Anda di halaman 1dari 5

Cakradonya Dent J; 10(1): 44-48

PERUBAHAN pH SALIVA SEBELUM DAN SESUDAH MENGKONSUMSI


BUAH PISANG AYAM (Musa acuminata Colla) PADA MAHASISWA FKG
UNSYIAH ANGKATAN 2014

CHANGE IN SALIVA PH BEFORE AND AFTER CONSUMING BANANA


“BUAH PISANG AYAM” ON UNSYIAH DENTAL STUDENT GRADE 2014

Afrina*, Santi Chismirina*, Nura Shara Amirza**


*
Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Syiah Kuala
**
Program Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Syiah Kuala

ABSTRAK
Saliva adalah cairan mulut yang kompleks yang merupakan gabungan dari berbagai cairan dan
komponen yang diekskresikan ke dalam mulut. Potensial of hydrogen (pH) saliva merupakan derajat
asam atau basanya suatu cairan tubuh yang dapat berubah karena kecepatan aliran saliva,
mikroorganisme rongga mulut, dan kapasitas buffer saliva. Buah pisang ayam (Musa acuminata
Colla) merupakan buah dengan kandungan karbohidrat tinggi yang dapat meningkatkan produksi
asam oleh bakteri-bakteri rongga mulut sehingga rongga mulut menjadi asam. Keadaan ini
menyebabkan demineralisasi permukaan gigi sehingga dapat terjadi proses pembentukan karies.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perubahan pH saliva sebelum dan sesudah
mengkonsumsi buah pisang ayam pada mahasiswa FKG Unsyiah angkatan 2014. Subjek penelitian ini
berjumlah 39 orang yang diambil dengan metode purposive sampling dengan desain one-group
pretest-posttest desaign. Pengambilan saliva dilakukan dengan metode spitting yang dilakukan
sebelum dan sesudah mengkonsumsi buah pisang ayam. Pengukuran pH saliva mengunakan pH meter
digital. Berdasarkan hasil uji T-test berpasangan, terbukti adanya penurunan pH saliva yang bermakna
(p<0,05) antara pH saliva sebelum dan sesudah mengkonsumsi buah pisang ayam, yang menunjukkan
adanya penurunan pH saliva sesudah mengkonsumsi buah pisang ayam. Kesimpulan penelitian ini
adalah adanya perubahan pH saliva sebelum dan pH saliva sesudah mengkonsumsi buah pisang ayam.
Kata kunci: pH saliva, Musa acuminata Colla

ABSTRACT
Saliva is a complex mouth fluid consists of a combination of various fluids and components which are
excreted into the mouth. Potential of Hydrogen (pH) is degree of acid or base of a body fluid which
changes due to salivary flow rate, oral cavity microorganisms, and salivary buffer capacity. “buah
pisang ayam” (Musa acuminata Colla) is a fruit with a high carbohydrate content, it can increase acid
production by oral bacteria so which makes the oral cavity becomes acid. The condition cause
demineralization of the tooth surface which leads to carries formation. The aim of this study is to
observe the change of saliva pH before and after consuming “buah pisang ayam” on dental student of
Unsyiah grade 2014. The subjects of this study are 39 people taken by purposive sampling method
with one-group pretest-posttest design. Taking saliva is done by spitting method before and after
consuming “buah pisang ayam”. Measurement of pH saliva use digital pH meter. Based on paired t-
test results, proved to a decrease in salivary pH (p<0.05) between saliva pH before and after
consuming banana, indicating a decrease in salivary pH after consuming banana. The conclusion of
this study is the change of saliva pH before and after consuming “buah pisang ayam”.
Keywords: saliva pH, Musa acuminata Colla

44
Cakradonya Dent J; 10(1): 44-48

PENDAHULUAN Faktor yang menyebabkan terjadinya


Buah pisang (Musa paradisiaca) perubahan pada pH saliva yaitu kecepatan
merupakan buah yang kaya akan manfaat bagi aliran saliva, mikroorganisme rongga mulut,
tubuh manusia karena dapat menyehatkan dan dan kapasitas buffer saliva.11 Penelitian Ida
meregenerasi jaringan tubuh. Salah satu Rahmawati, dkk (2015), mengatakan bahwa
manfaat dari buah pisang adalah dapat diet yang kaya karbohidrat akan menaikkan
mengurangi diare, sembelit, disentri, metabolisme produksi asam oleh bakteri-
menurunkan kolestrol serta tekanan darah bakteri.6 Perubahan pH saliva tergantung pada
tinggi, meningkatkan daya ingat, perbandingan asam dan basa, pH normal saliva
meningkatkan kekebalan tubuh, memperbaiki berkisar antara 6,7 – 7,3 dan pH kritis berkisar
suasana hati (mood) dan merupakan makanan antara 5,5 – 6,5.12
yang sangat baik bagi bayi karena memiliki Berdasarkan hal di atas peneliti merasa perlu
kandungan gizi yang tinggi.1 melakukan penelitian untuk mengetahui
Jenis pisang sangatlah beragam, salah perbedaan pH saliva sebelum dan sesudah
satunya adalah pisang ayam (Musa acuminata mengkonsumsi pisang ayam (Musa acuminata
Colla) juga dikenal dengan nama pisang Colla) pada mahasiswa angkatan 2014
barangan.2 Pisang ayam mengandung Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Syiah
karbohidrat sebanyak 22,48 g/100g pisang Kuala
sebagai penghasil energi yang cukup tinggi
dibanding buah lain.3,4 Selama proses BAHAN DAN METODE
pematangan, karbohidrat buah pisang ayam Penelitian ini merupakan penelitian
diubah menjadi sukrosa, glukosa, dan eksperimental dengan desain one-group
fruktosa.3 Penelitian Sampath Kumar (2012), pretest-posttest design. Penelitian ini
mengatakan bahwa dua pisang memberikan dilakukan di ruang Skill’s laboratory Fakultas
energi yang cukup untuk latihan berat selama Kedokteran Gigi ( FKG ) Universitas Syiah
90 menit, sehingga pisang dikatakan sebagai Kuala. Subjek pada penelitian ini adalah
buah yang baik bagi atlet.1 Pisang ayam juga mahasiswa FKG unsyiah angkatan 2014 yang
mengandung protein, magnesium, fhosfhor, diambil dengan metode Purposive Sampling.
sodium dan potassium. Pisang ayam juga Buah pisang yang digunakan pada
merupakan buah pisang yang memiliki penelitian ini adalah jenis buah pisang ayam
vitamin C sebanyak 8,7 mg/100 gram serta (Musa acuminata Colla) yang diperoleh dari
asam folat sebanyak 20 µg/100 g.3 desa Saree Aceh, Kecamatan Lembah
Potential of hydrogen(pH) saliva Seulawah Aaceh Besar dengan karakteristik
merupakan salah satu cara untuk mengukur kulit berwarna kuning kemerahan dengan
derajat asam atau basa dari cairan tubuh.5 bintik-bintik cokelat dan daging buah
Penurunan pH saliva dapat meningkatkan berwarna sedikit orange dengan berat 100
resiko karies yang tinggi, sedangkan kenaikan gram per mahasiswa.
pH saliva dapat meningkatkan pembentukan Sebelum dilakukan pengumpulan saliva,
kalkulus.6 Makanan yang kaya akan subjek penelitian sudah diinstrusikan untuk
karbohidrat dapat menurunkan pH saliva tidak makan dan minum selama 1 jam sebelum
karena dapat meningkatkan metabolisme dilakukan penelitian. Pengumpulan saliva
produksi asam oleh bakteri-bakteri, sehingga dilakukan pada pukul 09.00-11.00 WIB
dapat mengakibatkan pH saliva di rongga dengan metode spitting yaitu saliva
mulut menjadi menurun (asam).6,7 Penurunan dikumpulkan di dasar mulut lalu dikeluarkan
pH saliva dapat memudahkan pertumbuhan ke dalam wadah penampung saliva setiap 1
bakteri seperti Streptococcus mutans menit.13
(S.mutans) dan Lactobacillus yang akan Subjek diinstruksikan untuk duduk
mengakibatkan demineralisasi permukaan gigi dengan tenang dengan kepala sedikit
sehingga dapat terjadi proses pembentukan ditundukkan. Kemudian, subjek diinstruksikan
karies.8,9 Penelitian Sri Ramayanti,dkk (2013), untuk mengumpulkan saliva di dalam rongga
mengatakan bahwa pisang merupakan mulut selama 1 menit lalu meludahkannya ke
makanan yang mengandung karbohidrat dalam wadah penampungan saliva, hal ini
terfermentasi.10 dilakukan sebanyak 5 menit.1

45
Cakradonya Dent J; 10(1): 44-48

Kemudian subjek diinstruksikan 21 P 6.8 6.6


mengkonsumsi buah pisang ayam sebanyak 22 P 6.5 6.3
100 gram dengan cara mengunyah buah pisang 23 P 6.8 6.5
ayam sampai hancur atau lumat selama 1 24 P 7 6.4
menit kemudian menelannya.5 Setelah itu 25 P 6.9 6.5
subjek diminta untuk mengkumpulkan saliva
dengan metode spitting Kemudian saliva yang
terkumpul diukur dengan mengunakan pH Setelah didapatkan nilai pH saliva
meter digital.5 sebelum dan sesudah mengkonsumsi buah
Data yang diperoleh dianalisis pisang ayam maka buah pisang ayam maka
menggunakan SPSS, dengan uji normalitas, uji dilakukan uji normalitas dan uji t-berpasangan.
korelasi, dan perubahan pH saliva diketahui
Tabel 2. Uji Normalitas pH Saliva
menggunakan uji paired sample t-test.
Lolmo Shapir
Jumlah
gorov- o-Wilk
HASIL Subjek
pH Saliva Smirno
Subjek pada penelitian ini adalah Penelitia Nilai
v Nilai
mahasiswa angkatan 2014 Fakultas n (n) p*
p*
Kedokteran Gigi Universitas Syah Kuala yang
berjumlah 39 orang dari total 45 orang. pH saliva 39 0,004 0,064
Subjek diseleksi dengan teknik Purposive sebelum
Sampling. Subjek yang memenuhi kriteria mengkonsums
mengisi informed consent, kemudian i buah pisang
dilakukan pengumpulan saliva sebelum dan ayam
setelah mengkonsumsi buah pisang ayam
(Musa acuminata Colla) serta dilakukan pH saliva 39 0,011 0,092
pengukuran pH saliva. sesudah
mengkonsums
Tabel 1. Hasil Pengukuran pH Saliva i buah pisang
Jenis pH pH ayam
No.
Subjek Kelamin Saliva Saliva
Sebelum Sesudah
*sig (p>0,05)
1 P 6.6 6.5
Hasil dari kedua uji normalitas pada
2 P 6.8 6.4
Tabel 2 diperoleh nilai p>0,05 yang
3 P 7 6.6
menunjukkan bahwa data tersebut
4 P 6.8 6.5 berdistribusi normal.
5 P 7.1 6.6
6 P 6.6 6.4 Tabel 3. Uji t-Berpasangan
7 P 6.9 6.7 Jumlah
Standa
Subjek Signifikasi
8 P 7 6.5 pH Saliva r
Penelitian (p)
9 P 6.9 6.6 Deviasi
(n)
10 P 6.9 6.7
pH saliva 39 0,1479
11 P 6.5 6.4
sebelum
12 P 6.6 6.2 mengkonsumsi
13 L 6.8 6.6 buah pisang
14 P 6.8 6.5 ayam
15 P 6.7 6.3 0,000
pH saliva 39 0,1472
16 P 7.1 6.5 sesudah
17 P 6.9 6.6 mengkonsumsi
18 P 6.8 6.5 buah pisang
ayam
19 L 6.9 6.4
20 L 6.9 6.7 *sig (p>0,05)

46
Cakradonya Dent J; 10(1): 44-48

Berdasarkan hasil uji t-Berpasangan Berdasarkan hasil penelitian terjadi


pada Tabel 3, diperoleh nilai p<0,05 yang penurunan nilai rata-rata antara pH saliva
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang sebelum dan pH saliva sesudah mengkonsumsi
bermakna antara pH saliva sebelum dan buah pisang ayam (Musa acuminata Colla).
sesudah mengkonsumsi buah pisang ayam Rata-rata nilai pH saliva sebelum
(Musa acuminata Colla). mengkonsumsi buah pisang ayam (Musa
acuminata Colla) adalah 6,81 ± 0,1479,
PEMBAHASAN kemudian setelah mengkonsumsi buah pisang
Penelitian ini dilakukan untuk melihat ayam (Musa acuminata Colla) terjadi
perubahan pH saliva sebelum dan sesudah penurunan rata-rata nilai pH saliva yaitu 6,52
mengkonsumsi buah pisang ayam (Musa ± 0,1472, dengan perubahan pH saliva yang
acuminata Colla). Buah pisang ayam (Musa signifikan (Tabel 3).
acuminata Colla) memiliki kandung gizi yang Saliva adalah cairan mulut yang
tinggi sehingga memiliki beragam manfaat kompleks yang merupakan gabungan dari
bagi tubuh.3,14 Pisang ayam (Musa acuminata berbagai cairan dan komponen yang
Colla) merupakan buah dengan kandungan disekresikan kedalam mulut.8Potensial of
karbohidrat yang cukup tinggi dibanding hydrogen (pH) merupakan salah satu cara
dengan buah yang lain, karbohidrat pada buah untuk mengukur derajat asam atau basanya
pisang ayam merupakan karbohidrat suatu cairan tubuh.5Potensial of hydrogen (pH)
terfermentasi.3,10 karbohidrat terfermentasi dapat berubah yang disebabkan oleh kecepatan
diketahui dapat menurunkan pH saliva karena aliran saliva, mikroorganisme rongga mulut,
dapat meningkatkan metabolisme produksi dan kapasitas buffer saliva.11 Buah pisang
asam oleh bakteri-bakteri.10 ayam (Musa acuminata Colla) merupakan
Hasil penelitian ini menunjukkan salah satu buah dengan kandungan karbohidrat
adanya perbedaan yang bermakna (nilai yang tinggi dibanding dengan buah lain, yaitu
p<0,05) antara pH saliva sebelum diberikan 22,48 g/100g buah pisang.3,4 Makanan yang
stimulasi dengan pH saliva sesudah diberikan kaya karbohidrat dapat meningkatkan produksi
stimulasi. Stimulasi yang diberikan adalah asam oleh bakteri-bakteri rongga mulut
mengkonsumsi buah pisang ayam (Musa sehingga rongga mulut menjadi asam.8,9 Hal
acuminata Colla). Hasil dari perlakuan yang ini yang menyebabkan hasil pengukuran pH
diberikan terhadap subjek menunjukkan saliva sesudah stumulasi lebih rendah
adanya penurunan pH saliva sesudah dibanding dengan pH saliva sebelum stimulasi
mengkonsumsi buah pisang ayam, tetapi mengkonsumsi buah pisang ayam (Musa
penurunan pH saliva masih dalam batas acuminata Colla).
normal yaitu dengan pH 6,2-6,7 (Tabel 1).6 Keadaan rongga mulut yang asam dapat
Nilai pH saliva diukur mengunakan alat memudahkan pertumbuhan bakteri seperti
pengukur pH yaitu pH meter digital.15 Streptococcus mutans dan Lactobacillus yang
Hasil perhitungan nilai rata-rata pH akan mengakibatkan demineralisasi
saliva sebelum stimulasi dan setelah stimulasi permukaan gigi sehingga dapat terjadi proses
mengkonsumsi buah pisang ayam (Musa pembentukan karies.8,9 Saliva memiliki
acuminata Colla) menunjukkan adanya kemampuan untuk mengatur keseimbangan
penurunan nilai rata-rata yang bermakna (nilai buffer saliva, sehingga dapat meminimalisir
p<0,05) (Tabel 2). Hasil penelitian ini sejalan asam basa serta membersihkan asam yang
dengan apa yang dikatakan pada penelitian Sri diproduksi oleh mikroorganisme sehingga
Ramayanti, dkk (2013) yang mengatakan dapat mencegah demineralisasi email gigi.16
bahwa kandungan karbohidrat terfermentasi
yang terdapat dalam buah pisang dapat KESIMPULAN DAN SARAN
menurunkan pH saliva, karena dapat Berdasarkan hasil penelitian ini rata-rata
meningkatkan metabolisme produksi asam nilai pH saliva sebelum mengkonsumsi buah
oleh bakteri-bakteri, sehingga mengakibatkan pisang ayam (Musa acuminata Colla) adalah
pH saliva di rongga mulut manjadi menurun 6,81 ± 0,1479, kemudian setelah
(asam).10,6 mengkonsumsi buah pisang ayam (Musa

47
Cakradonya Dent J; 10(1): 44-48

acuminata Colla) terjadi penurunan rata-rata 6. Hidayati S, Said F, Rahmawati I.


nilai pH saliva yaitu 6,52 ± 0,1472, dengan Perbedaan pH Saliva Sebelum dan
perubahan pH saliva yang signifikan p=0,000. Sesudah Mengkonsumsi Minuman
Adanya perubahan pH saliva sebelum dan pH Ringan. Jurnal Skala Kesehatan
saliva sesudah mengkonsumsi buah pisang 2015;6(1):1.
ayam (Musa acuminata Colla). 7. Indriana T. Perbedaan Laju Aliran
Setelah melakukan penelitian ini, ada Saliva dan pH Karena Pengaruh
beberapa hal yang dapat disarankan untuk Stimulus Kimiawi dan Mekanis. Jurnal
melakukan penelitian lebih lanjut mengenai Kedokteran Meditek 2011;17(44):4.
perubahan pH saliva sebelum dan setelah 8. Seosilo D, Santoso RE, Diyatri I. The
mengkonsumsi buah pisang ayam (Musa Role of Sorbitol in Maintaining Saliva’s
acuminata Colla) berdasarkan perbedaan pH to Prevent Caries Process. Dent J
durasi waktu mengingat pada rongga mulut 2005;38(1):26.
terdapat aktifitas buffer saliva, dan 9. Hadnyanawati H. Pengaruh Pola Jajan
berdasarkan jenis kelamin mengingat jenis Di Sekolah Terhadap Karies Gigi pada
kelamin dapat mempengaruhi pH saliva. Siswa Sekolah Dasar Di Kabupaten
Jember. Jurnal Kedokteran Gigi
DAFTAR PUSTAKA Universitas Indonesia 2002;9(3):25.
1. Kumar KPS, Bhowmik D, Duraivel S, 10. Purnakarta I, Ramayanti S. Peran
Umadevi M. Traditional and Medicinal Makanan Terhadap Terjadinya Karies
Uses of Banana. Journal of Gigi. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Pharmacognosy and Phytochemistry 2013;9(2):90-1.
2012;1(3):51-5. 11. Ryan A. Ward. A Brief History of Fruit
2. Wahyuningshi D. Analisis Kandungan and Vegetable Juice Regulation in the
Inulin pada Pisang Barangan (Musa Unites States. Journal Harvard
acuminata Colla), Pisang Awak (Musa University 2011:1.
paradisiacal var. Awak), Dan Pisang 12. Dawes C. What is the critical pH and
Kepok (Musa acuminata balbisiana why does a tooth dissolve in acid. J can
Colla). 2014:1-5.[SKRIPSI] Dent Asoc 2003;69(1):72-4.
3. Moniue S, Preedy VR. Nutritional 13. Kusuma N, Biomod M. Fisiologi dan
Composition of Fruit Cultivars. Patologi Saliva. Padang. 2015. p.22-5.
Academi Press. 2015. p.56. 14. Selby A. Makanan Berkhasiat. Jakarta:
4. Triyono A. Pengaruh Konsentrasi Ragi Erlangga, 2007. p.26.
Terhadap Karakteristik Sari Buah dari 15. Donnersberger AB. A Laboratory
Beberapa Varietas Pisang (Musa Textbook of Anatomy and Physiology:
Paradisiaca L). Prosidang Seminar Cat Version. 9th ed. London: Jones and
Nasional Teknik Kimia 2010:1. Bartlett. 2011. p. 463.
5. Haryani W, Siregar I, Ratnaningtyas 16. Almeida PDV, Gregio AMT, Machoda
LA. Buah Mentimun dan Toman MAN, De Lima ADS, Azevedo LR.
Meningkatkan Derajat Keasaman (pH) Saliva Composition and Function: A
saliva dalam Rongga Mulut. Jurnal Comprehensive Review. Journal of
Riset Kesehatan 2016;5(1):22-3. Contemporary Dental Practice
2008;9(3):5-2.

48

Anda mungkin juga menyukai