Anda di halaman 1dari 7

BIOTROPIC The Journal of Tropical Biology

Vol. 3 No. 1 Februari 2019


ISSN 2580-5029

KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN BERKHASIAT OBAT PADA SUKU


NOAULU DI PULAU SERAM, MALUKU
Sarmawaty Kotala1, Nirmala Fitria Firdhausi2

1IAIN Imam Rijali Ambon, Ambon, Indonesia

2UIN Sunan Ampel Surabaya, Surabaya, Indonesia

* sharmariyanti@yahoo.com

ABSTRACT

Noaulu an indigenous tribe of Seram Island who live in the Sepa Village of Amahai District,
Maluku. This tribe still use forest products to fulfill their needs, including medication. Therefore,
this study intends to know the kinds of medicinal plants used by the Noaulu Tribe and the types of
diseases that can be treated. Collecting data in this study using survey method and an interview
method with the public interest. Determination of the respondents was using purposive sampling
method. Inventory of medicinal plants was done by a survey method survey based respondent
information. The result of the research shows that there are 31 medicinal plants from 22 families.
They are able to cure 20 diseases. The plants which are predominantly used are from
Zingiberaceae family. Leaves of the plant are mostly used as the drugs.

Keywords: Medicinal Plants, Noaulu Tribe, Village Sepa

ABSTRAK

Suku Noaulu merupakan suku asli Pulau Seram yang tinggal di Desa Sepa Kecamatan Amahai,
Maluku. Suku ini masih memanfaatkan hasil hutan untuk memenuhi kebutuhan mereka
termasuk pengobatan. Oleh karena itu, penelitian ini bermaksud untuk mengetahui jenis-jenis
tumbuhan berkhasiat obat yang digunakan oleh Suku Noaulu dan jenis- jenis penyakit yang
dapat diobati. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode survey (jelajah) dan
metode wawancara dengan masyarakat Suku Noaulu di Dusun Rohuwa Desa Sepa Kecamatan
Amahai Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Penentuan responden dilakukan dengan
menggunakan metode purposive sampling. Inventarisasi tumbuhan obat di lapangan dilakukan
dengan metode survey lapangan berdasarkan informasi responden. Tumbuhan berkhasiat obat
yang digunakan pada masyarakat suku Noaulu di Dusun Rohuwa Desa Sepa sebanyak 31 jenis
yang tergolong ke dalam 22 suku (famili) dan mampu mengobati 20 jenis penyakit. Tumbuhan
berkhasiat obat yang digunakan didominasi oleh suku Zingiberaceae dan daun merupakan
bagian tumbuhan yang sering digunakan untuk pengobatan.

Kata Kunci: Tumbuhan Obat, Suku Noaulu, Desa Sepa


Biotropic 2019 Vol. 3 (1): 49 – 55
Keanekaragaman Tumbuhan Berkhasiat Obat pada Suku Noaulu di Pulau Seram, Maluku

PENDAHULUAN dipercaya dapat menyembuhkan atau


Keanekaragaman hayati sangat mengurangi rasa sakit (Falah et al., 2013).
penting bagi keberlangsungan kehidupan Indonesia diperkirakan memiliki
bangsa Indonesia. Hal bukan saja berkaitan sekitar 370 suku yang hidup di dalam atau
dengan posisi Indonesia sebagai salah satu sekitar kawasan hutan. Mereka umumnya
negara terkaya di dunia dalam memiliki pengetahuan tradisional dalam
keanekaragaman hayati, tetapi juga karena penggunaan tumbuhan berkhasiat obat
keterkaitannya yang erat dengan kekayaan untuk mengobati penyakit tertentu.
keanekaragaman budaya lokal dan Pengetahuan tradisional tentang tumbuhan
pengetahuan tradisional. Saat ini banyak obat ini kemudian dikembangkan sebagai
kekayaan pengetahuan tradisional telah dasar pengembangan obat fitofarmaka atau
hilang, sejalan dengan terkikisnya budaya obat modern (Supriadi et al., 2001). Salah
tradisional. Penurunan pengetahuan satu suku yang terdapat di Indonesia adalah
tradisional terjadi karena kurangnya Suku Noaulu.
kesadaran akan pentingnya aset karya Suku Noaulu adalah suku asli Pulau
intelektual, sehingga menyebabkan banyak Seram yang hidup di sekitar atau di dalam
informasi pengetahuan tradisional belum hutan Pulau Seram, tepatnya di Kecamatan
terdokumentasi dengan baik. Lemahnya Amahai, Provinsi Maluku. Suku ini masih
dokumentasi dan pesatnya kemajuan di memanfaatkan hasil hutan untuk
bidang iptek dikhawatirkan secara perlahan memenuhi kebutuhan mereka termasuk
tapi pasti akan mendorong punahnya pengobatan. Masyarakat di sekitar kawasan
pengetahuan tradisional, dan pada akhirnya hutan umumnya memiliki pengetahuan
akan mempercepat kepunahannya. lokal dalam pemanfaatan tumbuhan atau
Dalam kehidupan sehari-hari bahan alami untuk pengobatan.
masyarakat dapat dilihat adanya Pengetahuan mulai dari pengenalan jenis
keterkaitan antara keanekaragaman hayati tumbuhan obat, bagian yang digunakan,
dengan sistem-sistem lokal yang cara pengolahan sampai dengan khasiat
berkembang seperti misalnya dalam pengobatan merupakan salah satu
pemenuhan kebutuhan. Salah satu kekayaan pengetahuan lokal dari suku
kebutuhan tersebut contohnya adalah obat- tersebut.
obatan yang dapat diperoleh dari hewan Pengetahuan lokal Suku Noaulu
maupun tumbuhan. Tumbuhan berkhasiat tentang tumbuhan berkhasiat obat perlu
obat adalah jenis tumbuhan yang pada untuk dieksplorasi karena belum diketahui
bagian-bagian tertentu baik akar, batang, oleh masyarakat lainnya. Berdasarkan
kulit, daun maupun hasil ekskresinya paparan di atas, maka perlu dilakukan
penelitian untuk mengetahui

http://jurnalsaintek.uinsby.ac.id/index.php/biotropic 50
Biotropic 2019 Vol. 3 (1): 49 – 55
Keanekaragaman Tumbuhan Berkhasiat Obat pada Suku Noaulu di Pulau Seram, Maluku

keanekaragaman tumbuhan berkhasiat obat penggunaan, dan kegunaannya. Responden


yang digunakan oleh masyarakat Suku yang diwawancarai sebanyak 2 orang dari
Noaulu. dukun suku, 15 orang anggota suku dewasa
laki-laki dan 15 orang anggota suku dewasa
METODE perempuan.
Penelitian ini merupakan penelitian Inventarisasi tumbuhan obat di
deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk lapangan dilakukan dengan metode survey
mengetahui jenis-jenis tumbuhan lapangan berdasarkan informasi responden.
berkhasiat obat yang digunakan oleh Setiap tumbuhan yang diperoleh difoto dan
masyarakat Suku Noaulu di Dusun Rohuwa dicatat karakter morfologinya. Identifikasi
Desa Sepa Kecamatan Amahai, Kabupaten tumbuhan berkhasiat obat menggunakan
Maluku Tengah, Maluku. buku-buku identifikasi tumbuhan, seperti:
Alat yang digunakan dalam Buku Taksonomi Tumbuhan Obat-Obatan,
pengambilan data antara lain alat perekam Kitab Tanaman Obat Nusantara dan
(recorder), kamera, kantong plastik, parang, AtlasTumbuhan Obat Indonesia. Jenis
gunting stek, kertas label, dan kertas koran. tumbuhan yang tidak teridentifikasi di
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini lapangan akan diambil untuk dibuatkan
adalah panduan wawancara dan spiritus herbarium guna identifikasi lebih lanjut.
serta alkohol 70% sebagai bahan pengawet Spesimen herbarium yang telah terkumpul
spesimen tumbuhan obat (Falah et al., selanjutnya diidentifikasi di Laboratorium
2013). MIPA IAIN Ambon. Analisis data dilakukan
Pengumpulan data pada penelitian ini secara deskriptif kualitatif.
menggunakan metode survey (jelajah) dan
metode wawancara dengan masyarakat HASIL DAN PEMBAHASAN
Suku Noaulu di Dusun Rohuwa Desa Sepa Tumbuhan berkhasiat obat yang
Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku digunakan pada masyarakat Suku Noaulu di
Tengah, Maluku. Dusun Rohuwa Desa Sepa sebanyak 31 jenis
Pengumpulan data dilakukan melalui yang tergolong ke dalam 22 suku (famili).
wawancara dengan responden. Penentuan Jenis-jenis tumbuhan tersebut terdiri dari
responden dilakukan dengan menggunakan suku Zingiberaceae (3 jenis), Acanthaceae (2
metode purposive sampling. Tiap responden jenis), Arecaceae (2 jenis), Rutaceae (2 jenis),
akan diminta informasi mengenai Lamiaceae (2 jenis), Myrtaceae (2 jenis) dan
tumbuhan berkhasiat obat yang selama ini suku-suku lain masing-masing 1 jenis. Hasil
digunakan oleh masyarakat Suku Noaulu. selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1. Hasil
Setiap tumbuhan berkhasiat obat dicatat penelitian tumbuhan berkhasiat obat yang
namanya, bagian yang digunakan, cara digunakan oleh

http://jurnalsaintek.uinsby.ac.id/index.php/biotropic 51
Biotropic 2019 Vol. 3 (1): 49 – 55
Keanekaragaman Tumbuhan Berkhasiat Obat pada Suku Noaulu di Pulau Seram, Maluku

masyarakat Suku Noaulu di Dusun Rohuwa sedangkan rimpang anakannya digunakan


Desa Sepa ditemukan sebanyak 31 jenis untuk mengobati pegal-pegal. Rimpang
yang termasuk ke dalam 22 suku. Suku tersebut mengandung 5% minyak atsiri,
Zingiberaceae adalah suku dengan jenis kurkumin, resin, amilum (Preetha et al.,
tumbuhan terbanyak yang ditemukan 2016). Kandungan kurkumin berkhasiat
dalam penelitian ini. Tumbuhan berkhasiat sebagai antibakteri, antioksidan, dan
obat yang digunakan dan termasuk ke antihepatotoksoid (Mangonting, 2008).
dalam Suku Zingiberaceae adalah lengkuas Manfaat pengobatan yang dapat diperoleh
(Alpinia galanga Sw.), kunyit (Curcuma dari rimpang jehe (Z. officinale) hampir
domestica), dan jahe (Zingiber officinale). sama dengan kunyit kerena jahe
Bagian tumbuhan yang digunakan oleh mengandung minyak atsiri 1-3%,
Suku Noaulu dari ketiga jenis tumbuhan zingiberon, resin, dan tepung
tersebut adalah rimpang. (Tjitrosoepomo, 2005).
Di Indonesia rimpang lengkuas (A. Sambiloto (Andrographis paniculata)
galanga Sw.) digunakan untuk mengobati yang digunakan untuk mengobati pegal-
panu dan mengandung minyak atsiri, resin pegal dan daun wungu (Graptophyllum
yang disebut galangol, zat kristalin pictum) untuk mengobati bisul termasuk
berwarna kuning yang disebut kaempferid dalam suku Acanthaceae. Daun wungu
dan golangin (Tjitrosoepomo, 2005). Selain mengandung glikosida, steroid, alkaloid,
mengobati panu, masyarakat Suku Noaulu saponin, tanin, dan lendir
juga menggunakan lengkuas untuk (Jiangseubchatveera et al., 2017).
mengobati penyakit kudis. Kunyit (C. Sambiloto mengandung laktone, flavonoid,
domestica) memiliki rimpang induk dan alkane, keton, aldehid, mineral (kalium,
rimpang anakan. Oleh masyarakat Suku kalsium, natrium), asam kersik, dan damar
Noaulu rimpang induk kunyit digunakan (Dalimartha, 1999; Jooselin & Jeeva, 2014).
untuk mengobati penyakit batuk,

Tabel 1. Tumbuhan berkhasiat obat yang digunakan oleh masyarakat Suku Noaulu di Dusun
Rohuwa Desa Sepa
Nama Tumbuhan
No dan Bagian yang Suku (Famili) No Nama Tumbuhan Suku (Famili)
Digunakan
1. Alpinia galanga(lengkuas, Zingiberaceae 17. Carica papaya (pepaya, Caricaceae
rimpang) daun)
2. Alstonia scholaris (pohon Apocynaceae 18. Citrus Rutaceae
pule, kulit batang) aurantifolia(jeruk nipis,
buah)
3. Andrographis paniculata Acanthaceae 19. Citrus microcarpa Rutaceae
(sambiloto, daun dan (lemon cina, daun dan
batang) buah)
4. Annona muricata(sirsak, Annonaceae 20. Coleus Lamiaceae
daun) atropurpureus(miana/il
http://jurnalsaintek.uinsby.ac.id/index.php/biotropic 52
Biotropic 2019 Vol. 3 (1): 49 – 55
Keanekaragaman Tumbuhan Berkhasiat Obat pada Suku Noaulu di Pulau Seram, Maluku

er, daun dan batang)

Nama Tumbuhan
No dan Bagian yang Suku (Famili) No Nama Tumbuhan Suku (Famili)
Digunakan
5. Areca catechu (pinang, biji) Arecaceae 21. Curcuma longa(kunyit, Zingiberaceae
rimpang)
6. Artocarpus communis Moraceae 22. Crinum Amaryllidaceae
(sukun, daun kuning) asiaticum(bakung,
umbi akar)
7. Calophyllum Clusiaceae 23. Cymbopogon citratus Poaceae
inophylum(Bintangor, pucuk (sereh, daun)
daun muda)
8. Graptophyllum Acanthaceae 24. Phyllanthus urinaria Phyllanthaceae
pictum(alifuru/daun wungu, (meniran, daun dan
daun) batang)
9. Gynura procumbens Asteraceae 25. Piper betle (sirih, buah Piperaceae
(sambung nyawa, daun) dan daun)
10. Jatropha curcas (jarak pagar, Euphorbiaceae 26. Psidium guajava (jambu Myrtaceae
daun) biji, daun)
11. Laportea decumana (daun Urticaceae 27. Sauropus Phyllanthaceae
gatal, daun) androgynus(katuk,
daun)
12. Metroxylon sagu (sagu, pati) Arecaceae 28. Sesbania grandiflora Fabaceae
(turi, daun)
13. Morinda citrifolia Rubiaceae 29. Syzygium aromaticum Myrtaceae
(mengkudu, buah) (cengkeh, bunga)
14. Moringa oleifera (kelor, kulit Moringaceae 30. Terminalia Combretaceae
batang, daun) catappa(ketapang,
akar)
15. Myristica fragrans(pala, biji) Myristicaceae 31. Zingiber officinale (jahe, Zingiberaceae
rimpang)
16. Orthosiphon arista Lamiaceae
tus (kumis kucing, daun dan
batang)
Sumber: Data Hasil Penelitian 2017

Dua jenis tumbuhan yang digunakan juvakoline, arekolidin, senyawa tanin, dan
sebagai obat oleh Suku Noaulu termasuk ke lemak (Tjitrosoepomo, 2005), sedangkan
dalam suku Arecaceae, yaitu pinang (Areca daun sirih. mengandung minyak atsiri
catechu) dan sagu (Metroxylon sagu Rottb.). kavikol dan kavibetol yang bersifat anti
Pinang digunakan sebagai obat bersama kuman (Dewi et al., 2015). Daun sirih juga
dengan sirih (Piper betle) untuk mengobati digunakan oleh Suku Noaulu untuk
maag, diabetes, dan sakit gigi, sedangkan menghentikan darah pada luka.
sagu digunakan sebagai obat demam, cacar Masing-masing dua tumbuhan obat
air, dan batuk darah. Selain itu, sagu juga yang digunakan oleh Suku Noaulu termasuk
merupakan salah satu makanan pokok di ke dalam suku Rutaceae, Lamiaceae, dan
Maluku dan Papua. Myrtaceae. Suku Rutaceae atau suku jeruk-
Biji pinang mengandung alkaloid yang jerukkan yang digunakan terdiri dari jeruk
disebut arekoline, arekaidin, juvasine, nipis (Citrus aurantifolia) dan lemon cina

http://jurnalsaintek.uinsby.ac.id/index.php/biotropic 53
Biotropic 2019 Vol. 3 (1): 49 – 55
Keanekaragaman Tumbuhan Berkhasiat Obat pada Suku Noaulu di Pulau Seram, Maluku

(Citrus microcarpa), suku Lamiaceae terdiri obat terdiri dari 10 bagian, yaitu: akar,
atas daun miana (Coleus atropurpureus)dan batang, kulit batang, daun, buah, rimpang,
kumis kucing (Orthosiphon aristatus), bunga, biji, umbi, dan pati.
sedangkan suku Myrtaceae terdiri atas Pada tumbuhan berkhasiat obat yang
jambu biji (Psidium guajava) dan cengkeh digunakan oleh suku Noaulu terdapat
(Syzygium aromaticum (L.) Merril & Perry). beberapa jenis tumbuhan obat yang
Bagian tumbuhan yang digunakan penggunannya masih belum diketahui oleh
sebagai obat dari jeruk nipis (C. masyarakat luas. Jenis-jenis tumbuhan
aurantifolia) adalah air jeruk yang tersebut adalah Callophylum inophylum L.,
dihasilkan oleh buahnya, sedangkan dari Crinum asiaticum L., Sesbania grandiflora,
lemon cina (C. microcarpa) adalah bagian dan Laportea decumana. Khusus untuk
daun dan air perasan dari buahnya. Air tumbuhan Laportea decumana telah lama
perasan jeruk nipis mengandung vitamin C, dikenal sebagai tumbuhan obat yang sering
kalsium, fosfor, hidrat arang, vitamin B1, zat digunakan oleh masyarakat asli Maluku dan
besi, lemak, protein, dan air (Enejoh et al., Papua.
2015), sedangkan lemon cina mengandung
vitamin C. KESIMPULAN
Daun miana (C. atropurpureus) dan Tumbuhan berkhasiat obat yang
kumis kucing (O. aristatus) digunakan oleh digunakan oleh Suku Noaulu di Dusun
masyarakat Suku Noaulu untuk mengobati Rohuwa Desa Sepa adalah sebanyak 31 jenis
penyakit TBC. Daun miana mengandung tumbuhan yang tergolong ke dalam 22 suku
alkaloid, etil salisilat, metil eugenol, timol, (famili). Jenis-jenis tumbuhan tersebut
karvakrol, mineral, minyak atsiri, dan tanin, adalah Alpinia galanga Sw, Alstonia
sedangkan kumis kucing mengandung scholaris, Andrographis paniculata, Annona
orthosiphon glikosida, zat samak, minyak muricata L., Areca catechu L., Artocarpus
atsiri, minyak lemak, saponin, sapofonin, communis, Calophyllum inophylum L., Carica
garam kalium, dan myoinositol (Verawati et papaya L., Citrus aurantifolia, Citrus
al., 2016). microcarpa, Coleus atropurpureus (L.)
Bagian tumbuhan yang digunakan Benth., Curcuma longa Linn., Crinum
sebagai obat oleh Suku Noaulu terdiri atas asiaticum L., Cymbopogon citratus,
berbagai macam. Satu atau beberapa bagian Graptophyllum pictum, Gynura procumbens
dari satu jenis tumbuhan dapat digunakan (Blume) Miq., Jatropha curcas L., Laportea
sebagai obat. Beberapa bagian dari satu decumana, Metroxylon sagu Rottb., Morinda
jenis tumbuhan dapat mengobati penyakit citrifolia, Moringa oleifera,Myristica
yang sama maupun penyakit yang berbeda. fragrans, Orthosiphon arista, Phyllanthus
Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai urinaria, Piper betle L., Psidium guajava,

http://jurnalsaintek.uinsby.ac.id/index.php/biotropic 54
Biotropic 2019 Vol. 3 (1): 49 – 55
Keanekaragaman Tumbuhan Berkhasiat Obat pada Suku Noaulu di Pulau Seram, Maluku

Sauropus androgynus, Sesbania grandiflora, (Zingiberaceae): A High Sought


Medicinal Plant in Tropical Asia.
Syzygium aromaticum, Terminalia catappa,
Journal of Medicinal Plants Studies.
dan Zingiber officinale. 4(3): 270 - 276.

Supriadi. 2001. Tumbuhan Obat Indonesia:


DAFTAR PUSTAKA Penggunaan dan Khasiatny. Pustaka
Populer Obor, Jakarta.
Dalimartha, S. 1999. Atlas Tumbuhan Obat
Indonesia Jilid 1. Trubus Agriwidia,
Tjitrosoepomo, G. 2005. Taksonomi
Jakarta.
Tumbuhan Obat-obatan. Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.
Dewi, SR., Nugroho, WA., Hendrawan Y., &
Nissa, K. 2015. Karakterisasi ekstrak
Verawati, Aria, M., Dira, Maisa, S., &
Etanolik Daun Sirih Merah (Piper
Maharani, A. 2016. Chemical
crocatum). Prosiding seminar Nasional
Characterization and Anti-
perteta, Makassar.
Inflammatory activity of Piladang Leaf
(Coleus atropurpureus) Extract.
Enejoh, OS., Ogunyemi, IO., Bala, MS.,
Journal of Chemical and
Oruene, IS., Suleiman, MM., & Ambali,
Pharmaceutical Sciences. 9(4).
S.F. 2015. Ethnomedical Importance of
Citrus aurantifolia (Chirstm) Swingle.
The Pharma Innovation Journal. 4 (8):
01 - 06.

Falah, F., Sayektiningsih, T., &Noorcahyanti,


N. 2013. Keragaman Jenis dan
Pemanfaatan Tumbuhan Berkhasiat
Obat oleh Masyarakat Sekitar Hutan
Lindung Gunung Beratus, Kalimantan
Timur. Jurnal Penelitian Hutan dan
Konservasi Alam .

Joselin J. & Jeeva S. 2014. Andrographis


paniculata: A Review of its Traditional
Uses, Phytochemistry and
Pharmacology. Medicinal dan
Aromatic Plants, 3:4.

Jiangseubchatveera, N., Liawruangrath, S.,


Teerawutgulrag, A., Santiarworn, D., &
Pyne, SG. 2017. Phytochemical
Screening, Phenolic and Flavonoid
Contents, Antioxidant and Cytotoxic
Activities of Graptophyllum pictum (L.)
Grif. Journal of Science. 44(1): 193 -
202.
Mangonting, D., Irawan, I., & Abdullah, S.
2008. Tanaman Lalap Berkhasiat
Obat. Penebar Swadaya, Jakarta

Preetha, TS., Sudarsanan, S., Khrisnan, & PN.


2016. A Comprehensive Review of
Kaempferia galanga L.

http://jurnalsaintek.uinsby.ac.id/index.php/biotropic 55

Anda mungkin juga menyukai