“BUSINESS INTELLIGENCE”
Dosen Pengampu :
DISUSUN OLEH :
2019
KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Segala puji dan syukur bagi Allah
SWT yang dengan ridho-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik dan
lancar.
Dalam makalah kali ini, kami memaparkan tentang “Business Intelligence”. Makalah ini
diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang selama ini kita cari. Berbagai teknik
dan intrik penulis kemas dalam makalah ini, dan juga penulis berharap makalah ini dapat
dimanfaatkan semaksimal mungkin. Makalah ini merupakan salah satu tugas dalam mata kuliah
Dalam penulisan makalah ini penuslis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknik
penuliasan maupun materi mengingat kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran
dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah kedepannya,
dan semoga makalah ini dapat bermanfaat khusunya bagi penulis sehingg tujuan yang diharapkan
dapat tercapai.
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
Persaingan bisnis yang mengetat menjadikan perusahaan yang terlambat berbenah diri terlibas
pesaingnya. Sebaliknya, perusahaan yang mampu menyuguhkan produk dan layanan sesuai
keinginan pelanggan yang terus berubah, dialah yang akan merajai persaingan. Secara ringkas
Businnes Intelligence dapat diartikan sebagai pengetahuan yang didapat dari hasil analisis data
yang diperoleh dari kegiatan (usaha) suatu organisasi. Business intelligence dapat membantu suatu
kinerja perusahaan sehingga dapat membantu perusahaan tersebut dalam pengambilan keputusan
Intelligence dalam suatu perusahaan haruslah diawali dari pelaku bisnis itu sendiri karena
merekalah yang lebih mengetahui informasi dan analisa apa-apa saja yang dibutuhkan dalam
rangka meningkatkan kinerja bisnis dan mereka jugalah yang membutuhkan Businnes
Intelligence.
Disinilah nilai Businnes Intelligence bisa menjadi besar dan berguna bagi perusahaan.
Menanggapi pentingnya meningkatkan kecerdasan informasi bagi para manajer dan lingkungan
bisnis, hari ini perusahaan telah melakukan investasi yang luar biasa dalam bisnis intelijen (BI)
sistem (Hou, 2012). Sebenarnya, BI dirancang untuk organisasi, memerankan berbagai aset
informasi untuk mengembangkan pemahaman yang akurat tentang dinamika bisnis dan membuat
keputusan yang lebih baik dengan pengumpulan informasi dari berbagai sumber (Aruldoss et al,
mining, on-line analisis pengolahan (OLAP), pendukung keputusan (DS) sistem, balanced
scorecard, dan sebagainya, untuk meningkatkan aliran- kerja dan proses pengambilan keputusan
(Chen dan Wang, 2010; Eckerson, 2010). Sebagian besar sistem BI dianggap membekali para
pembuat keputusan dengan informasi yang diperlukan di kedua tingkat taktis dan strategis untuk
dipahami dalam mengelola, dan mengkoordinasikan operasi dan proses dalam organisasi (Tseng
Dalam arti yang paling sederhana, semua fungsi-fungsi ini berusaha untuk menyediakan
pengguna dengan bantuan dalam proses pengambilan keputusan. Dengan cara yang sama, berbagai
manfaat DS organisasi telah muncul dalam literatur akademik (Turban et al, 2008;. Vercellis,
2009). Atas dasar ini, BI dianggap sebagai salah satu system terkemuka pada teknologi informasi
dan telah ditetapkan pada prioritas utama bagi banyak eksekutif (Evelson, 2011). Saat ini,
spektrum besar teknologi yang digunakan di seluruh perusahaan sebagai bantuan untuk membuat
keputusan.
Namun, mengidentifikasi satu yang paling tepat dalam mempertimbangkan manfaat yang
diperlukan dalam setiap situasi akan membantu dalam mencapai hasil keputusan yang ditetapkan.
Menurut tujuan BI yang mencakup DS di semua tingkatan organisasi, pemahaman tentang apa
manfaat dari konsep DS didorong oleh apa fungsi BI adalah penting (Howson, 2008). Juga, ada
kelangkaan penelitian akademik yang meneliti efek manfaat DS pada manfaat organisasi (Rouhani
et al., 2012a). Meskipun, kita memiliki kekurangan ini dalam sastra, dalam konteks praktek
perusahaan perlu untuk membuktikan hubungan antara fungsi BI dan manfaat yang diinginkan
PEMBAHASAN
Saat ini informasi sudah menjadi komponen penting dalam kehidupan sehari – hari terutama
dalam mengambil keputusan, contoh yang paling sederhana adalah kita melihat ramalan cuaca
sebelum kita menjalankan aktivitas agar kita dapat melakukan aktivitas dengan lancar. Saat ini
banyak sekali informasi yang ada namun bagaimana membuat informasi tersebut menjadi tepat
guna (efektif) agar dapat ditangkap dengan cepat, mudah dipahami dan dapat membuat kita dapat
membuat keputusan yang tepat ? salah satu jawaban dari hal tersebut adalah Business Intelligence.
Terdapat berbagai definisi dari Business Intelligence (BI). Menurut Wikipedia, Business
Intelligence adalah sekumpulan teknik dan alat untuk mentransformasi dari data mentah menjadi
informasi yang berguna dan bermakna untuk tujuan analisis bisnis. Teknologi BI dapat menangani
data yang tak terstruktur dalam jumlah yang sangat besar untuk membantu mengidentifikasi,
mengembangkan, dan selain itu membuat kesempatan strategi bisnis yang baru. Tujuan dari BI
yaitu untuk memudahkan interpretasi dari jumlah data yang besar tersebut. Mengidentifikasi
kesempatan yang baru dan mengimplementasikan suatu strategi yang efektif berdasarkan wawasan
dapat menyediakan bisnis suatu keuntungan pasar yang kompetitif dan stabilitas jangka panjang.
BI dapat digunakan untuk mendukung sejumlah besar keputusan bisnis mulai dari operasi
sampai strategis. Keputusan operasi termasuk penempatan dan harga produk. Keputusan strategis
termasuk prioritas, tujuan dan arah pada tingkat yang lebih luas. Pada semua kasus, BI lebih efektif
bila digabungkan dengan data yang didapat dari pasar tempat perusahaan beroperasi (data
eksternal) dengan data dari sumber internal bisnis perusahaan seperti data operasi dan finansial
(data internal). Bila digabungkan, data eksternal dan internal bisa menyediakan gambaran yang
lebih lengkap, yang efeknya, menciptakan “inteligensi” yang tidak dapat diturunkan dari kumpulan
Pengertian lain dari Business Intelligence yaitu menurut Klepic didefinisikan sebagai kegiatan
pencapaian berkelanjutan dari sekelompok tindakan terkoordinasi yang terukur dan kegiatan
mengidentifikasi kebutuhan kecerdasan yang dibutuhkan, etika dan hukum dari data bisnis dan
informasi mengenai lingkungan eksternal, evaluasi, penyimpanan dan analisis data bisnis dan
informasi, distribusi kecerdasan untuk para pembuat keputusan, dan perlindungan bagi mereka.
Istilah Business Intelligence (BI) pertama kali didengungkan pada tahun 1958 oleh seorang
peneliti dari IBM yang bernama Hans Peter Luhn. Beliau mendefinisikan istilah intelligence
sebagai “Kemampuan dalam mengerti dan memahami suatu hubungan timbal balik antara fakta-
fakta yang disajikan sedemikian rupa menjadi suatu landasan dalam bertindak untuk mencapai
Pada tahun 1989 dalam sebuah artikel terbitan Gartner, Howard Dresner menggunakan istilah
Business Intelligence (BI) . Dia menggambarkan istilah tersebut sebagai seperangkat konsep dan
metode yang berguna untuk meningkatkan kemampuan pembuatan keputusan dengan bantuan
Menurut Nadia Branon, Business Intelligence merupakan kategori yang umum digunakan
untuk aplikasi dan teknologi untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisa, dan menyediakan
akses pada data agar dapat membantu pengguna dari kalangan perusahaan agar dapat mengambil
Menurut DJ Powers (2002), Business Intellegence menjelaskan tentang suatu konsep dan
metode untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan bisnis berdasarkan sistem dan
berbasis data. BI seringkali disamakan dengan briefing books, report dan query tools, dan seistem
informasi eksekutif.
David (2000), Business Intellegence adalah suatu cara untuk mengumpulkan, menyimpan,
mengorganisasikan, membentuk ulang, meringkas data serta menyediakan informasi baik berupa
data aktifitas bisnis internal perusahaan termasuk aktifitas bisnis pesaing yang mudah diakses serta
Menurut Stefan Adhi Nugroho (2008), Bussiness Intelegence adalah rangkainan aplikasi dan
teknologi untuk mengumpulkan, menyimpan dan menganalisis dan menyuguhkan akses data
Dari devenisi para ahli diatas dapat kita simpulkan secara singkat bahwa, Business Intelligence
atau lebih sering disingkat BI adalah seperangkat solusi sistem informasi yang dapat menuntun
kepada percepatan pengambilan keputusan dalam tingkat akurasi yang tinggi (valid).
digunakan untuk kerperluan bisnis. 5 Pendayagunaan tersebut antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Data Sourcing
Dalam hal ini Business intelligence memiliki kemampuan untuk dapat
mengakses berbagai sumber data dan informasi yang berada pada sejumlah sumber
yang berbeda dimana pada setiap sumber memliki format penyimpanan data yang
berbeda pula.
2. Data Analysis
Dalam hal ini intelligence memiliki kemampuan untuk dapat menganalisis data
yang didapatkan dari aktivitas perusahaan dan informasi dari perusahaan sehingga
dapat dijadikan sebuah pengetahuan yang kelak dapat digunakan perusahaan untuk
meningkatkan kinerja perusahaan.
3. Situation Awareness
Dalam hal ini Business Intelligence memiliki kemampuan untuk dapat
menyediakan sebuah sistem yang dapat digunakan untuk mencari dan memberikan
data serta informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan ketika perusahaan menghadapi
kejadian darurat atau terdesak.
4. Risk Analysis
Dalam hal ini Business Intelligence memiliki kemampuan untuk dapat
memberikan perhitungan resiko yang akan dihadapi perusahaan terhadap berbagai
kemungkinan yang terjadi akibat dari pilihan-pilihan tertentu yang diambil oleh
perusahaan.
5. Decision Support
Dalam hal ini Business Intelligence memiliki kemampuan untuk dapat
memberikan pertimbangan- pertimbangan yang dapat digunakan untuk membantu
perusahaan dalam pengambilan keputusan yang dapat menghasilkan keputusan-
keputusan yang berkualitas yang diambil berdasarkan berbagai perhitungan dan
pengolahan terhadap data atau informasi baik internal maupun eksternal yang
dimiliki oleh perusahaan.
2.3 Fungsi dari Business Intelligence
IB dapat digunakan untuk mendukung sejumlah besar keputusan bisnis mulai dari operasi
sampai strategis. Keputusan operasi termasuk penempatan dan harga produk. serta Keputusan
strategis termasuk prioritas, tujuan dan arah pada tingkat yang lebih luas. Untuk meningkatkan
orientasi strategis dan daya saing organisasi, manajer perlu memanfaatkan beberapa alat khusus
untuk mendukung keputusan mereka di seluruh proses pengambilan keputusan. Dari sudut
pandang yang berbeda, BI dapat berguna dengan menyediakan hasil khusus untuk meningkatkan
kem kemampuan pengambilan keputusan DM's (Isik et al., 2013). Alat-alat ini mencakup berbagai
teknik dan teknologi yang digunakan untuk mengumpulkan, menyediakan akses dan menganalisis
data dari sumber yang berbeda untuk bantuan DM's dalam mengambil keputusan manajerial yang
lebih efektif (Cheung dan Li, 2011; Delen dan Demirkan, 2013). Beberapa teknik varian dan
teknologi dengan peran DS dinyatakan dalam beberapa tahun terakhir. Kou et al. (2011)
menyatakan bahwa integrasi beberapa kriteria pengambilan keputusan (MCDM) alat dan
hubungan kabur dengan sistem DS bisa lebih menguntungkan dan cukup bagi manajer untuk
Selanjutnya, berbagai jenis saluran termasuk saluran mobile, saluran web, dan saluran e-mail
dianggap sebagai alat yang mendukung dalam tema pengambilan keputusan organisasi (Gao dan
Xu, 2009). Juga, Elbashir et al. (2008) database diperkenalkan (gudang data dan data mart) sebagai
salah satu fungsi utama BI. Khususnya, penggunaan strategis dari BI dalam organisasi peringkat
di tiga bidang penting sebagai berikut: manajemen kinerja, pemantauan kegiatan usaha, pelaporan
(Negash, 2004). Dengan cara yang sama, Petrini dan Pozzebon (2009) dikelompokkan fungsi BI
dalam tiga kategori inti termasuk analisis (data mining dan OLAP), pemantauan (dashboard,
1. BI merupakan sistem dasar bagi hampir seluruh kondisi yang melibatkan pembuatan
BI memungkinkan perusahaan lebih percaya diri dalam menghadapi berbagai tantangan, yaitu:
pertama, tantangan bisnis tanpa henti, yakni penurunan keuntungan, merosotnya pangsa pasar,
ancaman pencaplokan bisnis oleh pesaing, atau lainnya. Memang BI tak secara langsung
menyelesaikan tantangan tersebut. Namun, BI andal dalam mengidentifikasi suatu solusi dan
langkah maju. Caranya dengan menyediakan informasi yang relevan dan mudah digabungkan
dengan pengambilan keputusan dan proses formulasi strategi. Hal inilah yang tidak mampu
dilakukan oleh sistem komputer lainnya. Kedua, fakta bahwa bisnis terus berubah. Di sinilah BI
mengambil peran agar bisnis luwes beradaptasi terhadap segala perubahan. Dengan BI,
pengumpulan informasi dari beragam sumber lebih terjamin sebagai antisipasi perubahan, baik di
2. Pengambilan keputusan memerlukan data dari sistem BI yang berasal dari kumpulan :
data factual
data perencanaan
yang diolah menjadi informasi yang komprehensif - dan biasanya komparatif - dapat
memberikan gambaran besar bahkan menyeluruh akan kondisi bisnis dan organisasi pada :
masa lalu.
Dari tuntunan informasi yang dihasilkan ini, diharapkan pengguna sistem BI dapat
mengambil keputusan dengan cepat dan tegas - serta tingkat resiko yang lebih kecil. Konsekuensi
pengambilan keputusan yang cepat tentu sangat besar, antara lain dapat memenangkan persaingan
dimana kita sudah mengambil langkah antisipatif setelah mengetahui informasi satu atau beberapa
Memiliki kemampuan yang multi dimensi dengan fasilitas untuk analisis dengan fungsi
Pengambilan keputusan strategis sebagai kegiatan kritis memiliki manusia yang mendalam,
keuangan, dan dampak organisasi ke perusahaan. Oleh karena itu, manajer's kebutuhan untuk
mempekerjakan beberapa sistem dukungan khusus manajerial untuk membantu mereka dalam
jalur pengambilan keputusan dengan hasil yang bermanfaat yang jelas untuk perusahaan. Namun,
berbagai manfaat telah menggunakan BI (Oliveira et al., 2012). Sementara beberapa berpendapat
pemegang saham, dan dapat menempatkan sebuah perusahaan di depan pesaingnya (Evelson dan
Norman, 2008;. Lin et al, 2009), yang lain menyatakan bahwa tujuan utama BI adalah untuk
mempersiapkan lingkungan dukungan untuk membuat keputusan yang lebih efektif (Alter, 2004).
berharga ketika mereka mampu untuk membangun beberapa manfaat nyata di seluruh perusahaan.
Dalam nada yang sama, menggunakan sistem BI dapat ditemukan menguntungkan dengan
mendukung dan meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dalam perusahaan. Di sini, kita
fokus pada manfaat paling penting dari sudut pandang organisasi dan diabaikan manfaat tidak
langsung seperti peningkatan kerja mengalir, dll Oleh karena itu, kami mengidentifikasi manfaat
organisasi menjadi tiga konstruk utama (Ghazanfari et al, 2011;. Holsapple dan Sena 2005 ; Power,
kedua tingkat strategis dan taktis (Hill dan Scott, 2004). Bahkan, struktur ini berubah
peran ilmu komputer di perusahaan dari teknologi untuk menyimpan data ke enabler
untuk memecahkan masalah putusan strategis secara efektif (Golfarelli et al., 2012).
Menurut Shang et al. (2008), sistem ini mengusulkan pendekatan yang lebih metodis
untuk membuat lebih baik dan keputusan yang efektif. Hung et al. (2007) menyatakan
bahwa keputusan yang efektif adalah manfaat biasanya diharapkan dari setiap sistem
dalam mode yang efektif yang memberikan informasi seluruh organisasi di kedua
tingkat strategis dan taktis (Li et al., 2008). Dengan menggunakan BI, DM's bisa
membuat keputusan yang lebih efektif dari sebelumnya dengan menganalisis kedua
kondisi tidak terstruktur atau semi-terstruktur (Castellanos et al, 2011;. Turban et al,
2008.). Dalam penelitian saat ini“keputusan yang efektif” dianggap sebagai manfaat
organisasi yang berarti: BI fungsi dan bisnis analisis dampak pada keputusan organisasi
sebagai manfaat strategis sistem DS. Dalam beberapa studi kasus, menerapkan sistem
keunggulan kompetitif dan menyediakan senjata kompetitif tertentu dalam industri atau
industri (Elbashir et al, 2008;. Kiron dan Shockley, 2011; Shang et al, 2008;. Williams
dan Williams, 2010). Dengan BI yang sesuai (alat atau fungsi), memungkinkan
membuat keputusan yang efektif (Li et al, 2008;. Tseng dan Chou, 2006). Organisasi
keputusan yang efektif (Li et al, 2008;. Tseng dan Chou, 2006). Organisasi dapat
perusahaan tertentu (Vercellis, 2009). Oleh karena itu, mencapai tingkat yang lebih
tinggi dari kepuasan adalah tujuan penting bagi setiap perusahaan. Menurut
Jarupathirun dan Zahedi (2007), berarti kepuasan merasa puas, dan senang tentang hasil
keputusan dan teknologi. Dengan demikian, organisasi mencari untuk mengadopsi alat
khusus seperti sistem dukungan organisasi untuk membantu manajer's keputusan, dan
persetujuan dari investor dan pemilik tentang pengambilan keputusan hasil dalam
organisasi. Pentingnya stakeholder' kepuasan sebagai keunggulan kritis, juga telah
dipertimbangkan dalam (Evers, 2008; Holsapple dan Sena, 2005; Turban et al, 2005.).
2.5.3 Stakeholders'kepuasan.
perusahaan tertentu (Vercellis, 2009). Oleh karena itu, mencapai tingkat yang
lebih tinggi dari kepuasan adalah tujuan penting bagi setiap perusahaan.
senang, puas, dan senang tentang hasil keputusan dan teknologi. Dengan
Business Inteligence dapat diterapkan penggunaannya pada bidang bisnis seperti tersebut di
bisnis.
2. Analytics – program yang membangun proses kuantitatif untuk sebuah bisnis untuk
sampai pada keputusan optimal dan untuk melakukan Bisnis Knowledge Discovery. Yang
meliputi: data mining, analisis statistik, analisis prediktif, pemodelan prediktif dan
4. Collaboration (Kolaborasi platform) – program yang mendapat area yang berbeda (baik
di dalam dan di luar bisnis) untuk bekerja bersama melalui data sharing dan Electronic
Data Interchange.
serta Karakteristik BI .
1. Meningkatkan Profit
pelanggannya, berapa pelanggan yang kita punyai, apakah pelanggan dapat menghasilkan
keuntungan secara jangka panjang atau pelanggan tersebut hanya menguntungkan dalam
jangka pendek saja. Dengan Business Intelligence pebisnis memanfaatkan keuntungan ini,
pelanggan. Maka dengan demikian pelanggan pun akan puas akan pelayanan yang diberikan
dan menjadikan nilai lebih bagi perusahaan yang mengimplementasikan Business Intelligence,
2. Menurunkan Biaya
organisasi, secara tidak langsung akan menurunkan beberapa biaya yang juga menjadi beban
bagi organisasi tersebut. Seperti menurunkan biaya operasional yang berlebih, biaya pencarian
pelanggan baru, karena dengan Business Intelligence perusahaan dapat mengetahui informasi
pelanggan lama yang berpotensial dalam perusahaan, cukup meningkatkan pelayanan kepada
tersebut, dibandingkan kita harus mengeluarkan biaya untuk pelanggan baru yang kita belum
mengenal potensi pelanggan baru. Business Intelligence dapat membantu mengevaluiasi biaya
Di dalam persaingan bisnis yang semakin memanas, banyak perusahaan besar menerapkan
Business Intelligence untuk bertahan dalam persaingan bisnis karena dapat dimanfaatkan
mengetahui pangsa pasar yang produktif serta menguntungkan bagi perusahaan, sehingga
pengetahuan untuk memberikan nilai tersendiri bagi perusahaan serta membantunya dalam
yang diperoleh dari perusahaan itu sendiri. Suatu data yang pada awalnya tidak dapat
membantu dalam pengambilan keputusan, dengan Business Intelligence data atau informasi
yang ada dapat di terintegrasikan dan mudah dimengerti. Dengan demikian, Business
Intelligence membantu perusahaan agar dapat mengambil keputusan yang tepat karena
diantaranya :
1. Tujuan utama
Seluruh sistem komputer mempunyai tujuan utama bagi seluruh pengguna sesuai dengan
Masalah ketersediaan data merupakan poin yang paling penting dalam sistem business
intelligence yang efektif. Dalam proses pembuat keputusan sering terjadi penyampaian
informasi yang tidak lengkap atau bahkan yang tidak sebenarnya. Namun dengan dukungan
BI, ketersediaan data yang relevan dapat diatasis ehingga dapat menyuguhkan data-data yang
relevan.
3. Kemampuan
Dalam hal ini terdapat kemampuan BI yang paling utama yaitu dapat memberikan
kemudahan akses untuk informasi terbaru dari bisnis yang berjalan serta peluang yang
diproyeksikan, selain itu Bi dapat memenuhi kapabilitas untuk melakukan analisis dan
4. Struktur Pendukung
Dalam BI, sistem pendukung didalamnya tidak hanya terdiri dari hardware dan software,
namun juga terdiri dari suatu proses yang dibuat untuk pengambilan keputusan yang lebih baik
keputusan
artian perusahaan yang memiliki data transaksi yang banyak, dengan demikian untuk
mendapatkan data yang besar maka dibutuhkan pula waktu yang cukup lama, biasanya
perusahaan sudah berdiri 5-10tahun lebih sehingga memiliki data yang cukup banyak. Ini
menjadi suatu tantangan bagi perusahaan yang memiliki data transaksi kecil, karena jika ingin
mendapatkan data yang besar harus menunggu waktu yang cukup lama menjadikannya tidak
Banyak perusahaan yang tidak bisa menerima perubahan budaya yang terjadi pada
perusahaanya. Maka ini menjadi suatu tantangan bagi perusahaan dalam mengubah budaya
lama pada perusahaan menjadi budaya baru yakni dalam mengimplementasikan Business
Intelligence. Perusahaan yang pada awalnya memiliki data, informasi yang tidak di olah
dengan baik, dengan Business Intelligence data tersebut diolah sebaik mungkin agar memiliki
nilai bagi perusahaanya. Dibutuhkan juga pekerja yang intelektual untuk dapat mengolah data
3. Resiko Kegagalan
Dalam mengimplementasi apapun pasti memiliki resiko, resiko ini menjadi suatu tantangan
maupun kerugian bagi suatu perusahaan. Business Intelligence dibutuhkan untuk mengolah
data, informasi dan pengetahuan agar menjadi bermanfaat bagi perusahaan. Memiliki resiko
kegagalan yang cukup riskan dalam mengolah data dan informasi, mengapa? Karena data dan
informasi yang diolah itu cukup banyak dan akibat data yang sangat banyak maka
pengumpulan datanya pun tidak teratur, cukup rumit untuk diolah. Sehingga dapat
menyebabkan adanya resiko kegagalan yang akan terjadi jika tidak dikelola dengan sebaik
mungkin.
BAB III
PENUTUP
Business intelligence adalah sebuah istilah manajemen bisnis yang berkenaan dengan
aplikasi dan teknologi yang digunakan untuk mengambil, menyediakan dan menganalisa data
perusahaan untuk memiliki pengetahuan yang lebih komprehensif mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi bisnis mereka, misalnya penjualan, produksi, operasi internal dan juga dalam pen
pengetahuan yang jelas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan sehingga
menghadapi berbagai tantangan, seperti, tantangan bisnis tanpa henti, yakni penurunan
keuntungan, merosotnya pangsa pasar, ancaman penduplikasian produk bisnis oleh pesaing, serta
yang lainnya. Memang BI tak secara langsung menyelesaikan tantangan tersebut. Namun, BI
handal dalam mengidentifikasi suatu solusi dan langkah maju. caranya dengan menyediakan
informasi yang relevan dan mudah digabungkan dengan pengambilan keputusan dan proses
formulasi strategi.
diterapkandalam perusahaan, karena membantu mereka mencapai tujuan serta dapat lebih fokus
memberikan visi yang lengkap untuk belajar dari masa lalu, memantau dan berkomunikasi pada
kondisi saat ini, serta dapat menambah wawasan ke masa depan dalam pengambilan keputusan-
keputusan.
Jurnal 1.
Judul: The impact model of business intelligence on decision support and organizational
benefits
Metodologi penelitian: metodologi / pendekatan -Penelitian ini melakukan studi berbasis survei
kuantitatif untuk melihat hubungan antara kemampuan BI, manfaat dukungan keputusan, dan
Hasil Penelitian: Dalam jurnal ini, model untuk menguji hubungan antara fungsi BI dan manfaat
keputusan dan organisasi yang inginkan disajikan. Studi ini memberikan kerangka kerja
konseptual yang terdiri dari tiga lapisan utama: "fungsi BI," "manfaat DS," dan "manfaat
organisasi" untuk menentukan dampak langsung fungsi BI pada manfaat DS dan organisasi dan
juga menjelaskan untuk mengadopsi fungsi yang lebih tepat. sehubungan dengan persyaratan
eksperimen dan lingkungan lingkungan, ORM, pemrosesan pengetahuan yang lebih baik,
mengurangi waktu keputusan, mengurangi biaya keputusan, keputusan yang efektif, keunggulan
kompetitif, dan kepuasan pemangku kepentingan diidentifikasi sebagai bagian dari dari lapisan
model tersebut. Setelah menyelesaikan komponen model konseptual. hasil dari penelitian ini,
menunjukkan bahwa di antara 16 hipotesis hanya hubungan antara pemrosesan pengetahuan yang
Metodologi penelitian: Dengan mengumpulkan data dari 354 manajer dari Cina dan Taiwan,
secara empiris menguji model yang diusulkan. Decision making; Business intelligence;
Hasil Penelitian: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keterbukaan terhadap pengalaman dan
kesadaran efektif dalam memprediksi niat penggunaan pada Personality traits (Matzler et al. 2008;
Svendsen et al. 2013) tidak berdampak efektif pada yang lain (Wang et al. 2012). Dengan kata
lain, hasil ini berbeda bahkan jika sifat kepribadian yang sama teliti