toleransi, dan selalu mencintai negeri. Sumatera, dan Bali sudah berdiri organisasi Keluarga Mahasiswa
Nahdlatul Ulama atau KMNU. KMNU dalam pengembangannya akademisi. Santri di Indonesia saat ini memiliki SDM yang
berkonsentrasi pada dakwah kesantrian. Melalui misi membentuk berkualitas, sudah selayaknya sumber daya tersebut ditingkatkan
generasi yang rahmatan lil`alamin, KMNU membawa slogan dan dimanfaatkan bersama KMNU baik dalam berupa
memahasiswakan santri dan menyantrikan mahasiswa. Slogan riset/penelitan, menulis, dan pengabdian masyarakat berbasis
tersebut mengisyaratkan bahwa mahasiswa saat ini harus mulai akademisi.
mengedepankan akhlak, tawadhu`, seperti akhlaknya santri, dan
KMNU adalah media yang tepat untuk selalu
santri saat ini harus pula mulai menjadi kaum berjiwa intelektual
mengembangkan jiwa kesantrian di kampus. Data hasil survey
dan kritis terhadap perkembangan zaman seperti jiwa mahasiswa.
depnas litbang KMNU Pusat 2018, Kader KMNU se-Indonesia yang
Berbagai upaya yang dilakukan KMNU untuk menunjukan masuk tahun 2018, sebesar 56 % kader adalah non alumni pesantren
eksistensi santri di dunia kampus adalah melalui empat pilar , adapun 44 % kader adalah alumni pondok pesantren. Hadirnya
dakwah. Melaksanakan dakwah yang berfokus pada amaliyah KMNU sangat mewadahi alumni pesantren dan non alumni
santri, seperti kajian kitab, maulid, istighasah, dan ziaroh kubur. pesantren untuk tetap berjiwa santri di kampusnya masing-masing.
Melaksanakan dakwah berbasis silaturahmi, silaturahmi pada
Sebagai upaya menujukan mahasiswa yang santri, santri
dosen, pejabat kampus, ulama dan habaib sekitar kampus, dan
yang mahasiswa. KMNU senantiasa mengedepankan akhlak dalam
berupaya mendekatkan mahasiswa melalui silaturahmi dan
berjuang dan berdakwah. KMNU berprinsip menyampaikan aspirasi
berkegiatan di pesantren. Pilar dakwah ketiga adalah melaksanakan
dan pendapat dengan baik melalui diskusi dan silaturahmi serta
dakwah berbasis media, diantaraya media sosial baik online
menghindari demonstrasi. Peran KMNU di kampus yang strategis
maupun offline, karena dunia saat ini tak bisa dipisahkan oleh
untuk membekali generasi yang berkualitas guna mengisi peran-
media. Oleh karena itu, dakwah kesantrian harus bersaing di bidang
peran strategis pembangunan bangsa di masa depan.
media. Pilar dakwah yang keempat adalah dakwah berbasis