Anda di halaman 1dari 4

PEMBAHASAN

A. Kesimpulan
1. Fakta : Tn.N merupakan salah satu pasien dengan DM type 2 yaitu dengan gula darah
di atas 300 mg/dl dimana klien tidak pernah kontrol atau tidak tahu kalau pasien punya
kencing manis
2. Teori : Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik yang kebanyakan herediter,
dengan tanda-tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai dengan atau tidak adanya
gejala klinik akut ataupun kronik, sebagai akibat dari kuranganya insulin efektif di dalam
tubuh, gangguan primer terletak pada metabolisme karbohidrat yang biasanya disertai
juga gangguan metabolism lemak dan protein ( Askandar, 2000 ).
Diabetes melitus adalah penyakit hiperglikemia yang ditandai oleh ketiadaan absolut
insulin atau insensitifitas sel terhadap insulin (Corwin, 2001).
Ulkus adalah luka terbuka pada permukaan kulit atau selaput lender dan ulkusadalah
kematian jaringan yang luas dan disertai invasif kuman saprofit. Adanya kuman saprofit
tersebut menyebabkan ulkus berbau, ulkus diabetikum juga merupakan salah satu
gejala klinik dan perjalanan penyakit DM dengan neuropati perifer, (Andyagreeni, 2010).
3. Opini : Berdasarkan jurnal pengaruh latihan fisik terhadap penurunan gula darah pada
Tn. N Mengalami penurunan gula darah yang sangat signifikan rinciannya sebagai
berikut
a. Tanggal 26 September 2019 dilakukan aktifitas ringan dan di cek GDA dari 300 mg/dl
menjadi 300 mg/dl
b. Tanggal 27 September 2019 dilakukan aktifitas ringan dan di cek GDA dari 300 mg/dl
menjadi 200 mg/dl
c. Tanggal 28 September 2019 dilakukan aktifitas ringan dan di cek GDA dari 300 mg/dl
menjadi 198 mg/dl
LAMPIRAN JURNAL
PEMBAHASAN

1.Fakta : Ny.M merupakan salah satu pasien dengan serosis hepatis yang datang ke
RS Islam karena nyeri dan mual muntah
2.Teori : Sirosis Hepatis (Sirosis Hati) adalah penyakit hati kronis yang tidak diketahui
penyebabnya dengan pasti. Telah diketahui bahwa penyakit ini merupakan stadium terakhir
dari penyakit hati kronis dan terjadinya pengerasan dari hati (Sujono H, 2002).

Sirosis Hepatis (Sirosis Hati) adalah penyakit hati menahun yang difus ditandai dengan
adanya pembentukan jaringan ikat disertai nodul. Biasanya dimulai dengan adanya proses
peradangan nekrosis sel hati yang luas, pembentukan jaringan ikat dan usaha regenerasi nodul.
Distorsi arsitektur hati akan menimbulkan perubahan sirkulasi mikro dan makro menjadi tidak
teratur akibat penambahan jaringan ikat dan nodul tersebut (Suzanne C. Smeltzer dan Brenda
G. Bare, 2001).
Sirosis Hepatis (Sirosis Hati) adalah penyakit hati menahun yang difus, ditandai dengan
adanya pembentukan jaringan disertai nodul. Dimulai dengan proses peradangan, nekrosis sel
hati yang luas, pembentukan jaringan ikat dan usaha regenerasi nodul. (Iin Inayah, 2004).
4. Opini : Berdasarkan jurnal pengaruh terapi relaksasi untuk menurunkan nyeri
pada Ny.M Maka selama 3 hari diterapkan pada pasien didapatkan hasil sebagai
berikut :
a. Tanggal 14 November 2019 : relaksasi progresif di berikan selama 15 menit
nyeri teralihkan, nyeri skala 4.
b. Tanggal 15 November 2019 : relaksasi progresif di berikan selama 15 menit
nyeri teralihkan, nyeri skala 2.
c. Tanggal 16 November 2019 : elaksasi progresif di berikan selama 15 menit
nyeri teralihkan, nyeri skala 1.
d. Terapi non farmakologis dengan distraksi-relaksasi salah satunya dengan
Terapi relaksasi progresif membantu menurunkan nyeri pada pasien.

Anda mungkin juga menyukai