Alat Musik
Alat Musik
MODERN
Seni Budaya dan Keterampilan
Guru: Yanda Muhammad Ya’qub
OLEH:
SEKAR WULANDARI
SITI AINI
MELANIE ZHAFIRA FATIHA
NASUTION
RIZKY ADE AULIA
DIAH PERMATASARI
KELAS: X IIK-1
MAN 1 MEDAN
T.A. 2018/2019
ALAT MUSIK
Menurut jenisnya, alat musik terbagi menjadi 2, yaitu Alat musik tradisional dan
NonTradisional(Modern).
1. Alat Musik Tradisional
Alat Musik Tradisional adalah alat-alat musik yang berkembang secara turun-temurun
pada suatu daerah yang digunakan untuk mengiringi lagu-lagu daerah asal
berkembangnya alat musik tersebut.
Contoh alat musik tradisional dan nama daerahnya:
1. Nanggroe Aceh Darussalam - Celempong
Gordang Sambilan adalah alat musik pukul (membranophone) yang berasal dari
masyarakat Batak-Mandailing. Sambilan secara harfiah berarti sembilan buah gendang,
Sembilan buah gendang yang terkait dengan instrumen musik lainnya, pengertian Gordang
Sambilan merupakan penjelasan yang mencakup keseluruhan ensambel Gordang Sambilan
termasuk gong, simbal, dan alat musik tiup masyarakat Mandailing.
4. Riau - Kordeon
Bebano adalah musik perkusi yang mengiringi Bukoba (koba) yaitu tradisi lisan yang
biasa didendangkan pada saat perhelatan seperti pernikahan.
6. Jambi - Serangko
Alat musik tradisional dari Jambi ini cara memainkannya adalah dengan ditiup.
Serangko terbuat dari bahan tanduk kerbau yang panjang, biasanya panjang tanduk yang
sering digunakan memiliki panjang sekitar 1 sampai 1,5 meter.
Gambangan alat musik pukul yang mirip Gamelan di Jawa dan Bali, terdiri dari tujuh potong
kayu. Terkadang dalam kondisi tertentu bisa hanya menggunakan lima potong kayu,
merupakan alat musik asli Belitung.Bahannya terbuat dari kayu lempung atau kayu yang
ringan seperti meranti, medang, libut, dan sengkrubong.
9. Bengkulu - Doll
Alat musik ini sekilas berbentuk seperti beduk. Berbentuk setengah bulat lonjong dan
berhiaskan ornamen warna-warni. Dol terbuat dari kayu atau bonggol kelapa yang terkenal
ringan namun kuat atau kadang juga terbuat dari kayu pohon nangka. Bonggol pohon kelapa
dilubangi dan bagian atasnya lalu ditutup kulit sapi atau kulit kambing. Diameter dol terbesar
bisa mencapai 70-125 cm. Doll dimainkan dengan cara dipukul, ada 3 teknik dasar
memainkan dol, yaitu: disebut suwena, tamatam, dan suwari. Jenis pukulan suwena biasanya
untuk suasana berduka cita dengan tempo pukulan lambat; tamatam untuk suasana riang,
konstan dan ritmenya cepat; sementara suwari adalah pukulan untuk perjalanan panjang
dengan tempo pukulan satu-satu. Dalam pementasan dol, ada intsrumen lain yang ikut
mengiringi, seperti tassa (sejenis rebana yang dipukul dengan rotan), dol berukuran kecil,
serunai, dan lainnya.
Bende adalah alat musik tradisional khas Lampung yang dahulu berfungsi seperti
kentongan yaitu untuk memberi tanda atau peringatan ketika hendak memberikan informasi
kepada masyarakat. Saat Bende ini dibunyikan biasanya warga akan berkumpul atau disuruh
berkumpul di suatu tempat yang biasanya adalah balai desa setempat. Tak hanya digunakan
sebagai penanda untuk memberikan informasi, alat musik ini juga sering digunakan untuk
memberi tahu bahwa sebuah pesta rakyat dimulai.
Gender (dibaca:"gendèr",
IPA:gəndɛr) adalah alat musik pukul
logam (metalofon) yang menjadi bagian
dari perangkat gamelan Jawa dan Bali.
Alat ini memiliki 10 sampai 14 bilah
logam (kuningan) bernada yang
digantungkan pada berkas, di atas
resonator dari bambu atau seng, dan diketuk dengan pemukul berbetuk bundaran berbilah
dari kayu (Bali) atau kayu berlapis kain (Jawa). Nadanya berbeda-beda, tergantung tangga
nada yang dipakai. Pada gamelan Jawa yang lengkap terdapat tiga gender: slendro, pelog
pathet nem dan lima, dan pelog pathet barang.
Calung dibagi menjadi dua jenis, yaitu calung jinjing dan calung rantay. Calung
jinjing berbentuk deretan bambu bernada yang disatukan dengan sebilah kecil bambu (paniir).
Adapun rantay adalah bilah tabung dideretkan dengan tali kulit waru (lulub) dari yang
terbesar hingga yang terkecil, jumlahnya ada 7 wilahan (7 ruas bambu) atau lebih.
Alat musik ini mempunyai peranan sangat besar, hal itu dibuktikan delam sebuah set
gamelan seringnya ada lebih dari 2 buah saron yang dipakai dengan nada
versi Pelog dan Slendro. Dengan ukurannya yang lebih kecil, saron bisa mengeluarkan nada
satu oktaf lebih tinggi daripada demung.
Demung adalah salah satu instrumen gamelan yang termasuk keluarga balungan.
Dalam satu set gamelan biasanya terdapat 2 demung, keduanya memiliki versi pelog dan
slendro. Demung menghasilkan nada dengan oktaf terendah dalam keluarga balungan,
dengan ukuran fisik yang lebih besar. Demung memiliki wilahan yang relatif lebih tipis
namun lebih lebar daripada wilahan saron, sehingga nada yang dihasilkannya lebih rendah.
Tabuh demung biasanya terbuat dari kayu, dengan bentuk seperti palu, lebih besar dan lebih
berat daripada tabuh saron.
Alat musik tradisional Bali yang kedua ini dikenal dengan nama Pereret. Alat musik
tempo dulu ini adalah alat musik kuno sejenis trompet yang terbuat dari bahan kayu yang
dibentuk sedemikian rupa sehingga menjadi trompet.
ditengahnya.
Salude merupakan alat musik sejenis sitar tabung yang termasuk dalam kelompok
ido-kardofon. Cara memainkan alat musik tradisional ini dengan cara dipetik serta dipukul
dengan pelepah pinang.
Arababu adalah alat musik gesek jenis rebab yang terbuat dari bambu, wadah
gemanya terbuat dari kayu, bambu atau tempurung.
Cikir adalah alat musik yang terbuat dari batok buah kelapa yang masih utuh dan diisi
dengan beberapa butir kerikil bulat atau biji kacang hijau kering.
Gitar elektrik dari namanya saja sudah tentu alat musik ini termasuk modern
karena sudah menggunakan listrik dan dibuat dengan bahan-bahan berteknologi.
Selain itu semua jenis gitar seperti gitar bas dan akustik pun termasuk alat musik
modern
2. Piano.
4. 4. Biola
Pada
alat musik ini dimainkannya dengan cara di gesek,
pemainnya di sebut violin. "Biola adalah sebuah alat
musik dawai yang dimainkan dengan cara
digesek. Biola memiliki empat senar (G-D-A-E) yang
disetel berbeda satu sama lain dengan interval
sempurna kelima.
5. Saxophone/ Saksofon