Anda di halaman 1dari 30

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENYULUHAN KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS) TENTANG


IMUNISASI
DI RUANG MERPATI RSUD DR. SOETOMO SURABAYA

Disusun oleh:
Kelompok C4
1. Adilla Kusuma Dewi, S.Kep. (131913143102)
2. Dewita Pramesti S, S.Kep. (131913143103)
3. Rifki Fauzi M, S.Kep. (131913143104)
4. Nia Istianah, S.Kep. (131913143105)
5. Nanda Elanti Putri, S.Kep. (131913143106)

STASE KEPERAWATAN MATERNITAS


PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Pokok bahasan : Imunisasi
Sasaran : Keluarga pasien di Ruang Merpati Dr. Soetomo Surabaya
Tempat : Ruang Merpati
Hari, tanggal : Jumat, 10 Januari 2020
Waktu : 30 menit (10.00–10.30 WIB)

A. Tujuan penyuluhan
1. Tujuan instruksional umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit sasaran memahami
mengenai imunisasi.
2. Tujuan instruksional khusus
Setelah diberikan penjelasan selama 30 menit, diharapkan :
1. Keluarga pasien mengetahui pengertian imunisasi
2. Keluarga pasien mengetahui tujuan imunisasi
3. Keluarga pasien mengetahui manfaat imunisasi
4. Keluarga pasien mengetahui kontraindikasi imunisasi
5. Keluarga pasien mengetahui penyakit yang bisa dicegah dengan
imunisasi
6. Keluarga pasien mengetahui dampak tidak imunisasi
7. Keluarga pasien mengetahui jenis jenis dari imunisasi
8. Keluarga pasien mengetahui jadwal imunisasi
B. Kegiatan penyuluhan
1. Sasaran
Keluarga pasien di Ruang Merpati RSUD Dr. Soetomo Surabaya
2. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
3. Materi
Imunisasi

4. Media
a. Leaflet
b. Power point
5. Pengaturan tempat
Peserta penyuluhan duduk berhadapan dengan tim penyuluhan
Keterangan :
: Slide powerpoint
: Pemateri
: Moderator
: Notulensi
: Observer dan dokumetasi
: Fasilitator
6. Pengorganisasian
a. Pembimbing akademik : Tiyas Kusumaningrum, S.Kep., Ns.,
M.Kep
b. Pembimbing klinik : Sulianah, SST., M.Keb
c. Penanggung jawab : Nanda Elanti Putri, S.Kep
d. Moderator : Adilla Kusuma Dewi, S.Kep
e. Pemateri : Rifky Fauzi M, S. Kep
f. Fasilitator : Dewita Pramesti, S.Kep
g. Observer dan dokumentator : Nia Istianah, S.Kep

7. Pembagian tugas (job description)


No. Nama sie Pembagian tugas

1. KSK 1. Menyiapkan perlengkapan absensi


2. Membantu peserta untuk mengisi absensi
2. Moderator 1. Membuka acara, memperkenakan tim penyuuuhan
dan menyampaikan maksud serta tujuan kegiatan
penyuluhan
2. Memandu jalannya penyuluhan dan sesi tanya jawab
3. Menjelaskan kontrak waktu dan mekanisme kegiatan
4. Melakukan evaluasi hasil tentang materi yang telah
disampaikan
5. Menutup acara penyuluhan
3. Penyaji 1. Menyampaikan materi penyuluhan
2. Menggali pengetahuan peserta tentang materi yang
akan disampaikan
3. Menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh peserta
4. Notulen 1. Mencatat pertanyaan peserta dan jawaban penyaji
sebagai dokumentasi kegiatan
2. Mencatat proses kegiatan penyuluhan disesuaikan
dengan rencana kegiatan pada SAP
3. Menyusun laporan dan menilai hasil kegiatan
penyuluhan
5. Observer 1. Mengawasi dan mengevaluasi selama penyuluhan
berlangsung
2. Mencatat situasi pendukung dan penghambat proses
kegiatan penyuluhan
6. Fasilitator 1. Menjelaskan kontrak waktu 1 hari sebelum
penyuluhan kepada sasaran
2. Menyiapkan alat dan tempat penyuluhan
3. Sebagai operator presentasi (meng-handle flipchart)
4. Membantu dan mengondisikan peserta selama
penyuluhan berlangsung
5. Membantu moderator dalam mengajukan pertanyaan
untuk evaluasi hasil
6. Memfasilitasi peserta untuk aktif bertanya
7. Membagikan leaflet
7. Dokumentator 1. Mendokumentasikan kegiatan

C. Pelaksanaan kegiatan

No Kegiatan Kegiatan Penyuluh Waktu


1. Pembukaan a. Moderator mengucapkan salam
b. Moderator memperkenalkan diri dan tim serta
menjelaskan tujuan penyuluhan
3 menit
c. Moderator menjelaskan kontrak waktu
d. Moderator menjelaskan mekanisme
penyuluhan
2. Penyampaia a. Menjelaskan materi penyuluhan
10 menit
n materi b. Membantu sasaran untuk memahami materi
3. Diskusi a. Moderator memberikan kesempatan kepada
(Tanya sasaran untuk bertanya
jawab) b. Penyaji menjawab pertanyaan yang diberikan 12 menit
c. Feedback dari Pembimbing Akademik dan
Klinik
4. Penutupan a. Feedback materi dari penyaji kepada sasaran
b. Moderator menyimpulkan materi yang telah
5 menit
disampaikan
c. Moderator mengucapkan salam
D. Evaluasi
1. Kriteria struktur
a. Pembuatan SAP, leaflet dikerjakan maksimal 3 hari sebelumnya.
b. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum
dan saat penyuluhan dilaksanakan.
2. Kriteria proses
a. Peserta medengarkan dan memperhatikan pada saat materi diberikan.
b. Peserta antusias dan aktif selama penyuluhan berlangsung.
c. Pelaksanaan kegiatan sesuai SAP yang telah dibuat.
d. Pengorganisasian berjalan sesuai dengan job description.
3. Kriteria hasil
a. Peserta yang datang dalam penyuluhan minimal 10 orang.
b. Peserta dapat mengikuti acara penyuluhan dari awal sampai akhir.
c. Acara dimulai tepat waktu.
d. Peserta terbukti memahami materi yang telah disampaikan ditandai
dengan kemampuan peserta dalam menjawab pertanyaa yang
diberikan secara lisan oleh penyuluh.
E. Lampiran
1. Materi
2. Daftar hadir
3. Lembar penilaian
4. Lembar observasi
5. Lembar notulensi
Lampiran 1. Materi
1. Pengertian imunisasi
Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten.Anak diimunisasi,
berarti diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu.Anak kebal atau
resisten terhadap suatu penyakit tetapi belum tentu kebal terhadap penyakit
yang lain (Buku Ajar Imunisasi, 2015).
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan
kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila
suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya
mengalami sakit ringan (Sumber: Dirjen PP dan PL Depkes RI, 2013).
Imunisasi merupakan suatu program yang dengan sengaja memasukkan
antigen lemah agar merangsang antibodi keluar sehingga tubuh dapat resisten
terhadap penyakit tertentu. (Proverawati, 2010).
Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak
dengan memasukkan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk
mencegah terhada penyakit tertentu. (Alimul, 2009).
2. Tujuan imunisasi
Program imunisasi bertujuan untuk memberikan kekebalan pada bayi agar
dapat mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh
penyakit yang sering berjangkit (Proverawati, 2010).
Tujuan pemberian imunisasi adalah diharapkan anak menjadi kebal
terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas
serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi (Alimul, 2009).
3. Manfaat Imunisasi
a. Untuk Anak: Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit dan
kemungkinan cacat atau kematian.
b. Untuk Keluarga: Menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila
anak sakit. Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin
bahwa anaknya akan menjalani masa kanak-kanak yang nyaman.
c. Untuk Negara: Memperbaiki tingkat kesehatan, mrnciptakan bangsa yang
kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan negara. (Proverawati,
2010).
4. Kontraindikasi imunisasi
a. Analfilaksis atau reaksi hipersensitifitas yang hebat merupakan
kontraindikasi mutlak terhadap dosis vaksin berikutnya. Riwayat kejang
demam dan panas lebih dari 38oC merupakan kontraindikasi pemberian
DPT, hepatitis B-1 dan campak.
b. Jangan berikan vaksin BCG kepada bayi yang menunjukkan tanda dan
gejala AIDS, sedangkan vaksin yang lain sebaiknya diberikan.
c. Jika orang tua sangat berkeberatan terhadap pemberian imunisasi kepada
bayi yang sakit, lebih baik jangan diberikan vaksin, tetapi mintalah ibu
kembali lagi ketika bayi sudah sehat (Proverawati, 2010).
5. Penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi
Ada banyak penyakit menular di Indonesia yang dapat dicegah dengan
imunisasi selanjutnya disebut dengan Penyakit yang Dapat Dicegah dengan
Imunisasi (PD3I). Dengan mempelajari konsep dalam tabel berikut ini, Anda
dapat mengetahui jenis penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi antara
lain sebagai berikut.
a. Difteri
a) Definisi
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium
diphtheria.Ditularkan melalui kontak fisik dan pernafasan.
b) Gejala
- Radang tenggorokan
- Hilang nafsu makan
- Demam ringan
- Dalam 2-3 hari timbul selaput putih kebiru-biruan pada
tenggorokan dan tonsil.
c) Komplikasi
Gangguan pernafasan yang berakibat kematian
b. Pertusis
a) Definisi
Penyakit pada saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri
Bordetella pertusis (batuk rejan).Ditularkan melalui percikan ludah
(droplet infection) dari batuk atau bersin.
b) Gejala
- Pilek
- Mata merah
- Bersin
- Demam
- Batuk ringan yang lama-kelamaan menjadi parah dan menimbulkan
batuk yang cepat dan keras.
c) Komplikasi
Pneumonia bacterialis yang dapat menyebabkan kematian
c. Tetanus
a) Definisi
Penyakit yang disebabkan oleh Clostridium tetani yang menghasilkan
neurotoksin.Ditularkan melalui kotoran yang masuk ke dalam luka
yang dalam.
b) Gejala
- Gejala awal : kaku otot pada rahang, disertai kaku pada leher,
kesulitan menelan, kaku otot perut, berkeringat dan demam.
- Pada bayi terdapat gejala berhenti menetek ( sucking) antara 3
sampai 28 hari setelah lahir.
- Gejala berikutnya kejang yang hebat dan tubuh menjadi kaku.
c) Komplikasi
- Patah tulang akibat kejang
- Pneumonia
- Infeksi lain yang dapat menimbulkan kematian
d. Tuberculosis (TBC)
a) Definisi
Penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosa disebut
juga batuk darah. Ditularkan Melalui pernafasan lewat bersin atau
batuk.
b) Gejala
- Gejala awal : lemah badan, penurunan berat badan, demam, dan
keluar keringat pada malam hari.
- Gejala selanjutnya : batuk terus-menerus, nyeri dada dan
(mungkin) batuk darah.
- Gejala lain: tergantung pada organ yang diserang.
c) Komplikasi
- Kelemahan dan kematian
e. Campak
Penyakit Campak (Rubella, Campak 9 hari, measles) adalah suatu
infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk,
konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/konjungtiva) dan ruam kulit.
Penyakit ini disebabkan karena infeksi virus campak golongan
Paramyxovirus.
Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah penderita
campak. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari
sebelum rimbulnya ruam kulit dan 4 hari setelah ruam kulit ada.
Gejala mulai timbul dalam waktu 7-14 hari setelah terinfeksi, yaitu
berupa: - Panas badan - nyeri tenggorokan - hidung meler ( Coryza ) -
batuk ( Cough ) - Bercak Koplik - nyeri otot - mata merah ( conjuctivitis )
2-4 hari kemudian muncul bintik putih kecil di mulut bagian dalam (bintik
Koplik).
Ruam (kemerahan di kulit) yang terasa agak gatal muncul 3-5 hari
setelah timbulnya gejala diatas. Ruam ini bisa berbentuk makula (ruam
kemerahan yang mendatar) maupun papula (ruam kemerahan yang
menonjol). Pada awalnya ruam tampak di wajah, yaitu di depan dan di
bawah telinga serta di leher sebelah samping. Dalam waktu 1-2 hari, ruam
menyebar ke batang tubuh, lengan dan tungkai, sedangkan ruam di wajah
mulai memudar.
Pada puncak penyakit, penderita merasa sangat sakit, ruamnya meluas
serta suhu tubuhnya mencapai 40° Celsius. 3-5 hari kemudian suhu
tubuhnya turun, penderita mulai merasa baik dan ruam yang tersisa segera
menghilang.
Demam, kecapaian, pilek, batuk dan mata yang radang dan merah
selama beberapa hari diikuti dengan ruam jerawat merah yang mulai pada
muka dan merebak ke tubuh dan ada selama 4 hari hingga 7 hari.

6. Dampak tidak imunisasi


Sesuai dengan yang diprogramkan oleh organisasi kesehatan dunia WHO
(Badan Kesehatan Dunia), Pemerintah Indonesia menetapkan ada 12 imunisasi
yang harus diberikan kepada anak-anak. 5 Diantaranya merupakan imunisasi
yang wajib diberikan sebab fungsinya adalah untuk mencegah anak dari
serangan penyakit – penyakit seperti :
a. Tuberkulosis (TBC)
Tuberkulosis, terutama TB paru, merupakan masalah yang timbul tidak
hanya di negara berkembang tetapi juga di negara maju. Tuberkulosis tetap
merupakan salah satu penyebab tingginya angka kesakitan dan kematian,
baik di negara berkembang maupun di negara majufaktor resiko infeksi dan
faktor resiko progresi infeksi menjadi penyakit ( resiko penyakit ).
Resiko Infeksi TB Faktor resiko terjadinya infeksi TB antara lain adalah :
anak yang memiliki kontak dengan orang dewasa dengan TB aktif, daerah
endemis, penggunaan obat-obat intravena, kemiskinan, serta lingkungan
yang tidak sehat.
b. Hepatitis B yang disebabkan virus hepatitis B yang berakibat pada hati
Penyakit hepatitis B pada bayi menjadi kronik jauh lebih besar (lebih
dari 90 persen) dibandingkan kemungkinan pada orang dewasa. "Oleh
karena itu, bagi bayi vaksin hepatitis B mutlak perlu.
Ciri-ciri penderita hepatitis B umumnya tak diketahui secara jelas
karena penderita seperti orang sehat. Akibatnya ia tak segera menyadari
dirinya telah tertular virus hepatitis B, bahkan sudah menularkannya kepada
orang lain. "Sebaiknya, mereka yang memiliki gejala kuning pada mata,
kulit, lesu, tak memiliki nafsu makan serta sakit lambung-seperti maag yang
tak sembuh dalam tempo enam bulan-segera periksa ke dokter. Virus
hepatitis B diketahui sebagai salah satu virus yang paling mudah menular.
Bahkan, penularan virus ini 100 kali lebih menular daripada HIV (virus
penyebab AIDS), dan diperkirakan menginfeksi 10 kali lebih banyak
daripada HIV. Virus itu menyerang hati dan merusak organ tubuh secara tak
langsung melalui gangguan sistem kekebalan. Pada serangan tahap awal
masih bisa disembuhkan jika segera diobati. Namun, jika penyakit
berkembang lebih berat maka ia akan mencapai tahap hepatitis akut, sirosis
(pengerasan hati), sampai kemudian mengakibatkan munculnya kanker hati.
c. Penyakit polio. Penyakit ini disebabkan virus, menyebar melalui
tinja/kotoran orang yang terinfeksi. Anak yang terkena polio dapat menjadi
lumpuh layuh
Poliomyelitis atau Polio, adalah penyakit paralisis atau lumpuh yang
disebabkan oleh virus. Agen pembawa penyakit ini, sebuah virus yang
dinamakan poliovirus (PV), masuk ke tubuh melalui mulut, mengifeksi
saluran usus. Virus ini dapat memasuki aliran darah dan mengalir ke sistem
saraf pusat menyebabkan melemahnya otot dan kadang kelumpuhan
d. Penyakit campak
Penyakit Campak (Rubeola, Campak 9 hari, measles) adalah suatu
infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk,
konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/konjungtiva) dan ruam kulit.
Penyakit ini disebabkan karena infeksi virus campak golongan
Paramyxovirus.
Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah penderita
campak. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari
sebelum rimbulnya ruam kulit dan 4 hari setelah ruam kulit ada.
Penyebab Campak, rubeola, atau measles Adalah penyakit infeksi
yang sangat mudah menular atau infeksius sejak awal masa prodromal, yaitu
kurang lebih 4 hari pertama sejak munculnya ruam. Campak disebabkan
oleh paramiksovirus ( virus campak). Penularan terjadi melalui percikan
ludah dari hidung, mulut maupun tenggorokan penderita campak (air borne
disease ). Masa inkubasi adalah 10-14 hari sebelum gejala muncul.
Kekebalan terhadap campak diperoleh setelah vaksinasi, infeksi aktif
dan kekebalan pasif pada seorang bayi yang lahir ibu yang telah kebal
(berlangsung selama 1 tahun). Orang-orang yang rentan terhadap campak
adalah: - bayi berumur lebih dari 1 tahun - bayi yang tidak mendapatkan
imunisasi - remaja dan dewasa muda yang belum mendapatkan imunisasi
kedua.
Gejala mulai timbul dalam waktu 7-14 hari setelah terinfeksi, yaitu
berupa: - Panas badan - nyeri tenggorokan - hidung meler ( Coryza ) - batuk
( Cough ) - Bercak Koplik - nyeri otot - mata merah ( conjuctivitis )2-4 hari
kemudian muncul bintik putih kecil di mulut bagian dalam (bintik Koplik).
Ruam (kemerahan di kulit) yang terasa agak gatal muncul 3-5 hari setelah
timbulnya gejala diatas. Ruam ini bisa berbentuk makula (ruam kemerahan
yang mendatar) maupun papula (ruam kemerahan yang menonjol). Pada
awalnya ruam tampak di wajah, yaitu di depan dan di bawah telinga serta di
leher sebelah samping. Dalam waktu 1-2 hari, ruam menyebar ke batang
tubuh, lengan dan tungkai, sedangkan ruam di wajah mulai memudar. Pada
puncak penyakit, penderita merasa sangat sakit, ruamnya meluas serta suhu
tubuhnya mencapai 40° Celsius. 3-5 hari kemudian suhu tubuhnya turun,
penderita mulai merasa baik dan ruam yang tersisa segera menghilang.
Demam, kecapaian, pilek, batuk dan mata yang radang dan merah selama
beberapa hari diikuti dengan ruam jerawat merah yang mulai pada muka dan
merebak ke tubuh dan ada selama 4 hari hingga 7 hari.
e. Difteri, pertusis dan tetanus
Difteri disebabkan bakteri yang menyerang tenggorokan dan dapat
menyebabkan komplikasi yang serius atau fatal. Difteri merupakan penyakit
menular yang sangat berbahaya pada anak anak. Penyakit ini mudah
menular dan menyerang terutama daerah saluran pernafasan bagian atas.
Penularan biasanya terjadi melalui percikan ludah dari orang yang
membawa kuman ke orang lain yang sehat. Selain itu penyakit ini bisa juga
ditularkan melalui benda atau makanan yang terkontaminasi.
Difteri disebabkan oleh kuman Corynebacterium diphtheriae, suatu
bakteri gram positif yang berbentuk polimorf, tidak bergerak dan tidak
membentuk spora. Gejala utama dari penyakit difteri yaitu adanya bentukan
pseudomembran yang merupakan hasil kerja dari kuman ini.
Pseudomembran sendiri merupakan lapisan tipis berwarna putih keabu
abuan yang timbul terutama di daerah mukosa hidung, mulut sampai
tenggorokan. Disamping menghasilkan pseudomembran, kuman ini juga
menghasilkan sebuah racun yang disebut eksotoxin yang sangat berbahaya
karena menyerang otot jantung, ginjal dan jaringan syaraf. Kata tetanus
diambil dari bahasa Yunani yaitu tetanos dari teinein yang berarti menegang.
Penyakit ini adalah penyakit infeksi di mana spasme otot tonik dan
hiperrefleksia menyebabkan trismus (lockjaw), spasme otot umum,
melengkungnya punggung (opistotonus), spasme glotal, kejang dan spasme
dan paralisis pernapasan. Penyakit tetanus disebabkan oleh bakteri
Clostridium tetani yang terdapat di tanah, kotoran hewan, debu, dan
sebagainya. Bakteri ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui luka yang
tercemar kotoran. Di dalam luka bakteri ini akan berkembang biak dan
membentuk toksin (racun) yang menyerang saraf. Pertusis atau batuk rejan
adalah penyakit infeksi bakterial yang menyerang sistem pernapasan yang
melibatkan pita suara (larinks), trakea dan bronkial. Infeksi ini
menimbulkan iritasi pada saluran pernapasan sehingga menyebabkan
serangan batuk yang parah. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Bordetella
pertussis yang bersarang di saluran pernapasan dan sangat mudah tertular
7. Jenis imunisasi
a. Imunisasi Aktif
Merupakan pemberian suatu bibit penyakit yang telah dilemahkan (vaksin)
agar nantinya sistem imun tubuh berespon spesifik dan memberikan suatu
ingatan terhadap antigen ini, sehingga ketika terpapar lagi tubuh dapat
mengenali dan meresponnya.Contoh imunisasi aktif adalah imunisasi polio
dan campak. Dalam imunisasi aktif terdapat beberapa unsur-unsur vaksin,
yaitu :
a) Vaksin dapat berupa organisme yang secara keseluruhan dimatikan,
eksotoksin yang didetoksifikasi saja, atau endotoksin yang terikat pada
protein pembawa seperti polisakarida, dan vaksin dapat juga berasal
dari ekstrak komponen-komponen organisme dari suatu antigen.
Dasarnya adalah antigen harus merupakan bagian dari organisme yang
dijadikan vaksin.
b) Pengawet/stabilisator, atau antibiotik. Merupakan zat yang digunakan
agar vaksin tetap dalam keadaan lemah atau menstabilkan antigen dan
mencegah tumbuhnya mikroba. Bahan-bahan yang digunakan seperti
air raksa atau antibiotik yang biasa digunakan.
c) Cairan pelarut dapat berupa air steril atau juga berupa cairan kultur
jaringan yang digunakan sebagai media tumbuh antigen, misalnya
telur, protein serum, bahan kultur sel.
d) Adjuvan, terdiri dari garam aluminium yang berfungsi meningkatkan
sistem imun dari antigen. Ketika antigen terpapar dengan antibodi
tubuh, antigen dapat melakukan perlawanan juga, dalam hal ini
semakin tinggi perlawanan maka semakin tinggi peningkatan antibodi
tubuh.
b. Imunisasi Pasif
Merupakan suatau proses peningkatan kekebalan tubuh dengan cara
memberikan zat immunoglobulin, yaitu zat yang dihasilkan melalui suatu
proses infeksi yang dapat berasal dari plasma manusia (kekebalan yang
didapatkan bayi dari ibu melalui plasenta) atau binatang (bisa ular) yang
digunakan untuk mengatasi mikroba sudah masuk dalam tubuh yang
terinfeksi.
Contoh imunisasi pasif adalah penyuntikan ATS pada orang yang
mengalami luka kecelakaan. Contoh lain adalah yang terdapat pada bayi
yang baru lahir dimana bayi tersebut menerima berbagai jenis antibodi dari
ibunya melalui darah plasenta selama masa kandungan, misalnya antibodi
terhadap campak. (Proverawati, 2010)
8. Jenis vaksin 5 imunisasi lengkap
a. BCG
Imunisasi BCG merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah
terjadinya penyakit TBC yang berat sebab terjadinya penyakit TBC yang
primer atau yang ringan dapat terjadi walaupun sudah dilakukan imunisasi
BCG.TBC yang berat contohnya adalah TBC pada selaput otak, TBC
milier pada seluruh lapangan paru, atau TBC tulang.Vaksin BCG
merupakan vaksin yang mengandung kuman TBC yang telah dilemahkan.
Frekuensi pemberian imunisasi BCG adalah 1 dosis sejak lahir sebelum
umur 3 bulan.Vaksin BCG diberikan melalui intradermal/intracutan. Efek
samping pemberian imunisasi BCG adalah terjadinya ulkus pada daerah
suntikan, limfadenitis regionalis, dan reaksi panas.
Efek samping :
- Reaksi : Bengkak, kemerahan pada lokasi suntikan dan
timbulbekas luka
- Pengobatan: Dibiarkan saja sampai 7 hari kering
b. Hepatitis B
Imunisasi hepatitis B merupakan imunisasi yang digunakan untuk
mencegah terjadinya penyakit hepatitis B. kandungan vaksin ini adalah
HbsAg dalam bentuk cair.Frekuensi pemberian imunisasi hepatitis B
adalah 3 dosis.Imunisasi hepatitis ini diberikan melalui intramuscular.
Efek samping :
- Reaksi : Nyeri pada daerah suntikan dan timbul kemerahan dan
biasanya tidak diserta dengan demam
- Pengobatan : Kompres dingin pada area suntik
c. Polio
Imunisasi polio merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah
terjadinya penyakit poliomyelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan
pada anak.Kandungan vaksin ini adalah virus yang dilemahkan.Frekuensi
pemberian imunisasi polio adalah 4 dosis.Imunisasi polio diberikan
melalui oral.Belum ditemukan adanya efek samping imunisasi polio.
Efek samping :
- Reaksi : Tidak ada efek samping
d. Pentabio
Saat ini program pemerintah terbaru terkait pemberian imunisai adalah
penggunakaan vaksin kombinasi yang dikenal sebagai Vaksin
Pentavalen.Vaksin ini merupakan gabungan vaksin DPT-HB ditambah
Hib.Sebelumnya kombinasi ini hanya terdiri dari DPT dan HB (kita kenal
sebagai DPT Combo). Sesuai dengan kandungan vaksinnya, vaksin
Pentavalen mencegah berberapa jenis penyakit, antara lain Difteri, batuk
rejan atau batuk 100 hari, tetanus, hepatitis B, serta radang otak
(meningitis) dan radang paru (pneumonia) yang disebabkan oleh kuman
Hib (Haemophylus influenzae tipe b). Vaksin pentavalen merupakan
gabungan dari 5 jenis vaksin dalam satu sediaan. Kelima vaksin tersebut
meliputi :
a) Difteri : Kuman yang menyebabkan penyakit difteri, menyerang salura
pernapasan, menimbulkan lapisan putih di tenggorokan dengan efek
dapat menyumbat saluran nafas, dan toksinnya dapat mengganggu
kerja jantung.
b) Pertusis : kuman penyebab penyakit batuk rejan atau batuk 100 hari
dengan ciri khas batuk beruntung.
c) Tetanus : kuman penyebab penyakit tetanus, yaitu kekakuan seluruh
tubuh termasuk otot pernapasan sehingga menyebabka kematian akibat
gagal nafas.
d) Hepatitis B : virus penyabab peradangan pada hati dimana keadaan
kronis dapat menyebabkan kerusakan hati (sirosis hepatis) dan kanker
hati (hepatoma).
e) Haemophilus influenza tipe B : kuman penyebab radang paru-paru
(pneumonia) dan radang otak (meningitis) terbanyak pada anak-anak.
Kenapa Haemophillus Influenzae type b (Hib)? Hal ini antara lain
disebabkan beberapa kenyataan epidemiologi berikut:
- Haemophilus Influenzae tipe b (Hib) merupakan suatu bakteri gram
negatif dan hanya ditemukan pada manusia.
- Penyebaran melalui percikan ludah (droplet).
- Kelompok usia paling rentan terhadap infeksi Hib adalah usia 4 – 8
bulan
- Sebagian besar orang yg mengalami infeksi tidak menjadi sakit,
tetapi menjadi karier
- Prevalensi karier cukup tinggi (>3% ), sehingga kemungkinan
kejadian meningitis dan pneumonia akibat Hib, biasanya juga
tinggi.
Vaksin Pentavalen diberikan saat anak berusia 2, 3 dan 4 bulan.
Kemudian dilanjutkan ketika anak berusia 1,5 tahun, yang kita kenal
sebagai imunisasi booster (lanjutan). Sebagaimana imunisasi lainnya,
Imunisasi Pentavalen bisa didapatkan secara gratis di
semua Posyandu, Puskesmas atau fasilitas kesehatan pemerintah
lainnya.
e. DPT
Imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus)merupakan imunisasi yang
digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit difteri, pertusis dan
tetanus.Vaksin DPT ini merupakan vaksin yang mengandung racun kuman
difteri yang telah dihilangkan sifat racunnya, namun masih dapat
merangsang pembentukan zat anti (toksoid). Frekuensi pemberian imuisasi
DPT adalah 3 dosis.Pemberian pertama zat anti terbentuk masih sangat
sedikit (tahap pengenalan) terhadap vaksin dan mengaktifkan organ-organ
tubuh membuat zat anti.Pada pemberian kedua dan ketiga terbentuk zat anti
yang cukup.Imunisasi DPT diberikan melalui intramuscular.
Pemberian DPT dapat berefek samping ringan ataupun berat.Efek
ringan misalnya terjadi pembengkakan, nyeri pada tempat penyuntikan, dan
demam.Efek berat misalnya terjadi menangis hebat, kesakitan kurang lebih
empat jam, kesadaran menurun, terjadi kejang, encephalopathy, dan syok.
Reaksi dan penanganan sama dengan imunisasi pentabio.
F. Campak
Imunisasi campak merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah
terjadinya penyakit campak pada anak karena termasuk penyakit
menular.Kandungan vaksin ini adalah virus yang dilema
hkan.Frekuensi pemberian imunisasi campak adalah 1 dosis.Imunisasi
campak diberikan melalui subkutan.Imunisasi ini memiliki efek samping
seperti terjadinya ruam pada tempat suntikan dan panas (Alimul, 2009).
Efek samping :
- Reaksi : Biasanya tidak terdapat reaksi. Mungkin terjadi
demam ringan dan sedikit bercak merah pada pipidi bawah
telinga pada hari ke 7-8 setelah penyuntikan, atau pembengkakan
pada tempat penyuntikan
- Pengobatan : Kompres dingin pada area suntik, dan obat
penurun panas

Vaksin Jadwal Waktu Efek Samping


Bengkak, kecil, merah didaerah
BCG 1x 0-11 bulan
penyuntikan

Ringan :
3 x, dengan interval 4 - Pembengkakan
DPT 2-11 bulan
minggu - Nyeri didaerah suntikan
- Panas

4 x, dengan interval 4
Polio 0-11 bulan Tidak ada
minggu

- Bintik merah pada


Campak 1x 9-11 bulan tempat suntikan
- Panas
Hepatitis 4 x dengan interval 4
0-11 bulan Tidak ada
B minggu

9. Jadwal imunisasi
a. BCG
- Imunisasi BCG diberikan pada umur sebelum 3 bulan. namun
dianjurkan pemberian imunisasi BCG pada umur antara 0-12 bulan.
- Dosis 0,05 ml untuk bayi kurang dari 1 tahun dan 0,1 ml untuk anak (>1
tahun).
- Imunisasi BCG ulangan tidak dianjurkan.
- Vaksin BCG tidak dapat mencegah infeksi tuberculosis, namun dapat
mencegah komplikasinya.
- Apabila BCG diberikan pada umur lebih dari 3 bulan, sebaiknya
dilakukan uji tuberkulin terlebih dahulu. Vaksin BCG diberikan apabila
uji tuberkulin negatif.
b. HB (Hepatitis B)
- Imunisasi hepatitis B-1 diberikan sedini mungkin (dalam waktu 12 jam)
setelah lahir.
- Imunisasi hepatitis B-2 diberikan setelah 1 bulan (4 minggu) dari
imunisasi hepatitis B-1 yaitu saat bayi berumur 1 bulan. Untuk
mendapatkan respon imun optimal, interval imunisasi hepatitis B-2 dengan
hepatitis B-3 minimal 2 bulan, terbaik 5 bulan. Maka imunisasi hepatitis
B-3 diberikan pada umur 3-6 bulan.
- Apabila sampai dengan usia 5 tahun anak belum pernah memperoleh
imunisasi hepatitis B, maka secepatnya diberikan imunisasi hepatitis B
dengan jadwal 3 kali pemberian.
c. Hib (Haemophylus influenzae tipe b)
- Imunisasi hepatitis B-2 diberikan setelah 1 bulan (4 minggu) dari
imunisasi hepatitis B-1 yaitu saat bayi berumur 1 bulan. Untuk
mendapatkan respon imun optimal, interval imunisasi hepatitis B-2 dengan
hepatitis B-3 minimal 2 bulan, terbaik 5 bulan. Maka imunisasi hepatitis
B-3 diberikan pada umur 3-6 bulan.
- Kemudian dilanjutkan ketika anak berusia 1,5 tahun, yang kita kenal
sebagai imunisasi booster (lanjutan).
- Apabila sampai dengan usia 5 tahun anak belum pernah memperoleh
imunisasi hepatitis B, maka secepatnya diberikan imunisasi hepatitis B
dengan jadwal 3 kali pemberian.
d. Polio
- Terdapat 2 kemasan vaksin polio yang berisi virus polio -1, 2, dan 3.
(1.OPV, hidup dilemahkan, tetes, oral.; 2.IPV, in-aktif, suntikan).
- Polio-0 diberikan saat bayi lahir sesuai pedoman PPI sebagai tambahan
untuk mendapatkan cakupan imunisasi yang tinggi.
- Untuk imunisasi dasar (polio-2, 3, 4) diberikan pada umur 2,4, dan 6
bulan, interval antara dua imunisasi tidak kurang dari 4 minggu.
- OPV diberikan 2 tetes per-oral.
IPV dalam kemasan 0,5 ml, intramuscular. Vaksin IPV dapat diberikan
tersendiri atau dalam kemasan kombinasi (DPT/IPV)
e. DPT(Difteri, Pertusis, Tetanus)
- Imunisasi DPT primer diberikan 3 kali sejak umur 2 bulan (DPT tidak
boleh diberikan sebelum umur 6 minggu) dengan interval 4-8 minggu.
Interval terbaik diberikan 8 minggu, jadi DPT-1 diberikan pada umur 2
bulan, DPT-2 pada umur 4 bulan dan DPT-3 pada umur 6 bulan.
- Dosis DPT adalah 0,5 ml, intramuskular, baik untuk imunisasi dasar
maupun ulangan.
- Vaksin DPT dapat diberikan secara kombinasi dengan vaksin lain yaitu
DPT/Hepatitis B dan DPT/IPV.
f. Campak
- Vaksin campak rutin dianjurkan diberikan dalam satu dosis 0,5 ml secara
subkutan dalam, pada umur 9 bulan. (IDAI, 2008).
(Sumber : Buku KIA, Kemenkes RI)
Daftar Pustaka

Hidayat, A. Aziz Alimul.2009.Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan


Kebidanan.Jakarta: Salemba Medika.
IDAI.2008.Pedoman Imunisasi Di Indonesia.Jakarta: Satgas Imunisasi.
Marimbi, Hanum.2010.Tumbuh Kembang, Status Gizi, dan Imunisasi Dasar Pada
Balita.Yogyakarta:Nuha Medika.
Proverawati, Atikah.2010.Imunisasi dan Vaksinasi.Yogyakarta:Nuha Offset.
Lampiran 2. Daftar hadir
DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN KESEHATAN RUMAH
SAKIT
TENTANG IMUNISASI
DI RUANG MERPATI RSUD DR. SOETOMO
SURABAYA

Tempat : Ruang Merpati RSUD Dr. Soetomo Surabaya


Hari, tanggal : Jumat, 10 Januari 2020
Waktu : 10.00 -10.30 WIB
No Nama Tanda tangan
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.
11. 11.
12. 12.
13. 13
14. 14.
15. 15.
16. 16.
17. 17.
18. 18.
19. 19.
20. 20.
DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN KESEHATAN RUMAH
SAKIT
TENTANG IMUNISASI
DI RUANG MERPATI RSUD DR. SOETOMO
SURABAYA

Tempat : Ruang Merpati RSUD Dr. Soetomo Surabaya


Hari, tanggal : Jumat, 10 Januari 2020
Waktu : 10.00 -10.30 WIB
No Nama Tanda tangan
1. Adilla Kusuma Dewi, S.Kep. 1.
2. Dewita Pramesti S, S.Kep. 2.
3. Rifki Fauzi Maulida, S.Kep. 3.
4. Nia Istianah, S.Kep. 4.
5. Nanda Elanti Putri, S.Kep. 5.
DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN KESEHATAN RUMAH
SAKIT
TENTANG IMUNISASI
DI RUANG MERPATI RSUD DR. SOETOMO
SURABAYA

Tempat : Ruang Merpati RSUD Dr. Soetomo Surabaya


Hari, tanggal : Jumat, 10 Januari 2020
Waktu : 10.00- 10.30 WIB
No Nama Tanda tangan
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
Lampiran 3. Lembar penilaian
FORMAT PENILAIAN
PENYULUHAN KESEHATAN RUMAH SAKIT(PKRS)
I. Penyajian
Bobot
No. Aspek Yang Dinilai
1 2 3 4
1. Sesuai waktu yang dialokasikan
2. Menggunakan bahasa yang bisa dimengerti
3. Kelancaran dan kejelasan penyajian
4. Kemampuan mengemukakan intisari penyuluhan
5. Penampilan penyaji dalam penyuluhan
TOTAL : ……………..

II. Isi Penyuluhan ( Bobot : 4 )


Bobot
No. Aspek Yang Dinilai
1 2 3 4
1. Kesesuaian TIK denga TIU
2. Kesesuaian materi dengan TIK
3. Kesesuaian kegiatan penyuluhan
4. Kesesuian Media/ alat dan sumber
5. Kesesuian alat evaluasi
TOTAL : ……………..

III. Tanya Jawab ( Bobot : 3)


Bobot
No. Aspek yang Dinilai
1 2 3 4
1. Ketepatan Menjawab
2. Kemampuan mengemukan argumen
3. Sikap penyuluh menanggapi pertanyaan

TOTAL : ……………..

Score Akhir = ( Penyajian + Isi + Tanya Jawab ) X 100 = ……..


52

Keterangan : Surabaya, 17 Januari 2020


1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik

(Tiyas Kusumaningrum, S.Kep., Ns., M.Kep)

NIP. 198307032012122001
Lampiran 4. Lembar observasi
DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN KESEHATAN RUMAH
SAKIT
TENTANG IMUNISASI
DI RUANG MERPATI RSUD DR. SOETOMO
SURABAYA
Keterlaksanaan (Sesuai dengan
No Struktur Penilaian Hasil yang Ingin Dicapai)
Ya Tidak
Kriteria Struktur
1 Kesiapan Materi
2 Kesiapan SAP
3 Kesiapan media: leaflet
4 Kehadiran peserta penyuluhan (min. 15)
5 Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh
mahasiswa
6 Pengorganisasian penyelenggara penyuluhan
dilakukan pada hari sebelumnya
Kriteria Proses
Pembukaan:
1 Membuka acara dengan salam
2 Memperkenalkan diri
3 Kontrak waktu
4 Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
5 Menyebutkan materi penyuluhan
6 Menggali pengetahuan peserta
Pelaksanaan:
7 Penyampaian materi penyuluhan
8 Demonstrasi pelaksanaan PMK
9 Memberikan kesempatan kepada sasaran
penyuluhan untuk mengajukan pertanyaan
mengenai materi yang disampaikan
10 Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta
penyuluhan
11 Peserta antusias dalam mengikuti penyuluhan

Evaluasi:
12 Menanyakan kepada peserta penyuluhan tentang
materi yang diberikan
13 Moderator menyimpulkan hasil penyuluhan
14 Membagikan leaflet
15 Ucapan terimakasih kepada peserta
16 Menutup acara dengan salam
Kriteria Hasil
17 Peserta yang hadir  5 orang
18 Acara dimulai tepat waktu
19 Peserta mengikuti acara sesuai dengan aturan yang
disepakati
20 Peserta memahami materi yang telah disampaikan
dan menjawab pertanyaan dengan benar

Surabaya, 17 Januari 2020


Observer

(Nia Istianah, S.Kep)


Lampiran 5. Lembar Evaluasi

DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN KESEHATAN RUMAH


SAKIT
TENTANG IMUNISASI
DI RUANG MERPATI RSUD DR. SOETOMO
SURABAYA

Keterlaksanaan (Sesuai dengan


No Struktur Penilaian Hasil yang Ingin Dicapai)
Ya Tidak
Moderator
1 Membuka acara penyuluhan
2 Menyampaikan maksud dan tujuan penyuluhan
3 Memperkenalkan diri dan tim kepada peserta
4 Menyebutkan kontrak waktu dan mekanisme
penyuluhan
5 Memotivasi peserta untuk bertanya
6 Memimpin jalannya diskusi dan evaluasi materi
7 Menutup acara penyuluhan
Penyuluh
8 Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan
bahasa yang mudah dipahami oleh peserta
9 Menggali pengetahuan tentang materi yang akan
disampaikan
10 Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan
memperhatikan proses penyuluhan
11 Menjawab pertanyaan peserta.
Notulen
12 Mencatat pertanyaan dan jawaban sebagai
dokumentasi kegiatan
13 Mencatat proses kegiatan sesuai SAP
Fasilitator
14 Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta
15 Menjawab pertanyaan jika ada peserta yang
bertanya kepadanya
16 Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang
belum jelas
17 Menjelaskan tentang istilah atau hal-hal yang dirasa
kurang jelas bagi peserta
Observer
18 Mencatat nama, dan jumlah peserta, serta
menempatkan diri sehingga memungkinkan dapat
mengamankan jalannya proses penyuluhan.
19 Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta
selama proses penyuluhan.
20 Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana
penyuluhan
21 Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh
yang dirasa tidak sesuai dengan rencana
penyuluhan.

Surabaya, 17 Januari 2020


Observer

(Nia Istianah, S.Kep)

Lampiran 6. Lembar Notulensi


DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN KESEHATAN RUMAH
SAKIT
TENTANG IMUNISASI
DI RUANG MERPATI RSUD DR. SOETOMO
SURABAYA

Kegiatan : Penyuluhan
Topik : Imunisasi
Hari, tanggal : Jumat, 17 Januari 2020
Tempat: Ruang Merpati RSUD Dr. Soetomo
Waktu : 10.00-10.30 WIB

No Jam Kegiatan diskusi


1. Nama Penanya :.............................................................................................
Pertanyaan :.............................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
Jawaban :.............................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
2. Nama Penanya :.............................................................................................
Pertanyaan :.............................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
Jawaban :.............................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
3. Nama Penanya :.............................................................................................
Pertanyaan :.............................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
Jawaban :.............................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
4. Nama Penanya :.............................................................................................
Pertanyaan :.............................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
Jawaban :.............................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................

Surabaya, 17 Januari 2020


Notulensi

(Nia Istianah, S.Kep)

Anda mungkin juga menyukai