Anda di halaman 1dari 14

VULKANIK

Vulkanik dapat diartikan segala aktivitas magma dari


perut bumi mencapai lapisan yang lebih atas
(permukaan bumi). Setelah sampai di permukaan
Bumi, magma pijar yang keluar kemudian membeku
dan membentuk timbunan. Magma keluar melalui
proses letusan atau erupsi gunung api. Apabila erupsi
sering terjadi, magma akan membentuk lapis-lapis
timbunan yang membuat gunung api bertambah
semakin tinggi.
Intrusi Magma.
Magma dari dalam Bumi dapat mengalir menyusup di
antara lapisan batuan tetapi tidak mencapai permukaan
Bumi. Setelah membeku, penyusupan magma ini
membentuk kenampakan sebagai berikut.

a) Batolit adalah batuan beku yang terbentuk di


dalam dapur magma.
b) Lakolit adalah batuan beku yang terjadi pada dua
lapisan litosfer dan bentuknya menyerupai lensa
cembung.
c) Sills adalah sisipan magma yang membeku pada
dua lapisan litosfer berbentuk tipis dan lebar.
d) Diatrema adalah batuan hasil intrusi magma yang
memotong lapisan litosfer.
Ekstrusi Magma.
Ekstrusi magma terjadi bila magma keluar ke
permukaan Bumi akibat tekanan dari dalam
Bumi.
Dilihat dari bentuk lubang keluarnya magma,
terdapat 4 macam erupsi sebagai berikut.
Berdasarkan bentuk erupsinya, terdapat tiga macam
gunung api yaitu:
Erupsi Gunung Api Dibagi
Menjadi Dua, Yaitu:
Erupsi Eksplosif.
Erupsi eksplosif adalah erupsi
atau letusan yang menyebabkan
ledakan besar akibat tekanan gas
magmatis yang sangat kuat.
Erupsi Efusif.
Erupsi efusif adalah erupsi atau
letusan yang tidak menimbulkan
ledakan, karena tekanan gas
kurang kuat
b) Material Cair
a) Material Padat (Efflata)
Material padat (efflata) terdiri atas: (1) Lava, yaitu magma yang
(1) Bom (batu-batu besar). meleleh di luar pada lereng
(2) Terak (batu-batu yang tidak beraturan gunung api.
dan lebih kecil dari bom). (2) Lahar panas, yaitu
(3) Lapili, berupa kerikil. campuran magma dan air,
(4) Pasir sehingga merupakan lumpur
(5) Debu panas yang mengalir.
(6) Batu apung (3) Lahar dingin, terbentuk
dari efflata porus atau bahan
padat di puncak gunung
c) Material Gas atau Ekshalasi menjadi lumpur ketika turun
hujan lebat dan mengalir
Material gas atau ekshalasi terdiri atas: pada lereng serta lembah.
(1) Solfatar, berbentuk gas belerang (H2S).
(2) Fumarol, berbentuk uap air (H2O).
(3) Mofet, berbentuk gas asam arang (CO2).
Gas ini berbahaya bagi kehidupan karena
bersifat racun.
Ada beberapa fenomena alam lain yang terbentuk dari proses
lanjutan atau pasca vulkanisme.

a) Sumbat Lava.
Kenampakan ini terjadi ketika lava yang padat dalam pipa vulkanik yang padam
menjadi massa yang resistan.

b) Kaldera dan Danau Kaldera.


Kaldera adalah cekungan besar yang ada di puncak gunung. Kenampakan ini terjadi
akibat letusan yang sangat dahsyat dan meninggalkan lubang yang besar.
c) Plato Lava.
Kenampakan ini terjadi karena magma yang keluar bersifat encer, sehingga mampu
menyebar dan membentuk hamparan lava yang luas
d) Geyser dan Mata Air Panas.
Di kawasan vulkanik, air tanah bisa dipanaskan oleh magma. Air yang terpanaskan
ini bisa muncul ke permukaan dengan tenaga eksplosif, inilah yang disebut geyser.
Gunung-gunung api di Indonesia dapat dikelompokkan
menjadi lima rangkaian, yaitu:
1) Rangkaian Sunda, yaitu rangkaian gunung berapi yang memanjang
dari Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores hingga Alor.
2) Rangkaian Banda, sebagian besar terletak di bawah permukaan laut.
3) Rangkaian Minahasa dan Sangihe, rangkaian ini masih aktif, seperti
di Gunung Soputan dan Gunung Lokon.
4) Rangkaian Halmahera, yang terdapat di sekitar Halmahera.
5) Rangkaian Sulawesi Selatan, merupakan rangkaian yang sudah tidak
aktif (mati).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai