8 Abses Leher Dalam
8 Abses Leher Dalam
Pemeriksaan :
Palatum molle membengkak dan menonjol ke depan
Teraba fluktuasi
Uvula dan tonsil membengkak
Hiperemis
Detritus
Teraba pembesaran KGB regional
Terapi :
Antimikroba dosis tinggi
Simptomatik
Kumur-kumur cairan hangat
Kompres dingin pada leher
Punksi pada daerah abses
Bila trismus analgesia lokal dengan injeksi novocaine atau xylocaine 1% di ganglion
sphenopalatina
Dianjurkan operasi tonsilectomy
Komplikasi :
( Abses pecah spontan ( perdarahan ( aspirasi paru (pyemia)/aspirasi pneumonia.
( Penjalaran infeksi dan abses ke daerah para faring ( abses parafaring.
( Bila menjalar sampai intrakranial ( trombosis sinus kavernosus, meningitis dan abses otak.
B. Abses Retrofaring
Abses diantara fascia prevertebralis dengan retrofaring.
Ditemukan pada anak-anak umur 3 bulan – 5 tahun.
Etiologi :
Infeksi saluran nafas atas limfadenosis retrofaring.
25
THT 172
Trauma dinding belakang faring oleh benda asing.
Interkulosis vertebra cervicalis bagian atas (abses dingin).
Gejala dan tanda :
Rasa nyeri dan sukar menelan
Anak menangis dan cengeng, tidak mau makan dan minum
Demam, leher kaku dan nyeri
Sesak nafas sumbatan jalan nafas
Stridor
Pada dinding belakang faring benjolan teraba lunak
Diagnosa :
Ditegakkan berdasarkan riwayat infeksi saluran nafas bagian atas dan trauma.
Diagnosa banding :
Adenoiditis
Neoplasma
Aneurisma aorta
Terapi :
Medikamentosa : antimikroba dosis tinggi
Tindakan bedah
Komplikasi :
A. Penjalaran ke ruang parafaring dan ruang vascular viscera
B. Mediastinitis
C. Obstruksi jalan nafas asfiksia
D. Bila pecah spontan pneumonia aspirasi dan abses paru
C. Abses Parafaring
Etiologi :
Langsung : akibat tusukan jarum.
Proses supurasi kelenjar limfe bagian dalam, gigi, tonsil, faring, hidung, sinus paranasal,
mastoid dan vertebra cervicalis.
Penjalaran infeksi dari ruang peritonsil, retrofaring atau submandibula.
Gejala dan tanda :
Trismur
Indurasi (pembengkakan di sekitar annulus mandibulae)
Demam tinggi
Pembengkakan dinding lateral faring menonjol ke arah media
Diagnosa :
Berdasarkan riwayat penyakit, gejala dan tanda klinik.
Komplikasi :
Peradangan intrakranial
Kebawah menyusuri selubung karotid mediastinum
Kerusakan dinding pembuluh darah
Tromboflebitis
Septikaemia
Terapi :
Antimikroba dosis tinggi parenteral
Evaluasi abses
D. Ludwig’s Angina
Ialah selulitis ruang suprahyoid. Infeksi yang terbatas pada salah satu atau lebih ruang
submandibulare disebut “Pseudoangine Ludovici”.
Etiologi :
Berasal dari gigi
Peradangan supuratif kelenjar limfe cervical di dalam ruangan submandibulare
Gejala dan tanda :
Nyeri di tenggorok dan leher
26
THT 172
Pembengkakan di daerah submandibulare hiperemis dan keras pada palpasi
Dasar mulut membengkak
Sesak nafas
Diagnosa :
Berdasarkan riwayat sakit gigi, mengorek atau cabut gigi
Pada Pseudoangine Ludovici terjadi fluktuasi
Terapi :
Antimikroba dosis tinggi
Eksplorasi tujuan dekompresi
Evaluasi pus (jarang pada Angina Ludovici)
Insisi
Terapi kausal infeksi gigi
Rawat inap
Komplikasi :
Sumbatan jalan nafas
Penjalaran ke ruang leher dalam lainnya dan mediastinum
Sepsis
27