Kti Salbia (Nim. P00320015046) PDF
Kti Salbia (Nim. P00320015046) PDF
A
DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA NYAMAN PADA
ANGGOTA KELUARGA YANG MENDERITA HIPERTENSI
DI DESA MEKAR KECAMATAN SOROPIA
KABUPATENKONAWE
TAHUN 2018
Oleh :
SALBIA
NIM. P00320015046
i
ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Nama : Salbia
Nim :P00320015046
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis ini
benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan
atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini adalah
hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Salbia
iii
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas
1. Nama : Salbia
5. Agama : Islam
B. Pendidikan
iv
MOTTO
Tidak ada sesuatu yang lebih baik dan pada akal yang
diperindah Dengan ilmu, dan ilmu diperindah dengan kebenaran,
Kebenaran diperindah dengan kebaikan dan kebaikan diperindah
dengan ketaatan.
Salbia
v
ABSTRAK
vi
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang paling indah dan paling mulia yang patut penulis
panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa kecuali rasa syukur atas rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang
berjudul ” Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.L khususnya Ny.A Dalam
Pemenuhan Kebutuhan Rasa Nyaman Pada Anggota Keluarga Yang Menderita
Hipertensi Di Desa Mekar Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe Tahun 2018.
Dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini penulis sadari amat banyak
aral yang melintang, namun berkat Allah SWT yang senantiasa memberi
petunjuk-Nya serta keyakinan pada kemampuan diri sendiri, sehingga segala
hambatan yang penulis hadapi dapat teratasi. Terimakasih yang tak ternilai serta
sembah sujud penulis ucapkan kepada Kedua orang tua yang amat kucintai,
Ayahanda Amiruddin P dan Ibunda Salma atas segala doa dan kasih sayang yang
tak henti-hentinya tercurahkan demi keberhasilanku serta semua pengorbanan
materil yang telah dilimpahkan, tanpa restu keduanya penulis tidak ada apa-
apanya.
Selanjutnya penulis ucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada kedua
pembimbingku Ibu Dian Yuniar Syanti Rahayu, SKM.,M.Kep selaku
Pembimbing I dan Ibu Dewi Sartiya Rini, M.kep, Sp.KMB Selaku Pembimbing
II yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan membimbing penulis sehingga
Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan.
Pada kesempatan ini penulis tidak lupa juga mengucapkan banyak terima
kasih dan penghargaan yang tulus kepada yang terhormat :
1. Ibu Askrening, SKM., M.Kes Selaku Direktur Poltekkes Kemenkes
Kendari.
2. Kepala Kantor Badan Riset Sultra yang telah memberikan izin penelitian
kepada penulis dalam penelitian ini
3. Bapak Indriono Hadi, S.Kep.,Ns.,M.Kes Selaku Ketua Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Kendari.
4. Ibu Fitri Wijayati, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Penguji I, Bapak Muhaimin
Saranani, S.Kep.,Ns.,M.Sc selaku Penguji II dan Ibu Asminarsih Zainal
vii
Prio, M.Kep., Sp.Kom selaku Penguji III yang telah membantu dan
mengarahkan penulis dalam ujian Proposal sehingga penelitian ini dapat
lebih terarah.
5. Bapak / Ibu Dosen Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan yang
turut membekali ilmu pengetahuan pada penulis selama kuliah.
6. Kepala Kelurahan Desa Mekar dan Kepala Puskesmas Soropia yang telah
memberikan izin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian.
7. Saudara-saudaraku tersayang Sairun, Salam Ramadhan dan Sahwan
Ardiansyah yang selalu memberikan dukungan dan kasih sayangnya.
8. Terkhusus kekasihku Ardan Said Muna yang selalu memberi dukungan dan
motivasi selama ini sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan.
9. Terakhir, teruntuk sahabat-sahabatku Iking , Eko Febrisnto, Apriandi,
Reonaldi Aprizal, Aat Nugraha Utama, Aswan, Hilya Mahzura, Meriyanti,
Hera Yulianingsi Tri Putri, Mirasantika, Riski Adelin, Novianti Rusli,
Nining selva marsentiani dan Megasari serta teman-teman angkatan 2015
khususnya teman-teman tingkat III A dan III B, yang telah memberikan
motivasi dan dukungan selama penulis menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
ini.
Akhir kata, semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua khususnya bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan peneliti selanjutnya
di Politeknik Kesehatan Kendari serta kiranya Tuhan selalu memberi rahmat
kepada kita semua. Amin.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................i
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI...........................................................ii
KEASLIAN TULISAN .......................................................................................iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................................iv
HALAMAN MOTTO..........................................................................................v
ABSTRAK ...........................................................................................................vi
KATA PENGANTAR .........................................................................................vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................xi
DAFTAR TABEL................................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................1
B. Rumusan Masalah ............................................................................5
C. Tujuan Studi Kasus ..........................................................................5
D. Manfaat Studi Kasus ........................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga...........................................7
B. Asuhan Keperawatan dalam Kebutuhan Rasa Nyaman (Nyeri) 28
C. Konsep Dasar Hipertensi..................................................................46
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Studi Kasus ..........................................................................56
B. Subyek Studi Kasus..........................................................................56
C. Fokus Studi.......................................................................................56
D. Definisi Operasional.........................................................................56
E. Lokasi Dan Waktu Studi ..................................................................60
F. Pengumpulan data ............................................................................60
G. Penyajian data ..................................................................................61
H. Etika studi kasus...............................................................................61
ix
BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN
A. HASIL STUDI KASUS ..................................................................63
B. PEMBAHASAN .............................................................................91
C. KETERBATASAN STUDI KASUS.............................................. 97
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN......................................................................98
B. SARAN...................................................................................99
DAFTAR PUSTAKA.
LAMPIRAN.
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
akan tercipta komunitas yang sehat. Masalah kesehatan yang dialami oleh
Salah satu gagguan kesehatan yang sering di alami adalah penyakit hipertensi
waktu lama dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal, jantung, dan otak bila
orang atau 26,4% orang di seluruh dunia mengidap hipertensi, angka ini
kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025. Dari 972 juta
pengidap hipertensi, 333 juta berada di negara maju dan 639 sisanya berada di
prevalensi 45,9% pada usia 55-64 tahun, 57,6% pada usia 65-74 tahun dan
1
Prevalensi hipertensi di Indonesia yang didapat melalui pengukuran
pada umur ≥18 tahun sebesar 25,8 %, yang tertinggi di Provinsi Bangka
(Rikesdas,2013).
kesehatan atau sedang minum obat sebesar 9,5 %. Sehingga, ada 0,1 % yang
minum obat sendiri. Responden yang mempunyai tekanan darah normal tetapi
adalah data yang diperoleh dari kunjungan pada unit-unit pelayanan seperti
atas yang dilakukan pengukuran tekanan darah, sebanyak 31.817 orang atau
lebih banyak ditemukan pada laki-laki yaitu sebesar 50,32%, sedangkan pada
Sultra, 2016).
2
Berdasarkan data kunjungan dari Puskesmas Soropia Kabupaten
Hipertensi lebih tinggi dari pada penyakit yang lain. Penderita Hipertensi
tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg dengan selang waktu yang sangat
lama dapat menimbulkan beberapa gejala antara lain yaitu sakit kepala atau
nyeri kepala, jantung berdebar – debar, sulit bernafas setelah bekerja keras
memerah, hidung berdarah, sering buang air kecil terutama dimalam hari,
telinga berdenging (tinnitus), dan dunia terasa berputar (vertigo). Kondisi ini
dapat memicu gangguan rasa nyaman yang dapat menghambat aktifitas dalam
sangat diperlukan suatu peran keluarga yang baik, dalam arti bahwa anggota
3
keluarga mendukung penatalaksanaan perawatan hipertensi. Adanya
Rachmawati, Dkk,2013).
Rachmawati, Dkk,2013).
Rachmawati, Dkk,2013).
4
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
5
d. Melakukan tindakan keperawatan keluarga pada anggota
D. Manfaat Penelitian
pembelajaran di institusi.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Definisi
unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga serta
(Sudiharto, 2007).
7
b. Struktur dan Fungsi Keluarga
masalah.
8
c. Tahap perkembangan
Tugas perkembangannya :
kelompok sosial.
Tugas perkembangannya:
pasangannya
Tugas perkembangannya :
9
e) Pembagian waktu untuk individu, pasangan, dan anak
tinggi)
Tugas perkembangannya :
Tugas perkembangannya :
permusuhan.
10
d) Mempersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan
Tugas perkembangan :
masyarakat
Tugas perkembangannya :
pertengahan
Tugas perkrmbangannya :
11
c) Mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat
1. Pengkajian.
dilakukan, yaitu:
ramah.
12
3) Meyakinkan keluarga bahwa kehadiran perawat adalah untuk
ada di keluarga.
dilakukan
sekunder.
a) Data lingkungan.
13
d) Prkembangan keluarga.
a) Fisik.
b) Mental.
c) Emosi.
d) Sosial.
e) Spiritual.
a) Data Umum.
b) Data lingkungan.
(Suprajitno,2004).
14
Mobilitas geografis keluarga menggambarkan mobilitas
tempat atau ada anggota keluarga yang tinggal jauh dan sering
kesehataan (Suprajitno,2004).
1. Diagnosis Keperawatan
a. Pengelompokan data.
diagnosis keperawatan.
15
b. Perumusan diagnosis keperawatan.
pelayanan kesehatan.
penyebab.
16
1. Diagnosis aktual adalah masalah keperawatan yang
ditingkatkan.
17
d. Misi Memberikan Asuhan Keperawatan Keluarga Berkualitas.
yang optimal.
cerdas.
18
keperawatan sebagai penanganan perawatan langsung yang perawat
bidang kesehatan.
19
sumber yang ada didalam dan di luar keluarga. Untuk mencapai tujuan
kesehatan keluarga.
20
2. Adanya anggota keluarga dengan penyakit yang memiliki
yang lain.
individu.
pertama kali.
21
bahwa lulusan DIII biasanya lebih efektif bekerja dengan keluarga
sebagai berikut :
(Suprajitno,2004).
22
7) Model intervensi keluarga Calgary
sebagai berikut:
2. Kontrak
4. Kolaborasi
5. Konsultasi
7. Strategi pemberdayaan
8. Modifikasi lingkungan
9. Advokasi keluarga
23
11. Hubungan antartetangga (misalnya, dasawisma) yang meliputi
sosial
12. Merujuk
faktor berikut :
atau sosial.
24
8. Keluarga kurang percaya terhadap tindakan yang diusulakan
25
Implementasi asuhan keperawatan keluarga dengan
evaluasi.
dimensi berikut :
26
3. Dimensi kecocokan (appropriateness) tindakan keperawatan adalah
diberikan dan jumlah anak sekolah yang telah diperiksa. Jenis evaluasi
ini adalah jenis yang paling sering digunakan karena mudah dilakukan
27
13) Metode-metode dan sumber-sumber data evaluasi
sebagai berikut :
1. Pengkajian Keperawatan
dapat dilakukan adalah adanya riwayat nyeri; keluhan nyeri seperti lokasi
nyeri.
28
- Q (quality) dari nyeri, seperti apakah rasa tajam, tumpul, atau
tersayat.
SKALANYERI
SKALA NYERI
Tidak
Tidak Nyeri
Nyeri Sedikit
Sedikit Nyeri
Nyeri Sedang
Sedang Parah
Parah // Berat
Berat
Tidak
Tidak Nyeri
Nyeri Ringan
Ringan Sedang
Sedang Parah
Parah Separah-parahnya
Separah-parahnya
0 : Tidak nyeri
1 : Nyeri ringan
2 : Tidak nyaman
3 : Mengganggu
4 : Sangat mengganggu
2. Diagnosa Keperawatan
nyeri, diantaranya :
a. Nyeri Kronis
Definisi
awitan yang tiba-tiba atau lambat dengan intensitas dari ringan hingga
29
berat, terjadi konstan atau berulang tanpa akhir yang dapat
Batasan Karakteristik
Anoreksia
meringis)
penilaian numerik)
Agens pencedera
30
Cedera medula spinalis
Cedera otot
Cedera tabrakan
Distres emosi
Fraktur
Gangguan genetik
Gangguan iskemik
Gangguan metabolik
Infiltrasi tumor
Isolasi sosial
Jender wanita
Keletihan
Definisi
31
memuaskan untuk memenuhi tujuan kesehatan tertentu dari unit
keluarga
Batasan Karakteristik
kesehatan
Konflik keluarga
Definisi
kesehatan
Batasan Karakteristik
Edema
Nyeri ekstermitas
Parestesia
32
Tidak ada nadi perifer
Diabetes melitus
Hipertensi
Merokok
d. Intoleran aktivitas
Definisi
Batasan Karakteristik
Keletihan
Imbolititas
33
Tirah baring
Definisi
Batasan Karakteristik
Kesulitan
Letih
Sering sakit
Krisis situasi
Krisis maturasi
34
f. Resiko cidera
Definisi
Faktor Risiko
Eksternal
Agens nosokomial
Internal
Disfungsi biokimia
Disfungsi eketor
Disfungsi imun
Gangguan sensasi
Hipoksia jaringan
Malnutrisi
Usia ekstrim
3. Perencanaan Keperawatan
a. Nyeri Kronik
NIC:
35
1) Lakaukan pengkajian nyeri komprehensif yang meliputi lokasi,
nyeri.
memperberat nyeri.
tepat.
36
11) Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lainya, mengenai
sebelumnya.
monitor.
37
terdekat terhadap metode dan kontraindikasi ketika memilih
penurunan nyeri.
dengan tepat.
yang adekuat.
38
27) Kolaborasi denga pasien, orang terdekat dan tim kesehatan
analgesik.
berat.
nyeri.
respon pasien.
penurunan nyeri.
39
37) Dorong pasien untuk mendiskusikan pengalaman nyerinya
sesuai kebutuhan.
38) Beri tahu dokter jika tindakan tidak berhasil atau jika keluhan
sebelumnya.
nyeri.
jika sesuai.
sesuai kebutuhan.
memungkinkan.
NIC:
yang spesifik.
40
2) Jelaskan patofisiologi penyakit dan bagimana hubunganya
kebutuhan.
manajemen gejala.
ssesuai kebutuhan.
41
17) Jelaskan alasan di balik manajemen/terapi/penanganan
yang direkomendasikan.
kebutuhan.
kebutuhan.
kebosanan.
1) Ketidakpercayaan
42
Pengakuan perawat akan rasa nyeri yang di derita pasien dapat
nyerinya.
2) Kesalah pahaman
bahwa nyeri yang dialami sangat individual dan hanya pasien yang
3) Ketakutan
4) Kelelahan
cukup.
5) Kebosanan
43
berirama, aktif mendengarkan musik, membayangkan hal-hal yang
seperti :
1) Menonton televisi
3) Mendengarkan musik
Tehnik relaksasi
mengulangi hal yang sama smabil terus konsentrasi hingga dapat rasa
Stimulasi kulit :
2) Menggosok punggung
44
vital, seperti respirasi. Jenis bukan narkotika yang paling banyak
menit dengan efek puncak obat sekitar 1-2 jam. Aspirin juga
45
dimasukkan ke dalam kulit pada daerah epidural dan columna
vetebrae.
5. Evaluasi keperawatan
1. Definisi Hipertensi
menetap di atas atau sama dengan 140 mmHg atau tekanan darah diastolik
pada sedikitnya pada tiga pemeriksa dalam masa 2 minggu. Pasien harus
bebas strees pada saat pemeriksaan antara lain, bebas dari nyeri dan
studi meta analisis. Sebab bila tekanan darah lebih tinggi dari angka
46
normal yang disepakati, maka risiko morbiditas dan mortalitas kejadian
2. Epidemiologi
sosial budaya yang juga menyakut gaya hidup yang berbeda. Hipertensi
Dkk, 2015).
adalah normal 38%, pre hipertensi 31%, dan hipertensi 31% (Siti
Setiati,Dkk, 2015).
47
3. Patogenesis
antara cardiac output (CO) atau curah jantung (CJ) dan TPR (Total
sistem saraf simpatik, yang mana saraf ini yang akan menstimulasi
48
saraf viseral (termaksud ginjal) melalui neurotrasmiter : katekolamin,
Bila tekanan darah menurun maka hal ini akan memicu refleks
2015).
49
yang baru tentang hipertensi dimulai dengan disfungsi endotel, lalu
satu gejala sebuah sindroma penyakit yang dengan faktor risiko yang
4. Pencegahan
terkait. Awalnya memang hanya berupa faktor resiko. Tetapi bila faktor-
faktor resiko ini tidak diobati maka akan memicu gangguan hemodinamik
seperti berikut:
b. Pencegahan sekunder :
50
- Mengobati kelainan non hemodinamik (beyond blood
disfungsi vaskular
tinggi)
karena kadar renin yang tinggi (high renin), sedang pada orang
renin).
51
hypertension) obatnya ialah C (calcium channe blockei) dan D
(diuretic).
5. Diagnosis
a. Anamnesis
Anamnesis meliputi:
palpitasi(feokromositoma).
3) Faktor-faktor resiko
keluarga pasien
c) Kebiasaan merokok
52
d) Pola makan dan olahraga
f) Kepribadian
6. Komplikasi
faktor resiko yang lain. Pada jangka lama bila hipertensi tidak dapat turun
stabil pada kisaran target normal tensi pasti akan merusak ke organ-organ
tergantung pada kenaikan tekanan darah yang terus menerus, tetapi juga
merusak fungsi ginjal seperti nampak pada hasil metaanalisis dari bakris.
53
Makin tinggi tekanan darah, makin menurun laju filtrasi glomerulus
yang kuat untuk meruasak ginjal untuk menuju tahapan ginja akhir
Dkk, 2015).
7. Pencegahan
juga bukan sakit hipertensi, tidak di indikasikan atau di obati dengan obat
progresif Ke TOD.
seperti berikut:
disfungsi faskular
54
c) Mengobati kelainan hemodinamik dengan obat anti hipertensi
55
BAB III
metode deskriptif yaitu suatu metode yang dilakukan dengan tujuan untuk
Nyaman
K. Fokus Studi
menderita hipertensi.
L. Definisi Operasional.
atau tekanan darah tinggi bila tekanan darah menunjukan nilai yang
56
normal atau berat dikatakan tekanan darah seseorag sedang bila
tekanan sistolik berada pada nilai < 140 dan diastolik < 90 mmhg.
hipertensi tersebut.
a. Pengkajian.
57
b. Diagnosa keperawatan.
c. Perencanaan.
NOC NIC:
58
kapan nyeri terjadi secara kompherensif.
tanpa analgesik
3. Melaporkan nyeri
yang terkontrol
sebagai berikut:
berbaring.
terangkat perlahan
59
d. Implementasi.
e. Evaluasi.
N. Pengumpulan data
1. Jenis data
a. Data primer
subjek penelitian.
b. Data sekunder
60
2. Metode pengumpulan data
Sulawesi Tenggara
keluarga
O. Penyajian data
atau narasi disertai dengan ungkapan verbal dan hasil peneliti dari subjek
61
partisipan menyatakan setuju untuk berpartisipasi dalam
penelitian.(Hidayat.2009).
kode.(Hidaya,2009).
3. Confidentiality ( Kerahasiaan).
penelitian ini.(Hidayat,2009).
4. Beneficence.
62
BAB IV
N L/
Immunisasi
Umur (thn)
Pendidikan
Hubungan
KB
Pekerjaan
Penyakit\
Keluarga
P
keluhan
O
Agama
Nama
63
8) Genogram
? 72 ?
? ? 55 ? ? ? ? 33 ? 39 ? ?
?
31 11 5
Keterangan :
: Laki - Laki
: Perempuan
? : Umur tidak diketahui
X : Meninggal
: Klien
: Garis Perkawinan
: Garis Keturunan
: Tinggal Serumah
9) Tipe Keluarga
Keluarga Tn. L termaksud dalam type Extended Family
(Keluarga besar). Di mana di dalam rumah terdiri dari suami,
istri, anak, nenek, dan kemanakan.
10) Suku Bangsa
Keluarga Tn. L merupakan Suku Bugis Bajo / Indonesia
11) Agama
Seluruh anggota Keluarga Tn. L menganut Agama Islam
12) Status Sosial Ekonomi
Penghasilan keluarga Tn.L di tentukan oleh Tn. L dan Pasien
sejumlah ± Rp. 2.000.000/bulan.
64
13) Aktifitas Rekreasi Keluarga
Menurut keluarga, keluarga jarang sekali mengadakan
rekreasi keluar rumah secara khusus, hanya ke tempat
saudara atau jalan-jalan sekitar rumah. Sarana rekreasi yang
ada dirumah antara lain televisi.
II. Riwayat Tahapan Perkembangan Keluarga
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. L memiliki tahapan perkembangan keluarga
dengan anak sekolah (IV)
2) Tugas perkembangan keluarga
Tugas perkembangan keluarga yang sudah terpenuhi :
Mempertahankan keintiman pasangan
Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar
rumah, sekolah, dan lingkungan lebih luas (yang
tidak/kurang diperoleh dari sekolah atau masyarakat)
Memenuhi kebutuhan yang meningkat, termaksud
biaya kehidupan dan kesehatan anggota keluarga
3) Riwayat keluarga inti
Pada setiap anggota keluarga Tn. L tidak memiliki penyakit
turunan dan tidak memiliki riwayat kesehatan atau masalah
kesehatan kecuali Ny. A (pasien).
4) Riwayat keluarga sebelumnya
Keluarga Tn.L tidak memiliki riwayat penyakit baik dari istri
maupun pihak suami kecuali Ny. A (pasien) pernah
mengalami Post Op Tumor pada bagian bawah telingan.
III. Lingkungan
1. Karateristik Rumah
1) Kebersihan
Kebersihan rumah cukup, penataan ruangan cukup baik,
keadaan rumah cukup terang.
65
2) Penerangan
Penerangan di dalam rumah baik karena sinar matahari
masuk ke dalam rumah.
3) Ventilasi
Ventilasi rumah baik dari luas lantai, ada beberapa
jendela di dalam rumah, bisa dibuka sehingga udara
tidak masuk ke dalam rumah.
4) Jamban
Jamban / WC yang digunakan oleh keluarga Tn.L
adalah jamban cemplung.
5) Sumber Air Bersih dan Minum
Sumber air bersih yang digunakan keluarga Tn.L berasal
dari Gunung. Keadaan air baik, tidak berbau, tidak
berasa, tidak berwarna dan tidak keruh. Sedangkan untuk
air minum, menggunakan air galon.
6) Jenis Rumah
Jenis rumah yang di milki keluarga Tn. L yaitu rumah
semi permanen.
7) Status Kepemilikan Rumah
Status kepemilikan rumahnya yaitu awalnya merupakan
rumah milik Ny.A dan sekarang sudah menjadi milik
anak klien yang sedang tinggal bersamanya.
8) Luas Rumah
Rumah Tn.L seluas 6 x 20 M2
2. Denah Rumah
4
1
3
1
1
2
66
Keterangan :
: Pintu
: Jendela
1 : Kamar
2 : Ruang Tamu
3 : Ruang Keluarga
4 : Dapur
3. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RT/RW/Dusun
Karakteristik tengga dan lingkungan memilki kebiasaan atau
aturan yang disepakati antar penduduk di lingkungannya.
4. Mobilitas Geografi Keluarga
Keluarga Tn. L merupakan pindahan dari Pulau Bokori.
5. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga Tn. L sering mengikuti perkumpulan di
masyarakat seperti pertemuan di balai desa.
6. Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga Tn. L memiliki dukungan jika ingin berobat yaitu
anggota kelurga yang sakit langsung di bawah ke perawat
desanya.
IV. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Dalam keluarga, komunikasi antar anggota keluarga cukup
baik, dimana anggota keluarga berkomunikasi dalam bahasa
Bajo.
2. Struktur Kekuatan keluarga
Dalam hal pengambilan keputusan, biasanya selalu
dimusyawarahkan bersama-sama yang paling sering
mengambil keputusan terakhir adalah Tn.L sebagai kepala
keluarga.
3. Struktur Peran
67
Menurut keluarga setiap anggota keluarga memiliki
perannya masing-masing, seperti Tn. L sebagai pengambil
keputusan.
4. Nilai dan Norma Keluarga
Nilai dan norma keluarga Tn. L tidak ada yang bertentangan
dengan nilai kesehatan maupun masyarakat.
V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Keluarga Tn. L memilki keakraban tiap anggota keluarga
serta mendukung antara anggota keluarga satu dengan
anggota keluarga lainnya.
2. Fungsi Sosial
Keluarga Tn. L mempuyai hubungan sosial yang baik
dengan lingkungan di masyarakat serta memilki norma dan
budaya yang baik pula.
3. Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn. L memmilki 2 orang anak, dan istri Tn.L
menggunakan alat kontrasepsi KB.
4. Fungsi Ekonomi
Keluarga Tn. L memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan
papan dengan cara memanfaatkan sumber yang ada di
masyarakat
5. Fungsi Perawatan Kesehatan Keluarga
- Masalah/Penyakit
Hipertensi atau tekanan darah tinggi
68
Keluarga tidak mampu mengambil keputusan yang
tepat tetapi keluarga hanya membawa ke perawat
desannya.
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga
yang sakit
Keluarga tidak mampu merawat anggota keluarga
yang sakit.
d. Kemampuan keluarga memodifikasi
lingkungan/memelihara lingkungan yang sehat
untuk perawatan anggota keluarga yang sakit
Keluarga tidak mampu menciptakan lingkungan
untuk perawatan anggota keluarga yang sakit.
e. Kemampuan keluarga mengunakan fasilitas
pelayanan kesehatan di masyarakat
Keluarga menggunakan fasilitas pelayanan
kesehatan di masyarakat seperti keluarga jika ada
yang sakit langsung di bawah ke rumahnya perawat
desa.
VI. Stress Dan Koping Keluarga
1. Stresor jangka pendek dan jangka panjang
a. Stresor jangka pendek (<6 bln)
Keluarga Tn. L stress jika tidak mendapat ikan karena
tidak mendapat penghasilan.
b. Steros jangka panjang (>6 bln)
Keluarga Tn. L tidak memilki strssor jangka panjang
2. Respon keluarga terhadap stresor dan mekanisme koping
yang digunakan
a. Respon keluarga terhadap sterossor
Keluarga Tn. L hanya bisa pasrah dengan keadaan.
b. Strategi koping yang digunakan
Keluarga Tn.L hanya bisa berdoa.
69
3. Strategi adaptasi disfungsional
Ny.A bila merasa pusing maka ia langsung istrahat atau
tidur
VII. Pemeriksaan Fisik
Tabel 4.1 Pemeriksaan Fisik
2. Head to toe
a. Kepala
Keluhan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
b. Mata
70
N Aspek Tn.L Ny.N An. L An. S Tn. A
o yang
Dinilai
c. Telinga
71
N Aspek Tn.L Ny.N An. L An. S Tn. A
o yang
Dinilai
d. Hidung
e. Mulut
72
N Aspek Tn.L Ny.N An. L An. S Tn. A
o yang
Dinilai
Gigi Jumlah gigi Jumlah gigi Jumlah gigi Jumlah gigi Jumlah gigi
tidak lengkap tidak lengkap lengkap lengkap lengkap
Fungsi Baik, tidak Baik, tidak Baik, tidak Baik, tidak Baik, tidak
menelan ada keluhan ada keluhan ada keluhan ada keluhan ada keluhan
dalam dalam dalam dalam dalam
menelan menelan menelan menelan menelan
f. Leher
Pergerakan Baik, leher Baik, leher Baik, leher Baik, leher Baik, leher
Tn.L dapat Ny.N dapat An.L dapat An.S dapat Tn.A dapat
digerakkan digerakkan ke digerakkan digerakkan digerakkan
ke segala segala arah, ke segala ke segala ke segala
arah, tidak ada nyeri saat arah, tidak arah, tidak arah, tidak
ada nyeri di tengkuk ada nyeri ada nyeri ada nyeri
saat terasa tegang, saat saat saat
digerakan, digerakan, digerakan, digerakan,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
kaku kuduk kaku kuduk kaku kuduk kaku kuduk
73
N Aspek Tn.L Ny.N An. L An. S Tn. A
o yang
Dinilai
g. Dada
h. Abdomen
i. Punggung
74
N Aspek Tn.L Ny.N An. L An. S Tn. A
o yang
Dinilai
Bentuk Tidak ada ada kelainan Tidak ada Tidak ada Tidak ada
kelainan bentuk tulang kelainan kelainan kelainan
bentuk belakang, bentuk bentuk bentuk
tulang klien berjalan tulang tulang tulang
belakang, dengan posisi belakang, belakang, belakang,
tidak ada lesi bungkuk, tidak ada lesi tidak ada tidak ada
atau benjolan tidak ada lesi atau benjolan lesi atau lesi atau
atau benjolan benjolan benjolan
J. Ekstermitas
75
N Aspek Tn.L Ny.N An. L An. S Tn. A
o yang
Dinilai
Kekuatan 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
otot
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
k. Integumen
b. Pengkajian Individu
1) Identitas
Nama : Ny. A
Umur : 72 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wiraswasta
76
Suku/Bangsa : Bugis Bajo
2) Riwayat Kesehatan
a) Masalah Kesehatan yang Pernah Dialami
Ny.A mengatakan bahwa akhir-akhir ini sering merasakan pusing
atau sakit kepala di bagian belakang ,dan tegang leher. Sakit
berkurang jika istirahat. Ny.A mengatakan kalau sudah mulai
tegang leher langsung istrahat. Ny.A mengatakan pernah berobat
ke puskesmas, setelah itu Ny.A jarang melakukan pengobatan ke
puskesmas tetapi hanya memeriksanyya di perawat desa sekalipun
sakit sering dirasakan.Ny.A mulai tegang leher setelah makan ikan
asin. Ny.A mengetahui bahwa dirinya menderita hipertensi
semenjak 2 tahun lalu. Pada saat dikaji tekanan darah Ny. A
180/90 mmHg, pada saat pertemuan ke 2 Ny.A mengeluhkan sakit
kepala kembali dan nyeri tengkuk setelah dicek nilai tekanan darah
menjadi 180/100 mmHg.
b) Masalah Kesehatan Keluarga (Keturunan)
Menurut penuturan keluarga, dikeluarga tidak ada yang menderita
sakit sistemik seperti hipertensi dan DM.
3) Kebiasaan Sehari-hari
a) Biologis
(1) Pola Makan
Menurut Ny.A pola makannya sehari adalah 2 atau 3 kali, Menu
makanan yang disajikan adalah nasi, sayur, dan lauk. Keluarga
tidak pernah memberikan menu khusus untuk Ny.A.
(2) Pola Minum
Ny.A minum 5 - 6 gelas sehari, jenis minuman air putih.
(3) Pola Tidur
Pasien tidur malam Pkl. 22.00 – 05.00 sedangkan tidur siang
kadang-kadang klien tidur kadang-kadang juga tidak.
77
(4) BAB / BAK
Pasien buang air besar 1X dalam dua hari dengan konsistensi
keras, sedangkan buang air kecil 3X dalam sehari.
(5) Aktifitas Sehari-hari
Pasien melakukan pekerjaan rumah seperti: memasak, menyapu,
mencuci, membersihkan rumah, membersihkan kamar, membuat
ikan asin, kadang mengangkat batu yang ada dibelakang
rumahnya.
(6) Rekreasi
Pasien mengatakan tidak ada aktifitas rekreasi. Klien hanya
nonton dan jalan di sekitaran rumahnya.
b) Psikologis
(1) Keadaan Emosi
Ny.A tampak tenang. Dalam menjalani sakitnya ini Ny.A
mengatakan menerima (karena faktor usia) dan berusaha untuk
hidup sehat.
c) Sosial
(1) Hubungan Antar Keluarga
Hubungan Ny.A dengan seluruh anggota keluarga baik, menurut
pengakuan keluarga tidak pernah terjadi pertengkaran antar
anggota keluarga.
(2) Hubungan Dengan Orang Lain
Hubungan Ny.A dengan tetangga sekitar baik terutama dengan
tetangga yang berdekatan dengan rumahnya, terbukti Ny.A sering
bertegur sapa saat bertemu dan berbincang-bincang dengan
tetangga dekat rumahnya.
d) Spiritual / Kultural
(1) Pelaksanaan Ibadah
Ny.A adalah seorang yang beragama Islam, menurut
pengakuannya Ny.A sering shalat 5 waktu yang menjadi
kewajiban bagi seorang muslim.
78
(2) Keyakinan Tentang Kesehatan
Ny.A meyakini bahwa kesehatan itu penting bagi setiap orang,
dan lebih penting mencegah daripada mengobati, karena biaya
yang dikeluarkan lebih besar.
4) Pemeriksaan Fisik
Tabel 4.2 Pemeriksaan Fisik
No Aspek yang Dinilai Ny. A
Kesadaran Composmentis
Suhu 36,7o C
Nadi 78 x/mnt
Pernafasan 20 x/menit
2. Head to toe
a. Kepala
Bentuk Simetris
b. Mata
Bentuk Simetris
c. Telinga
79
No Aspek yang Dinilai Ny. A
d. Hidung
e. Mulut
f. Leher
g. Dada
80
No Aspek yang Dinilai Ny. A
h. Abdomen
i. Punggung
J. Ekstermitas
Kekuatan otot 5 5
5 5
k. Integumen
Keadaan Bersih
81
c. Pengkajian Kebutuhan Rasa Nyaman
1) Penyebab Nyeri
Ny. A mengatakan Nyeri di rasakan pada saat terlalu banyak kerja dan
setelah memakan ikan asin
2) Regional ( Daerah )
Ny. A mengatakan Pada bagian belakang kepala, dan tidak menjalar
3) Intensitas Nyeri
Ny. A mengatakan skala nyerinya 4
4) Kualitas Nyeri
Ny. A mengatakan nyerinya seperti tertusuk-tusuk
5) Waktu
Ny. A mengatakan nyerinya hilang timbul dan meningkat pada saat
kelelahan.
6) Faktor Yang Meringan
Ny. A mengatakan sering meminum catopril (2x1) jika tekanan
darahnya tinggi dan pasien istrahat atau baring serta tidur.
7) Pengaruh Nyeri Terhadap Aktifitas
Ny. A mengatakan nyerinya dapat meningkat pada saat bekerja atau
kegiatan.
8) Gejala Klinik Lain Yang Menyertai Nyeri
Gejala klinik yang menyertai nyeri yaitu pusing
82
kepalanya seperti di
tusuk-tusuk dengan
skala 4.
- Ny.A mengatakan
nyerinya hilang timbul
dan meningkat pada saat
kelelahan
DO :
TD : 180/100 mmHg
R : 20 x/menit
N : 78 x/mnt
2 DS : Ketidakmampuan Ketidakefektifan
- Keluarga Tn.L keluarga mengenal manajemen
mengatakan tidak tahu masalah kesehatan kesehatan keluarga
merawat penyakit
anggota keluarga
tekanan darah tinggi
- Keluarga Tn.L
mengatakan tidak
mampu memodifikasi
lingkungan yang sehat
- Keluarga Tn.L
mengatakan tidak tahu
tanda dan gejala serta
dampak dari penyakit
tekanan darah tinggi
DO :
TD : 180/100 mmHg
R : 20 x/menit
N : 78 x/mnt
83
SKALA PRIORITAS MASALAH ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
84
cukup mengonsumsi makanan
yang mengandung tinggi
garam
4 Menonjolnya 2/2 x 1 1 Keluarga Tn.L sangat
masalah merasakan masalah
Masalah berat penyakit tekanan darah
harus segera tinggi pada Ny.A dan harus
ditangani segera ditangani
Total 3 4/3
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Kronik pada Ny.A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit.
Ditandai dengan :
DS :
- Ny.A mengatakan menderita penyakit darah tinggi sejak 2 tahun lalu.
- Ny.A mengatakan sering merasakan sakit kepala dan tegang leher.
- Ny.A mengatakan sakit kepalanya seperti di tusuk-tusuk dengan skala
4.
- Ny.a mengatakan nyerinya hilang timbul dan meningkat pada saat
kelelahan
DO :
TD : 180/100 mmHg
R : 20 x/menit
N : 78 x/mnt
2. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga Tn.L berhubungan dengan
kurang sumber pengetahuan.
Ditandai dengan :
DS :
- Keluarga Tn.L mengatakan tidak tahu merawat penyakit tekanan darah tinggi
- Keluarga Tn.L mengatakan tidak mampu memodifikasi lingkungan yang sehat
- Keluarga Tn.L mengatakan tidak tahu tanda dan gejala serta dampak dari
penyakit tekanan darah tinggi
DO :
TD : 180/100 mmHg
85
R : 20 x/menit
N : 78 x/mnt
86
penyakit tanda dan keluarga
3. Klien dan keluarga gejala serta terhadap
mampu menjelaskan pencegahan hipertensi
kembali apa yang dan
dijelaskan perawat bagaiman
a cara
mencegah
hipertensi
87
Hasil :
TD : 180/100 mmHg
N : 78 x/mnt
RR: 20 x/mnt
3. Mengajarkan teknik non
farmakologi (teknik
relaksasi)
Hasil :
Klien bisa melakukan
tenhik relaksasi nafas
dalam
2 Jumat, 13 II Setelah 1. Mengkaji tingkat
juli 2018 dilakukan pengetahuan pasien dan
kunjungan keluarga terkait dengan
rumah 2x proses penyakit yang
diharapkan spesifik
keluarga Hasil :
mampu Pasien dan keluarga tidak
mengenal mengetahui penyakit
masalah hipetensi atau tekanan
mengenai darah tinggi secara spesifik
hipertensi 2. Memberikan edukasi
pasien dan keluarga
mengenai tanda dan gejala
serta pencegahan\
Hasil :
Pasien dan keluarga
mampu memahami
penyakit hipertensi/tekanan
darah tinggi dan mampu
menyebutkan tanda dan
gejala dari hipertensi
3 Sabtu, 14 I Setelah 1. Melakukan pengkajian
juli 2018 dilakakukan nyeri kompherensif yang
kunjungan meliputi lokasi,
88
rumah 2x di karakteristik, durasi,
harapkan kualitas, dan intensitas atau
keluarga beratnya nyeri
mampu Hasil :
merawat P : Klien mengatakan tidak
Ny.A dengan nyeri pusing atau sakit
nyeri kepala
hipertensi Q : klien mengatakan
pusing atau nyeri kepala
yang dirasakan seperti
tertusuk.
R : klien mengatakan nyeri
yang dirasakan di kepala
bagian belakang dan
tegang leher.
S : klien mengatakan skala
nyerinya 2
T : klien mengatakan
pusingnya hilang timbul
2. Memonitor TTV secara
kompherensif
Hasil :
TD : 140/90 mmHg
N : 78 x/mnt
RR: 20 x/mnt
3. Mengajarkan teknik non
farmakologi (teknik
relaksasi)
Hasil :
Klien mampu melakukan
tehnik nafas dalam secara
mandiri
4 Sabtu, 14 II Setelah 1. Memberikan edukasi
juli 2018 dilakukan pasien dan keluarga
kunjungan mengenai tanda dan gejala
89
rumah 2x serta pencegahan
diharapkan Hasil :
keluarga Klien dan keluarga mampu
mampu mengetahui mengenai
mengenal penyakit hipertensi, tanda
masalah dan gejala serta
mengenai pencegahan dari hipertensi.
hipertensi
90
A: intervensi sedikit
teratasi
P: intervensi di lajutkan (2)
3 Sabtu, 14 juli I S: Klien mengatakan
2018 nyerinya berkurang
O: Klien mampu
mendemonstrasikan tehnik
nafas dalam secara mandiri
A: Masalah sedikit teratasi
P : Intervensi
dipertahankan
4 Sabtu, 14 juli II S : Klien dan keluarga
2018 mengatakan mengetahui
penyakit hipertensi, tanda
dan gejala serta
pencegahan dari hipertensi
O: klien dan keluarga bisa
memahami materi dan
menyebutkan penyakit
hipertensi, tanda dan gejala
serta pencegahan dari
hipertensi.
A: Masalah teratasi
P:Intervensi di hentikan
B. PEMBAHASAN
Berdasarkan tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini dan hasil studi kasus yang
penulis lakukan dari tanggal 5-14 Juli 2018, maka pada bagian ini penulis akan
membahas tentang perbandingan antara teori dan praktek atau kasus yang
ditemukan selama melaksanakan asuhan keperawatan keluarga pada klien
Ny.A, berumur 72 tahun dengan Hipertensi dalam Pemenuhan Kebutuhan
Rasa Nyaman Di Desa Mekar Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe yang
akan dibahas berdasarkan tahapan proses keperawatan yaitu tahap pengkajian,
diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
91
1. Pengkajian
Pengkajian adalah suatu tahapan ketika ketika seorang perawat
mengumpulkan informasi secara terus menerus tentang keluarga yang
dibinanya. Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan
keperawatan keluarga. Agar diperoleh data pengkajian yang akurat dan
sesuai dengan keadaan keluarga, perawat diharapkan menggunakan bahasa
ibu (yang digunakan setiap hari), lugas dan sederhana (Suprajitno,2004).
Tekhnik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi,
pemeriksaan fisik, studi dokumentasi, dan studi kepustakaan. Selain tahap
ini, penulis tidak mendapatkan hambatan yang cukup berarti karena klien
cukup kooperatif dan dapat diajak kerjasama dalam melaksanakan asuhan
keperawatan. Penulis melakukan pengkajian pada keluarga Tn.L di
temukan data: Ny.A mengatakan bahwa akhir-akhir ini sering merasakan
pusing atau sakit kepala bagian belakang dan tegang leher, skala nyerinya
4, nyeri sering hilang timbul dengan minum obat catopril (2x1). Keluarga
Tn.L adalah keluarga Extended Family (Keluarga Besar) terdiri dari suami,
istri, anak, nenek, keponakan. Riwayat keluarga Tn.L tidak memiliki
riwayat atau masalah kesehatan, kecuali Ny.A (Klien) mempuyai tiwayat
penyakit hipertensi.
Fungsi keluarga pada Tn.L yaitu sebagai mengenal masalah kesehatan
keluarga karena keluarga Tn.L belum mampu mengenal masalah kesehatan
anggota keluarga yang sakit dengan Ny.A yang mempuyai tekanan darah
tinggi. Saat dikaji keluarga Tn.L tidak mengetahui pengertian hipertensi,
tidak mengetahui tanda dan gejala serta pencegahan hipertensi. Keluarga
juga tidak mengetahui dampak dan tekanan keadaan darah tinggi yang
terus menerus.
Hasil pemeriksaan fisik Tekanan Darah 180/100 mmHg, Nadi 78x/m,
Pernapasan 20x/m, Suhu 36,7̊.
2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan keluarga yang ditegakan yang sesuai dengan hasil
pengkajian yaitu Nyeri Kronik berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit sebagai diagnosa Utama
92
didapatkan data subjektif: Ny.A mengatakan bahwa akhir-akhir ini sering
merasakan pusing atau sakit kepala bagian belakang dan tegang leher,
provocate: Ny.A mengatakan nyeri kepala, quality: nyeri dirasakan seperti
ditusuk-tusuk, regio: nyeri di rasakan dikepala, skala: skala nyerinya 4,
time: nyerinya sering hilang timbul. Data Objektif: Tekanan Darah 180/100
mmHg, Nadi 78x/m, Pernapasan 20x/m, Suhu 36,7̊.
Dan Diagnosa keperawatan keluarga Defisiensi Pengetahuan keluarga
berhubungan dengan kurang sumber pengetahuan sebagai diagnosa kedua
didapatkan data subjektif: keluarga Tn.L belum mampu mengenal masalah
kesehatan anggota keluarga yang sakit, keluarga Tn.L tidak mengetahui
pengertian hipertensi, tidak mengetahui tanda dan gejala serta pencegahan
hipertensi. Keluarga juga tidak mengetahui dampak dan tekanan keadaan
darah tinggi yang terus menerus. Data Objektif: Tekanan Darah 180/100
mmHg, Nadi 78x/m, Pernapasan 20x/m, Suhu 36,7̊.
3. Intervensi keperawatan
Menurut Wright dan Bell (1994), intervensi keperawatan adalah tindakan
atau respons dari perawat yang meliputi hubungan tindakan terapeutik
yang terjadi dalam kontes hubungan dalam perawat klien untuk
memengaruhi individu, keluarga, atau fungsi komunitas yang merupakan
tanggung jawab perawat (Suprajitno,2004).
Dilakukan asuhan keperawatan Nyeri Kronik berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit sebagai
diagnosa Utama dengan perencanaan yang mempuyai tujuan Setelah
dilakakukan kunjungan rumah 2x di harapkan rasa nyeri berkurang dengan
NOC: Paint level, Paint control Dengan kriteria hasil: Mampu mengenali
nyeri kapan terjadi, Mendemonstrasikan tehnik relaksasi nafas dalam,
Melaporkan nyeri yang terkontrol.
Dengan NIC yaitu :
1. lakukan pengkajian nyeri kompherensif yang meliputi lokasi, karakteristik,
durasi, kualitas, dan intensitas atau beratnya nyeri
2. monitor TTV secara kompherensif
3. ajarkan teknik non farmakologi (teknik relaksasi)
93
Diagnosa kedua keperawatan keluarga Defisiensi Pengetahuan
keluarga berhubungan dengan kurang sumber pengetahuan dengan
perencanaan yang mempuyai tujuan Setelah dilakukan kunjungan rumah
2x diharapkan keluarga mampu mengenal masalah mengenai hipertensi
dengan NOC: knowledge: health promotion Dengan kriteria hasil: Health
Education tentang hipertensi, Klien dan keluarga menyatakan pemahaman
tentang penyakit, Klien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa
yang dijelaskan perawat.
Dengan NIC yaitu :
1. kaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga terkait dengan proses penyakit
yang spesifik
2. berikan edukasi pasien dan keluarga mengenai tanda dan gejala serta
pencegahan
4. Implementasi
Implementasi keperawatan keluarga adalah suatu proses aktualisasi
rencana intervensi yang memanfaatkan berbagai sumber di dalam keluarga
dan memandirikan keluarga dalam bidang kesehatan. Keluarga dididik
untuk dapat menilai potensi yang dapat dimiliki mereka dan
mengembangkan melalui implementasi yang bersifat memampukan
keluarga untuk mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan
berkaitan dengan persoalan kesehatan yang dihadapi, merawat dan
membina anggota keluarga sesuai kondisi kesehatanya, memodifikasi
lingkungan yang sehat bagi setiap anggota keluarga, seru memanfaatkan
sarana pelayanan kesehatan terdekat (Suprajitno,2004).
Pelaksanaan tindakan asuhan keperawatan keluarga yang utama dengan
diagnosa Nyeri Kronik berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit disesuaikan dengan rencana tindakan
keperawatan berdasarkan teori (NIC). Pengkajian pada Ny.A hari pertama
tanggal 13 Juli 2018 di rumah Tn.A dengan: Melakukan pengkajian nyeri
kompherensif yang meliputi lokasi, karakteristik, durasi, kualitas, dan intensitas
atau beratnya nyeri dengan hasil (P : Klien mengatakan masih nyeri pusing atau
sakit kepala, Q : klien mengatakan pusing atau nyeri kepala yang dirasakan
seperti tertusuk, R : klien mengatakan nyeri yang dirasakan di kepala bagian
94
belakang dan tegang leher, S : klien mengatakan skala nyerinya 4, T : klien
mengatakan pusingnya hilang timbul). Memonitor TTV secara kompherensif
dengan hasil (TD : 180/100 mmHg, N: 78 x/mnt, RR: 20 x/mnt). Mengajarkan
teknik non farmakologi (teknik relaksasi) dengan hasil ( Klien bisa melakukan
tehnik relaksasi nafas dalam). Pada hari kedua tanggal 14 Juli 2018 di rumah
Tn.A dengan: Melakukan pengkajian nyeri kompherensif yang meliputi lokasi,
karakteristik, durasi, kualitas, dan intensitas atau beratnya nyeri dengan hasil (P :
Klien mengatakan tidak nyeri pusing atau sakit kepala, Q : klien mengatakan
pusing atau nyeri kepala yang dirasakan seperti tertusuk, R : klien mengatakan
nyeri yang dirasakan di kepala bagian belakang dan tegang leher, S : klien
mengatakan skala nyerinya 2, T : klien mengatakan pusingnya hilang timbul).
Memonitor TTV secara kompherensif dengan hasil (TD : 140/90 mmHg, N: 78
x/mnt, RR: 20 x/mnt). Mengajarkan teknik non farmakologi (teknik relaksasi)
dengan hasil (Klien mampu melakukan tehnik relaksasi nafas dalam secara
mandiri).
Pelaksanaan tindakan asuhan keperawatan keluarga yang kedua dengan
diagnosa Defisiensi Pengetahuan keluarga berhubungan dengan kurang
sumber pengetahuan disesuaikan dengan rencana tindakan keperawatan
berdasarkan teori (NIC). Pengkajian pada Ny.A hari pertama tanggal 13
Juli 2018 di rumah Tn.A dengan: Mengkaji tingkat pengetahuan pasien dan
keluarga terkait dengan proses penyakit yang spesifik dengan hasil (Klien dan
keluarga tidak mengetahui penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi secara
spesifik). Memberikan edukasi pasien dan keluarga mengenai tanda dan gejala
serta pencegahan dengan hasil (Klien dan keluarga mampu memahami penyakit
hipertensi/ tekanan darah tinggi dan mampu menyebutkan tanda dan gejala dari
hipertensi). Pada hari kedua tanggal 14 Juli 2018 di rumah Tn.A dengan:
Memberikan edukasi pasien dan keluarga mengenai tanda dan gejala serta
pencegahan dengan hasil (Klien dan keluarga mampu mengetahui mengenai
penyakit hipertensi, tanda dan gejala serta pencegahan dari hipertensi).
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan keluarga adalah proses untuk menilai keberhasilan
keluarga dalam melaksanakan tugas kesehatannya sehingga memiliki
produktifitas yang tinggi dalam mengembangkan setiap anggota keluarga.
95
Evaluasi yang dilakukan berdasarkan diagnosis yang ditegakkan yaitu
Nyeri Kronik berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit.
Evaluasi yang dilakukan penulis berdasarkan prioritas diagnosis
keperawatan utama yang ditegakkan yaitu Nyeri Kronik berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
dan dievaluasi pada hari pertama tanggal 13 Juli 2018 antara lain
Subyektif: Klien mengatakan masih nyeri pusing atau sakit kepala,
Obyektif: Klien mampu mendemonstrasikan tehnik relaksasi nafas dalam,
Assesment: Masalah nyeri kronik belum teratasi, Planing: Intervensi
dilanjutkan (1,2,3). Evaluasi pada hari kedua tanggal 14 Juli 2018 antara
lain Subyektif: Klien mengatakan nyerinya berkurang, Obyektif: Klien
mampu mendemonstrasikan tehnik relaksasi nafas dalam secara mandiri,
Assesment: Masalah sedikit teratasi, Planing: Intervensi dipertahankan.
Evaluasi yang dilakukan penulis berdasarkan diagnosis
keperawatan kedua yang ditegakkan yaitu Defisiensi Pengetahuan keluarga
berhubungan dengan kurang sumber pengetahuan dievaluasi pada hari
pertama tanggal 13 Juli 2018 antara lain Subyektif: Klien dan keluarga
mengatakan belum mengetahui penyakit hipertensi/tekanan darah tinggi
secara kompherensif, Obyektif: Klien dan keluarga mampu memahami
tanda dan gejala dari hipertensi, Assesment: Masalah sedikit teratasi,
Planing: Intervensi dilanjutkan (2). Evaluasi pada hari kedua tanggal 14
Juli 2018 antara lain Subyektif: Klien dan kelurga mengatakan mengetahui
penyakit hipertensi, tanda dan gejala serta pencegahan dari hipertensi,
Obyektif: Klien dan keluarga bisa memahami materi dan menyebutkan
penyakit hipertensi, tanda dan gejala serta pencegahan dari hipertensi.
Assesment: Masalah teratasi, Planing: Intervensi dihentikan
96
C. KETERBATASAN STUDI KASUS
Penelitian ini telah dilakukan sesuai prosedur yang ada. Namun
dalam melakukan penelitian penulis memiliki keterbatasan-keterbatasan
sebagai berikut:
1. Pemberian tehnik relaksasi nafas dalam membutuhkan ketenangan
dan konsentrasi sehingga akan memberikan efek penurunan skala
yang maksimal. Penulis tidak dapat membatasi situasi di ruangan
dengan adanya suara keluarga dan tetangga meskipun peneliti
sudah memberikan pemahaman untuk tenang.
2. Waktu pengukuran skala nyeri dilakukan pada jam kunjungan klien
sehingga subyek peneliti akan terdistraksi dengan kehadiran
keluargannya.
3. Penulis tidak dapat memantau klien sepenuhnya selama 24 jam
sehingga dari awal intervensi penulis melibatkan keluarga saat
mengarjakan klien tehnik relaksasi nafas dalam. Diharapkan
adanya keterlibatan keluarga dapat mengoptimalkan intervensi
keperawatan khususnya tehnik relaksasi nafas dalam yang di
lakukan oleh klien.
97
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
2018 dengan mengacu pada tujuan yang dicapai, maka penulis mengambil
spiritual, dan kultural harus dikaji dan melibatkan kerja sama keluarga
untuk mendapatkan data yang lengkap dan akurat karena setiap individu
dengan kondisi dan keadaan klien pada saat itu serta berdasarkan teori
klien. Diagnosa yang diangkat berdasarkan data yang diperoleh yaitu Nyeri
98
3. Pada tahap perencanaan, penulis membuat dan menyusun rencana tindakan
keperawatan.
selama 2 hari dan kemudian dievaluasi akhir pada tanggal 14 Juli 2018
Keluarga teratasi.
B. Saran
peneliti menyarankan :
1. Bagi Peneliti
99
dapat membandingkan kesenjangan antara teori dan kasus nyata tentang
penyakit hipertensi.
100
DAFTAR PUSTAKA
A. Graber Mark. 2006. Buku Saku Dokter Keluarga University Of Lowa Edisi 3.
Jakatra: EGC
N, Yesi Hasneli & Tyani, Endar Sulis & Utomo, Wasisto. 2015. Efektifitas
Relaksasi Otot Progresif Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita
Hipertensi Esensial. JOM, 2(2).1068-1069.
Nurarif, Amin Huda & Kusuma Hardhi. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis & Nanda (North American Nursing
Diagnosis Association) NIC-NOC. Yogyakarta:MediAction
101
Setiati, Siti Dkk. 2015. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi VI. Jakarta:
InternaPublising.
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
Lampiran 11.
116
5. Pencegahan Hipertensi
6. Obat tradisional untuk mengatasi Hipertensi
7. Strategi Pelaksanaan
117
c. Memberi evaluasi
secara lisan
d. Memberi salam
9. Evaluasi (Terlampir)
1. Bentuk : Langsung
2. Jenis pertanyaan : Lisan
3. Jumlah pertanyaan : 2 pertanyaan
4. Waktu : 5 menit
EVALUASI
Pertanyaan :
1. Sebutkan pengertian Hipertensi
2. Jelaskan tanda dan gejala Hipertensi
Jawaban :
1. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah
secara menetap > 140/90 mmHg.
2. Tanda dan gejala Hipertensi :
a. Sakit kepala
b. Kelelahan
c. Mual dan muntah
d. Sesak nafas
e. Pandangan menjadi kabur
f. Mata berkunang –kunang
g. Mudah marah
h. Telinga berdengung
i. Sulit tidur
118
Sumber :
Aris, S. 2007. Mayo Clinic Hipertensi, Mengatasi Tekanan Darah Tinggi.
Jakarta: PT Intisari Mediatam.
Armilawaty. 2007. Hipertensi dan Faktor Resiko Dalam Kajian
Epidemiologi. Bagian Epidemiologi FKM UNHAS
http//ridwanamiruddin. com/2007/12/08 hipertensi-dan-faktor-
risikonya-dalam-kajian-epidemiologi/, (online) diakses tanggal 12
Oktober 2012
Keleher, H., MacDougall, C., & Murphy, B. 2007. Understanding Health
Promotion. Victoria, Australia : Oxford University Press.
Notoadmodjo, Sukidjo. (2007). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni.
Renika Cipta : Jakarta.
119
MATERI PENYULUHAN KESEHATAN
TENTANG HIPERTENSI
A. PENGERTIAN
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan
darah secara menetap > 140/90 mmHg.
B. FAKTOR RESIKO
1. Keturunan
2. Gaya hidup yang tidak sehat :
a. Diit yang tidak sehat (kurang buah dan sayuran, tinggi lemak
jenuh,tinggi kolesterol,tinggi garam dan gula).
b. Kurang aktivitas fisik/olahraga c. Kegemukan / Obesitas d.
Alkohol e. Stress f. Merokok 3. Sekitar 5 – 10 % berhubungan
dengan penyakit ginjal, 1 – 2 %berhubungan dengan kelainan
hormon atau pemakaian obat tertentu (Pil KB).
C. TANDA DAN GEJALA HIPERTENSI
Seringkali hipertensi terjadi tampa gejala, sehingga penderita tidak
merasa sakit. Pada umumnya sebagai berikut :
1. Sakit kepala
2. Kelelahan
3. Mual dan muntah
4. Sesak nafas
5. Pandangan menjadi kabur
6. Mata berkunang –kunang
7. Mudah marah
8. Telinga berdengung
9. Sulit tidur
10. Rasa berat ditengkuk
E. PERTOLONGAN PERTAMA PADA PENDERITA HIPERTENSI
Jika mengalami tanda – tanda Hipertensi, sarankan penderita
hipertensi agar :
1. Hentikan kegiatan terutam bila sedang mengemudi
120
2. Minta pertolongan orang terdekat atau hubungi tenaga kesehatan
terdekat
3. Jika memungkinkan kunjungi pelayanan kesehatan terdekat
seperti puskesmas/ Rumah Sakit . Pengobatan sesegera mungkin
dapat menyelamatkan nyawa atau meningkatkan untuk pulih
sepenuhnya
F. PENCEGAHAN HIPERTENSI
Mengurangi dan memodifikasi faktor resiko dengan :
1. Tidak merokok
2. Olahraga / aktivitas fisik secara teratur
3. Pola makanan sehat dan seimbang
Batasan konsumsi garam untuk Hipertensi
a. Hipertensi ringan : ½ sendok teh perhari
b. Hipertensi sedang : ¼ sendok teh perhari
c. Hipertensi berat : Tampa garam
4. Melakukan kesehatan secara rutin
G. OBAT TRADISIONAL
1. Dua buah timun dimakan pagi dan soe atau diparut, diperas dan
diambil airnya diminum pagi dan sore hari.
2. Sepuluh lembar daun salam direbus dalam dua gelas air sampai
airnya tinggal satu gelas diminum pagi dan sore.
3. Sepuluh lembar daun alpukat direbus dalam dua gelas air sampai
airnya tinggal satu gelas diminum pagi dan sore.
121
122
123
Lampiran Sebelum Melakukan Penyuluhan
1, 2, 4, 5, 6, 9, 10 : Salah
3, 7, 8 : Benar
Keterangan :
10 – 50 % : Pengetahuan Kurang
60 – 70 % : Pengetahuan Sedang
80 – 100% : Pengetahuan Baik
124
Lampiran Sesudah Melakukan Penyuluhan
6, 9 : Salah
1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 10 : Benar
Keterangan :
10 – 50 % : Pengetahuan Kurang
60 – 70 % : Pengetahuan Sedang
80 – 100% : Pengetahuan Baik
125
Lampiran 14.
126
Gambar 6.5
Gambar 6.6
127