Anda di halaman 1dari 3

THT 172

ABSES LEHER DALAM


A. Abses Peritonsil (Quinsy)
 Etiologi :
 Komplikasi tonsillitis akut
 Penyebab = kuman penyebab tonsillitis
 Ditemukan kuman anaerob dan aerob
 Pathogenesa :
 Superior dan lateral fossa tonsilaris jaringan ikat longgar.
 Infiltrasi supuratif ke ruang potensial peritonsil.
 Pembengkakan palatum molle.
 Permukaan hiperemis.
 Daerah lunak dan kekuningan.
 Tonsil terdorong ke tengah, depan dan bawah.
 Uvula bengkak dan terdorong ke sisi kontra lateral.
 Iritasi M. Pterigoideus interna.
 Abses  aspirasi ke paru.
 Gejala dan tanda:
 Odinofagia (sakit menelan) yang lebih hebat pada satu sisi
 Otalgia (sakit telinga)
 Muntah (regurgitasi)
 Mulut bau (foetor ex ore)
 Hipersalivasi
 Suara sengau
 Kadang-kadang sukar membuka mulut
 Pembengkakan glandula submandibulare dengan nyeri tekan

 Pemeriksaan :
 Palatum molle membengkak dan menonjol ke depan
 Teraba fluktuasi
 Uvula dan tonsil membengkak
 Hiperemis
 Detritus
 Teraba pembesaran KGB regional
 Terapi :
 Antimikroba dosis tinggi
 Simptomatik
 Kumur-kumur cairan hangat
 Kompres dingin pada leher
 Punksi pada daerah abses
 Bila trismus  analgesia lokal dengan injeksi novocaine atau xylocaine 1% di ganglion
sphenopalatina
 Dianjurkan operasi tonsilectomy
 Komplikasi :
( Abses pecah spontan ( perdarahan ( aspirasi paru (pyemia)/aspirasi pneumonia.
( Penjalaran infeksi dan abses ke daerah para faring ( abses parafaring.
( Bila menjalar sampai intrakranial ( trombosis sinus kavernosus, meningitis dan abses otak.

B. Abses Retrofaring
 Abses diantara fascia prevertebralis dengan retrofaring.
 Ditemukan pada anak-anak umur 3 bulan – 5 tahun.
 Etiologi :
 Infeksi saluran nafas atas  limfadenosis retrofaring.
25
THT 172
 Trauma dinding belakang faring oleh benda asing.
 Interkulosis vertebra cervicalis bagian atas (abses dingin).
 Gejala dan tanda :
 Rasa nyeri dan sukar menelan
 Anak menangis dan cengeng, tidak mau makan dan minum
 Demam, leher kaku dan nyeri
 Sesak nafas  sumbatan jalan nafas
 Stridor
 Pada dinding belakang faring  benjolan teraba lunak
 Diagnosa :
Ditegakkan berdasarkan riwayat infeksi saluran nafas bagian atas dan trauma.
 Diagnosa banding :
 Adenoiditis
 Neoplasma
 Aneurisma aorta
 Terapi :
 Medikamentosa : antimikroba dosis tinggi
 Tindakan bedah
 Komplikasi :
A. Penjalaran ke ruang parafaring dan ruang vascular viscera
B. Mediastinitis
C. Obstruksi jalan nafas  asfiksia
D. Bila pecah spontan  pneumonia aspirasi dan abses paru

C. Abses Parafaring
 Etiologi :
 Langsung : akibat tusukan jarum.
 Proses supurasi kelenjar limfe bagian dalam, gigi, tonsil, faring, hidung, sinus paranasal,
mastoid dan vertebra cervicalis.
 Penjalaran infeksi dari ruang peritonsil, retrofaring atau submandibula.
 Gejala dan tanda :
 Trismur
 Indurasi (pembengkakan di sekitar annulus mandibulae)
 Demam tinggi
 Pembengkakan dinding lateral faring  menonjol ke arah media
 Diagnosa :
Berdasarkan riwayat penyakit, gejala dan tanda klinik.
 Komplikasi :
 Peradangan intrakranial
 Kebawah menyusuri selubung karotid  mediastinum
 Kerusakan dinding pembuluh darah
 Tromboflebitis
 Septikaemia
 Terapi :
 Antimikroba dosis tinggi  parenteral
 Evaluasi abses

D. Ludwig’s Angina
 Ialah selulitis ruang suprahyoid. Infeksi yang terbatas pada salah satu atau lebih ruang
submandibulare disebut “Pseudoangine Ludovici”.
 Etiologi :
 Berasal dari gigi
 Peradangan supuratif kelenjar limfe cervical di dalam ruangan submandibulare
 Gejala dan tanda :
 Nyeri di tenggorok dan leher

26
THT 172
 Pembengkakan di daerah submandibulare  hiperemis dan keras pada palpasi
 Dasar mulut membengkak
 Sesak nafas
 Diagnosa :
 Berdasarkan riwayat sakit gigi, mengorek atau cabut gigi
 Pada Pseudoangine Ludovici  terjadi fluktuasi
 Terapi :
 Antimikroba dosis tinggi
 Eksplorasi  tujuan dekompresi
 Evaluasi pus (jarang pada Angina Ludovici)
 Insisi
 Terapi kausal infeksi gigi
 Rawat inap
 Komplikasi :
 Sumbatan jalan nafas
 Penjalaran ke ruang leher dalam lainnya dan mediastinum
 Sepsis

27

Anda mungkin juga menyukai