Anda di halaman 1dari 18

BAB III

LAPORAN KASUS
A. Gambaran Kasus
Ny. M dirawat di ruang dahlia sejak tanggal 23 Desember 2019 dengan diagnosa medis
kanker nasofaring. Pasien mengatakan sering keluar masuk rumah sakit karena
kebutuhan kemoterapi. Ny. M diawat dengan keluhan pusing, mual dan muntah, nyeri
dan ngilu pada tulang dan tengkuk terasa sakit. Pasien sulit untuk berbicara. Keluarga
pasien mengatakan mengalami penurunan BB, sulit untuk menelan, nafsu makan
menurun. Pasien sudah mendapatkan kemoterapi ke 5 dan akan mendapatkan kemoterapi
ke 6. Pasien memiliki riwayat polip sejak 6 tahun yang lalu. Pasien tidak memiliki
riwayat penyakit keluarga.

B. Pengkajian
a. Identitas klien
Nama : Ny M
Tempat tanggal lahir : Losari, 05/04/1975
Umur : 44 tahun 8 bulan
Alamat : Jl Dusun M Makmur, Rokan IV Koto Rokan Hulu
Status perkawinan : Kawin
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
b. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn.L
Umur : 46 th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku : Jawa
Hubungan dengan klien : Suami
Pendidikan terakhir : SMP
Pekerjaan : Petani
Alamat : Jl Dusun M Makmur, Rokan IV Koto Rokan Hulu
c. Status Kesehatan saat ini
Keluhan Utama/alasan masuk rumah sakit :
Ny. M dirawat di ruang dahlia sejak tanggal 23 Desember 2019 dengan diagnosa
medis kanker nasofaring. Pasien mengatakan sering keluar masuk rumah sakit karena
kebutuhan kemoterapi. Ny. M dirawat dengan keluhan pusing, mual dan muntah,
nyeri nyeri pada leher (tengkuk) dan ngilu pada tulang. Pasien sulit untuk berbicara.
Keluarga pasien mengatakan mengalami penurunan BB, sulit untuk menelan, nafsu
makan menurun. Pasien sudah mendapatkan kemoterapi ke 5 dan akan mendapatkan
kemoterapi ke 6.
Faktor pencetus: pasien mengatakan sejak di kemoterapi sering merasakan mual dan
muntah, kepala pusing, nyeri pada sendi dan tengkuk mulai terasa sakit.
Lamanya keluhan: keluhan dirasakan sejak 4 bulan yang lalu.
d. Status kesehatan masa lalu
Pasien mengatakan penyakit yang pernah dialami adalah pasien memiliki riwayat
polip. Pasien mengatakan tidak pernah memiliki riwayat kecelakaan. Pasien
mengatakan sering (>5x) dirawat dengan keluhan mual dan muntah, serta untuk
melakukan rencana kemoterapi.

e. Riwayat penyakit keluarga

Keterangan :
Laki-laki meninggal
Perempuan meninggal

Laki-laki

Perempuan (pasien)

Perempuan

Tinggal satu rumah

Ada hubungan darah

Keluarga pasien mengatakan, pasien tidak memiliki riwayat penyakit keluarga.

f. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan


Pasien mengatakan cara pasien memelihara kesehatannya dengan mentaati semua
instruksi dari dokter dan perawat yang dapat mempercepat proses kesembuhannya.
Tetapi, jika untuk makanan rumah sakit, Ny. M mengatakan tidak dapat memakan
makanan dari rumah sakit.
g. Nutrisi, cairan dan metabolik
 Subjektif :
Kebiasaan makan : pasien mengatakan makan biasanya dengan bubur sum sum
atau roti marie yang dihancurkan dengan air, dan pasien tidak mau memakan-
makanan dari rumah sakit
Frekuensi makan : pasien makan 3x sehari, pagi, siang dan malam.
Nafsu makan : pasien mengatakan nafsu makannya menurun, dan hanya mampu
menghabiskan 2-3 sendok makanan saja.
Makanan pantangan : pasien tidak memiliki alergi dan pantangan pada
makanan.
Pasien mengatakan terdapat mual dan muntah, jika muntah dapat 2-3x, terdapat
nyeri pada ulu hati. Pasien mengatakan tidak ada alergi terhadap makanan, sulit
untuk menelan makanan, pasien mengatakan terdapat penurunan BB sejak
kemoterapi yaitu sekitar 5 kg.
 Objektif :
Suhu tubuh :
a) Tidak terdapat diaphoresis
b) BB sebelum sakit : 40 kg
c) BB saat ini: 35 kg
d) TB :157 cm
e) IMT : 17 (kurus)
f) Tonus otot : baik
g) Edema : tidak terdapat edema
h) Asites : tidak terdapat asites
i) Lingkar abdomen : 58 cm
j) Terdapat bau mulut/ halositosis
k) Mulut sulit dibuka, gigi tidak lengkap, mukosa bibir kering

h. Pernapasan, aktifitas dan latihan


 Subjektif :
Pasien mengatakan tidak terdapat dispnea (sesak nafas), tidak pernah terpajan
lingkungan dengan udara yang berbahaya, dan tidak menggunakan alat bantu
pernafasan.
 Objektif :
a) Respiration rate (RR) : 20 x/menit
b) Pergerakan dinding dada simetris
c) Tidak terdapat penggunaan otot bantu pernapasan
d) Tidak terdapat nafas cuping hidung
e) Tidak terdapat batuk dan sputum
f) Bunyi nafas vesikuler
g) Tidak terdapat sianosis
i. Aktifias (termasuk kebersihan diri) dan latihan
 Subjektif :
Keluarga pasien mengatakan kegiatan dalam pekerjaan adalah mengerjakan
pekerjaan rumah tangga di rumah, kadang-kadang ikut pergi ke kebun menemani
suami. Keluarga pasien mengatakan tidak sulit menggerakkan anggota gerak,
hanya sulit untuk berbicara dan terasa seperti ada yang tertarik pada bagian langit-
langit lidah. Pasien masih dapat melakukan ADL secara mandiri. Keluarga pasien
mengatakan mandi, ke toilet, makan masih dapat dilakukan sendiri. Pasien
mengatakan tidak memiliki keluhan sesak nafas saat beaktifitas. Toleransi terhadap
aktifitas baik.
 Objektif :
a) Pasien tampak melakukan aktifitas secara mandiri
b) Status mental pasien tampak tenang
c) Penampilan umum : pasien tampak lemah, kerapian berpakaian baik.
d) Pengkajian neuromuskular
Massa/tonus otot: baik
Kekuatan otot: tangan kanan (4), tangan kiri (4), kaki kanan (4), kaki kiri (4)
Rentang gerak: rentang gerak tidak terbatas pada ekstremitas, dan terbatas pada
bagian mulut
e) Tidak terdapat bau badan, terdapat bau mulut, kulit kepala bersih, kuku tampak
bersih.

j. Istirahat
 Subjektif :
Pasien mengatakan sulit tidur dimalam hari, karena nyeri pada tulangnya. Pasien
mengatakan mulai tidur pukul 22.00 dan bangun pukul 06.00. dengan terbangun di
malam hari sebanyak ±3x. Pasien dapat tidur 7-8 jam.
 Objektif :
a) Pasien tidak tampak mengantuk
b) Tidak terdapat mata merah
c) Tidak ada rasa sering menguap
d) Tidak terdapat kurang konsentrasi

k. Sirkulasi
 Subjektif :
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat hipertensi ataupun masalah pada
jantungnya. Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat edema pada kaki.

 Objektif :
a) TD : 132/86 mmHg
b) Nadi : 93 x/menit
c) Kualitas nadi : nadi teraba kuat
d) Irama : reguler
e) Suhu : 36,5 C
f) Warna kulit : normal
g) CRT <2 detik
h) Tidak terdapat varises dan flebitis
i) Bibir kering dan pucat
j) Konjungtiva anemis
k) Sklera tidak ikterik

l. Eliminasi
 Subjektif :
Pasien mengatakan BAB ada, hanya saja sedikit. Berwarna coklat. Konsistensi :
sedang. Urin berwarna kuning jernih. Tidak ada nyeri pada pengeluaran BAK.
Tidak menggunakan laksatif. BAB terakhir adalah pagi ini. Tidak terdapat riwayat
perdarahan pada BAB, tidak terdapat hemoroid, tidak terdapat rasa nyeri atau
terbakar saat BAK, tidak memiliki kesulitan dalam BAK.
 Objektif :
Abdomen
a) Inspeksi : tidak terdapat asites, pembengkakan dan tidak terdapat lesi
b) Auskultasi: terdapat bising usus 11 x/menit
c) Perkusi : timpani
d) Palpasi : terdapat nyeri tekan, nyeri ulu hati, tidak terdapat pembengkakan atau
benjolan pada abdomen

m. Neurosensori dan kognitif


 Subjektif :
Pengkajian nyeri
Pasien mengatakan nyeri pada leher (tengkuk) dan ngilu pada tulang
P: Nyeri terasa saat sudah dilakukannya kemoterapi
Q: nyeri ulu hati seperti ditusuk-tusuk, nyeri pada tulang terasa ngilu
R: tengkuk (leher), tulang, ulu hati
S: skala nyeri 6
T: nyeri lebih terasa dimalam hari dan sesudah kemoterapi
 Objektif :
a) Kesadaran compos mentis
b) GCS E4M6V5
c) Terorientasi pada waktu, tempat dan orang
d) Tidak memiliki gangguan persepsi sensori, seperti tidak terdapat ilusi, tidak
terdapat halusinasi, dan tidak terdapat delusi
e) Pasien dapat mengingat memori saat ini, dan dapat menyebutkan memori masa
lalu
f) Pasien tidak terpasang alat bantu pendengaran dan penglihatan
g) Reaksi pupil terhadap cahaya : kanan (2), kiri (2)
n. Keamanan
 Subjektif :
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak memiliki alergi pada makanan, obat-
obatan. Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat cidera dan tidak memiliki
riwayat kejang.
 Objektif :
a) Suhu tubuh : 36,5 C
b) Tidak terdapat jaringan parut
c) Tidak terdapat luka
d) Tidak terdapat ekimosis
e) Faktor resiko : terpasang alat invasive berupa infus

o. Persepsi diri, konsep diri dan mekanisme


 Subjektif :
Pasien mengatakan khawatir terhadap kemoerapi dan penyakitnya, apakah akan
memberikan kesembuhan atau tidak. Pasien mengatakan mengambil keputusan
dengan rundingan bersama suami dan anak. Jika menghadapi suatu masalah, pasien
mengatakan akan mencoba mencari jalan keluar untuk memecahkan masalah.
Terdapat perasaan cemas, namun pasien mengatakan merasa tenang karena ada
keluarga yang mendampingi. Tidak terdapat perasaan ketidakberdayaan dan tidak
terdapat rasa keputusasaan.
 Objektif :
a) Status emosional : tenang
b) Tidak terdapat perubahan tanda vital
c) Ekspresi wajah tampak tenang

p. Interaksi sosial
 Subjektif :
Pasien mengatakan orang terdekat adalah suami dan anak. Kepada merekalah
pasien selalu meminta bantuan jika mempunyai masalah. Pasien mengatakan tidak
memiliki masalah atau kesulitan pada keluarga. Pasien mengatakan tidak memiliki
rasa kesulitan dalam berinteraksi dengan tenaga kesehatan di rumah sakit.
 Objektif :
a) Pasien tampak sulit untuk berbicara
b) Pola berbicara kurang jelas
c) Tidak menggunakan alat bantu bicara
d) Tidak terdapat jaringan laringaktomi/trakeostomy
e) Tidak terdapat perilaku menarik diri

q. Pola nilai kepercayaan dan spiritual


 Subjektif :
Pasien mengatakan menyerahkan semuanya kepada kuasa Allah, tidak terdapat
perasaan menyalahkan tuhan. Pasien mengatakan masih mampu untuk
menjalankan ibadah dan solat lima waktu, dan tidak terdapat masalah berkaitan
dengan aktifitas tersebut.
 Objektif :
a) Tidak terdapat perilaku menarik diri
b) Tidak terdapat marah/sarkasme
c) Tidak terdapat perilaku mudah tersinggung
d) Tidak terdapat perilaku mudah menangis
e) Tidak terdapat perilaku menolak pengobatan
f) Tidak terdapat sikap permusuhan dengan tenaga kesehatan

r. Pemeriksaan fisik
1) Kepala
Inspeksi : rambut rontok, distribusi rambut tidak merata, konjungtiva anemis,
mukosa bibir kering.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan pada kepala
2) Leher
Inspeksi : terdapat benjolan pada leher sebelah kiri.
Palpasi : nyeri pada tengkuk.
3) Dada
Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris, tidak terdapat penggunaan otot
bantu pernafasan, iktus kordis tidak tampak
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan pada dada
Perkusi : suara perkusi paru sonor, suara perkusi jantung redup
Auskultasi : Suara paru vesikuler, suara jantung S1 S2 reguler
4) Abdomen
Inspeksi : tidak terdapat asites, pembengkakan dan tidak terdapat lesi
Auskultasi : terdapat bising usus 11 x/menit
Perkusi : timpani
Palpasi : terdapat nyeri tekan, nyeri ulu hati, tidak terdapat pembengkakan atau
benjolan pada abdomen
5) Ekstremitas
Inspeksi : tangan simetris kiri kanan, kaki simetris kiri kanan, tidak terdapat
edema pada ekstremitas
Palpasi : CRT < 2 detik
Kekuatan otot : tangan kanan (4), tangan kiri (4), kaki kanan (4), kaki kiri (4)
Turgor kulit : kering
6) Genitalia
Inspeksi : tidak terdapat kemerahan pada genitalia, tidak terdapat edema, tidak
terdapat kelainan pada genitalia

s. Tanda-tanda vital
TD : 132/86 mmHg
Nadi : 93 x/menit
Suhu : 36,5 C
RR : 20 x/menit

t. Pemeriksaan penunjang
1) Laboratorium
Hasil lab tanggal 23 Desember 2019
Darah Lengkap
Hemoglobin 13,1 g/dL Normal
Leukosit 4,34 10^3/𝜇𝐿 Low
Trombosit 54 10^3/𝜇𝐿 Low
Eritrosit 4,58 10^6/𝜇𝐿 Normal
Hematokrit 40,6 % Normal
MCV 88,6 fL Normal
MCH 28,6 pg Normal
MCHC 32,3 g/dL Low
RDW-CV 13,6 % Normal
RDW-SD 43,8 fL Normal
PDW 10,6 fL Normal
MPV 9,7 fL Normal
P-LCR 24,4 % Normal
Kimia Klinik
AST 16 U/L Normal
ALT 11 U/L Normal
Glukosa darah 90 mg/dL Bukan DM
sewaktu
Ureum 26,0 mg/dL Normal
Kreatinin 1,30 mg/dL Normal

2) Histopatologi (18 Juli 2019)


Klinik:
DK/KNF
Massa berbenjol-benjol, mudah berdarah
FNAB KGB Colli: Metastasis karsinoma

Makroskopik:
Diterima jaringan bentuk serpihan, volume 2 cc, warna putih abu-abu, kecoklatan,
konsistensi kenyal, rapuh.

Mikroskopik:
Sediaan jaringan menunjukkan sarang-sarang sel epitel skuamosa malligna,
infiltratif diantara stroma, berinti pieomorfik, hiperkromatin, kromatin kasar, anak
inti jelas, sitoplasma eosinofilik, membran sitoplasma jelas. Stroma jaringan ikat
fibrous, angiogenesis, dengan sebukan padat sel radang limfosit, PMN dan massa
nekrotik luas.
C. Analisa Data
Data Etiologi Masalah
DS Pasien mengeluh Pembelahan sel abnormal Nyeri akut
pusing, mual dan muntah, tidak terkontrol
nyeri dan ngilu pada tulang
dan tengkuk terasa sakit.
Pasien sulit untuk berbicara. Karsinoma nasofaring
Keluarga pasien
mengatakan mengalami
penurunan BB, sulit untuk
menelan, nafsu makan Gejala tumor lain
menurun. Pasien akan
mendapatkan kemoterapi ke
6.
P: Nyeri terasa saat sudah Secara limfogen
dilakukannya kemoterapi
Q: nyeri ulu hati seperti
ditusuk-tusuk, nyeri pada
tulang terasa ngilu Pembesaran kelenjar limfa
R: tengkuk, tulang, ulu hati
S: skala nyeri 6
T: nyeri lebih terasa
dimalam hari dan sesudah Penekanan jaringan saraf
kemoterapi oleh sel-sel kanker

DO :
TD: 132/86 mmHg
Nadi: 93 x/menit Pelepasan mediator nyeri
Suhu: 36,5 C (histamin, bradikinin,
RR: 20 x/menit prostaglandin, serotonin,
Leukosit: 4,34 10^3/𝜇𝐿 ion kalium, dll)
Hb: 13,1 g/dL
Ht: 40,6 %
Terdapat benjolan pada
leher Dihantarkan oleh serabut
Nyeri tengkuk tipe A dan serabut tipe C
Nyeri ulu hati

Hasil histopatologi Klinik:


DK/KNF Medulla spinalis
Massa berbenjol-benjol,
mudah berdarah
FNAB KGB Colli:
Metastasis karsinoma Sistem aktivasi retikular
(Talamus, hipotalamus,
limbik)
Area grisea periakueduktus
(talamus)
Otak
(korteks somatosensorik)

Persepsi nyeri

Secara limfogen

Pembesaran kelenjar limfa

Penekanan jaringan saraf


oleh sel-sel kanker

Nyeri akut

DS : Pasien mengeluh Pembelahan sel abnormal Ketidakseimbangan nutrisi


pusing, mual dan muntah, tidak terkontrol kurang dari kebutuhan
nyeri dan ngilu pada tulang tubuh
dan tengkuk terasa sakit.
Pasien sulit untuk berbicara. Karsinoma nasofaring
Keluarga pasien
mengatakan mengalami
penurunan BB, sulit untuk
menelan, nafsu makan Kemoterapi
menurun. Pasien akan
mendapatkan kemoterapi ke
6.
Anoreksia

DO :
TD: 132/86 mmHg
Nadi: 93 x/menit Ketidakseimbangan nutrisi
Suhu: 36,5 C kurang dari kebutuhan
RR: 20 x/menit tubuh
CRT < 2 detik
BB awal: 40 kg
BB saat ini : 35 kg
TB : 157 cm
IMT : 17 (kurus)
Hb: 13,1 g/dL
Ht: 40,6 %
Nyeri tekan pada abdomen
Nyeri pada ulu hati
Lingkar abdomen : 58 cm
Bibir kering
Rambut rontok
DS: Pembelahan sel abnormal Gangguan komunikasi
Pasien mengeluh pusing, tidak terkontrol verbal
mual dan muntah, nyeri dan
ngilu pada tulang dan
tengkuk terasa sakit. Pasien Karsinoma nasofaring
sulit untuk berbicara.
Keluarga pasien
mengatakan mengalami Mendorong palatum molle
penurunan BB, sulit untuk
menelan, nafsu makan
menurun. Pasien akan Kesulitan berbicara
mendapatkan kemoterapi ke
6.
DO: Gangguan komunikasi
Hasil histopatologi : verbal
Klinik:
DK/KNF
Massa berbenjol-benjol,
mudah berdarah
FNAB KGB Colli:
Metastasis karsinoma

Leukosit: 4,34 10^3/𝜇𝐿


Hb: 13,1 g/dL
Ht: 40,6 %
Terdapat benjolan pada
leher
Nyeri tengkuk
Ucapan tidak jelas
Tampak kesulitan berbicara

D. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan NOC NIC
Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan tindakan  Lakukan pengkajian
cidera biologis keperawatan 1x8 jam, nyeri secara
diharapkan nyeri klien komprehensif termasuk
berkurang dengan : lokasi, karakteristik,
Kriteria hasil: durasi, frekuensi, kualitas
 Mampu mengontrol nyeri dan faktor presipitasi
(tahu penyebab nyeri,  Observasi reaksi
mampu menggunakan nonverbal dari
teknik nonfarmakologi ketidaknyamanan
untuk mengurangi nyeri)  Evaluasi pengalaman
 Melaporkan bahwa nyeri nyeri masa lampau
berkurang dengan  Kontrol lingkungan yang
menggunakan manajemen dapat mempengaruhi
nyeri nyeri seperti suhu
 Mampu mengenali nyeri ruangan, pencahayaan,
(skala, intensitas, dan kebisingan
frekuensi dan tanda nyeri)  Kurangi faktor presipitasi
 Menyatakan rasa nyaman nyeri
setelah nyeri berkurang  Pilh dan lakukan
penanganan nyeri non
farmakologi
 Ajarkan teknik
nonfarmakologi
 Tingkatkan istirahat
 Kolaborasi pemberian
analgetik
Ketidakseimbangan nutri Setelah dilakukan tindakan  Kaji adanya alergi
si kurang dari kebutuhan keperawatan 3x24 jam makanan
tubuh b.d anoreksia, diharapkan klien mampu  Anjurkan pasien untuk
mual, muntah memenuhi keseimbangan meningkatkan protein
nutrisi sesuai kebutuhan dan vitamin C
tubuh  Ajarkan pasien
Kriteria Hasil: bagaimana membuat
 Adanya peningkatan BB catatan makanan harian
sesuai tujuan  Berikan informasi
 BB ideal sesuai dengan tentang kebutuhan nutrisi
TB  Monitor dan adanya
 Mampu mengidentifikasi penurunan BB
kebutuhan nutrisi  Monitor kulit kering dan
 Tidak ada tanda-tanda perubahan pigmentasi,
malnutrisi turgor kulit, kekeringan,
 Menunjukkan fungsi rambut kusam, mudah
pengecapan dan menelan patah, mual dan muntah,
 Tidak terjadi penurunan pucat, kemerahan, dan
BB yang berarti kekeringan jaringan
konjungtiva
 Monitor kadar albumin,
total protein, hb dan ht
Gangguan komunikasi Setelah dilakukan tindakan  Dorong pasien untuk
verbal b.d kelainan keperawatan 3x24 jam berkomunikassi secara
palatum diharapkan klien mampu perlahan dan untuk
berkomunikasi secara verbal mengulangi permintaan
dengan baik  Dengarkan dengan penuh
perhatian
Kriteria hasil :  Anjurkan ekspresi diri
 Komunikasi: penerimaan, dengan cara lain dalam
interpretasi dan ekspresi menyampaikan infromasi
pesan, lisan, tulisan, dan (bahasa isyarat)
non verbal meningkat  Beri pujian positive, jika
 Komunikasi ekspresif diperlukan
(kesulitan berbicara)
 Pengolahan informasi:
klien mampu untuk
memperoleh, mengatur
dan menggunakan
informasi
 Mempu mengontrol
respon ketakutan dan
kecemasan terhadap
ketidakmampuan
berbicara
 Mampu memanajemen
kemampuan fisik yang
dimiliki
 Mampu
mengkomunikasikan
kebutuhan dengan
lingkungan sosial

E. Catatan Perkembangan (SOAP)


Waktu (tgl/jam) Diagnosa Implementasi Respon
keperawatan perkembangan
(SOAP)
27-12-2019 Nyeri akut b.d agen  Lakukan S: pasien
21.00 cidera biologis pengkajian nyeri mengatakan nyeri
secara sudah terasa
komprehensif berkurang, pasien
termasuk lokasi, merasa nyaman dan
karakteristik, tenang
durasi, frekuensi, O:
kualitas dan Tidak tampak
faktor presipitasi meringis
21.00  Observasi reaksi TD: 132/86 mmHg
nonverbal dari Nadi: 93 x/menit
ketidaknyamana Suhu: 36,5 C
n RR: 20 x/menit
21.00  Tingkatkan Leukosit: 4,34
istirahat 10^3/𝜇𝐿
 Kolaborasi Hb: 13,1 g/dL
pemberian Ht: 40,6 %
21.00 analgetik : Terdapat benjolan
keterolac pada leher
 Mengajarkan Nyeri tengkuk
relaksasi nafas berkurang
dalam Nyeri ulu hati
A:Masalah nyeri
belum teratasi
21.00
P:intervensi
dilanjutkan,
melanjutkan
pemberian analgetik,
dan ciptakan
lingkungan yang
dapat mempengaruhi
nyeri
27-12-2019 Ketidakseimbangan  Kaji adanya S: Pasien
21.00 nutrisi kurang dri alergi makanan mengatakan tidak
21.00 kebutuhan tubuh b.d  Menganjurkan terdapat alergi pada
anoreksia, mual, pasien untuk makanan, masih
muntah meningkatkan terdapat rasa mual
asupan nutrisi, dan muntah
seperti memakan
makanan yang O:
diberikan oleh Pasien mampu
ahli gizi. menjelaskan
06.30  Mengajarkan kembali cara
pasien membuat catatan
bagaimana makanan harian
membuat catatan TD: 132/86 mmHg
makanan harian Nadi: 93 x/menit
06.30  Monitor kulit Suhu: 36,5 C
kering dan RR: 20 x/menit
perubahan CRT < 2 detik
pigmentasi, Kulit kering
turgor kulit, Rambut rontok
monitor BB awal: 40 kg
kekeringan, BB saat ini : 35 kg
rambut kusam, TB : 157 cm
dan mudah IMT : 17 (kurus)
patah, monitor Hb: 13,1 g/dL
mual dan Ht: 40,6 %
muntah Nyeri tekan pada
, kemerahan, dan abdomen
kekeringan Nyeri pada ulu hati
jaringan Porsi makan : hanya
konjungtiva makan 3-4 sendok
 Monitor kadar Pasien tampak
hb dan ht lemah

A: Masalah
ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
belum teratasi

P: intervensi
dilanjutkan,
1. Monitor adanya
mual dan
muntah
2. Monitor nafsu
makan dan
kemampunya
mengunyah &
menelan
3. Monitor BB
4. Menganjurkan
makan sddikit-
sedikit tetapi
sering
5. Menganjurkan
untuk rutin
membersihkan
gigi dan mulut

27-12-2019 Gangguan  Dengarkan S: pasien


07.00 komunikais verbal dengan penuh mengatakan sulit
b.d kelainan palatum perhatian berbicara bebas
 Menganjurkan seperti ada yg
ekspresi diri menarik pada lidah
dengan cara lain
07.00 dalam
menyampaikan O:
infromasi Leukosit: 4,34
(bahasa isyarat) 10^3/𝜇𝐿
07.00  Memberikan Hb: 13,1 g/dL
pujian positive Ht: 40,6 %
Terdapat benjolan
pada leher
Nyeri tengkuk
Pasien mampu
menyampaikan
informasi dengan
menggunakan
bahasa tubuh
Pasien masih
tampak sulit untuk
berbicara

A: Masalah
gangguan
komunikasi verbal
belum teratasi

P: intervensi
dilanjtkan,
mengajarkan cara
memanajemen
kemampuan fisik
yang dimiliki,
Evaluasi
kemampuan pasien
dalam
memaksimalkan
kemampuan tubuh,
Evaluasi
kemampuan
berbicara setiap hari

28-12-2019 Nyeri akut b.d agen  Observasi reaksi S: pasien


10.00 cidera biologis nonverbal dari mengatakan nyeri
ketidaknyamana sudah terasa
n berkurang, pasien
 Kontrol merasa nyaman dan
lingkungan yang tenang
dapat O:
mempengaruhi Tidak tampak
nyeri meringis
10.00 (memberikan TD: 122/86 mmHg
ganjalan/kain Nadi: 84 x/menit
pada tengkuk Suhu: 36,7 C
dan tulang yang RR: 20 x/menit
10.15 sakit) Leukosit: 4,34
 Kolaborasi 10^3/𝜇𝐿
pemberian Hb: 13,1 g/dL
analgetik : Ht: 40,6 %
12.00 keterolac Terdapat benjolan
 Evaluasi teknik pada leher
relaksasi nafas Nyeri tengkuk
dalam berkurang
Pasien tampak
tenang dan nyaman

A:Masalah nyeri
belum teratasi

P:intervensi
dilanjutkan,
melanjutkan
pemberian analgetik,
evaluasi nyeri
28-12-2019 Ketidakseimbangan  Evaluasi adanya S: Pasien
12.00 nutrisi kurang dri kulit kering dan mengatakan tidak
kebutuhan tubuh b.d perubahan terdapat alergi pada
anoreksia, mual, pigmentasi, makanan, masih
muntah turgor kulit, terdapat rasa mual
monitor dan muntah
kekeringan,
rambut kusam, O:
dan mudah Pasien mampu
patah, monitor menjelaskan
mual dan muntah kembali cara
, kemerahan, dan membuat catatan
kekeringan makanan harian
jaringan TD: 122/86 mmHg
konjungtiva Nadi: 84 x/menit
12.00  Monitor kadar Suhu: 36,7 C
12.00 hb dan ht RR: 20 x/menit CRT
 Menganjurkan < 2 detik
untuk Kulit masih kering
membersihkan Rambut rontok
gigi, mulut dan BB awal: 40 kg
lidah (oral BB saat ini : 35 kg
hygiene) TB : 157 cm
IMT : 17 (kurus)
Hb: 13,1 g/dL
Ht: 40,6 %
Nyeri tekan pada
abdomen
Nyeri pada ulu hati
Porsi makan sudah
bertambah : hanya
makan 6 sendok

A: Masalah
ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
belum teratasi
P: intervensi
dilanjutkan, monitor
BB

28-12-2019 Gangguan  Dengarkan S: pasien


12.30 komunikais verbal dengan penuh mengatakan sulit
b.d kelainan palatum perhatian berbicara bebas
 Mengajarkan seperti ada yg
cara menarik pada lidah
memanajemen
12.30 kemampuan fisik
yang dimiliki O:
misalnya Leukosit: 4,34
penggunaan 10^3/𝜇𝐿
tangan dan Hb: 13,1 g/dL
ekspresi wajah Ht: 40,6 %
dalam Terdapat benjolan
berkomunikasi pada leher
Pasien mampu
menyampaikan
informasi dengan
menggunakan
bahasa tubuh
Pasien masih
tampak sulit untuk
berbicara

A: Masalah
gangguan
komunikasi verbal
belum teratasi

P: intervensi
dilanjtkan, evaluasi
kemampuan pasien
dalam
memaksimalkan
kemampuan tubuh

Anda mungkin juga menyukai