Anda di halaman 1dari 3

Malaria dan Pencegahannya

Mutiara Rosa Aulia

Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit yang ditularkan oleh gigitan
nyamuk yang terinfeksi. Parasit yang menginfeksi adalah plasmodium. Ada empat
jenis plasmodium yang dapat menyebabkan malaria seperti Plasmodium falciparum,
Plasmodium vivax, Plasmodium ovale, dan Plasmodium malariae. Penderita malaria
akan mengeluhkan gejala demam dan menggigil.

Dalam kajian medis, sederhananya dijelaskan malaria adalah penyakit yang


ditularkan oleh nyamuk dari manusia yang tertular atau hewan lain. Dijelaskan dalam
jurnal Faktor Determinan Kejadian Malaria di Kecamatan Toho, Kabupaten
Pontianak merupakan salah satu kabupaten di Kalimantan Barat yang endemis
malaria. Berdasarkan laporan puskesmas pada tahun 2009 penemuan malaria klinis
sejumlah 3138 kasus, mengalami peningkatan bila dibandingkan tahun 2008 sebesar
2432 kasus.

Selama tahun 2017, tercatat ada 261.617 kasus malaria secara nasional yang
menewaskan setidaknya 100 orang. 10 Provinsi di Indonesia dengan kasus malaria
terbanyak adalah Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku
Utara, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, Sulawesi Utara, dan Kalimantan
Selatan. Dari data tersebut dapat disimpulkan, daerah Indonesia berkategori endemis
tinggi atau masih banyak menderita malaria adalah wilayah timur Indonesia.

Dengan kata lain, setengah dari total jumlah 514, kabupaten/kota di Indonesia sudah
mencapai kategori bebas malaria. Artinya, terdapat 72 persen penduduk Nusantara
tinggal di daerah bebas malaria, termasuk diantaranya Provinsi DKI Jakarta dan Bali.
Dari total 262 juta penduduk di Indonesia, sebanyak 4,9 juta atau dua persennya
tinggal di daerah endemis tinggi. Sampai hari ini Malaria adalah penyakit yang sudah
membunuh ratusan juta orang.

Berdasarkan hasil penelitian uji chi square, untuk menghitung besar resiko dengan
menggunakan Odds Ratio (OR) menunjukan bahwa faktor-faktor yang terbukti faktor
resiko dengan kejadian malaria adalah : kebiasaan keluar malam, kondisi dinding
rumah, pemakaian kawat kasa, keberadaan hewan ternak, adanya genangan air di
sekitar rumah dan satu faktor pencegah yaitu penggunaan kelambu.

Salah satu cara mengatasi malaria secara tidak langsung dan sudah dilakukan yaitu
dengan adanya kesepakatan komitmen secara global dengan memperingati Hari
Malaria Sedunia setiap tanggal 25 April. Kegiatan ini dimaksudkan untuk
meningkatkan kinerja untuk menuju eliminasi malaria serta meningkatkan kepedulian
dan peran aktif masyarakat dalam penanggulangan dan pencegahan malaria. Kerja
sama yang baik antara pemerintah dengan masyarakat sangat diperlukan sehingga di
tahun 2019 ini dapat meminimalisir kasus malaria.

Upaya mandiri yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi parasit malaria, antara
lain dengan cara :

1. Tidak bepergian ke wilayah yang terserang malaria


2. Menjaga diri agar tidak tergigit oleh nyamuk dengan cara memakai baju
tertutup, memakai lotion anti nyamuk, memasang kelambu untuk mencegah
dari gigitan nyamuk ketika tidur
3. Berkonsultasi dengan dokter untuk mengkonsumsi obat antimalarial sebagai
tindakan pencegahan
4. Segera berkonsultasi dengan dokter bila merasa tubuh kurang sehat karena
pengobatan sedini mungkin dapat mencegah malaria yang ganas
Sumber :

Sari, A., Sucipto, C. D., & Hajimi, H. (2014). FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN
MALARIA DI KECAMATAN TOHO KABUPATEN PONTIANAK. Jurnal Medikes (Media
Informasi Kesehatan), 1(1), 1-13.

http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/malaria/diagnosis-
treatment/treatment/txc-20168001

http://patient.info/health/malaria-leaflet

https://www.depkes.go.id/article/view/19040700001/diserang-malaria-berkali-
kali.html

Anda mungkin juga menyukai