Anda di halaman 1dari 13

PEMANFAATAN ASET DESA DALAM UPAYA MENINGKATKAN

PENDAPATAN DESA

Linda Oksafiama, Suparnyo dan Anggit Wicaksono

Email : lindaoksa10@gmail.com, suparnyo@umk.ac.id, anggit.wicaksono@umk.ac.id


Fakultas Hukum Universitas Muria Kudus

ABSTRAK

Penelitian yang berjudul “Pemanfaatan Aset Desa dalam Upaya Meningkatkan


Pendapatan Desa” ini secara umum bertujuan untuk membandingkan pemanfaatan aset
desa di dua desa yakni Desa Getas Pejaten dan Ngembal Kulon. Dikarenakan dari
kedua Desa ini ada yang mengalami keuntungan maupun kerugian. Penelitian ini juga
untuk mengetahui mekanisme pemanfaatan aset desa yang dilakukan oleh desa sesuai
dengan ketentuan yang berlaku, serta untuk mengetahui akibat hukum yang dapat
timbul jika pemanfaatan aset desa tidak dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku.
Metode penelitian yang digunakan yaitu yuridis sosiologis. Pengumpulan data penulis
menggunakan data primer dan data sekunder. Dari hasil penelitian dapat diketahui
bahwa pemanfaatan aset Desa ada yang mengalami keuntungan dan juga kerugian.
Desa yang mengalami kerugian karena tidak mengikuti mekanisme yang telah
diterapkan pemerintah dalam PP No. 43 Tahun 2014 Pasal 110 ayat (2) yang
menyatakan bahwa Pengelolaan kekayaan milik desa harus diatur dalam Peraturan
Desa yang berpedoman kepada Peraturan Menteri. Lebih lanjut, Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Aset Desa dalam Pasal 11
ayat (2) menyatakan bahwa pemanfaatan aset desa terbagi dalam empat bentuk, yaitu
sewa, pinjam pakai, kerjasama pemanfaatan, bangun guna serah atau bangun serah
guna. Selanjutnya Pasal (3) menyatakan bahwa Pemanfaatan aset desa harus
ditetapkan dalam Peraturan Desa. Maka jika pemerintah Desa ingin memanfaatkan
aset desa yang dimiliki, harus memiliki Peraturan Desa. Pemerintah Desa Getas
Pejaten memanfaatkan aset desanya yakni tanah kas desa untuk dijadikan lokasi
gedung DPRD yang menyewakan kepada pemerintah kabupaten Kudus. Lain halnya
dengan pemerintah desa Ngembal kulon yang menyewakan 20 tahun tanah kasnya
dijadikan pasar modern oleh PT. Panca Surya. Tindakan hukum pemerintah desa yang
bekerjasama dengan pihak lain dalam memanfaatkan aset desanya, maka pemerintah
bertindak sebagai pihak swasta dan tunduk kepada hukum privat. Maka pemerintah
desa jika membuat perjanjian haruslah tunduk pada Pasal 1320 KUH Perdata sebagai
syarat sahnya perjanjian yaitu kesepakatan, kecakapan, hal tertentu dan kausa yang
halal.

Kata Kunci : Pemanfatan, Aset Desa, Pendapatan Desa

66
PENDAHULUAN Diantara bentuk kesatuan
Aset desa merupakan salah satu masyarakat hukum dalam Pasal 18B
kekayaan desa yang dapat dikelola oleh UUDNRI 1945 tersebut adalah Desa.
pemerintah desa agar tercapainya Desa atau yang disebut dengan nama
kesejahteraan warga desa sesuai lain menurut Pasal 1 angka 1 Undang-
dengan harapan pemerintah yang Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
tertuang dalam alinea ke-4 Pembukaan Desa (selanjutnya ditulis UU Desa)
Undang-Undang Dasar Negara adalah kesatuan masyarakat hukum
Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD yang memiliki batas wilayah yang
NRI 1945) yang berbunyi : berwenang untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan,
“Kemudian daripada itu, untuk kepentingan masyarakat setempat
membentuk suatu Pemerintahan berdasarkan prakarsa masyarakat, hak
Negara Indonesia yang melindungi asal usul, dan/atau hak tradisional yang
segenap bangsa Indonesia dan diakui dan dihormati dalam sistem
seluruh tumpah darah Indonesia dan pemerintahan Negara Kesatuan
untuk memajukan kesejahteraan Republik Indonesia.
umum, mencerdaskan kehidupan Peraturan Pemerintah Nomor 47
bangsa, dan ikut melaksanakan Tahun 2015 Pasal 113 menerangkan
ketertiban dunia yang berdasarkan bahwa pengelolaan aset desa diatur
kemerdekaan, perdamaian abadi dan dengan peraturan menteri yang
keadilan sosial”. menyelenggarakan urusan
Dalam mewujudkan tujuan pemerintahan di bidang pemerintahan
Negara tersebut pemerintahan dalam negeri.
diselenggarakan oleh pemerintah pusat Sebagai pedoman pelaksanaan
hingga pemerintah desa sebagaimana Pengelolaan aset Desa pemerintah
dapat disimpulkan dari ketentuan Pasal menerbitkan Peraturan Menteri Dalam
18 B UUD NRI 1945 : Negeri Republik Indonesia Nomor 1
(1) Negara mengakui dan Tahun 2016 Pasal 7 menyebutkan
menghormati satuan-satuan bahwa pengelolaan aset Desa meliputi :
pemerintah daerah yang bersifat a. perencanaan;
khusus atau bersifat istimewa yang b. pengadaan;
diatur dengan undang-undang. c. penggunaan;
d. pemanfaatan;
(2) Negara mengakui dan e. pengamanan;
menghormati kesatuan-kesatuan f. pemeliharaan;
masyarakat hukum adat beserta g. penghapusan;
hak-hak tradisionalnya sepanjang h. pemindahtanganan;
masih hidup dan sesuai dengan i. penatausahaan;
perkembangan masyarakat dan j. pelaporan;
prinsip Negara Kesatuan Republik k. penilaian;
Indonesia, yang diatur dalam l. pembinaan;
undang-undang. m. pengawasan dan
n. pengendalian.

67
Salah satu pengelolaan aset desa Panca Surya untuk dijadikan pasar
yang disebutkan dalam Peraturan modern. Namun dalam kenyataanya
Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun pihak penyewa tidak dapat membayar
2016 Pasal 11 yaitu dalam bentuk sewa selama 3 tahun terakhir.
pemanfaatan. Pemanfaatan aset desa itu Lain halnya dengan Desa Getas
meliputi, (1) sewa (2) pinjam pakai (3) Pejaten yang menyewakan bengkoknya
kerjasama pemanfaatan (4) bangun untuk dijadikan lokasi gedung DPRD
guna serah atau bangun serah guna. Kudus mengalami hasil yang baik atau
Mengenai mekanime pemanfatan aset dengan kata lain memberikan
desa diatur dalam Pasal 5 ayat (2) keuntungan bagi pemerintah desa Getas
Peraturan Daerah Kabupaten Kudus Pejaten.
Nomor 17 Tahun 2006 tentang Atas dasar bentuk pemanfaatan
Keuangan Desa dalam Pasal 5 yaitu aset Desa yang kenyataannya
Penyerahan pengeloaan bondo desa menunjukkan ada Desa yang
dilaksanakan melalui mekanisme lelang mengalami kerugian dan ada juga yang
atau penawaran terbuka oleh panitia mengalalmi keuntungan itulah peneliti
yang dibentuk dengan Keputusan tertarik untuk mengkaji hal tersebut
Kepala Desa yang disampaikan kepada terutama tentang pengelolaan aset Desa
BPD dengan tembusan Camat. yang pemanfaatannya dikelola oleh
Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 pihak lain yang dirumuskan dalam
Perubahan Atas Peraturan Daerah suatu permasalahan sebagai berikut :
Kabupaten Kudus Nomor 17 Tahun 1. Apakah mekanisme pemanfaatan
2006 Tentang Keuangan Desa dalam aset desa telah dilakukan sesuai
pasal 4a ayat (1) menerangkan bahwa ketentuan yang berlaku?
untuk kekayaan desa yang 2. Apa akibat hukum jika
pengelolaanya oleh pihak lain harus pemanfaatan aset desa tersebut
mendapat persetujuan BPD. Pasal 4a tidak sesuai dengan mekanisme
ayat (3) menerangkan lebih lanjut yang ada?
bahwa pemanfaatan aset desa diatur
METODE PENELITIAN
dalam Peraturan Desa yang
Metode Penelitian yang
berpedoman pada Peraturan Bupati.
digunakan dalam penelitian ini yaitu
Berdasarkan uraian mengenai
metode pendekatan yuridis sosiologis,
pemanfaatan aset desa diatas, ternyata
dengan menggunakan data primer
dalam memanfatkan aset desa ada yang
melalui wawancara. Adapun spesifikasi
mengalami keuntungan adapula yang
penelitian yang digunakan yaitu
mengalami kerugian. Hal ini dikuatkan
deskriptif analitis. Penentuan
dengan informasi yang peneliti peroleh
sampelnya menggunakan cara non-
dari hasil wawancara dengan kepala
random purposive sampling atau
Desa Ngembal Kulon Hj. Arimi bahwa
penarikan sampel dilakukan dengan
di Ngembal Kulon banyak memiliki
cara mengambil subyek yang
aset Desa, Namun ada salah satu aset
didasarkan pada tujuan tertentu.
Desa yang saat ini sangat merugikan
Desa Ngembal Kulon yaitu tanah kas
Desa Ngembal Kulon yang disewakan
dalam waktu 20 tahun kepada PT.
68
HASIL PENELITIAN DAN keluarga, pihak lain dan/atau golongan
PEMBAHASAN tertentu.
A. Mekanisme Pemanfaatan Aset Pasal 11 ayat (1) sampai (3)
Desa Peraturan Menteri Dalam Negeri
1. Mekanisme Menurut Peraturan Republik Indonesia Nomor 1 Tahun
Perundang-Undangan 2016 tentang Pengelolaan Aset Desa
Aset desa merupakan barang menyebutkan bahwa :
milik desa yang berasal dari kekayaan a. Pemanfaatan asset desa dapat
asli desa, dibeli atau diperoleh atas dilaksanakan sepanjang tidak
beban anggaran pendapatan dan belanja dipergunakan langsung untuk
desa atau perolehan hak lainnya yang menunjang penyelenggaraan
sah. Salah satu asset desa yang dapat pemerintahan desa.
dikelola adalah tanah kas desa. Tanah b. Adapun bentuk pemanfaatan aset
kas desa merupakan tanah milik desa desa dapat berupa sewa, pijam
yang pengelolaannya dapat pakai, kerjasama pemanfaatan dan
dimanfaatkan oleh pemerintah desa bangun guna serah atau bangun
sendiri maupun pemanfaatannya oleh serah guna.
pihak lain, namun dengan catatan tanah c. Selanjutnya pemanfaatan aset desa
tersebut masih hak milik desa. Tanah tersebut haruslah diatur di dalam
kas desa menjadi sumber pendapatan Peraturan Desa. Mengenai
desa yang pengelolaan dan pemanfaatan aset desa berupa sewa
penggunaannya untuk urusan diperjelas dalam Pasal 12, yang
pemerintahan desa. Pengelolaan tanah menyatakan sebagai berikut :
kas desa haruslah berdasarkan dari 1) Pemanfaatan aset desa berupa sewa
musyawarah desa atau biasa disebut tidak diperbolehkan merubah status
rembug desa. Dalam musyawarah ini kepemilikan desa.
keterlibatan masyarakat sangatlah 2) Jangka waktu penyewaan paling
penting yaitu mulai dari unsur BPD, lama 3 (tiga) tahun dan dapat
LKMD, RT, dan RW serta tokoh diperpanjang.
masyarakat yang ada di dalam desa 3) Penyewaan aset desa haruslah
tersebut. didasarkan pada perjanjian yang
Pemegang kekuasaan aset desa memuat poin berikut ini :
merupakan kepala desa yang (a) Para pihak yang terlibat dalam
menguasakan sebagian kekuasaannya perjanjian.
kepada perangkat desa. Dalam hal (b) Objek perjanjian sewa menyewa.
memanfaatkan aset desa ini haruslah (c) Jenis, luas atu jumlah barang,
didasarkan pada asas kepentingan besaran sewa dan jangka waktu
umum, fungsional, kepastian hukum, sewa.
keterbukaan, efisiensi, efektivitas, (d) Tanggung jawab penyewa atas
akuntabilitas, dan kepastian nilai biaya operasional dam
ekonomi. Kepala desa dalam pemeliharaan jangka waktu
memanfaatkan aset desa dilarang sewa.
merugikan kepentingan umum, (e) Hak dan kewajiban oara pihak
membuat keputuan yang yang terkait dalam perjanjian.
menguntungkan diri sendiri, anggota
69
(f) Keadaan diluar kemampuan para perjanjian yang sekurang-kurangnya
pihak (force majeure) dan memuat :
(g) Persyaratan lain yang dianggap a. Para pihak yang terikat dalam
perlu. perjanjian.
Selanjutnya untuk pemanfaatan b. Obyek bangun guna serah.
aset desa yang terakhir yaitu bangun c. Jangka waktu bangun para pihak
guna serah atau bangun serah guna hal yang terikat dalam perjanjian.
ini diatur dalam Pasal 15 dan 16 yaitu d. Penyelesaian perselisihan.
sebagai berikut : e. Keadaan diluar kemampuan para
Bangun guna serah atau bangun pihak.
serah guna ini dilakukan dengan f. Persyaratan lain yang dianggap
pertimbangan pemerintah desa yang perlu.
memerlukan bangunan dan fasilitas g. Bangunan dan fasilitasnya yang
bagi penyelenggaraan pemerintahan menjadi bagian hasil dari
desa dan juga karena tidak tersedia pelaksanaan bangun guna serah
dana dalam APBDesa untuk atau bangun serah guna harus
menyediakan bangunan dan fasilitas dilengkapi dengan izin mendirikan
tersebut. Adapun kewajiban pihak lain bangunan (IMB) atas nama
yang bekerjasama dengan pemerintah pemerintah desa.
desa yaitu membayar kontribusi ke Peraturan Daerah Kabupaten
rekening kas desa setiap tahun dan Kudus Nomor 17 Tahun 2006 tentang
memelihara obyek bangun guna serah Keuangan Desa dalam Pasal 4
atau bangun serah guna. Besaran menjelaskan sebagai berikut :
kontribusi ditetapkan berdasarkan hasil (1) Kekayaan desa meliputi :
perhitungan tim yang dibentuk oleh a. Tanah kas desa
pemerintah daerah kabupaten/kota. b. Pasar desa
Obyek bangun guna serah dilarang c. Pasar hewan desa
dijaminkan, digadaikan, atau d. Bangunan desa
dipindahtangankan oleh pihak lain. e. Obyek rekreasi desa
Pasal 16 Permendagri No. 1 f. Pemandian umum desa dan
Tahun 2016 menyebutkan bahwa g. Lain-lain kekayaaan milik desa
jangka waktu bangun guna (2) Kekayaan desa sebagaimana
serah/bangun serah guna paling lama dimaksud pada ayat (1), terbatas
20 tahun dan dapat diperpanjang. pada kekayaan desa yang menjadi
Perpanjangan waktu tersebut dapat kewenangan penyelenggaraan
dilakukan setelah terlebih dahulu urusan rumah tangga desa.
dilakukan evaluasi oleh tim yang (3) Pemerintah Desa dapat
dibentuk oleh kepala desa yang mengenakan pungutan terhadap
difasilitasi oleh pemerintah pemakaian kekayaan desa
kabupaten/kota. Jika jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat
bangun guna serah diperpanjang, maka (1) huruf b, huruf c, huruf d,
pemanfaatan dilakukan melalui huruf e, huruf f, dan huruf g.
kerjasama pemanfaatan. Bangun guna (4) Penetapan besarnya pungutan
serah atau bangun serah guna terhadap pemakaian kekayaan
dilaksanakan berdasarkan surat desa sebagaimana dimaksud pada
70
ayat (3) diatur di dalam Peraturan dan Mekanisme Penyusunan Peraturan
Desa. Desa.
(5) Pengelolaan kekayaan desa yang 2. Mekanisme Pemanfaatan Aset Desa
pemanfaatannya diserahkan Menurut Desa Getas Pejaten dan
kepada pihak lain lebh dari satu Ngembal Kulon
tahun harus mendapatkan Penulis melakukan wawancara
persetujuan BPD. pada dua desa yaitu Desa Getas Pejaten
(6) Aturan mengenai pengelolaan dan Ngembal Kulon antara lain dengan
kekayaan desa diatur lebih lanjut Sekretaris Desa Getas Pejaten dan
dalam peraturan desa yang Kepala Desa Ngembal Kulon.
berpedoman pada peraturan Dari narasumber pertama penulis
bupati. mendapatkan informasi bahwa tanah
Peraturan Daerah Kabupaten yang diperuntukkan untuk gedung
Kudus Nomor 9 Tahun 2008 tentang DPRD kabupaten kudus merupakan
Perubahan atas Peraturan Daerah tanah kas/aset Desa Getas Pejaten yang
Kabupaten Kudus Nomor 17 Tahun disewakan kepada Pemerintah Daerah
2006 tentang Keuangan Desa dalam Kabupaten Kudus dalam jangka waktu
Pasal 4a ayat (3) menyebutkan bahwa 3 tahun dan dapat di perpanjang.
pengelolaan dan pemanfaatan kekayaan Wawancara kedua dilakukan
desa diatur lebih lanjut dalam peraturan penulis kepada Desa Ngembal Kulon
desa yang berpedoman pada peraturan yaitu Ibu Arimi dengan menanyakan
bupati. Namun dalam hal ini Peraturan pertanyaan yang sama kepada Desa
Bupati Kabupaten Kudus Nomor 16 Ngembal Kulon sebagai narasumber
Tahun 2015 tentang Pedoman kedua, bahwa pemanfaatan aset desa
Pengelolaan Keuangan Desa dalam yang dilakukan oleh pemerintah Desa
Pasal 13, menyatakan bahwa Ngembal Kulon dalam hal ini
Pengelolaan Kekayaan Milik Desa meyewakan tanah kas desa kepada PT.
diatur dalam Peraturan Bupati Panca Surya untuk dijadikan Pasar
tersendiri. Modern mereka mengalami kerugian,
Namun dalam wawancara dengan dikarenakan pihak penyewa
Bagian Hukum Kabupaten Kudus yaitu menunggak pembayaran selama tiga
Bapak Rudy, beliau mengatakan bahwa tahun kepada Pemerintah Desa
untuk peraturan bupati tentang Ngembal Kulon.
pengelolaan kekayaan milik desa 3. Analisis dan Kesimpulan
belum diatur, karena masih konsep.63 Dari wawancara penulis dengan
Jadi, pada dasarnya mekanisme kedua narasumber diatas ternyata
pemanfaatan aset desa seharusnya ada pemanfaatan aset desa ada yang
di peraturan masing-masing desa yang menguntungkan adapula yang tidak.
peraturan desa tersebut harus Sebagai contoh desa Getas Pejaten
berpedoman pada Peraturan Daerah yang mengalami peningkatan
Kabupaten Kudus Nomor 5 Tahun pendapatan dikarenakan biaya sewa
2008 tentang Pedoman Pembentukan tanah kas desa yang setiap tahun
mengalami kenaikan. Lain halnya
63
dengan desa Ngembal Kulon yang
Rudy, Wawancara Pribadi, Bagian Hukum
Pemda Kabupaten Kudus, 7 Juli 2017. justru mengalami kerugian diakibatkan
71
pembayaran sewa yang nunggak a. Sewa
selama 3 tahun terakhir. b. Pinjam pakai
Adapun untuk mekanisme c. Kerjasama pemanfaatan
pemanfaatan aset Desa di masing d. Bangun guna serah atau
masing Desa yaitu di Desa Getas bangun serah guna
Pejaten sudah melewati mekanisme Ayat (3) berbunyi :
dengan benar dan baik, hal ini
Pemanfaatan aset desa yang dimaksud
dibuktikan dengan adanya perdes
tentang pengelolaan kekayaan desa di dalam ayat (2) di tetapkan dalam
yang di dalamnya memuat mekanisme peraturan desa
pemanfaatan aset desa. Desa ngembal 3. Peraturan Daerah Kabupaten
kulon belum melakukan mekanisme Kudus Nomor 17 Tahun 2006
menurut peratura perundang-undangan tentang Keuangan Desa dalam
dikarenakan desa ngembal tidak Pasal 4 ayat (5) menyatakan
mempunyai Peraturan Desa yang bahwa kekayaan desa yang
mengatur tentang pemanfaatan aset pengelolaanya diserahkan kepada
desa atau kekayaan desa seperti halnya pihak lain lebih dari 1 tahun harus
di Desa Getas Pejaten. mendapat persetujuan BPD.
Berikut ini mekanisme Ayat (6) berbunyi :
pemanfatan aset desa yang diatur di
dalam Peraturan Perundang-Undangan Penyerahan pengelolaan
yaitu : kekayaan desa, diatur lebih lanjut oleh
1. Peraturan Pemerintah Republik perturan desa yang berpedoman pada
Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 peraturan bupati.
Tentang Peraturan Pelaksanaan
4. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun
Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2008 tentang Perubahan Atas
2014 Tentang Desa dalam Pasal
Peraturan Daerah Kabupaten
110 ayat (1) menyebutkan, jika
Kudus Nomor 17 Tahun 2006
pengelolaan kekayaan milik Desa
tentang Keuangan Desa dalam
tujuannya yaitu untuk
Pasal 4a ayat (3) menegaskan lagi
meningkatkan kesejahteraan
jika pengelolaan dan pemanfaatan
masyarakat dan untuk
kekayaan desa diatur lebih lanjut
meningkatkan pendapatan Desa.
dalam peraturan desa yang
Dijelaskan lebih lanjut dalam
berpedoman pada peraturan
Pasal (2) bahwasanyya
bupati, dalam hal ini Peraturan
pengelolaan kekayaan milik Desa
Bupati Nomor 5 Tahun 2008
harus diatur dalam Peraturan Desa
tentang Pedoman Pembentukan
yang berpedoman pada Peraturan
dan Mekanisme Penyusunan
Menteri.
Peraturan Desa.
2. Peraturan Menteri dalam Negeri
5. Peraturan Bupati Kudus Nomor 16
Nomor 1 Tahun 2016 tentang
Tahun 2015 tentang Pedoman
Pengelolaan Aset Desa dalam
Pengeloaan Keuangan Desa dalam
Pasal 11 ayat (2) menyatakan
Pasal 13 menyatakan bahwa
bahwa bentuk pemanfaatan aset
pengelolaan kekayaan desa diatur
desa dapat berupa :
72
dalam peraturan bupati tersendiri. sebagai pihak pertama dan Drs. Adi
Namun dalam wawancara penulis Sadhono Murwanto, MM sebagai pihak
dengan bagian hukum di kedua yaitu Plt. Sekretaris DPRD
sekretariat kabupaten Kudus kabupaten Kudus. Dalam perjanjian
memang belum ada peraturan sewa menyewa tersebut, di dalam Pasal
bupati yang dimaksud. 2 perjanjian sewa menyewa ini pihak
Dari mekanisme di atas, sangat kedua menyewa tanah kas desa Getas
terlihat jelas bahwasanya untuk Pejaten mulai tanggal 1 januari 2017
memanfaatkan aset desa yang dimiliki, sampai dengan 31 Desember 2019 dan
pemerintah desa harus mempunyai dapat diperpanjang dengan kesepakatan
pedoman yaitu dalam hal ini Peraturan kedua belah pihak.
Desa yang mengatur tentang Mekanisme sewa yang tertuang
pemanfaatan aset Desa. Jika dalam perjanjian sewa-menyewa antara
pemerintah Desa tidak memiliki pemerintah desa Getas Pejaten dan
Peraturan Desa yang dimaksud, maka Pemerintah Kabupaten Kudus Pasal 27
pemerintah Desa tidak dapat ayat (1) menyebutkan bahwa
melakukan pemanfaatan aset Desa pemanfaatan aset Desa dilakukan
yang dimiliki, apalagi membuat berdasarkan :
perjanjian sewa menyewa dengan pihak a. Menguntungkan Desa,
lain. menguntungkan disini sudah
Dari kedua Desa yang penulis tercermin dalam perjanjian sewa
teliti ini, informasi yang dapat penulis menyewa antara pemerintah Desa
himpun dari bagian humas di Getas Pejaten dan pemerintah
sekretariat DPRD kabupaten Kudus Kabupaten Kudus dengan
mengatakan bahwa64 : Tanah yang naiknya sewa pertahun.
ditempati untuk lokasi gedung DPRD b. Jangka waktu paling lama 3 (tiga)
Kudus merupakan Tanah Kas Desa tahun dan dapat diperpanjang,
Getas Pejaten, dengan perjanjian sewa sewa menyewa antara pemerintah
menyewa dimana pihak Pemerintah Desa Getas Pejaten dan
Desa Kabupaten Kudus menyewa tanah Pemerintah Kabupaten Kudus
kas Desa Getas Pejaten selama 3 tahun berjangka waktu 3 tahun dan
dengan sebuah perjanjian sewa dapat diperpanjang.
menyewa yang berjudul SEWA c. Penetapan tarif sewa ditetapkan
MENYEWA SEBAGIAN TANAH dengan keputusan kepala desa
KAS DESA GETAS PEJATEN setelah mendapat persetujuan
SELUAS ± 8.670 M2 YANG BPD, hal ini dibuktikan dengan
TERLETAK DI PERSIL 54 UNTUK adanya keputusan Kepala Desa
LOKASI GEDUNG DPRD Getas pejaten Nomor
KABUPATEN KUDUS yang 141/15/2017 yang tertanggal 7
bernomor : 031/405 yang dalam hal ini april 2017 tentang sewa menyewa
yang bertanda tangan yaitu Indarto sebagian Tanah Kas Desa Getas
selaku Kepala Desa Getas Pejaten Pejaten untuk gedung DPRD
Kabupaten Kudus.
64
Selanjutnya, persetujuan BPD
Mira, Wawancara Pribadi, Humas
Sekretariat DPRD Kudus, Oktober 2016. dibuktikan dengan Keputusan
73
Badan Permusyawaratan Desa Yaitu hak pihak pertama :
Getas Pejaten Nomor 141/3/2017 1. Menerima uang sewa dari
Tanggal 7 april 2017 tentang pihak kedua
Persetujuan Rancangan 2. Memberikan teguran dan
Keputusan Kepala Desa Getas peringatan baik langsung
Pejaten tentang sewa menyewa maupun tidak langsung
sebagian tanah kas Desa Getas kepada pihak kedua atas
Pejaten untuk gedung DPRD kelalaian kewajiban pihak
Kabupeaten Kudus. kedua
Pada ayat (2) Pasal 27 3. Memutuskan perjanjian
menjelaskan jika pemanfaatan aset desa apabila dikemudian hari
berupa sewa maka harus memenuhi ternyata perjanjian tidak
sekurang-kurangnya memuat : digunakan sebagaimana
a. Pihak-pihak yang terikat dalam yang disepakati para pihak.
perjanjian. Hak pihak kedua :
Pihak pertama Pemerintah Desa 1. Menggunakan obyek
Getas Pejaten. perjanjian sesuai dengan
Pihak kedua Pemerintah jangka waktu perjanjian.
Kebupaten Kudus. 2. Menggunakan obyek
b. Obyek perjanjian sewa menyewa. perjanjian tanpa gangguan
Obyek dalam perjanjian sewa dari pihak lainnya selama
menyewa nomor 031/405 adalah jangka waktu perjanjian.
Tanas Kas Desa Getas Pejaten Kewajiban pihak pertama :
yang terletak di Persil 54 Klas I 1. Menyerahkan obyek
seluas ± 8.670 m2 dengan batas- perjanjian kepada pihak
batas sebagai berikut : kedua untuk dipergunakan
Sebelah utara : jalan PUK oleh pihak kedua selama
Sebelah selatan : PT. Pusaka jangka waktu perjanjian.
Raya 2. Menjamin pihak kedua
Sebelah Barat : Tanah PJKA bahwa pihak pertama adalah
Sebelah Timur : Tanah Bondo pemilik atau yang
Desa menguasai obyek perjanjian
c. Jangka waktu dan membebaskan pihak
Jangka waktu sewa menyewa kedua dari segala tuntutan
tertuang dalam Pasal 2 perjanjian yang timbul karena
sewa menyewa nomor 031/405 pengakuan kepemilikan dari
jangka waktunya yaitu selam 3 pihak lainnya.
tahun terhitung mulai tanggal 1 3. Tidak mengalihkan
januari 2017 sampai dengan 31 hak/menjual obyek
desember 2019 dan dapat perjanjian kepada pihak lain
diperpanjang dengan kesepakatan selain obyek perjanjian
para pihak. digunakan untuk lokasi
d. Hak dan kewajiban para pihak gedung DPRD kabupaten
Tertuang dalam Pasal 5 dan 6 Kudus.
perjanjian sewa menyewa ini Kewajiban pihak kedua :
74
1. Membayar biaya sewa aset desa yang berupa tanah kas desa
kepada pihak pertama yang disewakan kepada PT. Panca
sebagaimana dimaksud pada Surya selama 20 Tahun sejak tahun
Pasal 3 ayat (1). 2011 itu, merupakan pola perjanjian
2. Mengembalikan obyek kerjsama yang berupa bangun guna
perjanjian kepada pihak serah. Hal ini dapat terlihat dari cara
pertama apabila jangka memanfaatkannya yaitu pihak lain
waktu perjanjian telah yang memanfaatkan barang milik desa
berakhir dan tidak dengan mendirikan bangunan /sarana
diperpanjang oleh pihak berikut fasilitasnya kemudian di
kedua. dayagunakan oleh pihak lain tersebut
3. Memelihara, merawat, dalam jangka waktu tertentu yang telah
menjaga kebersihan, dan disepakati (20 tahun) kemudian
keindahan bangunan dan selanjutnya diserahkan kembali tanah
sarananya serta keamanan beserta bangunannya kepada pemrintah
lingkungan. Desa setelah jangka waktu
65
e. Penyelesaian Perselisihan pemanfaatan berakhir.
Apabila terjadi perselisihan Desa Ngembal Kulon dalam
mengenai perjanjian ini akan penelitian yang peneliti teliti Desa
diselesaikan oleh para pihak Ngembal Kulon mengalami kerugian
secara musyawarah mufakat karena aset desa berupa tanah kas desa
dan jika dalam musyawarah yang mereka miliki yang disewa oleh
mufakat tidak tercapai maka pihak lain sejak tahun 2011 itu tidak
akan diselesaikan di kantor menguntungkan pihak Desa karena
kepaniteraan pengadilan negeri tanah yang disewa untuk lokasi pasar
kudus di Kudus. modern itu, kios kiosnya kurang
f. Keadaan di Luar Kemampuan diminati. Atas dasar kurang diminati
Para Pihak itulah, pihak penyewa tidak dapat
Mengenai poin ini, di dalam membayar sewa selama 3 tahun.
perjanjian antara Desa Getas
Pejaten dan Pemerintah B. Akibat Hukum Jika Pemanfaatan
Kabupaten Kudus tidak Aset Desa Tidak Sesuai Dengan
dijelaskan jika suatu saat terjadi Mekanisme Yang Ada
keadaan-keadaan yang diluar Pemerintah atau Administrasi
kemampuan para pihak dalam Negara adalah subyek hukum atau
perjanjian. pendukung hak-hak dan kewajiban-
g. Peninjauan pelaksanaan kewajiban. Sebagai subyek hukum,
perjanjian pemerintah melakukan berbagai
Perjanjian sewa menyewa antara tindakan, baik tindakan nyata maupun
pemerintah Desa Getas Pejaten dan tindakan hukum. Tindakan hukum
pemerintah kabupaten Kudus telah merupakan tindakan yang dimaksudkan
sesuai dengan apa yang ada di untuk menciptakan hak dan kewajiban.
peraturan desa Getas Pejaten.
Selanjutnya, sampel kedua yaitu 65
Arimi, Wawancara Pribadi, Kepala Desa
Desa Ngembal Kulon memanfaatkan Ngembal Kulon, Juli 2017.
75
Akibat hukum yang lahir dari tindakan Pada tindakan hukum pemerintah
hukum adalah akibat-akibat yang di Desa ini, maka karena pemerintah
memiliki relevansi dengan hukum. desa bekerjasama dengan pihak lain
Dengan kata lain, akibat-akibat hukum dalam memanfaatkan aset desanya,
itu dapat berupa hal-hal sebagai berikut maka pemerintah desa disini tunduk
: pada hukum privat. Maka apabila
(a) Jika menimbulkan beberapa tindakan hukum pemerintah ini
perubahan hak, kewajiban, atau bertentangan dengan undang-undang
kewenangan yang ada. yang berlaku maka dapat batal demi
(b) Jika menimbulkan perubahan hukum.
kedudukan hukum bagi seseorang Peraturan Pelaksana Undang-
atau obyek yang ada. Undang Nomor 6 Tahun 2014 yairu
(c) Jika terdapat hak-hak, kewajiban, Peraturan Pemerintah Republik
kewenangan, atau status tertentu Indonesia Nonor 43 Tahun 2014
yang ditetapkan. menyebutkan dalam Pasal 110 ayat (2)
Setiap tindakan hukum bahwa Pengelolaan kekayaan milik
pemerintah harus didasarkan pada Desa diatur dengan peraturan Desa
peraturan perundang-undangan yang yang berpedoman pada Peraturan
berlaku, maka dengan kata lain Menteri. Begitu pula Peratura Menteri
tindakan hukum pemerintah tidak Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2016
diperbolehkan menyimpang atau dalam Pasal 11 ayat (3) menyatakan
bertentangan dengan peraturan yang jika dalam memanfaatkan aset Desa,
bersangkutan, yang dapat pemerintah Desa harus menetapkan
menyebabkan akibat-akibat hokum dalam Peraturan Desa.
yang muncul itu batal (nietig) atau Pemerintah desa disini melakukan
dapat dibatalkan (nietigbaar).66 perjanjian dengan pihak lain untuk
Kedudukan hukum pemerintah memanfaatkan aset desanya, maka
atau Administrasi Negara diatur dengan perjanjian yang dibuat dengan pihak
dua hukum yang berbeda yaitu hukum lain dengan tidak adanya peraturan
publik dan hukum privat dan akan desa sebagai acuan perjanjian yang
menimbulkan akibat hukum yang dilakukan dapat batal demi hukum.
berbeda beda pula. Jika pemerintah Kesimpulan
bertindak dalam kualitasnya sebagai Berdasarkan pembahasan di atas,
pemerintah, maka hanya hukum maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
publiklah yang berlaku, namun jika berikut :
pemerintah bertindak tidak dalam
1. Dari data yang dihimpun penulis,
kualitas pemerintah maka hukum
di kedua desa yakni Desa Getas
privatlah yang berlaku. Maka dari itu
Pejaten dan Ngembal kulon salah
jika pemerintah berkedudukan dalam
satu desa yakni Desa Ngembal
hukum privat maka ia tidak berbeda
Kulon belum melakukan
dengan pihak swasta yaitu tunduk pada
mekanisme pemanfaatan aset desa
hukum privat.
sesuai peraturan Perundang-
66
Ridwan, HR, Hukum Administrasi Negara, undangan berlaku. Hal ini
UII Press Yogyakarta, Yogyakarta, 2003, hal dibuktikan dengan mereka tidak
83.
76
mempunyai peraturan desa yang perjanjian yang dibuat oleh
mengatur tentang pemanfaatan aset pemerintah desa dapat batal demi
desa. Karena mereka tidak hukum. Dikarenakan tidak
melaksanakan mekanisme dengan memenuhi syarat obyektif yaitu
benar, maka mereka tidak kausa yang halal. Karena pada
mendapatkan hasil yang dasarnya pemerintah desa dalam
diharapkan yaitu meningkatkan melakukan perjanjian tunduk pada
pendapatan desa, hal ini dibuktikan hukum privat.
dengan hasil wawancara penulis Saran
dengan kepala desa ngembal kulon Saran Untuk Pemerintah Desa :
yang menatakan bahwa mereka 1. Pemerintah Desa haruslah
merugi karena sewa yang di hutang membuat sertifikat hak milik bagi
selama 3 tahun. Menurt UU Desa, aset-aset desanya.
pemanfaatan aset Desa haruslah 2. Sebelum melakukan
dilakukan dengan berdasarkan asas pemanfaatan, haruslah dilihat
kepentingan umum, fungsional, terlebih dahulu apakah nanti akan
kepastian hukum, keterbukaan, membuat desa semakin maju atau
efisiensi, efektivitas, akuntabilitas, justru malah mengalami kerugian.
dan kepastian nilai ekonomi. Para 3. Pemerintah desa harus terbuka
kepala desa belum memanfaatkan dalam memanfaatkan aset desa
aset desa dengan asas keterbukaan, yang dimiliki.
belum melakukan keterbukaan Saran Untuk Pemerintah Kabupaten
dengan para warga masyarakat Kudus :
sekitar. Hal ini dibuktikan dengan 1. Melakukan pembinaan kepada
kesulitan penulis mencari data desa-desa terlebih dalam hal
tentang aset desa di Desa Ngembal pembuatan peraturan desa.
Kulon. 2. Membuat perda tentang
2. Pemanfaatan Aset Desa haruslah pemanfaatan aset desa
berdasarkan pada perundang-
undangan yang berlaku, salah satu Saran Untuk Pihak Penyewa :
1. Sebelum melakukan perjanjian,
syaratnya yaitu dengan memiliki
perdes terlebih dahulu sebelum lihatlah terlebih dahulu hak dan
memanfaatkan aset desanya. Setiap kewajiban.
2. Sebelum melakukan perjanjian
tindakan hukum pemerintah harus
didasarkan pada peraturan haruslah dilihat terlebih dahulu
perundang-undangan yang berlaku, kepemilikan sah tanah yang akan
dijadikan obyek perjanjian.
jika tindakan hukum pemerintah
tidak sesuai dengan perundang- DAFTAR PUSTAKA
undangan yang berlaku maka dapat
menyebabkan akibat hukum yaitu Amin Suprihatini, Pemerintahan Desa
batal demi hukum atau dapat dan Kelurahan, Cempaka Putih,
dibatalkan. Pemerintah Desa dalam
Jakarta, 2009.
melakukan pemanfaatan harus
berpedoman pada perdes, jika tidak Angger Wijaya, Reformasi Tata
memiliki peraturan Desa, maka Pemerintahan Desa Menuju
77
Demokratis, Pustaka Pelajar, PP No. 43 Tahun 2014 tentang
Yogyakarta, 2000. Peraturan Pelaksanaan UU No. 6
Bintoro Tjokroamidjojo, Good Tahun 2014 tentang Desa
Governance (Paradigma Baru
PP No. 47 Tahun 2015 tentang
Manajemen Pembangunan),
Perubahan Atas PP No. 43 Tahun
Rineka Cipta, Jakarta, 2000.
2014 tentang Desa
HAW. Widjaja, Otonomi Desa,
Permendagri No. 1 Tahun 2016 tentang
Rajawali Pers, Jakarta, 2004.
Pengelolaan Aset Desa
Ridwan, HR, Hukum Administrasi
Peraturan Daerah Kabupaten Kudus
Negara, UII Press Yogyakarta,
Nomor 17 Tahun 2006 tentang
Yogyakarta, 2003.
Keuangan Desa
Ronny Hanitijo Soemitro, “Metode
Peraturan Daerah Kabupaten Kudus
Penelitian Hukum dan
Nomor 9 Tahun 2008 tentang
Jurimetri”, Ghalia Indonesia,
Perubahan Atas Peraturan Daerah
Jakarta, 1983.
Kabupaten Kudus No. 17 Tahun
Peraturan Perundang-Undangan 2006 tentang Keuangan Desa
Peraturan Bupati Kudus No. 16 Tahun
UUD NRI Tahun 1945
2015 tentang Pedoman
UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa
Pengelolaan Keuangan Desa

78

Anda mungkin juga menyukai