Anda di halaman 1dari 16

SUDUT ANTARA 2 BIDANG

Kita telah mempelajari materi tentang sudut antara dua garis dan sudut antara garis dan bidang,
sekarang kita akan mempelajari materi terakhir dari sudut yaitu sudut antara dua bidang.
Tentunya kalian masih ingat bahwa hanya dua bidang berpotongan saja yang mempunyai sudut.
SUDUT ANTARA DUA BIDANG
Sudut antara bidang V dan bidang W (yang berpotongan) adalah sudut yang dibentuk oleh garis
g yang terletak pada bidang V dan garis h pada bidang W. Masing-masing garis g dan h tegak
lurus terhadap garis potong bidang V dan bidang W.

Langkah – langkah menentukan sudut antara dua bidang :

1. Tentukan garis potong kedua bidang.


2. Ambil satu titik pada garis potong dua bidang, misal titik T.
3. Buat garis pada bidang pertama melalui titik T dan tegak lurus garis potong, misal
garis g.
4. Buat garis pada bidang kedua melalui titik T dan tegak lurus garis potong, misal
garis h.
5. Sudut antara garis g dan h adalah sudut antara dua bidang.
Untuk lebih jelasnya dalam menghitung besar sudut antara dua bidang mari kita cermati contoh
berikut.
Contoh
Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 12 cm, hitung :

a) Besar sudut antara bidang ADHE dan bidang ABCD.


b) Nilai tangen sudut antara bidang ABCD dan bidang DBG.
Jawab :
a) Cara menentukan sudut antara bidang ADHE dan bidang ABCD

 Kita tentukan garis potong antara bidang ADHE dan bidang ABCD, yaitu AD.
 Ambil satu titik pada AD, misal titik A.
 Buat garis pada bidang ADHE melalui titik A dan tegak lurus AD, misal AE.
 Buat garis pada bidang ABCD melalui titik A dan tegak lurus AD misal AB.
 Sudut antara bidang ADHE dan ABCD adalah sudut yang dibentuk oleh garis AE dan
AB.

Karena AE ┴ AB, maka α = 90o


b) Cara menentukan sudut antara bidang ABCD dan bidang DBG

 Kita tentukan garis potong antara bidang ABCD dan bidang DBG, yaitu DB.
 Ambil satu titik pada DB, misal titik T (titik tengah DB).
 Buat garis pada bidang ABCD melalui titik T dan tegak lurus DB, yaitu TC.
 Buat garis pada bidang DBG melalui titik T dan tegak lurus DB, yaitu TG.
 Sudut antara bidang ABCD dan DBG adalah sudut yang dibentuk oleh garis TC dan TG,
yaitu ∠GTC = α.
Dalam ΔTCG (segitiga siku-siku di C)

Kita telah ketahui bahwa kedudukan bidang terhadap bidang lain ada tiga kemungkinan, yaitu
dua bidang yang saling berimpit, sejajar, dan berpotongan. Bagaimana mencari besar sudut yang
dibentuk dua buah bidang?

Sekarang perhatikan gambar di bawah ini.

Gambar di atas merupakan kedudukan bidang terhadap bidang lainnya. Gambar pertama
merupakan kedudukan dua buah bidang yang saling berimpit dan gambar kedua merupakan
kedudukan dua buah bidang yang saling sejajar. Kita ketahui bahwa pengertian bidang adalah
himpunan garis-garis yang anggotanya terdiri dari lebih dari satu buah garis (silahkan
baca: pengertian titik, garis dan bidang).
Kita juga ketahui bahwa sudut yang dibentuk oleh dua buah garis yang sejajar atau garis yang
berimpit adalah 0° (silahkan baca: sudut antara garis dan garis dalam bangun ruang). Selain
itu sudut yang dibentuk oleh garis dan bidang yang sejajar dan yang berimpit adalah 0° (silahkan
baca: sudut antara garis dan bidang dalam bangun ruang. Maka sudut yang dibentuk oleh
dua bidang yang saling sejajar atau saling berimpit juga sama dengan 0°.

Sekarang perhatikan gambar di bawah ini.

Gambar di atas merupakan dua buah bidang yang saling berpotongan, di mana bidang ABCD
saling berpotongan dengan bidang EFGH di garis g.Adapun cara menentukan sudut yang
dibentuk oleh dua bidang ABCD dan bidang EFGH di atas adalah sebagai berikut.

=>Membuat garis IJ yang tegak lurus dengan garis g dan berimpit dengan bidang ABCD serta
berpotongan di titik M

=>Membuat garis LK yang tegak lurus juga dengan g dan berimpit dengan garis EFGH serta
bepotongan di titik M

=>Sudut lancip yang dibentuk oleh garis IJ dan LK (sudut α) merupakan sudut yang dibentuk
oleh dua bidangn tersebut.
Jadi, sudut antara dua bidang yang berpotongan merupakan sudut yang dibentuk oleh dua garis
yang berpotongan (sebuah garis pada bidang pertama dan sebuah garis lagi pada bidang yang
lainnya), garis-garis itu tegak lurus terhadap garis potong antara kedua bidang tersebut.
Bagaimana Anda masih bingung?

Jika Anda masih bingung, silahkan perhatikan contoh soal di bawah ini. Contoh soal di bawah
ini merupakan penerapan sudut antara dua bidang yang saling berpotongan. Selamat menyimak
gan!

Contoh Soal

Perhatikan gambar kubus ABCD.EFGH

Jika panjang rusuk kubus di atas adalah 4 cm, jika α adalah sudut yang dibentuk oleh ACF dan
ACGE, maka tentukan nilai sin α dan hitung besar sudut α!

Penyelesaian:

Perhatikan gambar di bawah ini.


Cari panjang BD dengan rumus panjang diagonal bidang kubus yakni:

BD = s√2

BD = 4√2 cm

Cari panjang FS dengan teorema phytagoras, di mana panjang BS merupakan setengah panjang
diagonal bidang BD.

BS = ½ BD = ½ . 4√2 cm = 2√2 cm

FS = √(BS2 + BF2)

FS = √((2√2)2 + 42)

FS = √24

FS = 2√6 cm

sin α = FT/FS (FT = BS)

sin α = (2√2)/(2√6)

sin α = √2/√6

sin α = 1/√3

sin α = (1/3)√3

arc sin (1/3)√3 = 35,26°


Jadi, nilai sin α dan besar sudut α adalah (1/3)√3 dan 35,26°

JARAK TITIK KE BIDANG

Beberapa waktu yang lalu kalian telah mempelajari materi tentang hubungan antara titik dengan
bidang, yaitu titik terletak pada bidang atau titik di luar bidang.
Untuk kedudukan titik yang terletak di luar bidang tentunya dia mempunyai jarak. Dalam topik
ini kalian akan mempelajari topik jarak antara titik dan bidang.

Apakah kalian masih ingat cara mencari jarak antara titik dan garis?

1. Proyeksi sebuah titik T pada bidang V dapat diperoleh dengan cara menarik garis tegak lurus
dari titik T terhadap bidang V. Selanjutnya, perpotongan garis tegak lurus dari titik T dengan
bidang V yaitu titik T' dan disebut proyeksi titik T pada bidang V.

T' adalah proyeksi T pada bidang V

2. Jarak antara titik T dan bidang V adalah panjang ruas garis yang tegak lurus dari titik T ke
bidang V atau panjang ruas garis lurus dari titik T ke titik proyeksinya di T' pada bidang V.
d adalah jarak antara titik T dan bidang V

3. Untuk menghitung jarak antara titik T dan bidang V dibuat segitiga yang memuat titik T dan
proyeksinya yaitu T' yang terletak di bidang V, kemudian dapat digunakan rumus :
a) teorema Pythagoras, jika segitiga yang terbentuk segitiga sama kaki
b) luas segitiga, jika segitiga yang terbentuk segitiga siku-siku
c) rumus perbandingan (atau dalil titik tengah segitiga / dalil intersep)

Untuk lebih jelasnya, mari kita perhatikan contoh berikut.

Contoh
Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 12 cm.

Hitung jarak antara :


a) titik A dan bidang DCGH
b) titik B dan bidang ACGE
c) titik E dan bidang AFH

Jawab :

a)

Untuk menghitung jarak titik A ke bidang DCGH, dari titik A ditarik garis tegak lurus ke bidang
DCGH yaitu A’ yang terletak di titik D.
Jarak titik A ke bidang DCGH adalah AA’ = AD = 12 cm.
b)

Untuk menghitung jarak titik B ke bidang ACGE, dari titik B ditarik garis tegak lurus ke bidang
ACGE yaitu B’ yang terletak pada perpotongan garis diagonal sisi ABCD. Jarak titik B ke
bidang ACGE adalah BB’.
Untuk menghitung jarak titik E ke bidang AFH, dari titik E ditarik garis tegak lurus ke bidang
AFH yaitu E’ yang terletak pada perpotongan garis diagonal EC dengan garis AK (dimana titik
K adalah perpotongan garis diagonal EG dan HF). Jarak titik E ke bidang AFH adalah EE’.

Dalam segiempat ACGE :

Jarak Bidang ke Bidang

Jarak antara dua bidang atau jarak bidang ke bidang adalah panjang ruas garis yang saling tegak
lurus pada kedua bidang tersebut. Sama seperti pembahasan sebelumnya, sobat idschool perlu
melakukan proyeksi titik yang merupakan bagian dari satu bidang ke titik lain yang merupakan
bagian dari bidang ke dua. Sehingga, jika kedua titik tersebut ditarik garis lurus akan saling tegak
lurus dengan kedua bidang. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar di bawah.

Berikut ini akan diberikan contoh soal bidang ke bidang.


Contoh Soal dan Pembahasan Jarak Bidang ke Bidang
Diketahui panjang sebuah rusuk kubus adalah 8 cm. Titik P, titik Q, titik R, dan titik S berturut-
turut merupakan titik tengah dari rusuk AB, BC, EH, dan HG. Jarak bidang FPQ ke bidang DRS
adalah ….
A. 16 cm
B. 14 cm
C. 12 cm
D. 10 cm
E. 8 cm

Pembahasan:

Berdasarkan keterangan pada soal dapat diperoleh gambar dengan keterangan seperti terlihat
pada gambar di bawah.

Jarak bidang FPQ ke bidang DRS sama dengan jarak titik ML. Sebelum menentukan nilai ML
diperlukan beberapa langkah perhitungan terlebih dahulu seperti langkah-langkah berikut.

Menghitung panjang PQ:


PB = BQ =1/2panjang rusuk kubus = ½.8=4 cm
Sehigngga, diperolah persamaan PQ seperti di bawah
Segitiga PBQ adalah segitiga sama kaki, sehingga BM merupakan garis tingg dan garis berat
garis PQ. Jadi PM = MQ =1/2PQ =

Mencari panjang BM (Perhatikan segitiga BMQ siku-siku di M):


mencari panjang FM (Perhatikan segitiga FBM siku-siku di B):

Mencari panjang BD:


BD = diagonal sisi =

Mencari Panjang DM:


Perhatikan jajar genjang DMFK yang diambil dari gambar kubus sebelumnya.

Keterangan:
DM = FK = cm
DK = FM = cm
TK = BF = 8 cm

Mencari panjang ML:

Jadi jarak bidang FPQ ke bidang DRS adalah 8 cm.


Jawaban: E

Beberapa waktu yang lalu kita telah mempelajari materi tentang hubungan antara dua bidang,
yaitu mempunyai kedudukan : berimpit, sejajar dan berpotongan.
Tentunya kalian masih ingat, bahwa hanya bidang bidang yang sejajar saja yang mempunyai
jarak, untuk dua bidang yang berimpit atau berpotongan, kedua bidang tersebut tidak mempunyai
jarak.
Dalam topik ini, kalian akan mempelajari topik jarak antara dua bidang yang sejajar. Apakah
kalian masih ingat cara mencari jarak antara garis dan bidang yang sejajar?
JARAK ANTARA DUA BIDANG YANG SEJAJAR
Jarak antara bidang V dan bidang W yang sejajar adalah panjang ruas garis yang tegak lurus
pada bidang V dan bidang W.

Langkah-langkah untuk menghitung jarak antara bidang V dan bidang W yang sejajar, pada
prinsipnya sama dengan mencari jarak antara dua garis sejajar yang pernah kita pelajari
sebelumnya, yaitu ambil satu titik pada bidang V misal titik A, kemudian proyeksikan titik A
pada bidang W dan diperoleh titik B
Jarak antara bidang V dan bidang W adalah AB.
Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut,
Contoh
Diketahui balok ABCD.EFGH dengan AB = 10 cm, AE = 8 cm dan BC = 6 cm.
Hitung jarak antara :
a). bidang ADHE dan bidang BCGF
b). bidang PQRS dan bidang ABGH
(titik P, Q, R dan S masing-masing adalah titik tengah AE, BF, FG dan EH)
Penyelesaian :

Untuk menghitung jarak bidang ADHE ke bidang BCGF, ambil salah satu titik dari bidang
ADHE, misal titik A, kemudian proyeksikan titik A ke bidang BCGF sehingga diperoleh titik B.
Jarak bidang ADHE ke bidang BCGF adalah AB =10 cm.
Untuk menghitung jarak bidang PQRS ke bidang ABGH, kita ambil salah satu titik pada bidang
PQRS, misal titik K, kemudian proyeksikan titik K ke bidang ABGH sehingga diperoleh titik L.
Jarak bidang PQRS ke bidang ABGH adalah KL.

Dalam ΔBFG (segitiga siku-siku di F) :

Dalam ΔQFR (segitiga siku-siku di F) :

Jadi jarak bidang PQRS ke bidang ABGH adalah

Anda mungkin juga menyukai