPL,
( ......................................... ) ( .............................................. )
( ......................................... ) ( ............................................. )
TA Infra/ Askot Infra/ Faskel Infra*
Keterangan:
*) pilih yang sesuai
Lampirkan copy formulir Sertifikasi yang telah terisi
FORM - 2
Nama : ...................................................
Pekerjaan : ...................................................
Selaku pemilik tanah berdasarkan Surat Bukti Kepemilikan Yang Sah, Nomor : ............................................. Tanggal
........................................dari Notaris/PPAT/Instansi lain yang Sah. Dengan ini menyatakan bersedia memberikan
kontribusi dalam bentuk : Hibah/Ijin Pakai selama..........tahun/Ijin Dilewati selama ........... tahun/Gantirugi*), berupa :
Volume Alamat
Bentuk Kontribusi Sketsa Peta Lokasi
& Satuan Asset Asset
Cantumkan :
1. Tanah/Lahan
6. Batas dan status kepemilikan kanan, kiri, depan dan
2. Tanaman Produktif belakang tanah warga
7. Bagian atau seluruh lahan milik warga disertai ukuran luas
3. Asset lainnya 8. Jalan sekitar lahan untuk identifikasi lokasi
(sebutkan) 9. Batas bagian tanah yang akan diberikan
10. Orientasi lokasi (arah mata angin)
Kepada Pemerintah Desa/Kelurahan : ............................................., untuk dimanfaatkan bagi kepentingan masyarakat umum
sesuai rencana kegiatan : ............................................................., di Lokasi ............................................................. oleh KSM :
....................................................................
Demikian surat pernyataan ini dibuat secara sukarela untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
……………….. , ………………………….20.....
Materai
(_______________________) Rp.6.000
(_______________________)
FORM-4
2. Pembangunan atau Rahabilitasi Rumah Ibadah, termasuk infrastruktur lainnya yang secara langsung
berada didalam lokasi rumah ibadah;
3. Pembebasan Lahan;
4. Kegiatan yang berkaitan dengan politik praktis (kampanye, demonstrasi, sumbangan politik, dll);
5. Kegiatan Militer atau semi-militer (pembelian/perdagangan senjata dan sejenisnya);
6. Kegiatan-kegiatan yang berdampak negatif terhadap lingkungan, seperti :
Membangun didalam dan atau berbatasan langsung dengan area yang dilindungi seperti : Kawasan
Hutan Lindung, Kawasan Bergambut, Kawasan pantai berhutan bakau (Mangrove), Kawasan
Resapan Air, Cagar Alam, Suaka Marga Satwa, Hutan Wisata, Daerah Pengungsian Satwa, Taman
Nasional, Taman Wisata Alam, Cagar Budaya & Ilmu Pengetahuan, Lokasi Situs Purbakala, lokasi
peninggalan sejarah;
Penggunaan bahan bangunan yang mengandung asbes; .
Kegiatan produksi dan pengolahan yang menghasilkan emisi atau effluent cair dan gas kecuali
kegiatan dalam skala kecil dan kegiatan-kegiatn yang telah direview dan diberikan sertifikat oleh
Bappedalda berdasarkan standar kontrol polusi air dan udara.
Memanfaatkan dan atau menghasilkan bahan-bahan limbah berbahaya, termasuk pestisida dan
herbisida, dan produk terkait lainnya;
Memproduksi, memproses, pengolahan, penyimpanan atau penjualan produk tembakau atau
produk yang mengandung tembakau.
Memproduksi atau menggunakan bahan yang membahayakan ozon;
Memproduksi, menyimpan dan pengangkutan cairan, gas atau emisi yang berbahaya (termasuk
kategori limbah berbahaya- B3);
Kegiatan yang terkait dengan pengelolaan, pengadaan kayu dan peralatan perkayuan. Pengadaan
Kayu diatas 3M3 per kegiatan harus memiliki SKSHH/FAKO
Pembangunan MCK, Kakus/Jamban tanpa Septictank dan resapan;
Bangunan/fasilitas Persampahan yang belum terintegrasi dengan sistem persampahan kota yang
sudah ada;
Drainase yang belum terintegarasi dengan sistem drainase kota yang telah ada atau drainase
tanpa pembuangan akhir;.
Jaringan Listrik (termasuk lampu penerangan) yang pengelolaan O&Pnya bukan oleh masyarakat;
Berdampak negatif terhadap penduduk asli;
Berdampak negatif terhadap kelestarian budaya lokal;
7. Deposito atau yang berkaitan dengan usaha memupuk bunga Bank;
8. Kegiatan yang memanfaatkan BLM sebagai jaminan atau agunan atau garansi, baik yang berhubungan
dengan lembaga keuangan dan perbankan atau pihak
ketiga lainnya;
9. Kegiatan yang bertentangan dengan hukum, nilai agama, tata susila dan kemanusiaan serta tidak
sejalan dengan Visi, Misi, Tujuan dan nilai-nilai PNPM Mandiri Perkotaan
FORM-5
PEMANTAUAN
No POTENSI/SUMBER DAMPAK UPAYA PENANGGULANGAN/
PENYELESAIAN
NEGATIF MITIGASI
(50%) (100%)
..............................................., ............................20....
Diverifikasi Oleh : Diverifikasi Oleh : Dibuat Oleh :
Faskel Teknik, UPL, Ketua KSM
“Awal menyusun program, menyertakan swadaya sepertinya suatu hal yang berat untuk
direalisasikan. Akan tetapi, ketika hal tersebut disosialisasikan secara intensif ke masyarakat,
khususnya masyarakat sekitar lokasi, ternyata tanggapan masyarakat sungguh di luar dugaan.
Rencana swadaya tidak hanya terpenuhi, tapi malah melampaui target yang direncanakan,” jelas
Koordinator BKM Jaya Makmur, Desa Gogodeso Ahmad Mundir.
Menurut Unit Pengelola Lingkungan (UPL) BKM Jaya Makmur Lilik Harmono, program pembangunan
jalan makadam merupakan salah satu kegiatan masyarakat di bidang lingkungan. Saat itu
masyarakat lingkungan RT 01, 03/RW 12 melihat kebutuhan jalan ini sangat mendesak untuk segera
diselesaikan.
telah memperhitungkan kemampuan swadaya yang bisa mereka sediakan. Akhirnya, pada
pelaksanaan pembangunan jalan makadam, masyarakat mampu membuktikan keswadayaan yang
telah mereka rencanakan.
Selain dengan cara pengerjaan gotong-royong, keswadayaaan masyarakat juga diwujudkan dengan
memberikan bantuan material maupun konsumsi dari ibu-ibu untuk kaum bapak yang gigih
membangun lingkungannya. Rencana awal jalan makadam adalah sepanjang 310 meter, ternyata
bisa direalisasikan sampai 1.000 meter, dengan menyerap dana BLM PNPM Mandiri Perkotaan
sebesar Rp21 juta dan dana swadaya Rp30 juta dari yang semula diperkirakan hanya Rp6,3 juta.
Kini, masyarakat bisa berbangga diri dan merasakan betul manfaat dari pembangunan jalan
makadam. Selain bisa melaksanakan dengan baik, juga dapat membuktikan bahwa swadaya bukan
sesuatu yang tidak mungkin untuk direalisasikan.
Teriring senyum, terucap kata lirih, ”Ternyata masih ada kepedulian di lingkungan tercinta ini.
Lingkunganku rupanya masih peduli. Apa yang selama ini hanya mimpi telah terwujud nyata. Jalan
baru dan semangat baru, yaitu semangat untuk berswadaya.” (Indra Budi Cahyanto, Senior
Fasilitator/Dieni Kurnia Rahmawati, Fasilitator Teknik/Candra Ayu Kusumawati, Fasilitator
Pemberdayaan Masyarakat/Yosa Hadarisma Ardhi, Fasilitator Ekonomi, Tim Askot Kabupaten/Kota
Blitar, Tim 18 Kanigoro, KMW XVI PNPM Mandiri Perkotaan Jawa Timur; Firstavina)
1. Kualitas Administrasi
No Proses Kegiatan Keluaran
1 Sesuai dengan proposal usulan kegiatan x Tidak terjadi kesalahan didalam pelaksanaan
2 Effisiensi biaya x Dapat lebih murah dari kegiatan sejenis selain PNPM
3 Sesuai hasil Pemetaan Swadaya x Hasil kegiatan dapat termanfaat dan tepat sasaran
4 Kelengkapan Laporan Pertanggung x Adanya daftar absen pekerja, buku kas keluar masuk barang material/
Jawaban (LPJ) alat
x RAB realisasi
x Foto hasil pelaksanaan
x Hasil Sertifikasi kegiatan
x Dan Berita Acara
1. Kualitas Fisik
No Proses Kegiatan Keluaran
1 Menentukan bahan material dan alat x Bahan material dan alat benar benar baik dan terjamin
2 Menentukan jenis konstruksi x Konstruksi tersebut telah benar dan sesuai sehingga dapat bertahan
lama
3 Prosedur pelaksanaan sesuai pedoman x Dapat meminimalisir ketidak sesuaian pelaksanaan dilapangan
teknis pelaksanaan x Diharapkan dapat sesuai dengan ketentuan teknis ke-PU-an
4 Waktu yang tepat x
5 Tenaga kerja yang handal x Hasil kegiatan prasarana dapat dijamin
6 Pemahaman UPL x UPL dapat paham dan mengerti pengendaliannya
Pengertian :
Penggunaan Istilah Pengendalian sering diartikan sama dengan pengawasan/supervisi tetapi juga sering
diartikan berbeda. Dalam istilah yang berbeda, pengawasan berhenti sampai pada proses adanya
temuan/penyimpangan pelaksanaan dari rencana/standarnya, termasuk rekomendasi/tindaklanjutnya
sedangkan pengendalian sampai pada dilakukannya tindakan perbaikan atas penyimpangan tersebut.
Pengawas hanya sampai pada memberikan saran tindaklanjut/perbaikan atas temuan sedangkan
tindaklanjutnya dilakukan oleh pengendali. Jadi Pengendalian lebih luas dari sekedar pengawasan/supervisi.
Sasaran/Keluaran Pengendalian :
Kegiatan/Pekerjaan terlaksana secara benar, lancar (terkoordinasi) dan terarah menuju perwujudan
Langkah-Langkah Pengendalian :
1. Buatlah/Rencanakan :
Lakukan/Laksanakan :
KRITERIA
No BENTUK PENILAIAN
YA TIDAK
I KONDISI FISIK
III WAKTU
IV BIAYA
V ADMINISTRASI PELAKSANAAN
Tujuan kegiatan pemanfaatan dan pemeliharaan dalam hal ini O&P adalah :
a. Untuk Memelihara prasarana secara berkelanjutan;
b. Adanya jaminan terhadap kualitas prasarana;
c. Adanya keuntungan yang berkelanjutan dari hasil pemanfaatan prasarana.
Catatan :
a. Pada prinsipnya semua prasarana yang telah dibangun harus dipelihara. Namun demikian, mengingat
pemanfaat setiap prasarana tidak seluruhnya sama maka pembentukan/pengorganisasian O&P disini hanya
diprioritaskan pada prasarana yang berifat umum dan prasarana kelompok.
b. Untuk prasarana yang bersifat individu atau pengunaan oleh satu keluarga saja, tidak perlu dibentuk
Organisasi Pengelolanya, seperti Jamban Keluarga, Saluran Limbah Rumah Tangga, karena sudah langsung
dipelihara oleh masing-masing keluarga pengguna.
c. Apabila terdapat beberapa KSM yang mengelola O&P prasarana yang sama atau mempunyai keterkaitan
fungsional atau kesamaan penerima manfaat maka dapat saja organisasi O&P nya disatukan, melalui
pengembangan organisasi O&P, dengan alternatif yang dapat dilakukan antara lain adalah menggabungkan
organisasi Pengelolanya (satu Organisasi/Tim Pengelola) atau melakukan kesepakatan kerja sama
pengelolaannya.
d. Harus adanya “pemeriksaan berkala” yang pengendaliannya dilakukan oleh UPL
BERITA ACARA
Pembentukan Organisasi Pengelola
Pemanfaat dan Pemelihara ( O&P )
Pada hari ini ……….. tangggal ………….., bulan ……….., tahun …………… telah diadakan
rapat pembentukan Organisasi Pengelola Pemanfaatan dan Pemeliharaan sarana &
prasarana :
KSM : ……...........................................…………
Alamat : …………...........................................……
Kegiatan : ………...........................................………
Lokasi Kegiatan : ............................................................
Dalam rapat pembentukan O&P ini telah disepakati bersama bentuk struktur organisasi
dan pengurus sebagaimana terlampir.
Demikian berita acara pembentukan organisasi Pengelola pemanfaat dan pemelihara ini
dibuat, dan akan dijadikan dasar bagi seluruh pihak yang terkait dalam pelaksanaan
kegiatan O&P.
............................................... 20....
BKM/UPL, Ketua KSM/Organisasi O&P
(....................................) (.................................)
Mengetahui :
Lurah/Ka Desa :.........................................................
Ketua RW :.........................................................
Ketua RT :.........................................................
Tokoh Masyarakat :.........................................................
Nama O&P :
Prasarana :
Kab/Kota :
Perkiraan Sumber
No Jenis Kegiatan Frek wensi Tugas-Tugas Biaya Pembiayaan
(Rp)
1 2 3 4 5 6
1. Pendataan Anggota Ditentukan Melakukan Pendataan warga yang
Pemanfaat sesuai menjadi anggota pemanfaat
kesepakatan prasarana (Mengisi Form-2)
warga, misalnya
mingguan atau
bulanan
2. Penggalian Sumber Ditentukan Melakukan pencarian dana untuk
Dana sesuai membiayai kegiatan pemeliharaan
kesepakatan prasarana (termasuk untuk
warga, sesuai pengembangan bila perlu) dari
sumber berbagai sumber pembiayaan yang
perolehannya dianggap sah seperti Iuran,
Retribusi, Bantuan Pemda/Desa,
Donatur, dll)
3. Inventarisasi Kondisi Ditentukan Melakukan pemantauan langsung
Prasarana sesuai dan menginventarisasi kondisi
kesepakatan bagian-bagian prasarana. (Mengisi
warga, misalnya Form-3)
mingguan atau
bulanan
4. Pemeliharaa : Ditentukan Uraian tugas/ rincian kegiatan yang
sesuai cara akan dilakukan diisi sesuai jenis
a. Rutin Mingguan
pemeliharaan prasarana (mengacu pada Cara
b. Rutin Bulanan Rutin/Berkala Pemeliharaan, Buku Pedoman
dari jenis Teknis Sederhana Pembangunan
prasarana yang Prasarana yang sudah ada)
dikelola
5. Menyusun RAB & Jadwal Sesuai hasil 1. Menyusun Rencana Anggaran
Perbaikan Inventarisasi Biaya untuk Perbaikan
Kerusakan Prasarana (Contoh
Format : Form 4);
2. Menyusun Jadwal Pelaksanaan
Perbaikan dilapangan, termasuk
menetapkan penanggungjawab
pelaksanaan dilapangan
(Mengisi Form-5)
…………………….., ………………………………………….
Ketua/Koordinator O&P
(………………....…………….)
Petunjuk Pengisian :
Nama O & M diisi sesuai hasil kesepakan misal : O & M Melati, Gotong Royong dll.
Prasarana diisi Jenis Prasarana yang telah dibangun, misal : MCK, Air Bersih, Jalan Rabat Beton dll
Lokasi / Desa, Kecamatan, Kab/Kota diisi dengan nama desa/kel, kecamatan dan kab/kota (sesuikan)
Kolom 1 : Diisi Nomor Urut
Kolom 2 : Diisi Uraian Kegiatan Pemanfaatan & Pemeliharaan prasarana yang akan dilaksanakan;
Kolom 3 : Diisi Jumlah frekwensi/periodik pelaksanaan kegiatan;
Kolom 4 : Diisi rincian Tugas-tugas yang akan dilaksanakan;
Kolom 5 : Diisi Besarnya Perkiraan Biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan/tugas-tugas;
Kolom 6 : Diisi Perkiraan Sumber Pembiayaan kegiatan (Iuran/Retribusi/ Donatur/Bantuan Pemda atau Desa/ Lain-lain
pendapatan yang sah);
Nama O&P :
Tanggal
Prasarana :
Kab/Kota :
Jenis
Nama Alamat
No Kelamin Pekerjaan Keterangan
1 2 3 4 5 6
Bila pendataan anggota berdasarkan KK maka nama dicantumkan adalah nama Kepala Keluarga.
Ketua/Koordinator O&P
(…………………………….)
Petunjuk Pengisian :
Nama O & P diisi sesuai hasil kesepakan misal : O & M Melati, Gotong Royong dll.
Prasarana diisi Jenis Prasarana yang telah dibangun, misal : MCK, Air Bersih, Jalan Rabat Beton dll
Lokasi / Desa, Kecamatan, Kab/Kota diisi dengan nama desa/kel, kecamatan dan kab/kota (sesuikan)
Kolom Tanggal diisi tanggal saat pencatatan;
Kolom 1 : Diisi Nomor Urut
Kolom 2 : Diisi Nama Masyarakat yang secara langsung memanfaatkan prasarana
Kolom 3 : Diisi Jenis Kelamin (Laki-laki / Perempuan)
Kolom 4 : Diisi Alamat tempat tinggal / domisili
Kolom 5 : Diisi Pekerjaan Petani / Pengusaha / PNS / Lainnya
Kolom 6 : diisi Catatan/Keterangan lain yang diperlukan (bila ada)
Kab/Kota :
(…………………………)
Petunjuk Pengisian :
Nama O & P diisi sesuai hasil kesepakan missal : O & P Melati, Gotong Royong dll.
Prasarana diisi Jenis Prasarana yang telah dibangun, missal : MCK, Air Bersih, Jalan Rabat Beton dll;
Lokasi / Desa, Kecamatan, Kab/Kota diisi dengan nama desa/kel, kecamatan dan kab/kota (sesuikan);
Kolom Tanggal diisi tanggal pencatatan inventarisasi;
Kolom 1 : Diisi Nomor Urut;
Kolom 2 : Diisi jenis komponen prasarana yang ada, misal : Pipa pralon, Kran air dll (untuk prasarana air bersih), Paving
blok, Jalan Rabat Beton dll (untuk prasarana jalan), Atap, Dinding Bata, Pipa Udara, septik tank dll (untuk prasarana
MCK) ;
Kolom 3 : Diisi volume total komponen prasarana ;
Kolom 4 : Diisi satuan volume disesuaikan dengan komponen prasarana, misal : meter kubik (M3), meter pesegi (M2),
buah, unit dll.
Kolom 5 dan 6 : Diisi dengan jumlah volume status kondisi komponen/bagian/kelengkapan prasarana pada saat
melakukan inventarisasi/pengamatan dilapangan, jumlah kondisi baik diisi pada kolom (5) dan jumlah kondisi rusak (diisi
pada kolom (6);
Kolom 7 : Diisi dengan rencana usulan penanganan kerusakan sesuai komponen prasarana misal: penggantian kran air,
penambalan lantai rabat beton, penggantian atap seng dll.
Kolom 8 : Diisi dengan nilai rupiah perkiraan biaya perbaikan kerusakan yang ada pada masing-masing kompoen
prasarana.
Kab/Kota : Volume
Jumlah Biaya
No Uraian Kebutuhan Volume Satuan Harga Satuan
(Rp)
1 2 3 4 5 6
Ketua/Koordinator O&P
(…………………………….)
Petunjuk Pengisian :
Nama O & P diisi sesuai hasil kesepakan missal : O & P Melati, Gotong Royong dll.
Prasarana diisi Jenis Prasarana yang telah dibangun, missal : MCK, Air Bersih, Jalan Rabat Beton dll
Lokasi / Desa, Kecamatan, Kab/Kota diisi dengan nama desa/kel, kecamatan dan kab/kota (sesuikan)
Kolom Tanggal diisi tanggal penyusunan RAB;
Kolom 1 : Nomor Urut
Kolom 2 : Diisi dengan jenis bahan yang dibutuhkan untuk perbaikan kerusakan
Kolom 3 : Diisi dengan volume bahan yang dibutuhkan,
Kolom 4 : Diisi satuan volume disesuaikan dengan komponen prasarana, misal : meter kubik (M3), meter pesegi (M2),
buah, unit dll.
Kolom 5 : Diisi dengan harga satuan masing-masing bahan
Kolom 6 : Diisi Jumlah biaya yang dibutuhkan masing-masing bahan (volume x harga satuan)
Kab/Kota : Volume
Ketua/Koordinator O&P
Ketua/Koordinator O&P
(…………………………….)
Petunjuk Pengisian :
Jenis Kegiatan, diisi sesuai
Nama O & P diisi sesuai hasil kesepakan, misal : O & P Melati, Gotong Royong;
Prasarana diisi Jenis Prasarana yang telah dibangun, missal : MCK, Air Bersih, dll
Lokasi / Desa, Kecamatan, Kab/Kota diisi dengan nama desa/kel, kecamatan dan kab/kota (sesuikan)
Tanggal diisi tanggal saat penyusunan Jadwal;
Jenis Pekerjaan, diisi nama pekerjaan yang akan dilaksanakan, seperti perbaikan saluran, dll
Volume, diisi volume pekerjaan dan satuannya, misalnya perbaikan saluran 5 m.
Kolom No. : Diisi Nomor Urut kegiatan
Kolom Uraian Pekerjaan : Diisi dengan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan
Kolom Volume : Diisi dengan volume kegiatan yang akan dilakasnakan,
Kolom Satuan : Diisi satuan volume, misal : meter kubik (M3), dll.
Kolom Durasi : Diisi waktu/lamanya pelaksanaan tiap kegiatan (hari, minggu, dst)
Kolom Jadwal Pelaksanaan: Tempat menggambarkan waktu pelaksanaan (berbentuk balok datar)
Kolom Keterangan: diisi dengan catatan/keterangan yang diperlukan, misalnya nama penanggunjawab kegiatan, dll
Beberapa perundang-undangan dan peraturan lingkungan yang perlu diketahui sebagai sumber
informasi rujukan yang benar dalam melaksanakan kegiatan infrastruktur , yaitu :
Pedoman Umum Pelaksanaan PNPM MP menyebutkan bahwa kegiatan yang didanai adalah yang
tidak masuk dalam daftar kegiatan yang dilarang (Negative List).
x Kegiatan yang menimbulkan polusi air dan udara tidak akan didanai kecuali
penggunannya kecil dan mendapat sertifikasi dari Bapedalda
x Penggunaan material B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) tidak akan didanai
x Kegiatan penebangan atau pembelian alat-alat penebangan tidak akan didanai
x Pembangunan di wilayah yang dilindungi
x Jalan di dalam kawasan yang dilindungi
x Tidak ada pemukiman baru atau perluasan permukiman di wilayah yang
dilindungi, kecuali sudah ada sebelumnya dan kebijakan pemerintah mengijinkan melalui
ReKompak.
3. Proposal kegiatan jenis konstruksi dan yang menimbulkan ganguan atas tanah atau air atau
melibatkan pembuangan limbah, perlu dilengkapi dengan Prosedur Operasi Baku atau
Standar Teknis untuk menyelamatkan lingkungan, khusunya kegiatan yang akan didanai.
Secara umum kegiatan infrastrukur yang disetujui adalah kegiatan yang tidak mempunyai dampak
negatif, besar, penting, dan lama. Mitigasi dampak harus terintegrasi dengan langkah-langkah teknis
kegiatan. Berikut ini contoh-contoh potensi dampak dan cara penanggulangannya.
6 Sarana Persampahan - Estetika karena sampah - Menyediakan tempat sampah yang sesuai
berserakan
- Sumber - Menyediakan tempat sampah yang
perkembangbiak- kan higiensi dan operasional pengangkutan
penyakit sampah yang rutin
7 Rumah Sehat - Kesehatan penghuni - Melengkapi bangunan rumah dengan
rumah ventilasi sinar matahari dan aliran udara
yang memadai
- Menyediakan jamban yang higienis
- Melengkapi halaman rumah dengan
saluran drainase yang benar atau
kemiringan halaman rumah yang cukup
tidak ada genangan air
Pengamanan Sosial
Komponen Pengamanan Sosial
Mengenali komponen pengamanan sosial adalah bagian paling penting untuk memahami upaya
pencegahan terhadap munculnya dampak sosial di masyarakat. Berikut ini adalah beberapa
komponen yang dapat menimbulkan dampak sosial di masyarakat:
(1). Penyediaan Lahan
(2). Pengadaan Kayu
(3). Perlakuan Terhadap Penduduk Asli
(4). Penggusuran
(5). Permukiman Kembali
Pengetahuan mengenai status hukum lahan yang akan digunakan merupakan kewajiban yang harus
disadari sejak awal perencanaan. Tanpa pengetahuan mengenai status hukum terhadap lahan
dimana infrastruktur akan dibangun berarti membuka peluang timbulnya masalah baru.
Kemungkinan-kemungkinan masalah yang dapat terjadi adalah infrastruktur yang akan dibangun
tidak dapat dilanjutkan, atau terjadi pembongkaran paksa setelah dibangun, karena pemilik lahan
berkeberatan. Untuk menghindari munculnya kasus seperti itu, maka kejelasan status lahan yang
akan digunakan harus diketahui dan diselesaikan dari awal perencanaan.
Beberapa jenis infrastruktur yang akan dibangun mengunakan kayu sebagai salah satu materialnya,
misalnya: jembatan, MCK, los pasar, dll dan kerangka atap gedung, dll. Kayu yang dibeli dengan
dana program haruslah kayu yang legal. Artinya, kayu tersebut dibeli/didapatkan dari sumber
material yang memiliki SK-SHH (Surat Keterangan Sahnya Hasil Hutan) (Informasi lengkap
mengenai SK-SHH dapat dilihat di Kepmenhut 126/kpts-II/2003).
Mengapa program melarang penggunaan kayu ilegal untuk infrastruktur yang dibangun? Kebijakan
ini adalah dalam rangka memberi dukungan untuk mencegah/mengurangi terjadinya penebangan
kayu secara liar yang berdampak pada perusakan hutan lindung dan cagar alam lainnya. Kerusakan
hutan dan lingkungan, pada saatnya akan merugikan masyarakat sendiri. Seperti misalnya akan
terjadi banjir, tanah longsor dan bahkan kekurangan sumber air baku.
Definisi Penduduk Asli adalah “komunitas terbatas” yang memiliki budaya dan adat yang khas yang
dianggap berbeda dengan sebagian besar komunitas lain yang berada di sekitanya. Budaya dan adat
yang khas ini telah berlangsung dan bertahan sangat lama. Umumnya, kelompok ini mendiami lokasi
tertentu dan memiliki beberapa karakteristik budaya tertentu pula. Para fasilitator yang bertugas di
lokasi khusus ini - terutama bila bukan berasal dari komunitas tersebut - harus memperhatikan dan
mempertimbangkan budaya dan adat setempat agar terhindar dari konflik yang tidak diinginkan.
Oleh karena itu para fasilitator program seharusnya memiliki ‘empati’ terhadap budaya dan adat
penduduk asli serta mampu mewaspadai kemungkinan munculnya potensi konflik sedini mungkin.
(4) Penggusuran
Dalam kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan, makna dari penggusuran adalah tindakan yang
mengakibatkan satu atau sejumlah kegiatan/bangunan/rumah tangga terpaksa berpindah dari lokasi
yang ditempatinya selama ini, dikarenakan lokasi tersebut menjadi lokasi kegiatan yang diusulkan
masyarakat. Secara lebih rinci, sebuah tindakan dapat disebut penggusuran bila memenuhi kriteria
berikut ini:
x Semuanya atau lebih dari 50% dari lahan atau bangunan milik seseorang atau sejumlah orang
terkena subproyek, atau
x Kurang dari 50% dari lahan atau bangunan terkena subproyek, dan bagian yang tersisa secara
ekonomi tidak layak atau tidak dapat dihuni.
Tindakan penggusuran memiliki konsekuensi terhadap nilai kompensasi yang diterima oleh pihak
tergusur, ketidaksepakatan terhadap nilai kompensasi dapat berdampak munculnya konflik di
masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan persetujuan mengenai nilai kompensasi sebagai hasil dari
negosiasi dari para pihak terkait.
Definisi Permukiman kembali adalah sebuah upaya untuk memindahkan penduduk dari lokasi yang
terkena proyek ke lokasi baru. Pemindahan ini harus mengandung makna bahwa penduduk yang
terkena dampak tersebut dapat mengembangkan kehidupan yang lebih baik di lokasi baru.