Anda di halaman 1dari 12

METODOLOGI PENELITIAN AKUPUNKTUR

1. PENDAHULUAN

A. Pengertian Penelitian
Penelitian atau riset (research) merupakan suatu upaya untuk memahami dan
memecahkan masalah dengan pembuktian secara ilmiah, sistematis dan logis.
Ilmiah : kebenaran berdasarkan fakta empiris dan obyektif.
Sistematis : menurut aturan/langkah-langkah tertentu.
Logis : sesuai dengan penalaran.

B. Ciri pokok karya hasil penelitian


1) Mempunyai nilai penting
2) Disusun dengan metode berpikir ilmiah
3) Menggunakan gaya bahasa ilmiah
4) Antar bagian tulisan berkesinambungan

C. Jenis Penelitian
1) Berdasarkan Metode
a. Eksperimen
b. Surveilans
c. Survei
a) Deskriptif
b) Analitik
2) Berdasarkan Tujuan
a. Eksplorasi
b. Pengembangan
c. Verifikatif
3) Berdasarkan Manfaat
a. Dasar
b. Terapan
c. Evaluasi
d. Tindakan
4) Berdasarkan Pendekatan
a. Kuantitatif
b. Kualitatif
• Biografi
• Fenomenologi
• Etnografi
• Pengebangan Teori
• Studi Dokumentasi
• Pengamatan Alami
• Penelitian Histori
• Penelitian Terpusat
• Studi Kasus
2. PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF

Perbedaan pendekatan penelitian kualitatif dengan kuantitatif


ASPEK PEMBEDA KUALITATIF KUANTITATIF
Tujuan Penelitian Mengembangkan hipotesis Menguji hipotesis
Mengungkap mengapa dan Mengungkap apa dan
bagaimana berapa
Sampel, sampling Sedikit, purposive (Akupunktur: Banyak, random
satu partisipan)
Data Berbentuk kata, kalimat Berbentuk angka
Metode/teknik Beragam, terbuka (Akupunktur: Terbatas dan tertutup
pengumpul data 4 cara pemeriksaan)
Alat pengumpul data Perekam suara, gambar Form angket
(Akupunktur : Lembar Data
Partisipan)
Analisis data Selama proses dan berbentuk Setelah data terkumpul dan
deskriptif berbentuk angka-angka
statistik
Penulisan proposal Praktis, fleksibel dan bisa Baku dan detil
berkembang (Akupunktur:
konstan)
Definisi Sesuai konteks/topik atau saat Jelas dinyatakan sejak awal
penelitian berlangsung
Reliabilitas Menganggap cukup dengan Memperhatikan reliabilitas
reliabilitas penyimpulan skor melalui instrumen
penelitian
Validitas Penilaian validitas melalui Penilaian validitas
pengecekan silang atas sumber mengandalkan hitungan
informasi / triangulasi statistik
Kontrol bias Mengandalkan peneliti dalam Menggunakan desain
mengontrol bias khusus untuk mengontrol
bias prosedur
Intervensi Tidak merusak gejala-gejala Memanipulasi aspek, situasi
yang terjadi atau kondisi
Deskripsi prosedur Menggunakan deskripsi Mengunakan deskripsi
prosedur secara naratif prosedur yang jelas (terinci)
(Akupunktur: SOP)

3. PROPOSAL STUDI KASUS


Penelitian studi kasus akupunktur merupakan penelitian sederhana oleh mahasiswa
Diploma III yang menginfestigasi suatu layanan akupunktur pada individu dengan kasus
tertentu yang dibimbing dosen.
A. KERANGKA PENULISAN PROPOSAL
BAGIAN AWAL
Sampul Luar
Sampul Dalam
Surat Pernyataan
Motto
Lembar Persetujuan Pembimbing
Lembar Pengesahan Penguji
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Arti Lambang, Singkatan, dan Istilah
Daftar Lampiran

BAGIAN INTI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
• Introduksi Masalah
• Justifikasi / Skala Masalah
• Kronologi Masalah
• Konsep Solusi
1.2 Batasan Masalah
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum
1.4.2 Tujuan Khusus
1.5 Manfaat
1.5.1 Teoritis
1.5.2 Praktis
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Desain
3.2 Batasan Istilah (Definisi Operasional)
3.3 Partisipan
3.4 Lokasi dan Waktu
3.5 Pengumpulan Data
3.6 Kerangka Kerja
3.7 Uji Keabsahan Data
3.8 Analisis Data >> Komparasi Komponen
3.9 Etik Penelitian

BAGIAN AKHIR
Daftar Pustaka
Lampiran 1 Jadwal Kegiatan Penyusunan Tugas Akhir
Lampiran 2 Surat Permohonan Izin Pengambilan Data
Lampiran 3 Lembar Permohonan Menjadi Partisipan
Lampiran 4 Lembar Persetujuan Menjadi Partisipan
Lampiran 5 Lembar Data Partisipan
Lampiran 6 Kartu Bimbingan Tugas Akhir

B. TEMPLATE PROPOSAL
Bagian inti proposal terdiri atas 3 BAB.
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Judul Penelitian
Judul penelitian merupakan cermin dari keseluruhan isi karya ilmiah. Harus
mengandung gambaran global tentang arah, maksud dan tujuan serta ruang lingkup
penelitian. Harus jelas, menarik dan dapat diduga isi dan masalah yang dikaji.
Misalnya :
• Asuhan akupunktur pada klien dengan keluhan nyeri pinggang karena tauma di
klinik …..
• Asuhan akupunktur pada Ny. “A” penderita bell’s palsy di klinik ….
• Asuhan akupunktur untuk meningkatkan kekuatan otot lengan petinju di klinik
….
2. Latar Belakang
Inti dari latar belakang adalah suatu keragu-raguan, kesenjangan atau
perkembangan, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan investigasi. Masalah
tersebut harus didukung oleh fakta empiris sehingga jelas, memang ada masalah
yang perlu diteliti. Juga harus ditunjukkan letak masalah yang akan diteliti dalam
konteks teori dengan permasalahan yang lebih luas, serta peran akupunktur terapis
dalam pemecahannya. Latar belakang memuat introduksi masalah, justifikasi/skala
masalah, kronologi masalah dan konsep solusi.
• Introduksi Masalah. Mengungkapkan permasalahan inti, yaitu tentang
pengertian masalah yang dibahas yang berasal dari fenomena yang ditemukan
di tempat penelitian atau di masyarakat. Ditulis dengan singkat dan jelas.
Misalnya : Asma adalah penyakit paru yang sering dijumpai di masyarakat.
Mengingat dengan perkembangan industri di Indonesia yang makin pesat dan
meluas akan memberikan dampak negatif berupa polusi udara yang merupakan
salah satu faktor timbulnya kekambuhan asma. Bagi penderita penyakit ini
banyak menimbulkan persoalan berkaitan dengan kekambuhan penyakit
(Amal, 2018).
• Jastifikasi (skala) Masalah. Berisi bukti otentik tentang keberadaan masalah
dan ditunjang dengan data kuantitatif mutakhir tentang masalah yang diteliti
baik berskala lokal, regional, nasional atau global. Misalnya : Setelah
melakukan pengamatan di Poli Akupunktur RS dr. Soepraoen Malang bulan
September 2019, ternyata dari 10 orang penderita asma bronkhiale,
keseluruhannya sering mengalami kekambuhan. Angka kejadian di negara
maju dari penelitian kedokteran diperkirakan 5% – 20% bayi dan anak-anak
menderita asma, sedangkan penderita asma usia dewasa rata-rata berkisar
antara 2% – 10% (Amal, 2018). Di UPF Paru RSSA Malang menurut data
tahun 2017 jumlah penderita asma rawat jalan dan rawat inap memduduki
urutan kedua setelah penyakit infeksi TB paru (Sholeh, 2018). Menurut
laporan kunjungan partisipan di Poli Akupunktur RS dr. Soepraoen Malang
tercatat jumlah penderita asma bronkhiale pada bulan Januari, Pebruari dan
Maret tahun 2019 sebanyak 36 partisipan. Ternyata penyakit asma diderita
oleh masyarakat di berbagai wilayah.
• Kronologis Masalah. Penyebab masalah dan dampaknya diuraikan di sini
yang memuat tentang bagaimana masalah sampai terjadi, termasuk akibat jika
masalah tersebut tidak ditangani. Misalnya : Seperti halnya penyakit kronis
lainnya, asma memerlukan penanganan jangka panjang dan melibatkan
berbagai pihak. Napas pendek tersengal dan berbunyi ngik-ngik merupakan
indikasi khusus terjadinya serangan asma. Tindakan penanganan harus
dilakukan untuk mengatasi gejala-gejala tersebut agar tidak menjadi lebih
buruk (Sholeh, 2018). Keberhasilan pengobatan tidak saja ditentukan oleh obat
anti asma, tetapi juga melalui terapi akupunktur dan hal-hal lain yang
berhubungan dengan pencegahan timbulnya serangan asma. Untuk mencapai
maksud tersebut tentu diperlukan tata laksana terapi yang tepat (Amal, 2018).
• Konsep Solusi. Berisi tentang beberapa solusi yang dapat ditempuh dengan
melibatkan pihak-pihak lain dengan cara-cara tertentu. Misalnya : Setiap
penyakit tentu ada obatnya. Pemberian obat farmakologis pada kasus asma
masih diperlukan dengan tetap memperhatikan efek samping yang
ditimbulkan. Terapi akupunktur yang mudah, aman, rasional, efektif, murah
(MAREM) dan alami diharapkan mampu menekan frekuensi kekambuhan
asma bronkhiale. Sedangkan untuk mencapai hasil yang maksimal tentu
diperlukan pola terapi yang terstandar. Dengan latar belakang di atas maka
perlu dilakukan penelitian tentang asuhan akupunktur untuk menurunkan
frekuensi kekambuhan Asma Bronkhiale di Klinik Puspo Tahun 2020.

3. Masalah Penelitian
a. Batasan Masalah. Misalnya : Masalah pada studi kasus ini dibatasi pada
asuhan akupunktur pada partisipan yang mengalami diabetes mellitus dengan
kerusakan integritas kulit di klinik akupunktur RS dr. Soepraoen.
b. Rumusan Malsalah. Misalnya : Bagaimanakah gambaran asuhan akupunktur
pada partisipan yang mengalami diabetes mellitus dengan kerusakan integritas
kulit di klinik akupunktur RS dr. Soepraoen ?

4. Tujuan Penelitian
Bagian ini mengemukakan tujuan yang ingin dicapai melalui proses sudi kasus.
Tujuan studi kasus harus jelas dan tegas, tujuan dapat dibagi menjadi : Tujuan
umum dan Tujuan Khusus.
a. Tujuan Umum. Misalnya : Tujuan penelitian ini adalah menginfestigasi
pelaksanaan asuhan akupunktur pada partisipan yang mengalami diabetes
mellitus dengan kerusakan integritas kulit di klinik akupunktur RS dr.
Soepraoen.
b. Tujuan Khusus. Merupakan penjabaran secara operasional dan spesifik dari
tujuan umum. Misalnya :
 Melakukan pengkajian Akupunktur pada partisipan yang mengalami
diabetes mellitus dengan kerusakan integritas kulit di RS dr. Soepraoen.
 Melakukan diagnosis Akupunktur pada partisipan yang mengalami
diabetes mellitus dengan kerusakan integritas kulit di RS dr. Soepraoen.
 Melakukan perencanaan Akupunktur pada partisipan yang mengalami
diabetes mellitus dengan kerusakan integritas kulit di RS dr. Soepraoen.
 Melakukan tindakan Akupunktur pada partisipan yang mengalami diabetes
mellitus dengan kerusakan integritas kulit di RS dr. Soepraoen.
 Melakukan evaluasi pada partisipan yang mengalami diabetes mellitus
dengan kerusakan integritas kulit di RS dr. Soepraoen.
5. Manfaat Penelitian
Dalam manfaat dijelaskan relevansi dan signifikansi asuhan Akupunktur untuk
ilmu maupun penerapan yang bersifat praktis. Manfaat terdiri dari Manfaat
Teoritis dan Manfaat Praktis. Manfaat teoritis ditujukan untuk pengembangan ilmu
Akupunktur. Manfaat praktis disampaikan bagi Akupunktur terapis, Rumah Sakit,
Institusi Pendidikan dan Partisipan.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka memuat uraian yang sistematik teori dasar yang relevan, fakta, hasil
penelitian sebelumnya, yang berasal dari pustaka mutakhir yang memuat teori,
proposisi, konsep atau pendekatan terbaru yang ada hubungannya dengan topik studi
kasus yang dilakukan. Teori dan fakta yang digunakan diambil dari sumber primer.
Mencantumkan nama sumbernya. Tata penulisan kepustakaan sesuai dengan ketentuan
pada panduan yang digunakan. Tinjauan Pustaka terdiri dari definisi, konsep
penyakit/kasus, patofisiologi, penatalaksanaan, dan konsep asuhan Akupunktur.
Isi tinjauan pustakam misalnya :
1. Definisi Stroke
2. Patofisiologi Stroke
3. Klasifikasi Stroke
4. Faktor Risiko Stroke
5. Manifestasi Klinis Stroke
6. Definisi Paralisis
7. Patofisoilogi Paralisis
8. Jenis Paralisis
9. Faktor Risiko Paralisis
10. Penguatan Otot
11. Definisi Akupunktur
12. Manfaat Akupunktur
13. Akupunktur untuk Kekuatan Otot Kaki

BAB 3
METODE PENELITIAN
1. Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus.
Studi kasus dipilih dengan tujua untuk mengeksplorasi suatu masalah/fenomena
dengan batasan terperinci, pengambilan data bisa lebih mendalam dan
menyertakan berbagai sumber informasi. Studi kasus ini dibatasi oleh waktu dan
tempat, serta dimaksudkan untuk mengeksplorasi asuhan akupunktur pada Klien
Lemah Kaki Pasca Stroke di Klinik Akupunktur …..
2. Batasan Istilah
Batasan istilah atau dalam versi kuantitatif disebut sebagai definisi operasional
adalah pernyataan yang menjelaskan istilah-istilah kunci yang menjadi fokus studi
kasus. Fokus studi kasus dalam penelitian ini adalah asuhan akupunktur pada
Klien Lemah Kaki Pasca Stroke di Klinik Akupunktur ……. Stroke sering disebut
sebagai kecelakaan serebrovaskular, yaitu kerusakan otak yang disebabkan oleh
gangguan aliran darah ke daerah otak. Ada beberapa area di otak yang bekerja
bersama untuk memberi kemampuan untuk menggerakkan kaki. Ketika aliran
darah ke daerah otak terganggu maka kemampuan kontrol gerak kaki terganggu
sehingga kaki menjadi lemah (Moawad, H. 2019).
3. Partisipan
Partisipan dalam penelitian kualitatif adalah semua orang, dokumen dan peristiwa-
peristiwa (yang ditetapkan oleh peneliti) untuk di amati, diobservasi atau
diwawancarai sebagai sumber informasi yang dianggap ada hubungannya dengan
masalah penelitian (Komariah, 2011). Dalam penelitian ini, karakteristik subyek
atau partisipan adalah sebagai berikut:
• Laki-laki
• Usia 50 – 60 tahun
• Mengeluh lemah kaki setelah serangan stroke
• Bersedia menjadi partisipan
• Mematuhi anjuran, saran dan jadwal asuhan
• Tidak sedang menjalani pengobatan selain akupunktur
Jumlah partisipan dalam penelitian ini adalah 1 orang. Akan dilakukan asuhan
akupunktur sebanyak 2 kali dalam seminggu selama 6 minggu.
4. Lokasi dan Waktu
Penelitian studi kasus ini dilaksanakan di klinik akupunktur PUSPO Malang pada
bulan Maret sampai April 2020.
5. Kerangka Kerja
Kerangka kerja penelitian adalah langkah-langkah kegiatan proses penelitian,
meliputi :
• Menentukan partisipan sesuai kriteria, yaitu penderita lemah kaki yang
berobat di Klinik Akupunktur ……
• Fokus penelitian tertuju pada penderita lemah kaki setelah serangan stroke.
• Metode yang digunakan adalah Wang (observasi), Wen (olfaksi &
auskultasi), Wen (anamnesa), Qie (palpasi)
• Penyusunan rencana asuhan akupunktur meliputi pengkajian, diagnosis,
tindakan dan evaluasi asuhan akupunktur.
• Melakukan analisis dan menyajikan data
• Melakukan pembahasan
• Menarik kesimpulan
6. Pengumpulan Data
Dalam penelitian studi kasus ini menggunakan alat bantu pengumpulan data
dalam bentuk LEMBAR DATA KLIEN atau daftar isian yang harus diisi oleh
peneliti atau petugas pengumpul data, meliputi :
a. Observasi (Wang). Obyek observasi ini meliputi :
• Shen*, memeriksa keadaan semangat, kesadaran, sinar mata dan lain-lain.
• Se, memeriksa keadaan Qi Xue dengan cara memperhatikan warna kulit
dan ekspresi wajah.
• Sing Tay, memeriksa keadaan konstitusi tubuh dan keadaan penyakit.
• Lidah, memeriksa keadaan otot dan selaput lidah.
b. Olfaksi dan Auskultasi (Wen). Pemeriksaan pendengaran meliputi suara
bicara, suara napas, batuk, dan suara lain dari klien yang bisa didengar oleh
pemeriksa. Pemeriksaan penciuman meliputi bau badan, bau napas, bau
keringat dan ekskresi lainnya.
c. Anamnesa (Wen). Hasil anamnesis berisi data tentang identitas pasien, keluhan
utama, keluhan tambahan, riwayat penyakit sekarang -dahulu- keluarga, tanda
dan gejala penyakit, keringat, nafsu makan, kehausan rasa makanan,
BAB/BAK, nyeri, kerja/istirahat, gaya hidup, panca indera, pertanyaan khusus
pada perempuan maupun anak-anak, dll. Sumber data dari pasien, keluarga,
maupun tenaga kesehatan dan akupunktur terapis lainnya.
d. Palpasi (Qie). Pemeriksaan palpasi pada nadi dan bagian tubuh di lokasi ahse
point maupun di titik akupunktur (alarm).
e. Dokumentasi. Pengamatan terhadap data dukung hasil dari pemeriksaan
diagnostik medis dan data lain yang relevan.

7. Uji Keabsahan Data


Uji keabsahan data adalah kegiatan menguji kualitas data/ informasi yang diperoleh
sehingga menghasilkan data dengan validitas tinggi. Dalam penelitian ini validitas
data ada pada integritas peneliti karena peneliti menjadi instrumen utama. Di
samping itu juga dilakukan uji keabsahan data melalui: 1) perpanjangan waktu
tindakan/terapi, dan 2) sumber informasi tambahan menggunakan triangulasi dari
tiga sumber data utama yaitu pasien, akupunktur terapis, dan keluarga partisipan
yang terkait dengan masalah yang diteliti.
8. Analisis Data
Analisis data dilakukan sejak peneliti di lapangan, sewaktu pengumpulan data
sampai dengan semua data terkumpul. Analisa data dilakukan dengan cara
mengemukakan fakta, selanjutnya membandingkan dengan teori yang ada dan
selanjutnya dituangkan dalam opini pembahasan. Teknik analisis yang digunakan
dengan cara menarasikan jawaban-jawaban yang diperoleh dari hasil interpretasi
pengumpulan data mendalam yang dilakukan untuk menjawab rumusan masalah.
Teknik analisis digunakan dengan cara Wang, Wen, Wen, Qie oleh peneliti dan
studi dokumentasi yang menghasilkan data untuk selanjutnya diinterpretasikan dan
dibandingkan dengan teori yang ada sebagai bahan untuk memberikan
rekomendasi dalam intervesi tersbut.
Urutan dalam analisis adalah:
a. Mengumpulkan Data.
Data dikumpulkan dari hasil Wang, Wen, Wen, Qie dan dokumen. Hasilnya
ditulis dalam bentuk catatan lapangan, kemudian disalin dalam bentuk
transkrip (catatan terstruktur).
b. Mereduksi Data.
Data hasil wawancara yang terkumpul dalam bentuk catatan lapangan dijadikan
satu dalam bentuk transkrip dan dikelompokkan menjadi data subyektif dan
obyektif, dianalisis berdasarkan hasil pemerisaan diagnostik kemudian
dibandingkan dengan nilai kondisi situasi normal atau sehat.
c. Menyajikan data.
Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel, gambar, bagan maupun teks
naratif. Dalam penyajian data kerahasiaan data klien dijamin dengan cara
mengaburkan identitas dari pasien yaitu mengunakan inisial atau kode-kode
tertentu.
d. Menarik Kesimpulan.
Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan dibandingkan dengan
hasil-hasil penelitian terdahulu dan secara teoritis dengan perilaku kesehatan.
Penarikan kesimpulan dilakukan dengan metode induksi. Data yang
dikumpulkan terkait dengan data pengkajian, diagnosis, perencanaan, tindakan,
dan evaluasi.
9. Etika Penelitian
Agar studi kasus ini dapat berlangsung dengan baik dan peneliti tidak mendapat
persoalan masalah etik maka peneliti mempersiapkan beberapa hal yaitu :
a. Meminta izin kepada pemilik klinik akupunktur …... seraya memberikan
penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian
b. Menempatkan orang yang diteliti bukan sebagai “obyek” melainkan orang
yang derajatnya sama dengan peneliti.
c. Menghargai, menghormati, dan patuh semua peraturan, norma, nilai
masyarakat, kepercayaan adat-istiadat dan kebudayaan yang hidup di dalam
masyarakat tempat klinik berada.
d. Memegang segala rahasia yang berkaitan dengan informasi yang di berikan.
e. Informasi tentang subyek tidak di publikasikan bila subyek tidak menghendaki,
termasuk nama subyek tidak akan di cantumkan dalam laporan penelitian.
f. Peneliti dalam merekrut partisipan terlebih dahulu memberikan informed
consent, yaitu memberi tahu secara jujur maksud dan tujuan terkait dengan
tujuan penelitian pada calon partisipan sejelas-jelasnya serta minta ijin secara
tertulis.
g. Selama dan sesudah penelitian privacy tetap dijaga, nama partisipan diganti
dengan inisial (anonimity), peneliti akan menjaga kerahasiaan informasi yang
diberikan dan hanya di gunakan untuk kegiatan penelitian seta tidak akan
dipublikasikan tanpa izin partisipan.
h. Selama pengambilan data peneliti memberi kenyamanan pada partisipan
dengan mengambil tempat yang sesuai dengan keinginan partisipan. Sehingga
partisipan dapat leluasa tanpa ada pengaruh lingkungan untuk mengungkapkan
masalah yang dialami.
10. Sumber Rujukan

4. SUMBER RUJUKAN
Sumber rujukan dalam studi kasus ini berasal dari pustaka dan non-pustaka. Sumber
pustaka misalnya jurnal ilmiah, buku, situs resmi yang didukung referensi terkait. Sumber
non-pustaka misalnya hasil diskusi atau konsultasi dengan para pakar dibidangnya yang
secara akademis bergelar doktor atau profesor.
Penulisan puataka menggunakan sistem Harvard Referencing Standard. Semua yang
tertera dalam daftar pustaka harus dirujuk di dalam naskah. Kemutakhiran referensi sangat
diutamakan. Daftar pustaka disusun secara alfabetik (urut abjad) berdasarkan nama
penulis dengan meletakkan nama keluarga atau pengganti nama keluarga di depan.
Contoh:
A. Buku
Penulis 1, Penulis 2 dst. (nama belakang, nama depan disingkat). Tahun publikasi.
Judul Buku cetak miring. Edisi, Penerbit. Tempat Publikasi.
• O’Brien, J.A. dan J.M. Marakas. 2011. Managenent Information System. Edisi
10. McGraw-Hill. New York-USA.
B. Artikel
Penulis 1, penulis 2 dst, (nama belakang, nama depan disingkat). Tahun publikasi.
Nama Jurnal cetak miring. Vol. Nomor. Rentang Halaman.
• Cartlidge, J. 2012. Crossing Boundaris: Using Fact and Fiction in Adult
Learning. The Journal of Artistic and Creative Education. 6 (1): 94 – 111.
C. Prosiding Seminar/Konferensi
Penulis 1, penulis 2 dst, (nama belakang, nama depan disingkat). Tahun Publikasi.
Judul Artikel. Nama Konferensi. Tanggal, Bulan dan Tahun, Kota, Negara. Halaman.
• Michael, R. 2011. Inegtrating innovation into enterprise architecture
management. Proceeding on Tenth International Conference in Wirt-schafts
Informatik. 16 – 18 February 2011, Zurich, Swiss. Hal.776 – 786.
D. Tesis atau Disertasi
Penulis 1, penulis 2 dst, (nama belakang, nama depan disingkat). Tahun Publikasi.
Judul. Skripsi.Tesis atau Disertasi. Universitas.
• Soegandhi. 2009. Aplikasi model kebangkrutan pada perusahaan daerah di
Jawa Timur. Tesis. Fakultas Ekonomi Universitas Joyonegoro, Surabaya.
E. Sumber Rujukan dari Website
Penulis. Tahun. Judul. Alamat Uniform Resources Locator (URL). Tanggal diakses.
• Elisabeth, A.E., at all. (201). The VSQ: a questionnaire to measure vulvovaginal
symptoms in postmenopausal women.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3695224/pdf/nihms435288.pdf
Diakses tanggal 10 Januari 2020.

5. LAPORAN STUDI KASUS


A. KERANGKA LAPORAN STUDI KASUS
Sistematika penulisan laporan Tugas Akhir sama dengan kerangka penulisan proposal,
hanya saja ada tambahan BAB 4 dan BAB 5. sebagai berikut :
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1. Gambaran Lokasi Penelitian
4.1.2. Karakteristik Partisipan (identitas partisipan)
4.1.3. Data Asuhan Akupunktur
1) Pengkajian
2) Diagnosis
3) Perencanaan
4) Pelaksanaan
5) Evaluasi
4.2. Pembahasan
1) Pengkajian
2) Diagnosis
3) Perencanaan
4) Pelaksanaan
5) Evaluasi
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
B. TEMPLATE LAPORAN STUDI KASUS
(dst. Disusulkan)
Contoh halaman judul
PROPOSAL TUGAS AKHIR

ASUHAN AKUPUNKTUR PADA KLIEN LEMAH KAKI


PASCA STROKE DI KLINIK AKUPUNKTUR WARDOYO SEHAT
MALANG

OLEH:
PUSPO WARDOYO
NIM : 183000

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUPUNKTUR


POLITEKNIK KESEHATAN RS dr. SOEPRAOEN MALANG
2020

Anda mungkin juga menyukai