Anda di halaman 1dari 3

Anak Nakal Jadi Imam

Pada suatu waktu,hiduplah seorang Anak yatim yang memiliki sikap


nakal karena kurangnya kasih sayang dari kedua orang tuanya. Ibunya
meninggal ketika Ia masih kecil akibat penyakit yang dideritanya dan
sekarang tinggal Ayahnya yang masih hidup. Ayahnya tersebut sudah
menikah kembali dan tinggal di Malaysia sambil bekerja. Ia tidak
membawa anaknya ke malaysia tetapi Ia menitipkannya ke saudara istri
pertamanya yang bernama Salmawati. Nama Anak tersebut adalah Fajar
Alamsyah. Fajar adalah sepupuku karena Ibunya dan Ayahku bersaudara.
Fajar memiliki sifat yang pendiam tetapi sikapnya nakal.

Awalnya Fajar itu anak yang baik,rajin,dan penurut tetapi karena ada
faktor yang mempengaruhinya Ia pun berubah menjadi anak nakal,entah
itu faktor pergaulan atau yang lainnya.

Pada saat Ia tamat dari SD Fajar menginjak usia 13 tahun dan


berencana Fajar akan di masukkan kedalam pesantren agar sikapnya
berubah menjadi lebih baik. Nama pesantren tersebut yaitu AL-MUBARAK
yang berlokasi di Desa Bialo. Pesantren adalah tempat yang paling baik
untuk mengubah karakter seseorang menjadi lebih baik.

Awalnya Fajar tidak ingin di masukkan kedalam pesantren tetapi mau


tidak mau Ia harus masuk ke pesantren. Pada saat Ia pertama masuk ke
pesantren Fajar baik-baik saja ia seperti santri-santri yang lain. Menghafal
al-quran,mencuci baju sendiri dan masih banyak lagi yang dilakukan para
santri di dalam pesantren.

Menurut Saya pesantren adalah tempat yang sangat menyenangkan


dimana kita bisa mendapatkan sahabat yang baik yang selalu menemani
kita disaat suka maupun duka. Dan di pesantren juga kita mendapatkan
udstazah yang seperti ibu kita sendiri yang selalu membangunkan kita
untuk sholat dan juga selalu menasehati kita.
Setelah beberapa bulan di pesantren Fajar pulang ke rumah tantenya
karena pesantren sedang diliburkan. Perubahan yang terjadi pada karakter
Fajar sangatlah terlihat. Pernah satu kali Ia Azan di mesjid dan betapa
senangnya kami sekeluarga mendengar suara Azannya yang merdu dan
mempunyai nafas yang panjang. Membuat hati bergetar ketika
mendengarnya. Dan pada saat itu anak-anak yang ada di kampungku
berlomba-lomba Azan di mesjid dan menirukan cara Fajar Azan.

Waktu serasa berjalan cepat setelah Fajar kembali ke rumahnya


beberapa bulan yang lalu sekarang Ia sudah berada di pesantren. Setiap
bulan Fajar kadang di kunjungi ke pesantrennya untuk diberi uang,sabun
cuci dan kebutuhan lainnya.

Tak terasa Fajar sudah 2 tahun di pesantren dan entah kenapa Fajar
kembali ke sikapnya yang dahulu. Ia pernah ke rumah tantenya tapi pada
saat itu pesantren tidak sedang libur. Ternyata Fajar sedang kabur dari
pesantren bersama dengan temannhya yang lain. Bukan hanya sekali
tetapi berkali-kali kadang Fajar juga menginap di rumah temannya. Dan
akhirnya kami sekeluarga mengetahuinya kalau Fajar kadang kabur dari
pesantren dan pada saat itu Fajar di skorsing selama 1 minggu oleh pihak
pesantren. Setelah cukup seminggu fajar kembali ke pesantrennya diantar
oleh kak Arsyul yaitu Anak ketiga dari tante Salma.

Tak lama dari kembalinya Fajar ke pesantren Ayah Fajar yang ada di
Malaysia menelfon Ia menyampaikan bahwa Ia akan pulang ke Indonesia
untuk mengurus sesuatu dan untuk menemui Fajar sekalian Ia akan
membawa Fajar ke Malaysia bersamanya.

Sekarang Ayah Fajar sudah berada di Indonesia setelah Ia menelfon


beberapa bulan yang lalu. Ia sudah mengetahui bahwa Fajar pernah kabur
dari pesantren maka dari itu Ia akan membawa Fajar ke Malaysia dan akan
menyekolahkannya disana.
Setelah beberapa bulan Fajar dan Ayahnya sudah berada di Malaysia.
Ayahnya akan menyekolahkan Fajar di pesantren .

Fajar akhirnya kembali bersekolah lagi. Tapi kali ini Fajar sangat
bersemangat dan Alhamdulillah Ia sudah dapat mengfafal beberapa juz Al-
Quran dan ajar banyak di kenal di pesantren karena Fajar kadang Azan di
mesjid pesantren.

Hari-hari berlalu,hari raya idul fitri pun udah lewat dan hari ini adalah
hari raya idul adha dan lebih membahagiakan adalah fajar dipercaya
mengimani shalat idul adha disalah satu mesjid besar di malaysia. Ia
membaca surah-surah al-quran dengan suara yang merdu. Suara merdu
yang dimiliki fajar trsebut turun dari ibunya. Kami sekeluarga mengetahui
kabar tersebut karena setelah shalat idul adha Ayahnya fajar menelfon
lewat whatss app dan memberi tahu kepada kami tentang semua
mengenai fajar. Kami sekeluarga sangat bahagia dan bangga mengetahui
hal tersebut.

Anda mungkin juga menyukai