Program Internsip Dokter Indonesia Kabupaten Bandung Juli 2019 1. Home Visite Jamban Sehat Tanggal : 4 Juli 2019 Pukul : 09.00 – selesai Lokasi : Desa Ciparay Peserta Hadir : 15 rumah Latar Belakang WHO menjelaskan bahwa sehat adalah keadaan sejahtera secara fisik, mental dan sosial yang merupakan satu kesatuan, bukan hanya terbebas dari penyakit maupun cacat (WHO, 2013). Profil kesehatan di Indonesia, terdapat 62,14% rumah tangga yang memiliki akses terhadap sanitasi layak (Prof atan Indonesia, 2015). Permasalahan mengenai sanitasi di Indonesia, khususnya tentang perilaku buang air besar sembarangan (BABs), seharusnya dapat terselesaikan pada akhir tahun 2014 berdasarkan sasaran dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010 - 2014. Target Millenium Development Goal’s (MDG’s) yaitu “menurunkan hingga 50% penduduk yang kesulitan memperoleh akses terhadap air minum dan sanitasi yang memadai” juga sudah berakhir pada akhir tahun 2015. Berdasarkan Sustainable Development Goal’s (SDGs) setiap negara diharapkan dapat mewujudkan 100% akses sanitasi untuk penduduknya sebagaimana tercantum pada tujuan 6 pada tahun 2030. RPJMN 2015 - 2019 menargetkan bahwa pada akhir tahun 2019, Indonesia harus mencapai Universal Access (UA), artinya, pada tahun 2019 masyarakat Indonesia yang tinggal di perkotaan maupun perdesaan sudah memiliki akses 100% terhadap sumber air minum aman dan fasilitas sanitasi yang layak. Permasalahan : Masyarakat belum memahami tentang pentingnya sanitasi dasar yaitu memiliki jamban sendiri dirumah masing - masing di wilayah Puskesmas DTP Ciparay. Perencanaan dan Pemilihan Intervensi : Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka direncanakan untuk dilakukan Home Visite Jamban Sehat, yang dilaksanakan pada: Tanggal : 4 Juli 2019 Waktu : 09.00 - selesai Tempat : Desa Ciparay Pelaksanaan : Pelaksanaan berjalan lancar sesuai perencanaan Monitoring dan Evaluasi Pada saat pelaksanaan Home visite jamban sehat berjalan lancar. Setelah kunjungan, peserta cukup mengerti mengenai jamban sehat dan PHBS dan bersedia ikut serta dalam upaya PHBS dengan menggunakan jamban sehat. Peserta juga sebagian besar sudah memiliki jamban sehat.
Pelaksana Pendamping
dr. Ida Ayu Komang Trisna Bulan dr. Ferry Nurhayati
NIP. ???? Dokumentasi 2. PIS PK (Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga) Tanggal : 5 Juli 2019 Pukul : 09.00 – selesai Lokasi : Desa Ciparay Peserta Hadir : 10 rumah Latar Belakang Salah satu program pemerintah untuk mewujudkan masyarakat sehat adalah melalui Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK). Sasaran dari program Indonesia Sehat adalah meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan (Kementrian Kesehatan RI, 2016). Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dilakukan untuk menjangkau keluarga. Sehingga pihak puskesmas tidak hanya mengandalkan upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) yang ada akan tetapi langsung berkunjung ke rumah. Ada 3 pilar utama dalam menegakkan PIS-PK; yaitu penerapan paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional- JKN. Permasalahan : Pendataan keluarga yang dilakukan terhadap seluruh keluarga di wilayah kerja Puskesmas merupakan langkah awal Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, sehingga pada langkah ini harus kelola dengan baik supaya langkahlangkah berikutnya dapat berfungsi secara optimal. Tujuan pendataan keluarga adalah untuk memperoleh data kesehatan setiap keluarga khususnya data mengenai 12 indikator sebagai penanda status kesehatan keluarga untuk perencanaan di Puskesmas. Perencanaan dan Pemilihan Intervensi : PIS PK dilaksanakan pada: Tanggal : 5 Juli 2019 Waktu : 09.00 - selesai Tempat : Desa Ciparay Pelaksanaan : Pelaksanaan berjalan lancar sesuai perencanaan Monitoring dan Evaluasi Pada saat pelaksanaan PIS PK berjalan lancar. Setelah kunjungan dan pendataan, peserta cukup mengerti mengenai PHBS dan pembangunan kesehatan, dan bersedia ikut serta dalam upaya PHBS dan pembangunan kesehatan. Kendala yang dihadapi selama proses PIS PK adalah tidak semua warga berada dirumah di pagi hari karena sebagian dari warga tersebut bekerja.
Pelaksana Pendamping
dr. Ida Ayu Komang Trisna Bulan dr. Ferry Nurhayati
NIP. ???? Dokumentasi 3. PIS PK (Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga) Tanggal : 10 Juli 2019 Pukul : 09.00 – selesai Lokasi : Desa Ciparay RW 10 Peserta Hadir : 20 rumah Latar Belakang Salah satu program pemerintah untuk mewujudkan masyarakat sehat adalah melalui Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK). Sasaran dari program Indonesia Sehat adalah meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan (Kementrian Kesehatan RI, 2016). Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dilakukan untuk menjangkau keluarga. Sehingga pihak puskesmas tidak hanya mengandalkan upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) yang ada akan tetapi langsung berkunjung ke rumah. Ada 3 pilar utama dalam menegakkan PIS-PK; yaitu penerapan paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional- JKN. Permasalahan : Pendataan keluarga yang dilakukan terhadap seluruh keluarga di wilayah kerja Puskesmas merupakan langkah awal Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, sehingga pada langkah ini harus kelola dengan baik supaya langkahlangkah berikutnya dapat berfungsi secara optimal. Tujuan pendataan keluarga adalah untuk memperoleh data kesehatan setiap keluarga khususnya data mengenai 12 indikator sebagai penanda status kesehatan keluarga untuk perencanaan di Puskesmas. Perencanaan dan Pemilihan Intervensi : PIS PK dilaksanakan pada: Tanggal : 10 Juli 2019 Waktu : 09.00 - selesai Tempat : Desa Ciparay RW 10 Pelaksanaan : Pelaksanaan berjalan lancar sesuai perencanaan Monitoring dan Evaluasi Pada saat pelaksanaan PIS PK berjalan lancar. Setelah kunjungan dan pendataan, peserta cukup mengerti mengenai PHBS dan pembangunan kesehatan, dan bersedia ikut serta dalam upaya PHBS dan pembangunan kesehatan. Kendala yang dihadapi selama proses PIS PK adalah tidak semua warga berada dirumah di pagi hari karena sebagian dari warga tersebut bekerja.
Pelaksana Pendamping
dr. Ida Ayu Komang Trisna Bulan dr. Ferry Nurhayati