STROKE HEMORAGIK
Pembimbing :
dr. Iman Budiarto, Sp. S
Disusun oleh :
Irma Yulida, S.Ked.
J510185071
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KASUS
STROKE HEMORAGIK
Oleh:
Irma Yulida, S.Ked. J510185071
Pembimbing:
dr. Iman Budiarto, Sp. S. (.................................)
Dipresentasikan dihadapan:
dr. Iman Budiarto, Sp. S. (.................................)
ii
BAB I
LAPORAN KASUS
A. Identitas pasien
Nama : Ny. S
Umur : 72 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Tulakan ½ Jatirejo, Jumapolo, Karanganyar
Status perkawinan : Sudah Menikah
Pekerjaan : Tidak bekerja
Agama : Islam
No. RM : 0027xxxx
Tanggal masuk RS : 22-12-2019
B. Anamnesis
1. Keluhan utama
Penurunan Kesadaran
3
3. Riwayat penyakit dahulu
a. Riwayat penyakit serupa : disangkal
b. Riwayat penyakit Hipertensi : diakui, tidak terkontrol
c. Riwayat penyakit Diabetes Mellitus : disangkal
d. Riwayat penyakit Jantung : disangkal
e. Riwayat penyakit Paru : disangkal
f. Riwayat stroke : disangkal
g. Riwayat Fraktur : Fraktur extremitas bawah kanan
dan kiri 5 tahun yang lalu, sudah di
operasi
5. Anamnesis Sistem
a. Serebrospinal : penurunan kesadaran (+), nyeri kepala (+),
kejang (-)
b. Cardiovaskular : nyeri dada (-), dada berdebar-debar (-)
c. Respirasi : batuk (-), pilek (-), sesak napas (-)
d. Gastrointestinal : mual (-), muntah (-), nyeri perut (-)
e. Muskuloskletal : kelemahan anggota gerak (-), nyeri otot (-)
f. Integumentum : ruam (-), gatal-gatal (-)
g. Urogenital : disuria (-), inkontenisia (-)
4
6. Resume Anamnesis
Pasien datang ke IGD RSUD Sukoharjo dengan keluhan:
- Penurunan kesadaran
- Cephalgia berat
C. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
a. Keadaan umum : Lemah, GCS E1V1M1
b. Vital sign
Tekanan darah : 180/100 mmHg
Heart rate : 68 x/menit
Respiratory rate : 22 x/menit
Suhu : 36.20 C
SPO2 : 98%
2. Status generalis
a. Kepala : Bentuk normocephal, deformitas(-) bentuk dan ukuran
normocephal, simetris.
b. Mata : Oedem palpebra (-/-), konjungtiva anemis (-/-), sklera
ikterik (-/-), reflek cahaya (+/+), pupil ishokor (+/+)
c. Leher : Pembesaran KGB (-), Pembesaran kelenjar tyroid (-),
peningkatan JVP (-), kaku kuduk (-), brudzinski 1 (-)
d. Thorak :
1. Pulmo
Pemeriksaan Hasil pemeriksaan
Inspeksi Bentuk dada normal, dada kanan dan kiri simetris,
tidak ada ketinggalan gerak, retraksi (-), pelebaran
costa (-)
Palpasi Fremitus dada kanan dan kiri sama
5
Perkusi Sonor di seluruh lapang paru kanan dan kiri
Auskultasi Suara dasar vesikuler (+/+), Wheezing (-/-),
Ronkhi (-/-)
2. Jantung
Pemeriksaan Hasil pemeriksaan
Inspeksi Ictus cordis tidak tampak
Palpasi Ictus cordis tidak kuat angkat, teraba di SIC V mid
clavicula sinistra
Perkusi Bunyi : redup
Batas jantung : Batas kiri jantung
Atas : SIC II linea parasternalis sinistra
Bawah : SIC V linea midclavicularis sinistra
batas kanan jantung
Atas : SIC II linea parasternalis dextra
Bawah : SIC IV linea parasternalis dextra
Auskultasi BJ I/II murni reguler, bising systole (-), gallop (-)
3. Abdomen
Pemeriksaan Hasil pemeriksaan
Inspeksi Distensi (-), sikatrik (-), purpura (-), striae (-)
Auskultasi Peristaltik (+) normal
Palpasi Nyeri tekan (SDE), defans muskular (-),
hepatomegali (-), splenomegali (-)
perkusi Asites (-), timpani pada 4 kuadran
4. Ekstremitas
1) Akral Hangat
+ +
+ +
6
2) Edem
- -
- -
5. Status neurologis
a. Kesadaran
Kuantitatif : GCS E1V1M1
Kualitatif : Coma
b. Orientasi : SDE
c. Jalan pikiran : SDE
d. Daya ingat : SDE
e. Kemampuan bicara : SDE
f. Sikap tubuh : SDE
g. Cara berjalan : SDE
h. Gerakan abnormal : SDE
3) Nervi Cranialis
N I (Olfaktorius) Daya pembau dan penciuman kanan dan
kiri (Tidak dilakukan)
N II (Opticus) Daya penglihatan /visus, pengenalan
warna, medan penglihatan (Tidak
dilakukan)
N III (Oculomotorius) Ptosis (SDE), gerak mata atas, medial,
bawah (Tidak dilakukan pemeriksaan),
ukuran pupil ishokor (+/+), reflek cahaya
(+/+), strabismus (Tidak dilakukan),
diplopia (Tidak dilakukan)
N IV (Trokhlearis) Gerak mata ke lateral bawah, strabismus,
diplopia (Tidak dilakukan)
7
N V (Trigeminus) Membuka mulut, mengigit, sensibilitas
wajah (Tidak dilakukan),
N VI (Abdusen) Gerak mata ke lateral,
Strabismus, diplopia (Tidak dilakukan)
N VII (Fasialis) Kerutan dahi, kedipan mata, sudut mulut
simetris, mengerutkan dahi dan alis,
meringis, menutup mata,
menggembungkan pipi, daya kecap 2/3
depan lidah (Tidak dilakukan)
N VIII Mendengar detik arloji, tes rinne, weber
(Vestibulococlearis) dan swabach (Tidak dilakukan)
N IX (Glosofaringeus) Daya kecap 1/3 lidah belakang (Tidak
dilakukan, Tersedak saat di suction (-)
N X (Vagus) Bersuara (SDE), menelan (SDE),
N XI (Aksesorius) Memalingkan kepala, mengangkat bahu
(Tidak dilakukan)
N XII (Hipoglosus) Menjulurkan lidah, artikulasi, lidah tremor
(Tidak dilakukan)
4) Anggota gerak
Anggota gerak atas
Pemeriksaan Kanan Kiri
Inspeksi Drop hand (-), Claw Drop hand (-), claw
hand (-), derfomitas/ hand (-), derfomitas/
fraktur (-), fraktur (-),
keterlambatan gerak keterlambatan gerak
(SDE) (SDE)
Palpasi Normal Normal
Gerak SDE SDE
Kekuatan 1 1
8
Tonus Normal Normal
Trofi Eutrofi Eutrofi
Sensibilitas Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Reflek fisiologis
- Reflek biseps : +2/+2
- Reflek triseps : +2/+2
- Reflek patella : +2/+2
- Reflek achiles : +2/+2
Reflek patologis
- Reflek hoffman-Tromer : -/- (normal)
- Reflek Babinski : -/- (normal)
- Reflek chaddock : -/- (normal)
- Reflek oppenheim : -/- (normal)
- Reflek gordon : -/- (normal)
- Reflek scaefer : -/- (normal)
9
Pemeriksaan Rangsang Menigeal
- Kaku kuduk : (-)
- Brudzinski I : (-)
- Brudzinski II : (-)
- Brudzinski III : (-)
- Brudzinski IV : (-)
- Tanda kernig : (-)
D. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
a. Pemeriksaan GDS
Tanggal Hasil Interpretasi
22/12/2019 113 mg/dL Normal
b. Pemeriksaan 23-12-2019
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI
RUJUKAN
Kimia Klinik
Gula darah puasa 100 mg/dL 70.0 – 100.0
Asam urat 3.0 mg/dL 2.4 -5.7
Cholesterol Total 250 mg/dL 0 -265
HDL cholesterol 40.8 mg/dL 37.0-92.0
LDL cholesterol 100 mg/dL < 130
Trigliserida 188 mg/dL < 160
10
2. Head CT- Scan
Tanggal 22/12/2019
Kesan :
Gambaran ICH di pons cerebri
Atrofi Cerebri
Volume perdarahan :
AxBxC/2 : 2x3x4/2 = 12 cm3
E. Resume Pemeriksaan
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kondisi umum pasien sedang dengan
GCS 3 (E1V1M1) pasien Koma. Didapatkan tekanan darah yang meningkat
yaitu 180/100 mmHg pada vital sign. Kekuatan otot ekstremitas kanan & kiri
11
sulit di evaluasi. Reflek fisiologis normal dan reflek patologis tidak ada.
Pemeriksaan Nervus Cranialis sebagian besar tidak dapat dilakukan
pemeriksaan. Pada pemeriksaan rangsang menigeal tidak didapatkan hasil yang
positif.
Hasil pemeriksaan penunjang, pada CT Scan kepala didapatkan
gambaran ICH di pons cerebri dan atrofi cerebri. Pada pemeriksaan laboratorium
gula darah, profil lipid dan asam urat di dapatkan hasil yang normal.
F. Diagnosis
1. Diagnosis klinis : Stroke
2. Diagnosis topic : Lesi di Pons Cerebri
3. Diagnosis etiologi : ICH di Pons Cerebri dan Atrofi Cerebri
G. Penatalaksanaan
1. Medikamentosa
a. Obat selama rawat inap
1 O2 3 liter permenit 4 Inj. Citicolin 1 gr/12 jam
2 Inf. RL 20 tpm 5 Inj. Asam tranexamat 500 mg/ 8
jam
3 Pasang NGT dan DC 6 Rawat HCU
FOLLOW UP
Follow up 23 Desember 2019
S: A:
Pasien tidak sadar - Stroke
- Lesi di Pons cerebri
- ICH Pons Cerebri dan Atrofi
Cerebri
O: P:
GCS : E1M1V1 (3) a) O2 via NRM 10 Lpm
TD :170/90 mmHg RR : 24x/menit b) Inf. RL 20 tpm
12
HR : 94x/menit S : 39.90C c) Inj. Citicoline 1 gr / 12 jam
SPO2 : 91% d) Inj. Asam tranexamat 500 mg/ 8
NGT : produk (+) jam
e) Inf Paracetamol 1gr/8 jam
f) Inj. Omeprazol 40mg/ 12 jam
g) Sucralfat syr 3 x C1
13
PEMBAHASAN KASUS
14
Pemeriksaan Siriraj Stroke Score
Rumus :
(2,5 x derajat kesadaran) + (2 x nyeri kepala) + (2 x muntah) + (0,1 x tekanan
diastolik) – (3 x penanda ateroma) – 12
No Gejala / Tanda Penilaian Indek Skor
1. Kesadaran (0) Kompos mentis
(1) Mengantuk X 2,5 5
(2) Semi koma/koma
2. Muntah (0) Tidak
X 2 +0
(1) Ya
3. Nyeri Kepala (0) Tidak
X 2 +2
(1) Ya
4. Tekanan Darah Diastolik X 0,1 +10
5. Ateroma
a. DM (0) Tidak
X (0) -0
b. Angina pektoris (1) Ya
c. Penyakit pembuluh
darah
6. Konstanta - 12 -12
HASIL SSS +5
Interpretasi : 1. SSS > 1 = Stroke hemoragik
2. SSS < -1 = Stroke non-hemoragik
Total: +5 → klinis Stroke hemoragik
C. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan yang mendukung penegakkan diagnosis Srroke et causa
perdarahan didapatkan dari pemeriksaan Head CT Scan yang memberikan
kesan gambaran ICH pons cerebri dan atrofi cerebri.
15
D. Prognosis
Prognosis stroke dapat dilihat dari 6 aspek yaitu: death, disease,
disability, discomfort, dissatisfaction, dan destitution. Keenam aspek prognosis
tersebut terjadi pada stroke fase awal atau pasca stroke. Untuk mencegah agar
aspek tersebut tidak menjadi lebih buruk maka semua penderita stroke akut
harus dimonitor dengan hati-hati terhadap keadaan umum, fungsi otak, EKG,
saturasi oksigen, tekanan darah dan suhu tubuh secara terus menerus selama 24
jam setelah serangan stroke1.
Prognosis stroke juga dipengaruhi oleh berbagai faktor dan keadaan
yang terjadi pada penderita stroke. Hasil akhir yang dipakai sebagai tolok ukur
diantaranya outcome fungsional, seperti kelemahan motorik, disabilitas, quality
of life, serta mortalitas1. Prognosis jangka panjang setelah TIA dan stroke
batang otak/serebelum ringan secara signifikan dipengaruhi oleh usia, diabetes,
hipertensi, stroke sebelumnya dan penyakit arteri karotis yang menyertai2.
Tingkat mortalitas kasus 30 hari secara substansial lebih tinggi pada pasien
dengan perdarahan serebral (63,3%) dan perdarahan subaraknoid (58,6%)
dibandingkan pasien dengan infark serebral (9,0%)3.
Sebuah penelitian menemukan skor National Institute of Health Stroke
Scale (NIHSS) merupakan prediktor terbaik pada risiko kematian
awal. Penelitian oleh Yoo, et al. tahun 2010 menunjukkan adanya peningkatan
prediksi keluaran dengan kombinasi National Institute of Health Stroke
Scale dan Magnetic Resonance Imaging5. Penelitian Appelros, et al.
menunjukkan bahwa 75% pasien yang dihitung keluaran dalam satu tahun
dengan skor NIHSS 4 atau kurang dapat mandiri secara fungsional dalam 1
tahun6. Penelitian lainnya oleh Adams, et al. menunjukkan bahwa peningkatan
1 poin dari NIHSS mengurangi 17% kemungkinan keluaran yang baik4
16
17
Skor NIHSS tidak akurat pada pasien dengan penurunan kesadaran,
sehingga yang digunakan adalah skor ICS
18
DAFTAR PUSTAKA
19